Episode 11

Sebuah ruangan berisi setidaknya enam belas ring berbentuk bujursangkar tanpa pagar pembatas, beberapa punching bag berbagai bentuk mulai dari silinder hingga torso manusia di dekat dinding. Dinding, langit-langit, dan lantai, semuanya serba hitam, penerangan hanya berupa lentera di langit-langit menerangi setiap ring.

Setiap murid tercengang ketika menatap cukup gelapnya ruangan tersebut, tidak seperti kebanyakan ruangan di kastil akademi. Mereka menarik napas menunggu seorang professor tiba untuk memulai kelas.

“Selamat sore, semua,” Dolce menyapa ketika memasuki ruang latihan pertarungan fisik.

“Selamat sore, Profesor Dolce,” balas semua murid.

Dolce pun menatapi setiap murid telah berbaris rapi di hadapannya. “Selamat datang di kelas pertarungan pertama kalian. Saya harap kalian mengerti bahwa kalian di sini untuk mempersiapkan diri demi mengikuti aptitude test dalam waktu dekat. Satu lagi, kalian tidak perlu memanggil saya profesor, cukup Dolce saja.”

“Baik, Dolce”

“Satu hal yang patut kalian ketahui tentang tes ini ialah selama tes berlangsung, kalian tidak diperbolehkan menggunakan senjata apapun untuk menyerang atau bertahan. Sihir juga tidak diperlukan. Kami ingin melihat keterampilan fisik terlebih dahulu untuk menentukan kalian lebih berpotensi di tipe job yang mana. Oleh karena itu, dalam kelas ini kalian akan dilatih terlebih dahulu cara bertarung tanpa menggunakan senjata atau sihir. Bagi yang membawa senjata, silakan taruh di tepat di depan kalian.”

Seluruh murid yang membawa senjata pun terpaksa menaruhnya di lantai tepat di hadapan mereka. Tay pun menggerutu memancungkan mulutnya sambil meletakkan pedang di lantai pada hadapannya.

Yudai berkomentar pada Sans, “Untung saja aku tidak membawa busur dan quiver”

“Tapi kan, tetap saja.” Sans menaruh belati hitamnya di lantai. “Aku tidak punya pengalaman bertarung menggunakan tangan kosong”

“Jangan khawatir, aku akan membantu mengajarimu,” sahut Yudai sambil menepuk pundak Sans dua kali sebagai penyemangat.

“Semuanya harap membuat dua barisan terlebih dulu! Laki-laki di depan, perempuan di belakang,” ucap Dolce, “rentangkan tangan agar membuat jarak!”

Semua muridnya pun segera berbaris sesuai arahannya dan merentangkan tangan untuk memberi jarak antar barisan.

“Bagus. Berdiri tegak.” Dolce mengambil posisi di hadapan tengah barisan laki-laki. “Untuk hari ini, kalian akan belajar dasar dari pertarungan dengan tangan kosong. Kalian harus bisa menguasai teknik memukul, menendang, dan bertahan agar kami dapat melihat potensi masing-masing selama aptitude test.”

Dolce kemudian mulai mempraktikkan hal-hal dasar dalam bertarung, mulai dari mengayunkan pukulan dari kepalan tangan, menendang, hingga bertahan dari serangan. Seluruh murid mengikuti instruksinya dan mempraktikkan semuanya masing-masing delapan kali.

Begitu selesai pemberian materi dasar bertarung, Dolce meminta seluruh murid untuk berpasangan agar dapat mempraktikkannya sendiri. Seperti biasa, Yudai memilih Sans sebagai pasangan berlatih, sementara Beatrice dan Neu juga demikian.

Setiap pasangan mempraktikkan teknik dasar dalam bertarung, terutama dalam memukul dan bertahan terlebih dahulu. Dolce pun mengelilingi setiap pasangan latihan untuk melihat sejauh mana mereka mengayunkan pukulan dan menggunakan teknik bertahan dengan baik. Bisa dia amati bahwa hanya beberapa murid, terutama Tay, yang dapat menguasai teknik dasar cukup memuaskan.

***

Setidaknya tiga minggu mereka telah habiskan selama mereka berada di akademi sebagai murid tahun pertama. Kelas demi kelas mereka datangi demi mengetahui dasar-dasar dari keseluruhan materi di akademi sebelum menghadapi aptitude test.

Segala pengetahuan tentang job system, sihir, pertarungan, hingga dasar sejarah Akademi Lorelei telah mereka dapatkan dari setiap profesor. Hanya tinggal menunggu waktu pengumuman dimulainya aptitude test.

Setelah salah satu kelas berakhir saat siang hari, kebanyakan murid berlalu menuju kantin untuk membeli makan siang, bahkan beberapa lagi memutuskan untuk pergi ke kota. Akan tetapi, tampilan serta rasa dari hidangan di kantin akademi lebih menggoda bagi kebanyakan murid dan membuat lebih betah untuk makan siang di sana.

Sup sayuran bening, **** guling, burung puyuh bakar, roti, dan berbagai buah segar menjadi contoh menu yang tersaji di kantin. Tentu saja, setiap murid harus mengantre untuk mengambil menu yang mereka ingin makan hari itu seperti berada di prasmanan. Kemudian mereka membayar beberapa vial sesuai dengan menu di piring masing-masing.

Kantin tersebut juga terdiri dari begitu banyak meja dan kursi, beberapa di antaranya berbentuk persegi panjang memanjang hingga dapat menampung 12 orang. Dinding marmer berwarna kuning terpancar melalui cahaya chandelier di setiap sisi langit-langit ruangan kantin, memperkenalkan daya tarik agar nafsu makan bertambah.

Jam makan siang juga merupakan kesempatan bagi murid tahun pertama untuk bertanya pada murid tingkat atas mengenai informasi aptitude test. Sayangnya, semua murid tingkat atas menolak untuk berkata apapun tentang tes tersebut, bahkan setelah diberi sogokan berupa uang vial sekalipun.

Sans, Beatrice, Yudai, dan Neu menjadi saksi ketika membawa masing-masing satu tray makan siang mereka, salah satu murid tahun pertama terus-menerus meminta pada murid tingkat atas agar memberitahu segala hal tentang tes itu. Akan tetapi, seperti dugaan mereka, murid tingkat atas tersebut berlalu begitu saja setelah menolak membicarakan apapun mengenai topik tersebut.

Meninggalkan sang murid tahun pertama yang malang itu, mereka berempat kembali melangkah menuju salah satu meja berkapasitas empat orang di tengah ruangan kantin tersebut.

“Tampaknya murid tingkat atas disuruh agar tidak memberitahu apapun tentang tes ini pada murid baru seperti kita,” tutur Neu ketika dirinya dan ketiga temannya menaruh tray makan siang di meja dan mulai duduk di hadapannya.

Sans pun menuturkan pendapatnya, “Tampaknya kamu benar. Pasti mereka disuruh untuk menjaga rahasia. Tapi, aku belum tahu apa kita akan bisa lulus atau tidak.”

“Ayolah, tes ini untuk mengukur potensi kita. Kita mau jadi apa. Karena aku membawa busur dan quiver berisi panah, aku mungkin akan masuk ke tipe attacker, berarti aku akan menjadi archer.” Yudai mulai melahap makan siangnya.

Neu menyambung, “Sama denganku. Aku juga sudah belajar sihir sebelum ke Aiswalt. Aku juga membaca begitu banyak buku tentang mantra. Mau kutunjukkan contoh mantra yang sudah aku kuasai?”

“Ya. Sebaiknya kamu tunjukkan.” Yudai mengangguk setuju meski mulutnya masih penuh dengan makanan.

“Ehem.” Neu menunjuk secuil roti kering di bagian kiri tray makan siangnya. “Levitasio ot eht aideru.”

Secuil roti dari tray makan siang Neu secara perlahan mulai melayang menuju udara sesuai arahan telunjuknya. Melihat roti tersebut bagaikan terbang sendiri telah membuat Sans, Beatrice, dan Yudai tercengang.

“Kamu hebat, Neu. Aku tidak menyangka kamu telah tahu begitu banyak,” ucap Beatrice.

“Hebat,” sambung Sans dan Yudai bersamaan.

Neu menurunkan telunjuknya seraya meletakkan kembali secuil roti menuju tray makan siangnya tanpa sentuhan tangan. “Oh ya, Sans, Beatrice, job apa yang paling cocok untuk kalian?”

Beatrice memuncratkan sup dari mulut ketika mendengar pertanyaan Neu, tercengang. “A-apa?”

Sans menurunkan kepalanya dan berupaya untuk menjawab, “A-aku tidak tahu. Sama sekali tidak terpikirkan olehku. Tapi yang pasti, aku punya tujuan. Aku ingin mencari obat untuk ibuku yang sedang sakit parah.”

“A-aku turut prihatin,” ucap Neu menurunkan nadanya.

Beatrice juga menjawab, “Aku juga sama sekali tidak tahu. Aku bahkan tidak terpikir potensiku untuk mengambil sebuah job apa. Seperti yang kalian tahu sebelumnya, aku hanya melarikan dari rumah dan ingin melihat dunia luar. Jujur saja, bersama kalian di akademi lebih nyaman daripada di rumah. Setidaknya, aku bisa melakukan apapun yang dilakukan oleh perempuan bangsawan sepertiku”

“Beruntung kamu bisa melarikan diri dari rumah,” komentar Neu, “beruntung juga saat libur aku bisa mengajakmu untuk menyelesaikan pekerjaan dari quest board demi uang tambahan”

“Whoa, kamu juga mengambil pekerjaan di quest board akhir-akhir ini?” Yudai melongo. “Kukira hanya aku dan Sans, sekalian untuk berlatih bertarung setelah setiap pekerjaan selesai”

“Tanpa senjata, ‘kan? Kita bahkan tidak boleh menggunakan senjata atau sihir apapun selama tes ini”

“Tentu saja dengan tangan kosong. Aku bahkan tidak tahu apa kita siap untuk mengikutinya kalau—"

“Mohon perhatiannya!” Semua percakapan di kantin terhenti ketika suara Dolce sontak membuat mereka mengarah pada bagian tengah dari kantin, terutama di dekat meja Sans, Beatrice, Yudai, dan Neu.

Dolce telah berdiri di pusat dari ruangan kantin agar suaranya terdengar cukup nyaring menuju seluruh murid. Ia kini menjadi pusat perhatian bagi seluruh murid yang tengah menikmati makan siang.

“Seluruh murid tahun pertama, Profesor Arsius ingin menemui kalian di aula dalam 45 menit, tanpa kecuali. Terima kasih.” 

Begitu Dolce mulai meninggalkan kantin, percakapan kembali panas, terutama mengenai pengumuman darinya. Bagi keempat kawan itu, mereka mempertanyakan dalam hati, penasaran dengan tujuan pertemuan antara seluruh murid tahun pertama dan Arsius.

***

Seluruh murid tahun pertama berbondong-bondong memasuki aula dan membentuk barisan sebanyak tiga garis sesuai dengan kelas mereka. Arsius telah berdiri di hadapan mereka di antara dua meja persegi memanjang menghadap pintu.

Suara percakapan dari setiap murid terhenti ketika mereka telah melihat Arsius di hadapan mereka. Dengan rapi dan lurus, mereka berdiri begitu tegak menghadapi kepala Akademi Lorelei itu.

Ia pun memulai pidatonya, “Semua murid tahun pertama. Selama tiga minggu terakhir, kalian telah mempelajari segala hal mendasar tentang job system, pertarungan, sejarah akademi, dan setiap peraturan yang ada. Setiap kelas yang kalian hadiri berupa persiapan untuk aptitude test. Bahkan, beberapa dari kalian rela bertanya tentang tes ini pada profesor dan murid tingkat atas.

“Sekarang, kalian berdiri di hadapan saya sebagai murid-murid yang memiliki latar belakang beragam, mulai dari asal, warna kulit, hingga kepribadian. Saya sudah memberitahu bahwa kalian akan menghadapi berbagai pelajaran dan tantangan cukup berat. Setiap profesor, termasuk saya, akan memberi tugas yang cukup berat. Salah satunya tetang tes ini.

“Aptitude test akan menguji kemampuan fisik kalian, dan kami akan menilai potensial kalian untuk membaginya menjadi tiga tipe, support, attacker, dan defender. Oleh karena itu, kalian akan menghadapi tesnya mulai besok.”

Mendengar pengumuman akan diadakannya aptitude test pada esok hari membuat hampir seluruh murid tahun pertama merasa lega dan tegang pada saat yang sama. 

“Aptitude test ini terbagi menjadi tiga bagian, setiap bagian akan diadakan selama sehari. Tes ini akan diadakan selama tiga hari. Bagiannya terdiri dari tes dalam, tes luar, dan tes akhir. Ketiga bagian tes ini akan menguji potensi ketahanan, kecepatan, dan kekuatan kalian.

“Pertama, tes dalam. Kalian akan menuju hutan di barat laut, saya yakin hanya sedikit dari kalian yang menyusuri hutan di sebelah barat kota. Hutan tersebut juga dapat dimasuki melalui gerbang barat akademi. Karena tentu pekerjaan mudah di quest board tidak akan menyuruh kalian ke sana. Lebih banyak hewan liar dan buas di sana. Kalian hanya harus menemukan sebuah herb biru masing-masing. Herb biru telah kami sembunyikan di beberapa sudut hutan tersebut, mungkin kalian akan menemukannya di atas pohon, di dalam gua, atau bahkan di dalam sungai. Tes dalam akan berakhir ketika memasuki waktu senja, setiap profesor akan menjemput kalian untuk kembali ke akademi.

“Kedua, tes luar. Kalian akan diantar menuju sebuah kastel yang terbengkalai. Kalian harus masuk dan mencari sesuatu di dalam kastel tersebut, sesuatu yang kalian cari adalah Patung Selene yang memancarkan keajaiban. Kalian hanya harus mengambil air mata yang terpancar dari patung Selene. Tetapi, kalian juga tidak boleh ketahuan oleh para kesatria patung yang berjaga di setiap sudut kastel, termasuk di sekitar patung tersebut. Kalian juga harus menghindari beberapa monster contohnya adalah screamer.

“Terakhir, tes akhir. Tes akhir ini akan menguji kemampuan bertarung kalian. Maka, tes akhir diadakan di dalam ruang latihan akademi. Kalian akan menghadapi instruktur dalam menunjukkan kemampuan bertarung kalian. Kalian punya empat menit untuk mengalahkan atau bertahan menghadapi instruktur. Kalian akan lolos jika kalian mampu mengalahkan instruktur atau bertahan tanpa menyatakan menyerah selama empat menit.

“Seperti yang kalian ketahui, selama tes ini berlangsung kalian tidak diperbolehkan menggunakan senjata dan sihir sama sekali. Siapapun yang ketahuan melanggar peraturan seperti itu akan dikeluarkan dari akademi. Saya harapkan kalian berjuang sebaik mungkin dalam ketiga bagian tes ini, ingat tunjukkan kemampuan dan potensi kalian. Semoga berhasil.”

Percakapan antar murid kembali kencang ketika mereka keluar dari aula, meninggalkan Arsius. Mendengar pemberitahuan tersebut memberikan kesan lega terhadap semua murid karena telah mengetahui hal apa saja yang akan berlangsung ketika tes itu berlangsung.

Percakapan pun berubah menjadi permintaan untuk membentuk aliansi, mulai dari mengajak teman hingga memohon pada seseorang yang belum terlalu dikenal. Dengan terbentuknya aliansi, peluang untuk menyelesaikan setiap bagian aptitude test bertambah.

Mendengar beberapa murid tahun pertama memutuskan untuk membentuk aliansi, Beatrice meminta pada Sans, Yudai, dan Neu, “Mu-mungkin kita mengerjakan kedua tugas bersama-sama. Apa kalian mau?”

“Kalau melihat murid-murid yang lain memutuskan untuk mengiringi hutan dan kastel terbengkalai bersama-sama, mengapa tidak? Mungkin dengan kita mencari setiap barang bersama-sama, mungkin kita akan lolos dengan mudah,” Yudai mulai menggesekkan hidungnya sambil tertawa kecil.

Neu bertanya, “Bagaimana, Sans?”

“Eh? I-iya, aku setuju,” ucap Sans.

“Baiklah!” seru Beatrice. “Yeeeee!! Kita membuat kelompok! Kita membuat kelompok dan akan lulus dari ketiga bagian tes ini!”

“Um, sebenarnya, bagian akhir sendiri-sendiri,” Neu memotong seruan Beatrice.

“Kalau begitu, kita akan lulus dua bagian pertama tes ini!!”

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

misteri aptitude test

2021-03-20

0

Muma

Muma

lanjut

2020-08-22

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Episode 166
167 Episode 167
168 Episode 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174
175 Episode 175
176 Episode 176
177 Episode 177
178 Episode 178
179 Episode 179
180 Episode 180
181 Episode 181
182 Episode 182
183 Episode 183
184 Episode 184
185 Episode 185
186 Episode 186
187 Episode 187
188 Episode 188
189 Episode 189
190 Episode 190
191 Episode 191
192 Episode 192
193 Episode 193
194 Episode 194
195 Episode 195
196 Episode 196
197 Episode 197
198 Episode 198
199 Episode 199
200 Episode 200
201 Episode 201
202 Episode 202
203 Lorelei Chronicles Akan Segera Kembali
204 Latest Update...
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Episode 166
167
Episode 167
168
Episode 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174
175
Episode 175
176
Episode 176
177
Episode 177
178
Episode 178
179
Episode 179
180
Episode 180
181
Episode 181
182
Episode 182
183
Episode 183
184
Episode 184
185
Episode 185
186
Episode 186
187
Episode 187
188
Episode 188
189
Episode 189
190
Episode 190
191
Episode 191
192
Episode 192
193
Episode 193
194
Episode 194
195
Episode 195
196
Episode 196
197
Episode 197
198
Episode 198
199
Episode 199
200
Episode 200
201
Episode 201
202
Episode 202
203
Lorelei Chronicles Akan Segera Kembali
204
Latest Update...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!