TERJEBAK DI DUNIA NOVEL SISTEM

TERJEBAK DI DUNIA NOVEL SISTEM

Kecelakaan Mobil

Takut, itu yang dirasakan Aluna kali ini. Rasa takut akan kehilangan tiba-tiba muncul dibenak Aluna. Ya, hanya Ara keluarga satu-satunya yang dimilikinya saat ini, sementara gadis itu sedang terbaring lemah tak sadarkan diri.

"Bertahanlah, Ara!" ucap Aluna dalam hati. Air mata yang dari tadi sudah menggenang akhirnya keluar juga.

Aluna gadis cantik berusia dua puluh tahun. Berpenampilan sedikit tomboi sedang duduk sambil memegang nota pembayaran rumah sakit yang sudah seminggu belum dibayar.

Tangan kirinya memegang erat tangan Arabela, Adiknya. Ara sedang tertidur pulas di kasur rumah sakit. Ara mengidap penyakit leukimia dan sudah menjalani pengobatan selama setahun di rumah sakit.

Rupanya sebelum tertidur, Ara keasyikan membaca novel di platform Mangatoon yang membuatnya mengantuk. Aluna mengambil Handphone di tangan Ara dan menaruhnya di atas nakas.

"Kamu tunggu di sini dulu, Ara. Kakak akan segera kembali beberapa jam lagi.” Aluna mengusap rambut Ara yang sedang tertidur.

Malam ini Aluna akan mengikuti balap mobil liar. Hadiah yang akan ia peroleh sangat besar, bahkan bisa membayar semua biaya rumah sakit yang sudah menunggak dan pengobatan kesembuhan adiknya. Nilainya lebih dari cukup bisa membiayai hidup mereka berdua setahun ke depan.

Sambil mengusap air matanya, Aluna berjalan keluar dari pintu ruang inap adiknya. Tangan kanannya memegang sebuah formulir balap mobil. "Aku akan melakukan apa pun untuk kesembuhan mu, Ara."

***

Demi mendapatkan uang satu miliar, Aluna yang masih seorang pembalap amatir berani mengambil tantangan mengikuti balap mobil liar di tengah malam ini.

Aluna gadis berambut lurus itu hanya tertarik dengan hadiah lomba yang akan ia menangkan. Aluna tidak peduli resiko yang akan diterimanya, Uang satu miliar baginya sangat berarti untuk kesembuhan adiknya.

"Sebentar lagi lombanya dimulai, Aku kira kamu tidak jadi ikut!" seru Hana pemilik mobil yang akan ia pinjamkan kepada Aluna.

Wanita dengan tinggi 165 cm itu mengambil kunci dari tangan Hana, sahabatnya.

"Terima kasih, Hana. Aku yakin akan memenangkan lomba kali ini." Aluna begitu optimis memenangkan balap liar kali ini. Walaupun modal nekat, Aluna yang sudah dua kali memenangkan balap liar sebelumnya, begitu sangat yakin kalau kali ini ia akan menang lagi.

"Selamat berjuang, Aluna." Hana melambaikan tangannya memberi semangat kepada Aluna yang sudah duduk di depan setir.

Semua sudah berkumpul, ada beberapa teman mereka yang akan menyaksikan jalannya perlombaan. Dua orang yang menjadi lawan Aluna sudah memasuki mobil masing-masing.

Malam ini Aluna akan melawan dua pria. Hana, temannya akan menjadi juri dalam perlombaan. Kabarnya orang yang mengadakan lomba adalah salah satu peserta yang menjadi lawan Aluna sekarang.

"Semangat! Kalau kamu menang, kamu akan mendapat uang satu miliar, Aluna!" seru Hana lagi sebelum Aluna menyalakan mesin mobilnya.

Aluna tersenyum menanggapi sembari mengangkat satu jempolnya.

Hana lalu berdiri di pinggir jalan memberikan kode kepada ketiga mobil yang akan mengikuti balap liar. Dalam hitungan ke tiga Hana mengangkat bendera di tangan kanannya pertanda lomba telah di mulai.

"Tiga ... dua ... satu ...," teriak Hana, “ayo Aluna kamu pasti menang!” tambahnya

Baru di mulai ketiga mobil sudah melaju sangat cepat. Aluna menancap gas dan mulai mengatur strategi agar mengalahkan kedua mobil yang berjalan di sampingnya. Kedua mobil lawannya tak kalah cepat dari mobil Aluna.

Arena yang mereka lalui adalah sebuah bandara yang sudah tidak terpakai. Aluna yang sudah paham arena itu yakin dirinya akan menang, ditambah dua orang yang menjadi lawannya adalah pembalap amatir sama seperti dirinya.

Ciiiitttt ....

Tepat di sebuah belokan, Aluna tidak sengaja menyenggol mobil berwarna merah yang dari tadi ingin menyalipnya. Aluna hampir saja kehilangan keseimbangan setelah menabraknya.

"Sial! Sepertinya dia tak bisa diragukan!" Aluna kembali menambah kecepatan mobilnya menjadi 200 Km/jam.

Dari kecil Aluna sudah ditinggal kedua orang tuanya membuat ia harus pintar mencari uang sendiri. Aluna tumbuh menjadi gadis pemberani dalam hal apa pun. Ia berani melakukan apa pun demi adiknya, walaupun taruhan nyawa sekalipun.

Mobil merah yang ada di belakangnya berhasil menyalip mobil yang dikendarai Aluna. Bahkan mobil hitam satunya berada tepat di belakangnya.

"Aku bisa kalah kalau begini." Aluna mendengus kesal. Ditambahnya lagi kecepatan mobilnya yang semula kecepatan 200 KM/jam sekarang menjadi 220 KM/jam.

Baru beberapa menit Aluna menambah kecepatan, Ia bisa menyalip kembali mobil merah di depannya. "Berhasil!" Aluna tersenyum senang.

Dua puluh menit berlalu mereka telah melalui empat putaran. Tinggal satu putaran lagi Aluna akan menang, Aluna yang masih amatir hanya mengandalkan emosinya di banding strategi yang sudah dirancang dari awal. Berkali-kali Aluna menutupi jalan mobil warna merah yang akan menyalipnya. Dengan begitu mobil merah di belakangnya akan terhalangi.

Tepat di putaran terakhir, Aluna tersenyum karena kedua lawannya sudah tertinggal jauh di belakang. Karena rasa gembiranya Aluna tak menyadari kalau mobilnya sudah harus belok.

Ciiiit ....

Aluna mendadak mengerem mobilnya, dalam hitungan detik ia tak sengaja menabrak pembatas jalan yang ada di depannya.

BRAKK!!

Mobil yang dikendarai Aluna menyeret pembatas jalan.

Srettttt ....

Bunyi besi yang ia seret dengan mobilnya menimbulkan suara nyaring. Kali ini ia tak bisa menyeimbangkan mobilnya.

"Aaaaaaaaaa!" teriak Aluna kencang.

DUARRRR!!

Mobil yang dikendarai Aluna akhirnya terguling ke samping. Mobil Aluna mengalami kecelakaan tunggal karena menabrak pembatas jalan.

Aluna masih belum sadar kalau sekarang ia tengah mengalami kecelakaan. Samar-samar matanya mulai menutup sempurna. Masih teringat di bayangan adiknya yang tengah tertidur di rumah sakit.

***

"Bangun ... bangun!"

Sebuah tangan dengan kasar menggoyangkan tubuh Aluna yang tengah tertidur.

Aluna membuka matanya perlahan. Pertama kali yang dilihatnya adalah cahaya lampu yang sangat terang menyilaukan matanya.

"Ara," kata Aluna pelan.

Aluna melihat adiknya Ara sedang berdiri sambil memalingkan mukanya. Aluna kaget melihat adiknya yang sangat sehat dan cantik, berbeda dengan terakhir yang dia lihat di rumah sakit.

Gadis yang dipanggil Ara melotot ke arahnya, "Bangun wanita bodoh. Hari sudah mulai siang!" ketus Helen, wanita yang dipanggil Ara oleh Aluna.

Helen menarik tangan Aluna dengan kasar. "Pantas saja Tuan Alvin hendak menceraikan mu! Wanita malas sepertimu memang pantas diceraikan!" ketus Helen.

"Ara, apa yang kamu maksud? Siapa Alvin?" Aluna semakin tidak mengerti dengan ucapan Helen yang masih ia anggap sebagai Ara.

Helen berkacak pinggang di depan Aluna. "Jangan pura-pura bodoh di hadapanku! Aku sudah muak!" serunya.

Aluna yang masih separuh sadar memegang kepalanya yang terasa pusing. Dia belum menyadari sekarang ada di mana.

Kedua tangannya mengucek matanya, meyakinkan dirinya kalau sekarang bukan mimpi. Aluna yakin kalau yang di hadapannya adalah Arabella adiknya yang sakit, hanya saja penampilannya dah suaranya yang berbeda kali ini.

Aluna menengok ruangan di sekelilingnya, tampak asing baginya. Dilihatnya lagi Helen yang berdiri begitu angkuh.

"Sekarang aku ada di mana Ara?"

###

Jangan lupa tinggalkan like dan komentarnya. Bila berkenan berikan vote sebagai bentuk dukungan untuk author.

Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu

2023-06-17

1

👑Lian Siyue👑

👑Lian Siyue👑

readers baru hadir thor😁

2023-03-28

2

Putri

Putri

bagaimana nasib adiknya, kasiann

2022-12-18

1

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan Mobil
2 Hidup Kembali
3 Isekai
4 Mendobrak Pintu
5 Mencoba Kabur
6 Mulai Protes
7 Mencoba Merayu
8 Gagal Merayu
9 Kekesalan Aluna
10 Menuju Rumah Sakit
11 Tepat Waktu
12 Menjalankan Misi Hari Pertama
13 Kekesalan Alvin
14 Buku Harian Luna
15 Pelukan Alvin
16 Mencengkeram Aluna
17 Bogem Mentah Aluna
18 Bertengkar!
19 Tiga Jam lagi!
20 Berhasil!
21 Bermain Game.
22 Misi Hari Kedua
23 Perjanjian dengan Alvin
24 Membujuk Alvin
25 Mengajak Helen
26 Menemui Nenek Alma
27 Menemui Hideon
28 Pikiran Kacau Alvin
29 Mengumpulkan Bukti
30 Biro
31 Biro
32 Menyindir Alvin
33 Menyusun Perangkap
34 Mengumpulkan Bukti 2
35 Memberi Pelajaran Yuka
36 Ancaman Aluna
37 Menyiapkan Perangkap Kecil
38 Dua Jam Lagi
39 Tamu Pertama
40 Menyambut Devan
41 Jatuh ke Kolam
42 Sudah Kuduga!
43 USB
44 Berusaha Menyelesaikan Misi
45 Taruhan Aluna
46 Bukti Diputar
47 Yuka atau Luna?
48 Bukti Lain
49 Menantang Aluna.
50 Memeluk Aluna
51 Memberi Pelajaran
52 Memberi Pelajaran 2
53 Tidak Seperti Luna
54 Mencoba Kabur
55 Menuju Rumah
56 Menanti Misi Hari ketiga
57 Meminum Teh
58 Bertemu Musuh Baru
59 Malam Ketiga
60 Berkumpul Bersama
61 Meremehkan Luna
62 Terpaksa Berbohong
63 Visual TDDNS
64 Mengikuti Aluna
65 Pengumuman
66 Aku Sudah Mencintaimu, Luna.
67 Tak Berani Menatap.
68 Masih Tidak Mau.
69 Misi Hari ke Empat
70 Kabur dari Mansion
71 Menuju Bar
72 Dipaksa Minum Bir
73 Merubah Alur
74 Sistem Bug
75 Fitnah
76 Kedatangan Alvin
77 Apa Kamu Mempercayaiku?
78 Beda Pendapat
79 Meniru
80 Setengah Berhasil
81 Menebar Fitnah
82 Menuntut Luna
83 Menyalahkan Luna!
84 Adu Mulut
85 Kedatangan Ayah Mertua
86 Pernyataan Aluna
87 Pisau Cukur
88 Laboratorium Forensik
89 Salah Ambil
90 Pengumuman.
91 Mendatangi Bar Lagi
92 Menelepon Alvin
93 Bertemu Lagi
94 Mendatangi Perusahaan
95 Mencari Penerjemah
96 Transfer Skill
97 Menyambut Tuan Dae Jung
98 Konferensi Bisnis
99 Kesepakatan Konferensi
100 Ambruk ke Lantai
101 Mengajak Aluna Pulang
102 Koma
103 Tertukar
104 Merubah Restoran
105 Menuju Market
106 Beritahu Aku dulu, Luna.
107 Menanyakan Situasi
108 Harus Mencari Sendiri
109 Menuju Lokasi
110 Mencari di Tempat Sampah
111 Kenapa Kamu Menyusulku, Alvin?
112 Tergores
113 Menyerahkan kepada Noah
114 Hasil Sidik Jari
115 Merawat Alvin
116 Tabrakan Mobil Noah
117 Sembuh dari Demam
118 Pertemuan Ara dan Noah
119 Ara yang Semakin Panik
120 Membicarakan Karir
121 Mona yang Kehilangan
122 Hampir Tertabrak
123 Menenangkan Ara
124 Memberitahukan Kebenaran
125 Meminta Bertemu
126 Tawar Menawar
127 Berusaha Menggoda
128 Aluna atau Luna?
129 Antara Yakin dan Tidak
130 Putus
131 Tidak Mau Putus
132 Izinkan Aku Ikut, Alvin!
133 Masa Lalu
134 RUPM
135 Ternyata Benar
136 Curahan Hati Ara
137 Amukan Lisa
138 Memaksa Alvin
139 Transfer Skill Kedua
140 Mencecar Noah
141 Ara dan Noah
142 Bertemu Lagi
143 Pembagian Saham
144 Masih Belum Yakin
145 Memarahi Sistem
146 Mengemasi Pakaian
147 Kembali ke Rumah Hideon
148 Menunggu Pertukaran Tubuh
149 Ara dan Aluna
150 Sarapan Pagi
151 Kekesalan Alvin
152 Meminta Maaf
153 Sebuah Kebenaran
154 Aku Bukan Luna
155 Merubah Pandangan Buruk
156 Pemotretan
157 Perasaan Lain
158 Lisa atau Mona
159 Jangan Sakiti Adikku!
160 Perbedaan Ara dengan Helen
161 Merubah Warna Rambut
162 Lisa yang Keras Kepala
163 Kuning
164 Perubahan yang Membingungkan
165 Membius
166 Noah dan Alvin
167 Permintaan Aluna
168 Masa Lalu Alvin
169 Putus Hubungan
170 Menyukai Nona Ara
171 Ingin Berdua
172 Kencan
173 Menonton Film
174 Akibat Terlalu Banyak Minum
175 Sudah Sadar
176 Curiga
177 Memasang Kamera
178 Siapa yang Lebih Kamu Sukai?
179 Bukan Pilihan
180 Email Palsu
181 Mencari Data
182 Mengatasi Kekacauan
183 Siapa Ara?
184 Aku Akan Mencari Peramal
185 Hideon Tak Percaya
186 Alat Perekam
187 Aku Ingin Bermesraan
188 Menantang Helen
189 Kedatangan Paranormal
190 Mengambil Data Helen
191 Peringatan Sistem
192 Siapa Wanita Hamil Itu?
193 Anak Siapa?
194 Masa Lalu Luna
195 Masa Lalu Luna 2
196 Temukan Anak Itu
197 Menemui Hideon
198 Menemukan Alamat
199 Menuju Lokasi
200 Mencari Kendaraan
201 Menyamar
202 Menuju Rumah
203 Perdebatan Hideon
204 Perkebunan Strawberry
205 205
206 206
207 207
208 208
209 209
210 210
211 211
212 212
213 213
214 214
215 215
216 216
217 217
218 218
219 219
220 220
221 221
222 222
223 223
224 224
225 225
226 226
227 227
228 228
229 229
230 230
231 231
232 232
233 233
234 234
235 235
236 236
237 237
238 238
239 239
240 240
241 241
242 242
243 243
244 244
245 Bab 245. Rahasia Tersembunyi yang Belum Terungkap
246 Bab 246. Rencana Lily dan Yuze
247 Bab 247. Masalah dengan Mertua
248 Bab 248. Keinginan Aluna
249 Bab 249. Satu Keinginan Terkabul
250 Bab 250. Kembali Koma.
251 251. Mencari Lembaran Kertas.
252 252. Kembalinya Helen
253 Bab 253. Kecurigaan Lily dan Yuze
254 Bab 254. Lupakan Kami
255 Bab 255. Apa Dia Akan Kembali?
256 Bab 256. Ambisi Helen
257 Bab 257. Bekerja Bersama Lagi
258 Bab 258. Helen Meminta Pekerjaan
259 Bab 259. Rekaman Ara
260 Bab 260. Konflik Batin
261 Bab 261. Kemampuan Dasar
262 Bab 262. Pemasangan Skill Untuk Zero
263 Bab 263. Ramuan Penyembuh
264 Bab 264. Zero
265 Bab 265. Memainkan Piano
266 Bab 266. Kekesalan Lily dan Yuze
267 Bab 267. Surat
268 Bab 268. Buku Harian Luna
269 Bab 269. Kedatangan Sindi
270 Bab 270. Hadiah Clara.
271 Bab 271. Menjemput Zero
272 Bab 272
273 Bab 273. Menghubungi Aluna
274 Bab 274. Mencari Solusi
275 Bab 275. Mengejar Mobil Yuze
276 Bab 276. Rayuan Zero
277 Bab 277. Kabur
278 Bab 278. Menukar Keahlian
279 Bab 279. Transfer Energi
280 Bab 280. Menemukan Origami
281 Bab 281. Tujuh Origami
282 Bab 282. Makan Malam
283 Bab 283
284 Bab 284
285 Bab 285
286 Bab 286. Aku Suamimu
287 Bab 287. Jangan Tinggalkan Aku, Luna!
288 Bab 288. Tujuh Hari Terakhir di Dunia Novel (Hari ke-1)
289 Bab 289. Tujuh Hari Terakhir (Hari ke-1)
290 Bab 290. Kalung Duplikat
291 Bab 291. Tujuh Hari Terakhir (Hari Ke-2)
292 Bab 292. Berhasil Membuat Clara Berubah
293 Bab 293. Tujuh Hari Terakhir (Hari Ke-3)
Episodes

Updated 293 Episodes

1
Kecelakaan Mobil
2
Hidup Kembali
3
Isekai
4
Mendobrak Pintu
5
Mencoba Kabur
6
Mulai Protes
7
Mencoba Merayu
8
Gagal Merayu
9
Kekesalan Aluna
10
Menuju Rumah Sakit
11
Tepat Waktu
12
Menjalankan Misi Hari Pertama
13
Kekesalan Alvin
14
Buku Harian Luna
15
Pelukan Alvin
16
Mencengkeram Aluna
17
Bogem Mentah Aluna
18
Bertengkar!
19
Tiga Jam lagi!
20
Berhasil!
21
Bermain Game.
22
Misi Hari Kedua
23
Perjanjian dengan Alvin
24
Membujuk Alvin
25
Mengajak Helen
26
Menemui Nenek Alma
27
Menemui Hideon
28
Pikiran Kacau Alvin
29
Mengumpulkan Bukti
30
Biro
31
Biro
32
Menyindir Alvin
33
Menyusun Perangkap
34
Mengumpulkan Bukti 2
35
Memberi Pelajaran Yuka
36
Ancaman Aluna
37
Menyiapkan Perangkap Kecil
38
Dua Jam Lagi
39
Tamu Pertama
40
Menyambut Devan
41
Jatuh ke Kolam
42
Sudah Kuduga!
43
USB
44
Berusaha Menyelesaikan Misi
45
Taruhan Aluna
46
Bukti Diputar
47
Yuka atau Luna?
48
Bukti Lain
49
Menantang Aluna.
50
Memeluk Aluna
51
Memberi Pelajaran
52
Memberi Pelajaran 2
53
Tidak Seperti Luna
54
Mencoba Kabur
55
Menuju Rumah
56
Menanti Misi Hari ketiga
57
Meminum Teh
58
Bertemu Musuh Baru
59
Malam Ketiga
60
Berkumpul Bersama
61
Meremehkan Luna
62
Terpaksa Berbohong
63
Visual TDDNS
64
Mengikuti Aluna
65
Pengumuman
66
Aku Sudah Mencintaimu, Luna.
67
Tak Berani Menatap.
68
Masih Tidak Mau.
69
Misi Hari ke Empat
70
Kabur dari Mansion
71
Menuju Bar
72
Dipaksa Minum Bir
73
Merubah Alur
74
Sistem Bug
75
Fitnah
76
Kedatangan Alvin
77
Apa Kamu Mempercayaiku?
78
Beda Pendapat
79
Meniru
80
Setengah Berhasil
81
Menebar Fitnah
82
Menuntut Luna
83
Menyalahkan Luna!
84
Adu Mulut
85
Kedatangan Ayah Mertua
86
Pernyataan Aluna
87
Pisau Cukur
88
Laboratorium Forensik
89
Salah Ambil
90
Pengumuman.
91
Mendatangi Bar Lagi
92
Menelepon Alvin
93
Bertemu Lagi
94
Mendatangi Perusahaan
95
Mencari Penerjemah
96
Transfer Skill
97
Menyambut Tuan Dae Jung
98
Konferensi Bisnis
99
Kesepakatan Konferensi
100
Ambruk ke Lantai
101
Mengajak Aluna Pulang
102
Koma
103
Tertukar
104
Merubah Restoran
105
Menuju Market
106
Beritahu Aku dulu, Luna.
107
Menanyakan Situasi
108
Harus Mencari Sendiri
109
Menuju Lokasi
110
Mencari di Tempat Sampah
111
Kenapa Kamu Menyusulku, Alvin?
112
Tergores
113
Menyerahkan kepada Noah
114
Hasil Sidik Jari
115
Merawat Alvin
116
Tabrakan Mobil Noah
117
Sembuh dari Demam
118
Pertemuan Ara dan Noah
119
Ara yang Semakin Panik
120
Membicarakan Karir
121
Mona yang Kehilangan
122
Hampir Tertabrak
123
Menenangkan Ara
124
Memberitahukan Kebenaran
125
Meminta Bertemu
126
Tawar Menawar
127
Berusaha Menggoda
128
Aluna atau Luna?
129
Antara Yakin dan Tidak
130
Putus
131
Tidak Mau Putus
132
Izinkan Aku Ikut, Alvin!
133
Masa Lalu
134
RUPM
135
Ternyata Benar
136
Curahan Hati Ara
137
Amukan Lisa
138
Memaksa Alvin
139
Transfer Skill Kedua
140
Mencecar Noah
141
Ara dan Noah
142
Bertemu Lagi
143
Pembagian Saham
144
Masih Belum Yakin
145
Memarahi Sistem
146
Mengemasi Pakaian
147
Kembali ke Rumah Hideon
148
Menunggu Pertukaran Tubuh
149
Ara dan Aluna
150
Sarapan Pagi
151
Kekesalan Alvin
152
Meminta Maaf
153
Sebuah Kebenaran
154
Aku Bukan Luna
155
Merubah Pandangan Buruk
156
Pemotretan
157
Perasaan Lain
158
Lisa atau Mona
159
Jangan Sakiti Adikku!
160
Perbedaan Ara dengan Helen
161
Merubah Warna Rambut
162
Lisa yang Keras Kepala
163
Kuning
164
Perubahan yang Membingungkan
165
Membius
166
Noah dan Alvin
167
Permintaan Aluna
168
Masa Lalu Alvin
169
Putus Hubungan
170
Menyukai Nona Ara
171
Ingin Berdua
172
Kencan
173
Menonton Film
174
Akibat Terlalu Banyak Minum
175
Sudah Sadar
176
Curiga
177
Memasang Kamera
178
Siapa yang Lebih Kamu Sukai?
179
Bukan Pilihan
180
Email Palsu
181
Mencari Data
182
Mengatasi Kekacauan
183
Siapa Ara?
184
Aku Akan Mencari Peramal
185
Hideon Tak Percaya
186
Alat Perekam
187
Aku Ingin Bermesraan
188
Menantang Helen
189
Kedatangan Paranormal
190
Mengambil Data Helen
191
Peringatan Sistem
192
Siapa Wanita Hamil Itu?
193
Anak Siapa?
194
Masa Lalu Luna
195
Masa Lalu Luna 2
196
Temukan Anak Itu
197
Menemui Hideon
198
Menemukan Alamat
199
Menuju Lokasi
200
Mencari Kendaraan
201
Menyamar
202
Menuju Rumah
203
Perdebatan Hideon
204
Perkebunan Strawberry
205
205
206
206
207
207
208
208
209
209
210
210
211
211
212
212
213
213
214
214
215
215
216
216
217
217
218
218
219
219
220
220
221
221
222
222
223
223
224
224
225
225
226
226
227
227
228
228
229
229
230
230
231
231
232
232
233
233
234
234
235
235
236
236
237
237
238
238
239
239
240
240
241
241
242
242
243
243
244
244
245
Bab 245. Rahasia Tersembunyi yang Belum Terungkap
246
Bab 246. Rencana Lily dan Yuze
247
Bab 247. Masalah dengan Mertua
248
Bab 248. Keinginan Aluna
249
Bab 249. Satu Keinginan Terkabul
250
Bab 250. Kembali Koma.
251
251. Mencari Lembaran Kertas.
252
252. Kembalinya Helen
253
Bab 253. Kecurigaan Lily dan Yuze
254
Bab 254. Lupakan Kami
255
Bab 255. Apa Dia Akan Kembali?
256
Bab 256. Ambisi Helen
257
Bab 257. Bekerja Bersama Lagi
258
Bab 258. Helen Meminta Pekerjaan
259
Bab 259. Rekaman Ara
260
Bab 260. Konflik Batin
261
Bab 261. Kemampuan Dasar
262
Bab 262. Pemasangan Skill Untuk Zero
263
Bab 263. Ramuan Penyembuh
264
Bab 264. Zero
265
Bab 265. Memainkan Piano
266
Bab 266. Kekesalan Lily dan Yuze
267
Bab 267. Surat
268
Bab 268. Buku Harian Luna
269
Bab 269. Kedatangan Sindi
270
Bab 270. Hadiah Clara.
271
Bab 271. Menjemput Zero
272
Bab 272
273
Bab 273. Menghubungi Aluna
274
Bab 274. Mencari Solusi
275
Bab 275. Mengejar Mobil Yuze
276
Bab 276. Rayuan Zero
277
Bab 277. Kabur
278
Bab 278. Menukar Keahlian
279
Bab 279. Transfer Energi
280
Bab 280. Menemukan Origami
281
Bab 281. Tujuh Origami
282
Bab 282. Makan Malam
283
Bab 283
284
Bab 284
285
Bab 285
286
Bab 286. Aku Suamimu
287
Bab 287. Jangan Tinggalkan Aku, Luna!
288
Bab 288. Tujuh Hari Terakhir di Dunia Novel (Hari ke-1)
289
Bab 289. Tujuh Hari Terakhir (Hari ke-1)
290
Bab 290. Kalung Duplikat
291
Bab 291. Tujuh Hari Terakhir (Hari Ke-2)
292
Bab 292. Berhasil Membuat Clara Berubah
293
Bab 293. Tujuh Hari Terakhir (Hari Ke-3)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!