TITISAN

TITISAN

BAYANG-BAYANG TERKUTUK

"Loh Mas, kok balik lagi?!" Tanya Karmila mengerutkan keningnya dalam-dalam.

Karmila menatap suaminya melalui cermin violet didepannya penuh keheranan. Aryo tidak menjawab, justru ia langsung memeluk istrinya itu dari belakang. Karmila merasakan suara dengus nafas Aryo begitu santer terdengar jelas ditelinganya dengan perasaan janggal.

"Ini sudah jam tujuh lewat loh Mas, nanti terlambat masuk kantor..." bisik Karmila.

Aryo tetap diam seribu bahasa sambil terus melakukan sentuhan-sentuhannya yang tidak biasa. Karmila sempat kepikiran kalau suaminya berlaku aneh, namun Karmila yang masih handukkan baru saja selesai mandi hanya pasrah saja.

Sebagai pengantin baru hasrat bercintanya sedang menggebu-gebu, Karmila pun jadi ikut terhanyut hingga ia pun hanya diam membiarkan saja saat Aryo menunjukkan tanda-tanda hasratnya.

"Ting tong..."

"Ting tong..."

"Ting tong..."

Karmila terlonjak seketika dari berbaringnya di kursi tamu saking terkejutnya oleh suara bel rumah. Lamunan bayang-bayang peristiwa terkutuk yang terjadi malam kedua ia menempati rumah itu buyar dan lenyap seketika. Bergegas Ia segera beranjak menuju pintu untuk membukanya.

"Assalamualaikum... Permisi..." ucap suara laki-laki diluar pintu.

Ting tong...

Ting tong...

"Waalaikumsalaaam..." sahut Karmila sambil membuka pintu.

"Eh, Pak RT. Silahkan duduk Pak," Karmila mempersilahkan Pak RT duduk di kursi teras.

Tentu saja Karmila mengajaknya duduk di kursi teras depan dan tidak diajak masuk ke ruang tamu. Karena di rumah hanya dia sendirian dan dalam keadaan sepi dan itu sangat beresiko bagi seorang wanita yang sendirian didalam rumah.

Bukan hanya beresiko mendatangkan kejahatan namun juga beresiko mengundang fitnah jika berada didalam rumah hanya berduaan dengan seorang lelaki yang bukan suaminya. Sedangkan Aryo, suaminya dua jam lagi baru pulang dari kantornya.

"Maaf mengganggu bu, ini... e, anu.." ucap pak RT.

Pak RT terlihat kikuk dan gerogi ďitatap Karmila. Padahal Karmila menatapnya hanya tatapan biasa sebagai orang yang menghargai lawan bicaranya. Wajah Karmila memang cantik, berkulit putih, ya mirip-mirip dikit sama wajah Jun Ji Hyun. Itu tuh artis Korea yang melejit namanya di debutnya dalam film My Sassy Girl.

"Apa Pak RT, kok susah sekali ngomongnya?" ucap Karmila membetulkan posisi duduknya dan rok panjangnya.

Pesona Karmila seperti menghipnotis pandangan Pak RT yang matanya terlihat nyalang tak berkedip dalam lirikannya. Buaya darat juga nih Pak RT, mentang-mentang Karmila warga baru ada saja alasannya agar bisa menemui dan memandang Karmila.

Padahal kalau disandingkan dengan suami Karmila, jelas saja tidak ada apa-apanya dari sisi mana pun. Kegantengannya jauuuuuh banget apalagi dari sisi kekayaannya, jadi seberapa pun hebatnya trik-trik gombalan mata keranjang Pak RT, dipastikan Karmila nggak akan tergoda sedikit pun. Terkecuali, mungkin dengan bantuan pelet, pengasihan, guna-guna atau apalah semacamnya.

Seharusnya Pak RT ngaca dulu sebelum menuruti naluri buaya daratnya. Tetapi dasar matanya sudah penuh dengan keranjang, eh mata keranjang tidak ada ukur-mengukur dulu kondisi dirinya. Ya, mungkin dikiranya Karmila seorang wanita gampangan tergoda.

"A... anu bu Aryo. Cuma mau ngabarin aja tentang surat-surat rumah dan tanah ini baru selesai minggu depan," kata Pak RT memberanikan diri menatap wajah cantik Karmila.

"Oh, ya sudah nggak apa-apa Pak RT. Repot-repot kesini hanya mau ngabarin itu," ujar Karmila menyunggingkan bibirnya.

Jantung Pak RT kontan berdegub kencang melihat Karmila melempar senyum yang menurutnya sangat manis. Pikiran kotornya melayang jauh langsung saja bermain-main di kepalanya.

"O, iya bu satu lagi. Selama tiga hari ini apa ibu tidak menemukan hal-hal aneh di rumah ini?" Tanya Pak RT dengan wajah dicemas-cemaskan.

"Maksud Pak RT?" Kening Karmila mengerut heran penuh tanda tanya.

"Oh, nggak. Nggak apa-apa bu, ya sudah kalau begitu saya permisi bu. Nanti kalau surat-suratnya sudah jadi saya akan antar kesini." ucap pak RT kemudian berdiri dari duduknya.

"Iya, iya Pak RT. Terima kasih banyak loh sudah repot-repot datang kesini," ujar Karmila.

Karmila menyambut uluran jabat tangan Pak RT dengan senyum tipis namun cukup membuat hati Pak RT kelepek-klepek. Wajah tuanya terlihat sumringah dengan segala ke-Ge-Er-annya serasa disenyumin artis Korea.

Rumah yang ditempati Aryo dan Karmila baru selesai di renovasi sejak seminggu yang lalu. Namun pasangan pengantin baru itu resmi pindah dan menempatinya baru tiga hari dengan hari ini.

Awalnya, Aryo tertarik membeli rumah yang berdiri megah diatas tanah seluas 120 hingga 150 meter persegi itu karena menurutnya harganya sangat murah. Rumah itu dibelinya satu bulan sebelum pernikahan dengan Karmila.

"Pak Aryo ada rumah lumayan gede dengan pekarangan luas yang dijual dengan harga murah," kata Juki, supir pribadi Aryo.

"Gede dan luasnya seberapa Juk?" Tanya Aryo antusias.

"Mmm, kalau nggak salah luasnya sekitar 150 meter persegi, Pak. Bangunan rumahnya juga lumayan gede Pak, berdimensi 13,5 x 4 meter." terang Juki menoleh lalu kembali fokus ke jalanan.

"Luas juga ya, dijual berapa katanya?" Tanya Aryo kian tertarik.

"Kata teman saya sih dijual hanya dua ratus juta Pak," jawab Juki.

"Dua ratus juta???" Aryo kaget tak percaya.

"Iya pak, kenapa bapak kaget begitu? tanya Juki keheranan melhat reaksi Aryo.

"Soalnya itu murah banget Juk," ujar Aryo mengelus-elus dagunya.

Bagi Aryo sangat tahu betul soal harga tanah dan bangunan. Karena ia sudah sering membeli tanah maupun bangunan untuk kepentingan perusahaannya. Tanah seluas 150 meter persegi plus dengan bangunan rumah bertype 54 pada umumnya berkisar hingga Rp 1 miliyaran lebih.

"Sebentar, sebentar Juk. Itu di daerah mana dijual semurah itu? Tanya Aryo.

"Di dekat simpang lima jalan Hartoyo itu tuh Pak," jawab Juki.

"Mmm.. Simpang lima.. simpang lima.." gumam Aryo mengingat-ingat lokasi jalan itu.

Ingatan Aryo langsung melambung tertuju pada deretan rumah-rumah yang sering ia lewati saat pulang pergi ke kantornya.

"Apakah rumah yang pagarnya tinggi itu Juk, yang sering kita berhenti didepannya pas di lampu merah itu?" kata Aryo.

"Nah, benar Pak. Ya, itu rumahnya." timpal Juki.

"Perasaan rumah itu nggak ada yang menempatinya Juk. Kalau kita pulang malam lewat tuh saya sering melihat rumah itu selalu gelap," ujar Aryo.

"Emang nggak ditempati lagi Pak, sudah lumayan lama. Kata teman saya sih, katanya orangnya pindah ke Jakarta." Ujar Juki.

Siapapun yang kantongnya tebal akan langsung 'deal' saja ketika ada yang menawarkannya. Melihat luasnya tanah dan bangunan rumah bertype 54 dengan dimensi 13,5 x 4 meter, pastilah sangat berani sekali.

......................

Esok harinya Aryo langsung menyurvei rumah yang ditawarkan Juki kemarin. Dengan diantar Juki, sopir pribadinya menemui Pak RT yang dititipin oleh pemiliknya sekaligus sebagai perantaranya.

Sebelumnya Juki sudah menghubungi pak RT itu mengabarkan akan melihat-lihat rumah yang ditawarkan.

Mobil Pajero putih yang dikemudikan Juki berhenti tepat didepan pagar rumah yang dituju. Didepan gerbang pak RT nampak berdiri sudah menunggu kedatangan Juki dan bossnya sesuai dengan waktu yang dijanjikan.

Juki dan Aryo turun dari mobilnya lalu Juki menyalami pak RT sekaligus mengenalkan Aryo yang berminat membelinya. Kemudian pak RT membukakan pintu gerbangnya mempersilahkan Aryo dan Juki masuk.

Pertama kali melangkahkan kakinya melewati pagar besi setinggi 2 meter yang berdiri kokoh itu, Juki merasakan merinding disekujur tubuhnya.

Dia merasakan ada hawa lembab yang begitu kental yang menandakan kalau tempat itu memiliki aura negatif. Aura yang menandakan adanya mahluk gaib disekitar rumah itu.

Sebagai seorang sopir tentunya Juki sudah membekali diri dengan ilmu kebatinan untuk berjaga-jaga dirinya dari kemungkinan orang-orang jahat sekaligus bertanggung jawab melindungi bossnya.

Aryo dan Juki menghentikan langkahnya dibelakang pintu gerbang yang dibuka sedikit hingga harus masuk satu persatu.

Aryo memandangi bangunan rumah bergaya modern itu dengan manggut-manggut. Lain halnya dengan Juki, dia merasakan bulu disekujur tubuhnya meremang. Tubuhnya merasakan seperti ada tekanan kuat yang menghalanginya meneruskan melangkah.

Pada saat dirinya dan Aryo memasuki halaman rumah itu Juki merasakan energi yang kuat datang dari rumah itu, namun energi itu terasa kontra dirasakan.

Adanya benturan energi itu cukup bagi Juki untuk menyimpulkan kalau rumah itu sudah di huni oleh mahluk gaib.

"Pak, ini hawanya horor sekali. Sepertinya sudah ditempati mahluk halus," bisik Juki kepada Aryo.

Sayangnya Aryo tidak mengindahkan peringatan Juki. Sebagai seorang bisnisman, ia tidak begitu percaya dengan hal-hal yang berbau mahluk gaib.

Pikiran untung-ruginya lebih mendominasi kalau rumah ini harus dimilikinya karena sangat murah. Jika pun dijual kembali akan untung besar, ya paling kecilnya dapat keuntungan setengah miliyar, begitu pikir Aryo.

Soal mahluk halus, hal-hal semacam itu tidak akan pernah terlintas sedikit pun didalam benak Aryo dan jangan harap menjadi penghalang untuk tidak membelinya.

Ia pikir kalau memang ada mahluk halus, pasti mereka akan menyingkir dengan sendirinya begitu ditempati.

"Sepertinya mahluk gaib yang ada di rumah ini memiliki kekuatan besar," gumam Juki dalam hati kemudian mengedarkan pandangannya.

Juki sudah berpengalaman soal kebatinan. Di kampungnya ia sering diminta tolong kalau ada tetangganya yang kesurupan bahkan warga mengenalnya sebagai paranormal. Padahal Juki sendiri tidak pernah suka jika dirinya sebut paranormal.

"Pak Aryo yakin mau membeli rumah ini?!" Juki berbisik dengan intonasi ditekan.

"Iya Juk. Kapan lagi punya rumah sebesar ini dengan tanah seluas ini. Rumah ini akan saya hadiahkan untuk Karmila setelah menikah nanti." Ujar Aryo tanpa memalingkan wajahnya dari rumah megah itu.

"Tapi Pak..." ucapan Juki langsung dipotong oleh pak RT.

"Gimana Pak Aryo, tertarik membelinya?" sela pak RT.

Pak RT memotong bisikkan Juki yang sedikit terdengar olehnya. Dalam hatinya itu bisa jadi akan menggagalkan niat pembelinya. Komisi puluhan juta sudah terbayang dipelupuk mata Pak RT, andai Aryo benar-benar jadi membeli rumah itu. Makanya ketika mendengar bisikkan Juki yang memperingatkan Aryo, langsung saja ia menyergahnya.

"Silahkan masuk Pak Aryo melihat-lihat dalamnya," ucap Pak RT semakin meyakinkan minat belinya Aryo.

Kreteeeeeekkk...

Suara derit pintu yang dibuka oleh Pak RT menandakan kalau rumah itu sudah lama tidak ditinggali. Dan bagi Juki suara deritan pintu itu seperti irama yang dimainkan oleh mahluk gaib yang menghuninya. Juki sangat yakin sekali kalau rumah itu sudah menjadi rumah bagi mahkuk halus yang memiliki energi berkekuatan besar.

......................

LANUUT....

Terpopuler

Comments

liani purnapasary

liani purnapasary

hdr thor,maaf bru nemu novel mu yg ini

2023-10-11

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trussabar

2023-04-10

0

mochamad ribut

mochamad ribut

up up ⚡🔨

2022-12-28

0

lihat semua
Episodes
1 BAYANG-BAYANG TERKUTUK
2 ANEH
3 MENCARI JAWABAN
4 KEKUATAN TERSEMBUNYI
5 MISTERI
6 DENDAM
7 RAHASIA
8 TANTANGAN
9 SADARKAN
10 ALAM GAIB
11 KEMAMPUAN TERSEMBUNYI #1
12 KEMAMPUAN TERSEMBUNYI #2
13 OBSESI
14 MENCARI PETUNJUK
15 SATU PERISTIWA
16 MEMBUKA MATA BATIN
17 TROUBLE
18 KARENA GUNTUR
19 DIA MUNCUL
20 PAPAH ARYO
21 TERCENGANG
22 BAGAI PETIR TAK BERHUJAN
23 MALAM TERKUTUK
24 MALAM KE-1
25 TAPAK KAKI ANEH
26 MENCARI JEJAK 1
27 MENCARI JEJAK 2
28 MENCARI JEJAK 3
29 BANGUNAN MISTERIUS
30 BANGUNAN DIBALIK POHON
31 HARTA BERTUAN
32 REINKARNASI ARYO #1
33 REINKARNASI ARYO #2
34 KARBALA
35 PERINGATAN
36 PENGAKUAN KARBALA
37 NIAT GUNTUR
38 JAWABAN PAK SURO
39 RENCANA JAHAT
40 KARBALA BERULAH
41 KEJAMNYA KARBALA
42 BOS JOMBLO PUNYA RENCANA
43 DEBAR-DEBAR HALUS
44 KARENA ANCAMAN
45 DURI PENGHALANG #1
46 DURI PENGHALANG #2
47 DURI PENGHALANG #3
48 OTAK PEMBUNUHAN
49 TANDA TANYA
50 TEBANG POHON
51 MISTERI BERINGIN
52 PENASARAN
53 MUSUH DALAM SELIMUT
54 ASAL USUL KARBALA
55 REALITA
56 TENTANG KARBALA
57 ANCAMAN MENGINTAI
58 INSIDEN
59 DUA SISI BERBEDA
60 DILUAR NALAR
61 TAK HABIS PIKIR
62 DIBURU
63 MISTERI
64 TERJEBAK
65 SERGAP
66 MISTERI GUNTUR
67 GEGER GUNTUR
68 EMPATI
69 TEKA-TEKI GUNTUR
70 SISI LAIN
71 TRANSISI
72 SISI LAIN KARBALA
73 KEANEHAN TERUNGKAP 1
74 KEANEHAN TERUNGKAP 2
75 KUNTO HILANG
76 PANIK
77 PENCARIAN
78 KUNTO BERADA
79 UPAYA PARANORMAL
80 WUJUD KARBALA
81 KUNTO DITEMUKAN
82 PERMINTAAN GUNTUR
83 BENDA DARI ALAM LAIN
84 ALAM LAIN
85 KEJUTAN
86 SIKAP KARMILA
87 CURIGA
88 WANITA BERGAUN MERAH
89 DILEMA
90 KATA PAK SURO
91 PERMINTAAN WANITA BERGAUN MERAH
92 DIMENSI WANITA BERGAUN MERAH
93 JUAL RUMAH
94 ILUSI
95 ILUSI 2
96 KOK BISA BEGITU
97 TAKLUK
98 RUMAH BARU DAN LAMA
99 RUMAH TAHFIZ
100 PERISTIWA MENGIKAT
101 GUNTUR CURIGA
102 BUNTU
103 FIRASAT
104 MENGHILANGNYA SANTRI
105 UCAPAN
106 TAK ADA PETUNJUK
107 TAK TAHU DIMANA
108 KONEKSIFITAS
109 TERGUNCANG
110 TUNTUTAN
111 SIASAT
112 PENYEBAB KARMILA KESAKITAN
113 JANGAN DI TEBANG!
114 TEROR MASA LALU
115 DEPRESI
116 TERGIUR
117 KENA BATUNYA
118 PILIHAN BERAT
119 TRAGEDI PUTRI
120 TRAGEDI PUTRI 2
121 TRAGEDI PUTRI 3
122 TRAGEDI PUTRI 4
123 UPAYA TERAKHIR
124 DILUAR NALAR
125 NASIB PUTRI
126 EGO DAN DAMPAK
127 TANDA BAHAYA
128 REZEKI ATAU PETAKA
129 KELEMAHAN KARBALA
130 MULAI MENEBANG
131 PROSESI MENEBANG
132 KESALAHAN
133 DAN AKHIRNYA
134 DUA SISI
135 SAMA PERSIS
136 NIAT TERSEMBUNYI
137 RASA TERPENDAM
138 SIASAT TERSEMBUNYI
139 KECURIGAAN KI WAYAN
140 WAKTU YANG TEPAT
141 KEANEHAN
142 PERLAWANAN
143 DUGAAN
144 KENAPA KI ?
145 PERINGATAN
146 DEPRESI
147 KEJADIAN di RS
148 KEJADIAN di RS 2
149 TAMPARAN KERAS
150 AJAK PAK SURO
151 PEMBUKTIAN
152 ANCAMAN
153 2 ORANG TERKAPAR
154 DISKUSI
155 DISKUSI 2
156 TEGANG
157 COBA-COBA
158 MENOLAK
159 PERINGATAN ke- 1
160 KONEKSI
161 PERINGATAN 2
162 BARU SADAR
163 KORBAN
164 HASIL OTOPSI
165 STORY USTAD SOFYAN
166 SUARA ANEH
167 NASIB KUNTO
168 NASIB KUNTO 2
169 KONDISI KUNTO
170 BENAK GUNTUR
171 REAKSI KUNTO
172 REAKSI KUNTO 2
173 KATA PAK SURO
174 KATA PAK SURO 2
175 JIWA KUNTO
176 JIWA KUNTO 2
177 PENGHAKIMAN
178 RENCANA PAK SURO
179 RENCANA PAK SURO 2
180 REAKSI TAK TERDUGA
181 KEMAMPUAN TAK SEBANDING
182 BERTEMU GUNTUR
183 RENCANA JAHAT
184 HERAN DAN MEMBINGUNGKAN
185 DIMANA KUNTO?
186 LENYAP
Episodes

Updated 186 Episodes

1
BAYANG-BAYANG TERKUTUK
2
ANEH
3
MENCARI JAWABAN
4
KEKUATAN TERSEMBUNYI
5
MISTERI
6
DENDAM
7
RAHASIA
8
TANTANGAN
9
SADARKAN
10
ALAM GAIB
11
KEMAMPUAN TERSEMBUNYI #1
12
KEMAMPUAN TERSEMBUNYI #2
13
OBSESI
14
MENCARI PETUNJUK
15
SATU PERISTIWA
16
MEMBUKA MATA BATIN
17
TROUBLE
18
KARENA GUNTUR
19
DIA MUNCUL
20
PAPAH ARYO
21
TERCENGANG
22
BAGAI PETIR TAK BERHUJAN
23
MALAM TERKUTUK
24
MALAM KE-1
25
TAPAK KAKI ANEH
26
MENCARI JEJAK 1
27
MENCARI JEJAK 2
28
MENCARI JEJAK 3
29
BANGUNAN MISTERIUS
30
BANGUNAN DIBALIK POHON
31
HARTA BERTUAN
32
REINKARNASI ARYO #1
33
REINKARNASI ARYO #2
34
KARBALA
35
PERINGATAN
36
PENGAKUAN KARBALA
37
NIAT GUNTUR
38
JAWABAN PAK SURO
39
RENCANA JAHAT
40
KARBALA BERULAH
41
KEJAMNYA KARBALA
42
BOS JOMBLO PUNYA RENCANA
43
DEBAR-DEBAR HALUS
44
KARENA ANCAMAN
45
DURI PENGHALANG #1
46
DURI PENGHALANG #2
47
DURI PENGHALANG #3
48
OTAK PEMBUNUHAN
49
TANDA TANYA
50
TEBANG POHON
51
MISTERI BERINGIN
52
PENASARAN
53
MUSUH DALAM SELIMUT
54
ASAL USUL KARBALA
55
REALITA
56
TENTANG KARBALA
57
ANCAMAN MENGINTAI
58
INSIDEN
59
DUA SISI BERBEDA
60
DILUAR NALAR
61
TAK HABIS PIKIR
62
DIBURU
63
MISTERI
64
TERJEBAK
65
SERGAP
66
MISTERI GUNTUR
67
GEGER GUNTUR
68
EMPATI
69
TEKA-TEKI GUNTUR
70
SISI LAIN
71
TRANSISI
72
SISI LAIN KARBALA
73
KEANEHAN TERUNGKAP 1
74
KEANEHAN TERUNGKAP 2
75
KUNTO HILANG
76
PANIK
77
PENCARIAN
78
KUNTO BERADA
79
UPAYA PARANORMAL
80
WUJUD KARBALA
81
KUNTO DITEMUKAN
82
PERMINTAAN GUNTUR
83
BENDA DARI ALAM LAIN
84
ALAM LAIN
85
KEJUTAN
86
SIKAP KARMILA
87
CURIGA
88
WANITA BERGAUN MERAH
89
DILEMA
90
KATA PAK SURO
91
PERMINTAAN WANITA BERGAUN MERAH
92
DIMENSI WANITA BERGAUN MERAH
93
JUAL RUMAH
94
ILUSI
95
ILUSI 2
96
KOK BISA BEGITU
97
TAKLUK
98
RUMAH BARU DAN LAMA
99
RUMAH TAHFIZ
100
PERISTIWA MENGIKAT
101
GUNTUR CURIGA
102
BUNTU
103
FIRASAT
104
MENGHILANGNYA SANTRI
105
UCAPAN
106
TAK ADA PETUNJUK
107
TAK TAHU DIMANA
108
KONEKSIFITAS
109
TERGUNCANG
110
TUNTUTAN
111
SIASAT
112
PENYEBAB KARMILA KESAKITAN
113
JANGAN DI TEBANG!
114
TEROR MASA LALU
115
DEPRESI
116
TERGIUR
117
KENA BATUNYA
118
PILIHAN BERAT
119
TRAGEDI PUTRI
120
TRAGEDI PUTRI 2
121
TRAGEDI PUTRI 3
122
TRAGEDI PUTRI 4
123
UPAYA TERAKHIR
124
DILUAR NALAR
125
NASIB PUTRI
126
EGO DAN DAMPAK
127
TANDA BAHAYA
128
REZEKI ATAU PETAKA
129
KELEMAHAN KARBALA
130
MULAI MENEBANG
131
PROSESI MENEBANG
132
KESALAHAN
133
DAN AKHIRNYA
134
DUA SISI
135
SAMA PERSIS
136
NIAT TERSEMBUNYI
137
RASA TERPENDAM
138
SIASAT TERSEMBUNYI
139
KECURIGAAN KI WAYAN
140
WAKTU YANG TEPAT
141
KEANEHAN
142
PERLAWANAN
143
DUGAAN
144
KENAPA KI ?
145
PERINGATAN
146
DEPRESI
147
KEJADIAN di RS
148
KEJADIAN di RS 2
149
TAMPARAN KERAS
150
AJAK PAK SURO
151
PEMBUKTIAN
152
ANCAMAN
153
2 ORANG TERKAPAR
154
DISKUSI
155
DISKUSI 2
156
TEGANG
157
COBA-COBA
158
MENOLAK
159
PERINGATAN ke- 1
160
KONEKSI
161
PERINGATAN 2
162
BARU SADAR
163
KORBAN
164
HASIL OTOPSI
165
STORY USTAD SOFYAN
166
SUARA ANEH
167
NASIB KUNTO
168
NASIB KUNTO 2
169
KONDISI KUNTO
170
BENAK GUNTUR
171
REAKSI KUNTO
172
REAKSI KUNTO 2
173
KATA PAK SURO
174
KATA PAK SURO 2
175
JIWA KUNTO
176
JIWA KUNTO 2
177
PENGHAKIMAN
178
RENCANA PAK SURO
179
RENCANA PAK SURO 2
180
REAKSI TAK TERDUGA
181
KEMAMPUAN TAK SEBANDING
182
BERTEMU GUNTUR
183
RENCANA JAHAT
184
HERAN DAN MEMBINGUNGKAN
185
DIMANA KUNTO?
186
LENYAP

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!