MISTERI

Pukul 24.00 wib, Guntur berbaring terlentang di kasurnya yang empuk namun juga masih belum bisa memejamkan matanya. Matanya melolong menatap langit-langit kamarnya, pikirannya melayang mengingat kejadian di taman kampusnya siang tadi.

Lagi-lagi peristiwa yang sama kembali terulang entah untuk keberapa puluh kalinya dialami Guntur semenjak ia masih duduk di bangku SD, SMP, SMA hingga sekarang di bangku kuliah. Selalu saja orang yang hendak mencelakainya dibuat tak berdaya tanpa ia melakukan apapun.

"Kenapa dengan saya?

"Apa yang terjadi dengan saya?

"Siapa yang melindungi saya?"

Pertanyaan-pertanyaan itu selalu saja menggantung memenuhi pikirannya dan menjadi ganjalan setiap kali mengalami kejadian diluar nalarnya itu. Tetapi tiap kali memikirkan itu selalu saja buntu tidak ada petunjuk apapun walau sedikit saja yang mengarah pada pertanyaan-pertanyaan yang menghantui pikirannya selama ini. Hingga Guntur tumbuh menjadi pemuda seperti sekarang tetap tidak dapat menemukan jawaban apapun.

Tanpa sadar tangan kanannya bergerak mengusap-usap punggung lengan kirinya yang dipenuhi dengan rambut-rambut halus diatas noda hitam pekat yang memenuhi selingkaran punggung tangan hingga sebatas sikunya.

Masih dalam posisi berbaring, Guntur mengangkat tangan kirinya tinggi-tinggi. Diperhatikannya lekat-lekat tompel di tangannya.

"Nak rumahmu dimana?" Tanya seorang Pak Tua berpakaian kumal sedang duduk dibawah pohon yang rindang di tengah-tengah trotoar.

Guntur menghentikan langkah kakinya saat hendak melewati Pak Tua yang sedang duduk dibawah pohon mengadap jalan. Ia pun mendekati Pak Tua yang berpenampilan seperti pengemis itu.

"Kenapa Pak? Bapak belum makan?" Guntur balik tanya dengan iba.

Tanpa menunggu jawaban Pak Tua, Guntur langsung saja merogoh saku celana abu-abu seragamnya dan memberikan selembar uang 20 ribuan.

"Ini Pak saya cuma ada segini, diterima ya Pak..." ucap Guntur.

"Hekhekhekhek..." Pak Tua itu terkekeh.

"Tidak Nak, bapak cuma mau tanya saja," ucap Pak Tua diakhir kekehannya.

"Oh, maafkan saya Pak Tua. Itu rumah saya diujung sana di simpang lima itu Pak," ujar Guntur polos.

Seketika wajah Pak Tua itu teķesiap saat Guntur menunjukkan rumahnya. Dia mengerutkan keningnya dalam-dalam, ada sesuatu yang disembunyikan dari raut wajah keriputnya yang kusam.

"Tanganmu itu Nak," Ucap Pak Tua menggantung.

"Ini Pak?!" Guntur menunjukkan tangan kirinya yang terdapat tompel ditumbuhi rambut-rambut hitam pekat yang halus.

"Iya Nak, apakah kamu pernah diganggu...?"

"Diganggu siapa Pak?!" Guntur dibuat penasaran setelah beberapa saat Pak Tua lama melanjutkan ucapannya penuh keragu-raguan.

"O, iya Pak. Teman-teman sekolah saya sering kali mengganggu saya Pak," sergah Guntur polos sebelum Pak Tua itu berkata lagi.

Bibir keriput Pak Tua menyunggingkan senyumannya samar-samar sembari menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar jawaban Guntur.

"Tapi..."

Guntur hanya mengira-ngira saja kalau arah pertanyaan Pak Tua itu soal beberapa kejadian dirinya dikeroyok teman-teman sekolahnya.

"Tapi kamu nggak apa-apa kan? Hekhekhek..." ujar Pak Tua terkekeh-kekeh.

"Kok Pak Tua tahu?!" Guntur keheranan mengerutkan dahinya dalam-dalam menatap Pak Tua didepannya.

Ramai lalu lalang kendaraan di jalan sedikit menyamarkan seruan Guntur yang sedang keheranan. Puluhan pasang mata dari balik mobil pribadi maupun angkot yang lewat menatap Guntur dan Pak Tua dengan tatapan miris penuh mengira-ngira kalau keduanya merupakan bapak dan anak. Bahkan beberapa kali dari dalam angkot yang lewat tak jarang melemparkan uang logam maupun kertas dua ribuan hingga lima ribuan.

Sehingga Guntur membantunya memunguti uang yang dilemparkan para penumpang angkot lalu diberikan kepada Pak Tua.

"Jangan perlihatkan noda hitam di tanganmu pada orang-orang Nak!" Ucap Pak Tua berubah tegas kepada Guntur yang kembali memungut uang yang tercecer di jalan.

Meski samar namun Guntur masih mendengar utuh ucapan Pak Tua saat dirinya berjongkok memungut uang lima ribuan yang sebelumnya terhempas angin hingga harus mengejarnya.

"Kenapa Pak?!" Seru Guntur.

Namun tidak ada sahutan lagi dari Pak Tua. Saat ia menoleh kearah Pak Tua yang tadi masih duduk dibawah pohon itu, Pak Tua sudah tidak ada lagi ditempatnya.

Lamunan Guntur buyar kala mengingat satu-satunya orang yang peduli dengan tompelnya. Tubuhnya merasakan debaran halus disusul bulu kuduknya meremang melingkupi sekujur tubuhnya. Lalu buru-buru ia bangkit dari pembaringannya, matanya diedarkan kesetiap sudut kamar tetapi tidak menemukan apapun.

......................

Jam kuliah kelas Biologi yang menjenuhkan bagi sebagian Mahasiswa itu akhirnya selesai juga. Walau kadang heran dengan cara berfikir mereka yang malas-malasan dengan pelajaran Biologi yang mereka ikuti padahal mereka sendiri yang memilih jurusan MIPA.

Ini sepertinya perlu dilakukan riset, apakah malasnya Mahasiswa itu karena Dosennya yang super disiplin plus galak ataukah soal masalah jam pelajarannya yang berada di pukul 14.00 wib sehingga kondisi jam-jam itu penuh dengan aura kantuk dan sangat nikmat buat tidur.

Guntur berjalan santai keluar kelas usai mengikuti materi Biologi, ia berjalan menunduk menekuri lantai kampus diantara berseliweran Mahasisa-Mahasiswi yang saling buru-buru keluar kelas dengan wajah-wajah penat. Berjalan menunduk itu sudah menjadi kebiasaan Guntur sejak dari SD.

"Gun, ke perpus yuk." seru Kunto menepuk pundak Guntur mensejajarkan langkahnya.

Guntur spontan menoleh untuk melihat siapa yang menepuknya.

"Nggak ah, buku kemarin masih belum selesai Kun. Aku mau lanjutin baca di taman, atau kalau nggak kamu cari aja buku dulu lalu susul aku di taman ya."

"Oke Gun, saya duluan ya..." ucap Kunto bergegas melangkah mendahului Guntur.lpll

Tidak banyak-banyak amat mahasiswa yang mengenal dekat Dengan Guntur. Ya mungkin karena Guntur tidak suka sekedar duduk-duduk nongkrong bergerombol dengan teman-teman kampusnya yang hanya saling bercerita omong kosong dengan hidup mereka masing-masing. Saling membeberkan kekayaan orang tuanya masing-masing, perusahaan bapaknya atau mungkin koleksi mobil-mobil sportnya yang harganya ratusan juta bahkan miliyaran.

Guntur lebih menyukai kesendiriannya daripada grambal-grombol yang tidak ada manfaat bagi dirinya dengan tangkrang-tongkrong di kantin, di lapangan Basket atau di jalan sepanjang menuju kampus yang sering dia lewati, menggoda mahasiswi-mahasiswi yang lewat.

Guntur tidak seperti mahasiswa-mahasiswa kebanyakan, bahkan sebagian dari teman-temannya menilai kalau Guntur sebagai Mahasiswa miaterius. Padahal kalau tahu siapa orang tua Guntur mungkin saja diantara teman-temannya yang suka pamer itu salah satunya David senior di kampusnya bisa mungkin hanyalah karyawan Papahnya.

Tapi Guntur tidak ingin orang-orang di kampusnya tahu lebih banyak tentang keluarganya karena ia sendiri masih mencari jawaban kenapa Papahnya jarang di rumah dan teka-teki merasakan kalau Papahnya seperti tidak ingin melihat dirinya.

Selain Kunto yang menjadi teman akrabnya Guntur di kampus itu juga ada Tiara. Hanya saja Tiara beda jurusan dengan Guntur dan Kunto, Tiara mengambil jurusan Sosial.

Namun teman-teman kuliah Guntur tidak banyak yang tahu kalau dirinya memiliki tompel besar di tangan kirinya karena ia selalu memakai t-shirt maupun kemeja berlengan panjang.

Bukan saja ada rasa minder dihatinya jika harus menunjukkan tompelnya pada teman-teman kampusnya, namun juga karena ucapan Pak Tua yang ditemui dijalan dua tahun silam masih ia patuhi. Dan semenjak itu atau tepatnya sejak beranjak kelas 3 SMA Guntur sudah memakai seragam lengan panjang, kadang juga memakai manset.

Hanya beberapa orang saja yang tahu kalau dirinya mempunyai tompel, itupun hanya teman satu SMA nya dulu yang kini kuliah satu kampus bareng.

......................

Terpopuler

Comments

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

ceritanya bagus, sayangnya cuman suka longkap²...jadi musti mencerna sendiri mungkin maksudnya begini-begitu... wkwkwk 😝

2022-08-02

3

juwita

juwita

👍👍👍

2022-05-24

2

Gita

Gita

lanjut Thor , makin seru jln ceritanya 👌👌

2022-03-29

2

lihat semua
Episodes
1 BAYANG-BAYANG TERKUTUK
2 ANEH
3 MENCARI JAWABAN
4 KEKUATAN TERSEMBUNYI
5 MISTERI
6 DENDAM
7 RAHASIA
8 TANTANGAN
9 SADARKAN
10 ALAM GAIB
11 KEMAMPUAN TERSEMBUNYI #1
12 KEMAMPUAN TERSEMBUNYI #2
13 OBSESI
14 MENCARI PETUNJUK
15 SATU PERISTIWA
16 MEMBUKA MATA BATIN
17 TROUBLE
18 KARENA GUNTUR
19 DIA MUNCUL
20 PAPAH ARYO
21 TERCENGANG
22 BAGAI PETIR TAK BERHUJAN
23 MALAM TERKUTUK
24 MALAM KE-1
25 TAPAK KAKI ANEH
26 MENCARI JEJAK 1
27 MENCARI JEJAK 2
28 MENCARI JEJAK 3
29 BANGUNAN MISTERIUS
30 BANGUNAN DIBALIK POHON
31 HARTA BERTUAN
32 REINKARNASI ARYO #1
33 REINKARNASI ARYO #2
34 KARBALA
35 PERINGATAN
36 PENGAKUAN KARBALA
37 NIAT GUNTUR
38 JAWABAN PAK SURO
39 RENCANA JAHAT
40 KARBALA BERULAH
41 KEJAMNYA KARBALA
42 BOS JOMBLO PUNYA RENCANA
43 DEBAR-DEBAR HALUS
44 KARENA ANCAMAN
45 DURI PENGHALANG #1
46 DURI PENGHALANG #2
47 DURI PENGHALANG #3
48 OTAK PEMBUNUHAN
49 TANDA TANYA
50 TEBANG POHON
51 MISTERI BERINGIN
52 PENASARAN
53 MUSUH DALAM SELIMUT
54 ASAL USUL KARBALA
55 REALITA
56 TENTANG KARBALA
57 ANCAMAN MENGINTAI
58 INSIDEN
59 DUA SISI BERBEDA
60 DILUAR NALAR
61 TAK HABIS PIKIR
62 DIBURU
63 MISTERI
64 TERJEBAK
65 SERGAP
66 MISTERI GUNTUR
67 GEGER GUNTUR
68 EMPATI
69 TEKA-TEKI GUNTUR
70 SISI LAIN
71 TRANSISI
72 SISI LAIN KARBALA
73 KEANEHAN TERUNGKAP 1
74 KEANEHAN TERUNGKAP 2
75 KUNTO HILANG
76 PANIK
77 PENCARIAN
78 KUNTO BERADA
79 UPAYA PARANORMAL
80 WUJUD KARBALA
81 KUNTO DITEMUKAN
82 PERMINTAAN GUNTUR
83 BENDA DARI ALAM LAIN
84 ALAM LAIN
85 KEJUTAN
86 SIKAP KARMILA
87 CURIGA
88 WANITA BERGAUN MERAH
89 DILEMA
90 KATA PAK SURO
91 PERMINTAAN WANITA BERGAUN MERAH
92 DIMENSI WANITA BERGAUN MERAH
93 JUAL RUMAH
94 ILUSI
95 ILUSI 2
96 KOK BISA BEGITU
97 TAKLUK
98 RUMAH BARU DAN LAMA
99 RUMAH TAHFIZ
100 PERISTIWA MENGIKAT
101 GUNTUR CURIGA
102 BUNTU
103 FIRASAT
104 MENGHILANGNYA SANTRI
105 UCAPAN
106 TAK ADA PETUNJUK
107 TAK TAHU DIMANA
108 KONEKSIFITAS
109 TERGUNCANG
110 TUNTUTAN
111 SIASAT
112 PENYEBAB KARMILA KESAKITAN
113 JANGAN DI TEBANG!
114 TEROR MASA LALU
115 DEPRESI
116 TERGIUR
117 KENA BATUNYA
118 PILIHAN BERAT
119 TRAGEDI PUTRI
120 TRAGEDI PUTRI 2
121 TRAGEDI PUTRI 3
122 TRAGEDI PUTRI 4
123 UPAYA TERAKHIR
124 DILUAR NALAR
125 NASIB PUTRI
126 EGO DAN DAMPAK
127 TANDA BAHAYA
128 REZEKI ATAU PETAKA
129 KELEMAHAN KARBALA
130 MULAI MENEBANG
131 PROSESI MENEBANG
132 KESALAHAN
133 DAN AKHIRNYA
134 DUA SISI
135 SAMA PERSIS
136 NIAT TERSEMBUNYI
137 RASA TERPENDAM
138 SIASAT TERSEMBUNYI
139 KECURIGAAN KI WAYAN
140 WAKTU YANG TEPAT
141 KEANEHAN
142 PERLAWANAN
143 DUGAAN
144 KENAPA KI ?
145 PERINGATAN
146 DEPRESI
147 KEJADIAN di RS
148 KEJADIAN di RS 2
149 TAMPARAN KERAS
150 AJAK PAK SURO
151 PEMBUKTIAN
152 ANCAMAN
153 2 ORANG TERKAPAR
154 DISKUSI
155 DISKUSI 2
156 TEGANG
157 COBA-COBA
158 MENOLAK
159 PERINGATAN ke- 1
160 KONEKSI
161 PERINGATAN 2
162 BARU SADAR
163 KORBAN
164 HASIL OTOPSI
165 STORY USTAD SOFYAN
166 SUARA ANEH
167 NASIB KUNTO
168 NASIB KUNTO 2
169 KONDISI KUNTO
170 BENAK GUNTUR
171 REAKSI KUNTO
172 REAKSI KUNTO 2
173 KATA PAK SURO
174 KATA PAK SURO 2
175 JIWA KUNTO
176 JIWA KUNTO 2
177 PENGHAKIMAN
178 RENCANA PAK SURO
179 RENCANA PAK SURO 2
180 REAKSI TAK TERDUGA
181 KEMAMPUAN TAK SEBANDING
182 BERTEMU GUNTUR
183 RENCANA JAHAT
184 HERAN DAN MEMBINGUNGKAN
Episodes

Updated 184 Episodes

1
BAYANG-BAYANG TERKUTUK
2
ANEH
3
MENCARI JAWABAN
4
KEKUATAN TERSEMBUNYI
5
MISTERI
6
DENDAM
7
RAHASIA
8
TANTANGAN
9
SADARKAN
10
ALAM GAIB
11
KEMAMPUAN TERSEMBUNYI #1
12
KEMAMPUAN TERSEMBUNYI #2
13
OBSESI
14
MENCARI PETUNJUK
15
SATU PERISTIWA
16
MEMBUKA MATA BATIN
17
TROUBLE
18
KARENA GUNTUR
19
DIA MUNCUL
20
PAPAH ARYO
21
TERCENGANG
22
BAGAI PETIR TAK BERHUJAN
23
MALAM TERKUTUK
24
MALAM KE-1
25
TAPAK KAKI ANEH
26
MENCARI JEJAK 1
27
MENCARI JEJAK 2
28
MENCARI JEJAK 3
29
BANGUNAN MISTERIUS
30
BANGUNAN DIBALIK POHON
31
HARTA BERTUAN
32
REINKARNASI ARYO #1
33
REINKARNASI ARYO #2
34
KARBALA
35
PERINGATAN
36
PENGAKUAN KARBALA
37
NIAT GUNTUR
38
JAWABAN PAK SURO
39
RENCANA JAHAT
40
KARBALA BERULAH
41
KEJAMNYA KARBALA
42
BOS JOMBLO PUNYA RENCANA
43
DEBAR-DEBAR HALUS
44
KARENA ANCAMAN
45
DURI PENGHALANG #1
46
DURI PENGHALANG #2
47
DURI PENGHALANG #3
48
OTAK PEMBUNUHAN
49
TANDA TANYA
50
TEBANG POHON
51
MISTERI BERINGIN
52
PENASARAN
53
MUSUH DALAM SELIMUT
54
ASAL USUL KARBALA
55
REALITA
56
TENTANG KARBALA
57
ANCAMAN MENGINTAI
58
INSIDEN
59
DUA SISI BERBEDA
60
DILUAR NALAR
61
TAK HABIS PIKIR
62
DIBURU
63
MISTERI
64
TERJEBAK
65
SERGAP
66
MISTERI GUNTUR
67
GEGER GUNTUR
68
EMPATI
69
TEKA-TEKI GUNTUR
70
SISI LAIN
71
TRANSISI
72
SISI LAIN KARBALA
73
KEANEHAN TERUNGKAP 1
74
KEANEHAN TERUNGKAP 2
75
KUNTO HILANG
76
PANIK
77
PENCARIAN
78
KUNTO BERADA
79
UPAYA PARANORMAL
80
WUJUD KARBALA
81
KUNTO DITEMUKAN
82
PERMINTAAN GUNTUR
83
BENDA DARI ALAM LAIN
84
ALAM LAIN
85
KEJUTAN
86
SIKAP KARMILA
87
CURIGA
88
WANITA BERGAUN MERAH
89
DILEMA
90
KATA PAK SURO
91
PERMINTAAN WANITA BERGAUN MERAH
92
DIMENSI WANITA BERGAUN MERAH
93
JUAL RUMAH
94
ILUSI
95
ILUSI 2
96
KOK BISA BEGITU
97
TAKLUK
98
RUMAH BARU DAN LAMA
99
RUMAH TAHFIZ
100
PERISTIWA MENGIKAT
101
GUNTUR CURIGA
102
BUNTU
103
FIRASAT
104
MENGHILANGNYA SANTRI
105
UCAPAN
106
TAK ADA PETUNJUK
107
TAK TAHU DIMANA
108
KONEKSIFITAS
109
TERGUNCANG
110
TUNTUTAN
111
SIASAT
112
PENYEBAB KARMILA KESAKITAN
113
JANGAN DI TEBANG!
114
TEROR MASA LALU
115
DEPRESI
116
TERGIUR
117
KENA BATUNYA
118
PILIHAN BERAT
119
TRAGEDI PUTRI
120
TRAGEDI PUTRI 2
121
TRAGEDI PUTRI 3
122
TRAGEDI PUTRI 4
123
UPAYA TERAKHIR
124
DILUAR NALAR
125
NASIB PUTRI
126
EGO DAN DAMPAK
127
TANDA BAHAYA
128
REZEKI ATAU PETAKA
129
KELEMAHAN KARBALA
130
MULAI MENEBANG
131
PROSESI MENEBANG
132
KESALAHAN
133
DAN AKHIRNYA
134
DUA SISI
135
SAMA PERSIS
136
NIAT TERSEMBUNYI
137
RASA TERPENDAM
138
SIASAT TERSEMBUNYI
139
KECURIGAAN KI WAYAN
140
WAKTU YANG TEPAT
141
KEANEHAN
142
PERLAWANAN
143
DUGAAN
144
KENAPA KI ?
145
PERINGATAN
146
DEPRESI
147
KEJADIAN di RS
148
KEJADIAN di RS 2
149
TAMPARAN KERAS
150
AJAK PAK SURO
151
PEMBUKTIAN
152
ANCAMAN
153
2 ORANG TERKAPAR
154
DISKUSI
155
DISKUSI 2
156
TEGANG
157
COBA-COBA
158
MENOLAK
159
PERINGATAN ke- 1
160
KONEKSI
161
PERINGATAN 2
162
BARU SADAR
163
KORBAN
164
HASIL OTOPSI
165
STORY USTAD SOFYAN
166
SUARA ANEH
167
NASIB KUNTO
168
NASIB KUNTO 2
169
KONDISI KUNTO
170
BENAK GUNTUR
171
REAKSI KUNTO
172
REAKSI KUNTO 2
173
KATA PAK SURO
174
KATA PAK SURO 2
175
JIWA KUNTO
176
JIWA KUNTO 2
177
PENGHAKIMAN
178
RENCANA PAK SURO
179
RENCANA PAK SURO 2
180
REAKSI TAK TERDUGA
181
KEMAMPUAN TAK SEBANDING
182
BERTEMU GUNTUR
183
RENCANA JAHAT
184
HERAN DAN MEMBINGUNGKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!