Episode 9

...WELCOME TO ...

...GYEONGGI SUWON INTERNATIONAL SCHOOL...

Sekolah yang begitu terkenal dengan anak-anak kalangan elit, artis, model juga bermacam-macam makhluk populer lainnya. Dan dalam salah satu ruangan cokelat berhias not-not balok di sekelilingnya, seorang siswa dengan seragam kebanggaan sekolah itu terlihat duduk di belakang piano. Ia menunduk sementara, tangan kiri di saku celana, jari telunjuk tangan kanannya tampak menekan kuat salah satu tuts-nya.

TING. TING. TING..

Piano tersebut berdenting pelan setelah dia menekan satu persatu tuts-nya. Sejenak, kembali tenang sampai dia mengangkat kepala dan menampakkan wajah seorang Joon Jin Ho. Perlahan dia memperbaiki posisi duduknya

sebelum kemudian, benar-benar bermain.

Sesaat lantunan lagu lembut yang ia mainkan memenuhi seluruh ruangan yang ketika itu tidak digunakan oleh siapapun, sampai…

PLOK! PLOK! PLOK!

Permainannya sontak terhenti saat terdengar suara tepuk tangan, ia membuka mata dan senyum sinis langsung terukir di wajahnya tatkala melihat dua siswa yang sedang berdiri di depan pintu. Ia berdiri dan bersamaan mereka melangkah ke tengah ruangan.

Salah satu siswa bernama Gi Kkwang melayangkan pukulan yang tidak terlalu kuat pada bahu kanan Jin Ho tetapi, cukup untuk membuat dia sedikit bergeser dari tempat dia berdiri. Menyaksikan hal itu, siswa di sisi mereka yang tak lain adalah Jun Su pun hanya tersenyum.

“Selamat untuk kelulusan kalian di universitas impian,” kata Jin Ho.

“Kau juga, Anak Nakal. Kau lagi-lagi harus bertemu Rambut Api ini. Hahaha…” ujar Gi Kkwang seraya tertawa geli.

Mendengar ocehan Gi Kkwang yang juga sahabat mereka sejak kecil membuat keduanya ikut tertawa beberapa saat.

“Bicara masalah kelulusan, malam ini acara prom kita. Kami berdua akan datang. Kau juga, kan?” tanya Jun Su penuh semangat.

Tampak keraguan dari raut wajah Jin Ho usai mendengar pertanyaannya.

“Oh, ayolah, Joon Jin Ho. Kau pemilik nilai terbaik angkatan kita. Setidaknya mainkan satu lagu untuk para penggemarmu di sekolah ini sebagai kenang-kenangan mereka,” rayu Gi Kkwang.

“Kau pikir aku robot yang seenaknya bisa ditentukan mereka,” ujar Jin Ho sinis, “aku ke sini sebagai anak manusia yang ingin mengejar nilai agar bisa masuk ke universitas impian,” tambahnya sambil tersenyum penuh arti.

“Ayolah, Jin Ho, ini mungkin saja jadi hari terakhir untuk kita bertiga bisa berkumpul,” kembali Gi Kkwang membujuk.

Lagi, Jin Ho diam sampai Jun Su tiba-tiba menepuk pundaknya dan membuat dia seketika menatapnya.

“Aku tahu kau pasti akan datang. Gadis bernama Ga Hee itu cukup sempurna untuk jadi pasanganmu malam ini dan mungkin… seterusnya,” kata Jun Su sembari mengedipkan satu matanya, “kami pergi dulu. Ayo, Gi Kkwang,” tambahnya yang kemudian berlalu seraya menarik kerah baju Gi Kkwang.

Seperti awal, sendiri, tenang dan pandangannya perlahan tertuju ke sebuah jendela dengan kaca besar di pojok ruangan. Perlahan ia melangkah mendekati jendela tersebut dan sesaat terpaku memandangi halaman sekolah yang dipenuhi siswa-siswi dengan kegembiraan  atas kelulusan mereka. Matanya pun menerawang menatap seorang gadis diantara kerumunan tersebut. Gadis cantik berambut panjang yang diikat ekor kuda.

-----------

“Kau benar-benar akan pergi ke pesta kelulusanmu, Sayang?” tanya seorang wanita cantik yang tak lain adalah Ibu In Hyeong, Chen Moon Ji.

“Tentu saja, Bu. Ini momen sekali seumur hidup,” sahut In Hyeong yang saat itu sudah mengenakan gaun malam ungu berkilau.

Melihat anak perempuannya yang begitu bersemangat, Moon Ji pun hanya tersenyum lembut.

“Jin Ho juga hadir?” tanya Sang Kepala Keluarga, Cha Dong Joo.

“Tidak, Ayah. Kami sudah berbeda sekolah. Tapi, aku akan dijemput Joo Yeon.”

TIIN! TIIN!

Terdengar suara klakson dari luar dan cukup mengejutkan seisi rumah Keluarga Cha namun, In Hyeong tampak sangat riang setelahnya.

“Itu pasti Joo Yeon. Ayah, Ibu, aku pergi dulu. Tidak usah menungguku. Aku menyayangi kalian.”

“Hati-hatu. Ayah dan Ibu juga menyayangimu.”

In Hyeong berlari menghampiri Joo Yeon yang berdiri di dekat mobilnya. Terlihat kekaguman dari sorot matanya ketika melihat gadis di hadapannya tampak berbeda dengan gaun biru malam yang memiliki belahan cukup tinggi dan memperlihatkan hampir sebagian pahanya.

“Waaa… kau tampak luar biasa malam ini,” seru In Hyeong yang takjub.

“Tapi, tetap saja kaulah ratu yang telah berhasil mematahkan nilai Merry.”

“Ck, sudahlah, tidak usah memikirkan itu dulu. Malam ini kita bersenang-senang.”

“Kau benar. Ayo.”

Bersamaan dengan mereka yang memiliki jalur berbeda, Jin Ho yang kini tengah mengemudikan mobilnya pun terlihat sempurna bersama seorang gadis yang duduk di sisinya, Yoon Ga Hee, junior terpopuler di sekolah mereka.

“Kakak?” tegur Ga Hee seraya tersenyum manis.

Jin Ho yang tetap fokus menyetir hanya menoleh sesaat untuk menandakan jika ia merespon panggilan tersebut

“Mmm… aku ingin tahu, kenapa kau mau pergi ke acara kelulusan bersamaku? Apa kau tidak takut kalau aku akan dimusuhi siswi lain karena mereka cemburu?” tanya Ga Hee penasarana.

“Berusahalah agar tidak dimusuhi mereka. Aku mengajakmu karena kau mau,” kata Jin Ho datar.

Sontak reaksi Ga Hee yang awalnya begitu manis tampak sangat terkejut mendengar jawaban Jin Ho tidak sejalan dengan keinginannya. Kedua matanya terbelalak namun, Jin Ho tetap datar dan tidak peduli padanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!