Episode 4

Dua bulan sejak kejadian itu. Yon Bin, Jin Ho, Yong Hwa dan Yong Hae masih tetap tidak merespon satu sama lain. Mereka tetap pada pendirian masing-masing. Tetap tidak ada niat untuk saling bertegur sapa apalagi berteman.

Meskipun esoknya mereka sudah di panggil dewan kesiswaan bersama kedua orang tua masing-masing agar berbaikan. Tetapi hasilnya nihil, mereka hanya berteman ketika berada di depan para guru, selebihnya mereka kembali bermusuhan.

Tidak sampai di situ, hasil rolling kelas per semester pun membuat In Hyeong tersiksa. Dia kembali satu kelas bersama mereka berempat dan yang paling buruk, dia harus duduk di tengah-tengah antara Jin Ho, Yon Bin dan Si Kembar.

Lebih lagi, In Hyeong harus menghadapi mereka tanpa Min Ah yang sudah berbeda kelas. Kali ini, dia duduk bersama teman baru bernama Hoon Ah Mi yang sebenarnya juga dari kelas 10-3.

Dan hari itu, Sabtu, 26 Januari 2008. Entah kenapa sejak pelajaran pertama, In Hyeong merasa Jin Ho memperhatikannya. Namun, ketika dia berbalik, Jin Ho terlihat sedang menyalin pelajaran. Tiba saat jam istirahat, Jin Ho tiba-tiba duduk di sampingnya sambil memakan camilan rumput laut.

“Bagaimana hubungan dengan pacarmu?” tanya Jin Ho santai.

Segera In Hyeong memandang aneh dia yang asyik mengunyah camilan favoritnya dan merasa diperhatikan, dia lalu balas menatap In Hyeong dengan kening berkerut.

“Kenapa?" tanya Jin Ho, “apa aku salah bertanya seperti itu?” tambahnya sinis.

“Tidak. Tapi, tumben sekali kau tiba-tiba bertanya seperti itu,” kata In Hyeong heran.

“Memangnya tidak boleh? Kau, kan, temanku. Hehe…” ujar Jin Ho yang lalu kembali mengunyah camilannya.

“Hubunganku baik-baik saja. Namanya juga baru pacaran,” sahut In Hyeong sekenanya.

“Tetapi, bicara tentang Bong Il Woo, aku perhatikan dia tipikal laki-laki pencemburu? Apa benar?”

“Mmm… sedikit. Tapi, aku suka kalau dia seperti itu. Aku merasa kalau dia sangat sayang padaku,” kata In Hyeong riang.

Senyum lebar pun mengembang di wajah Jin Ho yang kemudian menepuk pelan pundak In Hyeong.

“Semoga kalian berjodoh,” kata Jin Ho seraya berlalu pergi keluar kelas.

“Terima kasih, Jin Ho!” teriak In Hyeong.

Langsung saja, Jin Ho melambaikan tangan kanannya tanpa berbalik.

 

Awal bulan Februari ketika memasuki ruang kelas. In Hyeong tercengang melihat Yong Hwa, Yong Hae, Jin Ho serta Yon Bin begitu akrab. Mereka tertawa bersama dan perlahan dia berjalan mendekati mereka.

“Ka, kalian?”

“Pagi, In Hyeong,” sapaYong Hae riang.

“Pa, pa, pagi. Kenapa…”

Untuk beberapa saat, In Hyeong benar-benar merasa linglung sampai ia menyadari harapannya selama ini terkabul. Dia melompat senang ketika keempat siswa yang selalu berkelahi tanpa jeda itu kini berteman.

“Ja, jadi, kalian sudah berteman? Sejak kapan?” tanya In Hyeong dengan mata berbinar.

“Mencoba mengikuti saran Nona Besar Cha,” sahut Yong Hae sambil tersenyum.

“Kyaaa…”

Seketika dia memeluk erat leher Yong Hae yang sontak terkejut karena merasa sedikit tercekik.

“In, In, In Hyeong. Le, le, leherku. Uhuk, uhuk,” ucap Yong Hae kepayahan.

“Oh! Hehe... maaf,” ujar In Hyeong seraya melepas pelukannya, “aku sangat senang melihat kalian akhirnya akur."

Menyaksikan In Hyeong yang sama sekali tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya, Yong Hae pun tersenyum geli sembari mengacak-acak rambutnya. Dan waktu yang terlewati pun tanpa terasa mengajak mereka melangkah naik ke kelas sebelas. Bersama mereka masuk ke kelas Ilmu Alam sementara, Min Ah memilih masuk ke kelas Ilmu Sosial.

Semakin akrab, Jin Ho, Yon Bin, Yong Hwa dan Yong Hae pun semakin menjadi pusat perhatian gadis-gadis di sekolah, ditambah lagi banyaknya junior yang baru masuk. Dan tahun ini, Goo Hee resmi menjadi alumni Busan International School. Di malam prom yang paling ditunggu-tunggu para siswa baik dari kelas 10 sampai 12, In Hyeong bersama keempat anak populer di sekolah lebih memilih untuk bermain di rumah Jin Ho.

Tidak ada gangguan selama melakukan kesibukkan masing-masing sampai tiba-tiba ponsel In Hyeong berbunyi.

Dari     : Senior Kang Goo Hee

              Kalian di mana?

              Kami perlu bantuan kalian.

              Cepat ke gedung kesenian sekolah.

              Aku tunggu.

Dengan suara nyaring In Hyeong membacakan pesan dari Goo Hee namun, tidak sama sekali menghentikan permainan Jin Ho dan Yong Hae yang sedari tadi tengah bertanding game.

Hingga Jin Ho menekan tombol pause pada stick playstation-nya dan memandang In Hyeong bersama Yong Hae. Di ikuti Yon Bin serta Yong Hwa yang sebelumnya fokus membaca komik sambil mengunyah camilannya.

“Apa?!” bentak In Hyeong sinis.

“Senior Goo Hee menyuruh kita pergi ke prom?” tanya Yong Hwa.

“Iya. Senior Goo Hee menyuruh kita ke sana.”

“Tidak mau,” sahut Jin Ho ketus.

Seakan sahutan Jin Ho adalah aba-aba, mereka bertiga pun langsung kembali fokus dengan kegiatan sebelumnya. Dan In Hyeong hanya bisa berdecak kesal karenanya. Tetapi, tiba-tiba ponsel Jin Ho berbunyi dan langsung ia angkat tanpa melihat lebih dulu nama yang tertera di layarnya.

“Halo!”

“Kubilang, CEPAT!!!”

Reflek Jin Ho menjauhkan ponsel dari telinganya sejenak. Dia menghela napas keras usai melihat nama Kang Goo Hee di layarnya.

“AKU TAHU!” teriak Jin Ho kesal.

Puas membalas teriakan Goo Hee dan menutup telepon dengan kasar. Dia langsung mematikan playstation-nya hingga membuat Yong Hae yang sempat fokus terkejut dan marah.

Tendangan yang cukup kuat pun Yong Hae layangkan ke kakinya namun, sedikitpun dia tidak peduli dan membalas tendangan sahabatnya itu lebih keras. Lalu bergegas dia menarik tangan In Hyeong yang sedari tadi bertelungkup sambil membaca komik di ranjangnya.

“Mau ke mana?” tanya In Hyeong sembari mengimbangi langkah Jin Ho.

“Kita ke gedung kesenian sekolah.”

“Ha? Untuk apa?”

Segera langkah Jin Ho terhenti, dia melepaskan tangan In Hyeong dan menatapnya dingin. Tidak ada kemarahan di matanya dan In Hyeong tahu jika dia hanya menggertak sesaat akibat menahan kesal mengingat perintah Goo Hee yang tidak pernah bisa ia tolak.

Kemudian Jin Ho pun kembali melangkah dan naik ke mobil. Di susul Yong Hwa yang langsung menarik tangan In Hyeong dan membukakan pintu mobil lalu menyuruhnya naik. Sementara, Jin Ho yang menunggu cukup lama di belakang kemudi tetap diam sampai semua naik.

Tidak ada obrolan sejak Jin Ho men-starter mobilnya sampai mereka tiba di gedung kesenian sekolah. Dan tak perlu mereka mencari, sebab Goo Hee telah menunggu di depan pintu utama. Dia seketika menarik In Hyeong masuk dan Jin Ho serta yang lain pun mengikuti dalam diam.

“Kak, ada apa?” tanya In Hyeong setibanya mereka di ruang kostum.

“Pakai ini. Ganti baju kalian,” perintah Goo Hee sambil melemparkan lima kemeja bermotif kotak-kotak merah dan hitam, “setelah ini, temui aku di luar,” perintahnya lagi.

Kening mereka berkerut dan hanya berpandangan satu sama lain sesudah Goo Hee melangkah pergi.

“Sebenarnya ada apa ini?” tanya Yong Hwa sembari mengenakan kemejanya.

“Ikuti saja apa maunya. Nanti juga kita akan tahu,” sahut Jin Ho sambil mengancing kemejanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!