Hari itu Rabu, 25 Maret 2009. Di kediaman Keluarga Goo, mereka merayakan ulang tahun Yong Hwa dan Yong Hae. Tidak ada Yon Bin saat itu namun, ada Jun Su yang melengkapi.
“Yon Bin tidak datang lagi. Desember lalu ketika merayakan ulang tahun Jin Ho, dia tidak datang. Dua bulan lalu saat ulang tahunku, dia juga tidak datang. Apa tidak bisa sekali saja dia meninggalkan pacarnya dan kumpul bersama kita walaupun hanya lima menit?” keluh In Hyeong seraya tertunduk lesu.
Tenang untuk waktu yang cukup lama, seakan tidak tahu harus berbuat apa untuk menghibur gadis di hadapan mereka. Ketiganya pun hanya bisa berpandangan sementara, Jun Su tampak memandangi prilaku mereka dengan ekspresi datar.
“Yon Bin sudah seperti itu sejak dulu. Dan Jin Ho pun tahu dengan baik akan sifatnya,” ucap Jun Su tiba-tiba.
Seketika mereka berempat memandang Jun Su yang kini tengah tersenyum manis.
“Jin Ho sahabat Yon Bin, dan dia selalu tahu apapun tentang anak itu,” tambahnya.
“Haaa…”
Terdengar Jin Ho menghela napas keras dan sontak membuat In Hyeong serta Yong Hwa juga Yong Hae menatap lekat padanya.
“Aku dan Jun Su sudah mengenalnya sejak di kelas tujuh. Dan kami tidak heran jika sekarang dia bersikap seperti itu hanya karena memiliki pacar. Dia tipe laki-laki pencemburu dan sangat benci ketika ada laki-laki lain yang menyapa pacarnya, walaupun itu sahabatnya sendiri. Sebabnya dia juga menjaga jarak dengan kita.”
Mendengar penjelasan serta ekspresi Jin Ho yang kini tampak sangat santai, serta Jun Su yang terlihat sama sekali tidak peduli pun membuat mereka bertiga terdiam tak percaya.
“Jadi, lebih baik untuk kalian bertiga, terlebih In Hyeong, untuk tidak memikirnya terlalu sering. Sebab kalau putus, dia juga akan kembali pada kalian,” tambah Jun Su seraya mengusap kepala In Hyeong yang semakin terdiam.
-----------
Bagi sebagian siswa, hari kenaikan ke kelas 12 adalah yang paling mereka tunggu. Namun, tidak bagi In Hyeong, dia harus menerima kabar jika kedua sahabat kembarnya harus pindah ke Gwangju, sebab Sang Ayah dimutasi kembali ke kota mereka. Dan baru dua minggu sejak pengumuman kenaikan kelas setelah kepindahan mereka, dia juga harus menerima kalau Jin Ho akan pindah ke sekolah Jun Su.
Aku bosan melihat tingkah laku Yon Bin.
Kata-kata diluar nalar yang sempat terucap dari mulut Jin Ho itu selalu menghantui pikiran In Hyeong. Baginya, alasan tersebut sama sekali tidak masuk akal namun, dibalik seluruh rasa sedihnya ada sedikit bahagia yang menyelimutinya yaitu, kabar tentang Yon Bin yang putus dengan pacarnya dan dia kembali baik pada In Hyeong. Sedangkan, tentang Jin Ho, mereka masih bisa bertemu di luar jam sekolah.
Dan tiga bulan kemudian…
“Iya, Kak. Kenapa?” tanya In Hyeong riang saat menerima telepon siang itu.
“Ayo, kita putus,” kata suara lirih dari seberang.
Diam, In Hyeong tidak lagi berani mengucapkan apapun. Ada sakit yang tidak bisa dia gambarkan setelah mendengar ucapan seseorang yang sudah hampir dua tahun menjalin hubungan dengannya.
Sejak hari itu, hanya Jin Ho yang ia cari. Dan berhari-hari Jin Ho terus menemuinya sepulang sekolah untuk menghentikan kesedihannya.
“Kami bahkan berencana akan menikah setelah aku lulus,” ucap In Hyeong lirih.
Sore hari sepulang sekolah seperti biasa, mereka bertemu di Pantai Haeundae dan hari ini Jin Ho kembali mendengarkan cerita In Hyeong yang masih dibayangi tentang mantan pacarnya, Bong Il Woo.
“Ada yang ingin kutanyakan tentang Yon Bin,” kata Jin Ho yang tampak berusaha mengalihkan pembicaraan.
Sedari tadi tunduk menangis dan membuat wajahnya basah, In Hyeong pun sontak memandang Jin Ho yang telah menatapnya lebih dulu. Perlahan Jin Ho menghapus airmatanya dengan ekspresi datar seperti biasa.
“Untuk hari ini, cukup. Keringkan airmatamu, laki-laki sepertinya tidak pantas kau tangisi. Kau dan dia berbeda, sebab itu Tuhan ingin semua berakhir. Kau baik, memiliki masa depan bagus jadi, berhentilah sekarang. Berhenti melangkah di tempat yang sama dan beralihlah ke jalan yang berbeda. Yang sama sekali tidak ada sosok bernama
Bong Il Woo,” jelas Jin Ho panjang lebar.
Mendengar penjelasannya, In Hyeong pun tertunduk lesu sesaat sebelum kembali menatapnya.
“Aku…”
“Kau bisa. Kau bahkan bisa kuat dengan kekacauan yang sempat kami buat dua tahun lalu. Bagaimana bisa kau lemah hanya karena dia yang bahkan tidak memikirkanmu dan bisa melahap makanan dengan nyaman?”
Tapi, penderitaan In Hyeong yang sebenarnya baru di mulai setelah ia berpacaran dengan teman laki-lakinya, Park Chang Ryu. Banyak yang tidak setuju dan mencari-cari kesalahannya agar mereka putus. Terlebih gadis bernama Merry yang kebetulan di ketahui adalah teman dekat Chang Ryu.
Sejak kepergian Jin Ho, Yong Hwa dan Yong Hae. Yon Bin jadi tidak acuh lagi pada In Hyeong. Apapun yang In Hyeong lakukan dan apapun yang terjadi padanya, dia tidak lagi peduli. Dan yang lebih mengejutkan lagi, dia kembali pada pacarnya yang dulu. Ditambah sejak dia bergabung dengan sekelompok anak populer yang menamai kelompok mereka itu “The Bro’s”, Yon Bin merasa dia adalah laki-laki paling hebat di dunia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments