SUAMIKU SANG DOSEN KILLER
Malam itu pukul 09.00 wib disebuah Klub Malam.
Hingar Bingar alunan musik hip hop terdengar meriah didalam sebuah klub malam yang cukup luas di daerah jantung ibu kota jakarta.
Jakarta tak pernah tidur, jadi tak sulit untuk menemukan tempat tempat hiburan malam di kota yang dulunya bernama Batavia ini.
Salah satunya adalah Klub malam bernama Flower. Flower jangan ditanya lagi ke Hits'annya diantara para remaja jakarta. mengapa dikatakan Hits? Karna berada dibawah naungan Brandon Group. Yaitu sebuah Group terkemuka di jakarta.
Dua orang pria berbadan jangkung terlihat memasuki ruangan. Ansel dan Zio langsung mengambil tempat duduk kosong didekat lantai dansa yang berada tepat ditengah tengah ruangan.
Klub Flower memang di desain begitu unik. Berada dilantai Ke empat dari sebuah bangunan Mall besar yang diapit oleh tempat makan di lantai bawahnya dan Hotel diatasnya.
Siapapun yang bisa bekerjasama dengan Brandon Group bisa dikatakan beruntung. Karna imbalan yang didapat bukan nominal yang main main.
Salah satunya Bella. Bella adalah seorang mahasiswi yang juga bekerja part time sebagai Dj profesional di Klub Flower.
"Men gue pesenin minum dulu ya.." Ucap Zio yang dibalas dengan anggukan kecil oleh sohibnya Ansel.
Ansel mengamati sekeliling ruangan. Riuh suasana semakin malam semakin ramai. Banyak para kaum milenial yang menghabiskan sepanjang malamnya di tempat itu.
Sebenernya Ansel malas nongkrong di Klub kalau tidak karna paksaan Zio. Bukan apa apa setiap kali dia nongkrong di Klub bakal banyak cewek cewek yang langsung datang mengerubutinya seperti gerombolan semut yang baru saja melihat gula.
Ansel muak karna menurutnya mahluk bernama 'cewek' itu sangatlah berisik dan ribet. Terlebih lagi yang mendekatinya kebanyakan masih berusia belasan tahun dan walaupun sering di usir secara kasar oleh Ansel, mereka malah makin tertantang untuk mendekati Ansel.
Ansel sendiri adalah seorang Dosen Kimia di sebuah Universitas bernama Brawijaya, sebuah Universitas elite di jakarta. Dan Brandod Group adalah 70% pemilik saham disana.
Ayah Ansel sendiri memegang jabatan sebagai rektor di Universitas Brawijaya. Jadi kesimpulannya Brandon Group adalah perusahaan besar milik keluarga Ansel dan Ansel adalah pewaris utamanya.
"Nih men, jangan ditekuk terus dong mukanya ah elah serem banget diliatnya.. " Zio menyerahkan segelas Vodka ke tangan Ansel.
"Berisik lu Zi.. " Ansel menerima minuman dari tangan Zio kemudian meneguknya. Tak lama Ansel mengeluarkan sebatang rokok dari saku celananya. Dihisapnya rokok itu sebari diperhatikannya sekeliling ruangan dengan tatapan Elangnya.
Diatas panggung utama disediakan sebuah meja khusus untuk tempat Dj memutar musik. Bella sebagai Dj terlihat sangat lihai dalam memainkan alat Dj nya. Beberapa kali di mix nya sebuah lagu dari satu tempo ke tempo yang lain. Membuat suasana di dalam Klub semakin meriah.
"Kabarnya dia anak baru men, cakep ya.." Zio menyeringai sambil menepuk pundak Ansel yang sedari tadi terus memperhatikan ke arah Bella.
"Biasa aja." Jawab Ansel acuh. Kemudian memalingkan pandangannya ke arah lain.
Tak lama beberapa gadis seksi datang menghampiri meja Ansel dan Zio. Zio dengan wajah sumringahnya menyambut mereka seperti kucing garong yang sedang melihat ikan mujaer goreng.
"Hai beby.. kita boleh gabung gak?"
Ucap salah seorang gadis berperawakan semok yang tiba tiba langsung ambil posisi disamping Zio.
"Ya boleh dong kenapa engga?" Jawab Zio sambil mengedipkan sebelah matanya seperti orang habis kelilipan batu krikil.
Berbanding terbalik dengan Zio, Ansel malah melengos pergi begitu saja ke sisi lain diikuti tatapan kecewa para gadis yang belum sempat mendekatinya. Zio menghela nafas panjang. 'Dasar si Ansel gak bisa diajak asik sedikit aja' pikirnya.
Di atas panggung Dj, Katty menghampiri Bella dengan berusaha menepuk pundaknya.
"Bel.. Bellaaa..."
Bella menoleh lalu membuka headphone yang menutup kedua telinganya.
Ditatapnya Katty sambil bertanya "Ada apa Ka..?"
"Ada yang mau ketemu sama lo Bel, dimeja nomor 03 ya.. " Katty setengah berteriak di kuping Bella karna suara musik saat itu cukup kencang.
"Oke ka.." Bella menyerahkan headphone nya ke tangan Katty.
Katty sendiri adalah teman sekaligus Dj senior di Flower. Bella banyak belajar dari Katty tentang musik dan seputar dunia pr Dj'n.
Bella menghampiri meja nomor 03 yang di tunjuk oleh Katty. Ternyata ada teman satu kontrakannya Sarah sedang disana bersama beberapa pria yang Bella sendiri belum pernah melihatnya.
"Bell.. sini..!!" Sarah melambaikan tangannya pada Bella.
Sarah adalah teman satu kontrakan Bella. Mereka sama sama kuliah di Brawijaya. Bella yang masuk Universitas Brawijaya lewat jalur Beasiswa sementara Sarah bisa masuk kesana karna memang salah satu kerabatnya adalah staff yang bekerja di Brawijaya.
Sarah tidak mungkin bisa masuk Brawijaya kalau bukan karna bantuan kerabatnya itu. Karna sama seperti Bella, Sarah bukan berasal dari kalangan ekonomi elite.
"Tumben Sar lo disini, mereka siapa?"
Bella duduk di samping Sarah sambil menatap pada dua orang laki laki yang seumuran dengannya. Sepertinya mereka terlihat dari kalangan orang berada, karna terlihat dari barang barang branded yang melekat di badan mereka.
"Kenalin Bell, ini Radit dan ini Edo.." Sarah mengenalkan dua pria di depannya. Edo dan Radit gantian menyalami Bella, Bella menyambut uluran tangan mereka dengan tersenyum.
"Gue bella.."
"Iya kita udah tau Bell.. To the point aja ya Bell, kita kesini mau nawarin kerja sama buat Endorse pakaian.." Radit memulai maksudnya menemui Bella.
"Kami sering ngeliat instagram kamu Bell, followers kamu jumlahnya sangat fantastis. Jadi kami tertarik untuk menawari kamu kerja sama. Kebetulan kami berdua punya bisnis di bidang fashion yang menjual baju baju khusus wanita.. Gimana bell ?" Timpal Edo menambahi.
Bella memang lumayan terkenal di kampusnya. Itu juga pengaruh dari pekerjaannya sebagai seorang Dj. Bella memanfaatkan ketenarannya itu untuk membuka Endorse agar dia bisa mendapatkan penghasilan tambahan untuk kebutuhan hidupnya sehari hari.
"Iya Bell mereka tadi ke kontrakan dan gue anter aja kesini biar ketemu langsung sama lo.." Ucap Sarah.
Bella mengangguk ngangguk mulai mengerti mengapa Sarah sampai kemari dan membawa dua pria bersamanya.
Sarah memang jarang datang ke Klub malam karna dia lebih suka menghabiskan waktunya didepan laptop sambil menonton drakor kesukaannya.
"Oke, gimana kalau kita nyari tempat yang enak buat ngobrol?" Usul bella. Karna di Klub terlalu bising suara musik dan hingar bingar suara para pengunjung.
"Kebetulan nih gue udah booking satu room dihotel atas tempat ini.." Kata Radit yang membuat Bella dan Sarah saling bertatapan.
"Maksud gue kenapa gak nyari tempat makan aja. Kenapa mesti hotel?"
Tanya bella agak sedikit curiga.
"Karna kita pengen suasananya lebih tenang. Dan kita bakal nawarin kontraknya langsung ke kamu bell, kita juga udah persiapin baju baju yang mau kita endorse sekalian kalau kamu mau coba kan bisa langsung di hotel.."
Bella yang mendengar itu semakin mengkerut kan alisnya. Kok agak aneh. Kenapa kesannya mendadak banget.
"Tenang bell, kita udah siapin uangnya juga.. kita bakal kasih nominal diatas harga Endorse yang biasa lu terima, 25jt untuk sekali post di feed ig gimana?"
Tanya Edo yang menangkap raut curiga di wajah Bella.
Bella tercengang mendengar nominal uang yang menurutnya itu sangat banyak. Karna biasanya dia hanya mematok harga 2jt saja untuk sekali post di feed instagramnya.
"Bell, lumayan buat nambahin biaya rumah sakit ortu lu di kampung kan?" Sarah berbisik di telinga Bella.
Bella setuju dengan Sarah. Keluarganya dikampung saat ini sedang banyak membutuhkan biaya untuk pengobatan ayahnya yang menderita sakit jantung. Bella adalah anak tertua dari dua bersaudara. Adik perempuan bella bernama Cindy masih berusia 15 tahun.
Ayah Bella bekerja sebagai buruh lepas disebuah perkebunan teh milik Saudagar kaya disana. Semenjak sakit ayahnya makin parah. Tidak ada lagi pemasukan keuangan selain kiriman uang dari Bella. Terpaksa Bella lah yang jadi harapan satu satunya keluarga saat ini.
Walaupun terkesan nya mendadak tapi akhirnya Bella menyetujui ajakan Radit dan Edo.
"Oke gue setuju. Sebentar ya gue mau ijin sama temen gue dulu.."
Bella pergi sebentar menemui Dj katty dipanggung. Dj katty terlihat mengangguk dan mengacungkan jempolnya tanda setuju.
"Makasih ya ka, nanti kalau urusannya udah selesai gue langsung balik lagi kesini ka.." Ucap Bella yang dibalas senyum oleh Katty.
Bella pun kembali menghampiri meja nomor 03, namun Sarah sudah tak nampak disana.
"Kemana Sarah?"
"Dia pulang duluan Bell, pusing kepalanya ngeliat banyak orang katanya.. "Jawab Edo sambil berdiri dan menepuk pundak Radit.
"Ayo.." Ajak Radit pada Bella.
Bella mengangguk dan kemudian mengikuti dua pria itu dari belakang.
Sementara Ansel yang mulai pusing karna cewek cewek di klub itu mulai lagi mengerubutinya, diapun akhirnya memutuskan untuk keluar saja.
"Mau kemana lo men?" Tanya Zio saat melihat Ansel melewati mejanya dengan tergesa gesa.
"Gue ke hotel dulu.."
Jawab Ansel sambil mempercepat langkah kakinya.
Akhirnya mau tak mau Zio mengekor dibelakang Ansel sambil menggerutu kesal karna harus meninggalkan cewek ceweknya begitu saja.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Pipin Wahyuni
ku ikutan nyimak, seru nihh cerita nya
2023-04-02
0
TePe
nyimaks
2022-12-15
0
Yani Cuhayanih
Kk aku kepoin yaaaaah
2022-12-15
0