Sementara itu dikontrakan Sarah, Sarah sedang memadu kasih di atas kasur bersama kekasih sahabatnya Bella yang tak lain Kevin. Setelah Bella pindah kerumah Pak Ansel Sarah yang memang sebelumnya sudah punya hubungan terlarang dengan Kevin jadi lebih leluasa lagi untuk bertemu dengan Kevin tanpa takut ketahuan oleh Bella.
Sarah bergoyang dan membuat Kevin benar-benar berada di pucuk kenikmatan, Servis dari Sarah yang menurutnya sangat handal membuatnya tak bisa meninggalkan gadis itu. Apalagi Sarah sangat penurut dan bisa dia bujuk untuk melakukan KB agar tidak kebobolan.
Kevin memang pada dasarnya pria penjelajah, dia tak cukup hanya dengan satu wanita. Begitupun yang dilakukannya pada adiknya Ansel yakni Citra, setelah puas mendapatkan yang dia mau, Kevin dengan tega meninggalkan Citra begitu saja saat tahu Citra tengah berbadan dua. Dia merasa belum siap untuk bertanggung jawab.
"Sayang, enak?" Tanya Sarah sambil terus bergoyang dan membuat Kevin meraung keras.
"I-iya sayang terus sayang udah di ujung nih!" Seru Kevin sambil mempererat cengkramannya di pinggang Sarah.
Sarah dan Kevin melambung bersamaan saat Kevin terpekik di ujung kenikmatannya.
Sarah ambruk dan memeluk Kevin dengan nafas masih menderu.
Kevin mencium kening Sarah dan membelai kepala gadis itu dengan lembut.
"Terima kasih sayang." Ucap Kevin manja.
"Apa sih yang gak buat yayang aku yang ganteng ini." Jawab Sarah sambil mencolek pipi Kevin dengan senyum genitnya.
"Kamu emang paling bisa bikin aku bahagia."
Kevin menggenggam tangan Sarah dan memeluk gadis itu dari belakang.
"Sayang, kamu udah KB kan bulan ini?" Tanya Kevin yang membuat Sarah menoleh seketika.
"Udah sayang, tenang aja. Aku gak bakal lupa, lagian kita kan masih kuliah kalau ada apa-apa bisa repot nanti urusannya." Ucap Sarah sambil menarik hidung Kevin dengan gemas. Sungguh Sarah memang sudah dibutakan oleh cintanya pada laki-laki itu. Dia bahkan tega mengkhianati sahabatnya Bella padahal Bella sudah banyak menolongnya selama ini.
Saat Sarah dan Kevin hendak kembali bermesraan tiba-tiba terdengar suara ketukan dipintu depan.
Tok tok tok
Sarah dan Kevin langsung terperanjat kaget. Sarah takut jika yang datang itu adalah ibu kontrakan, karna Sarah memang sembunyi-sembunyi memasukan Kevin ke dalam Kontrakannya.
"Sayang kamu mending buruan pake baju terus ngumpet dilemari buruan!" Perintah Sarah sambil mengambilkan baju Kevin yang tergeletak disebelahnya.
Setelah Kevin dengan terburu-buru memakai baju dan bersembunyi dilemari. Sarah yang sudah memakai baju juga pun langsung berjalan keluar untuk membuka pintu dan melihat siapa yang datang.
Tok tok tok
Bunyi pintu diketuk dan Sarah langsung setengah berlari menghampiri pintu.
"Iya sebentar." Ucap Sarah sambil membuka pintu dengan cepat.
Sarah mematung kaget saat melihat yang datang ternyata Bella.
Bella tersenyum dan langsung memeluk Sarah.
"Sar, apa kabar? gue sengaja mampir dulu kesini mau ketemu lu sekalian mau ngambil sisa baju yang belum gue bawa, ayok!" Ajak Bella yang langsung menggandeng Sarah kedalam kontrakan
Setelah selesai kuliah Bella memang berniat menemui Sarah. Dia ingin berbagi banyak cerita kepada salah satu sahabatnya itu.
"Bell, lo kok gak bilang-bilang dulu mau kesini?" Tanya Sarah dengan wajah gelisah. Sesekali dia melirik ke arah kamarnya karna takut jika Kevin sampai terlihat oleh Bella.
"Iya gue juga gak ada niat tadinya kesini, tapi tiba-tiba inget lo Sar. Gue lagi males pulang kerumah itu, gue disini bentar ya, gue lagi mumet banget Sar, banyak masalah banget hari ini!" Ucap Bella sambil duduk diatas sofa panjang dan merentangkan tangannya lebar-lebar.
Sarah ikut duduk disamping Bella agar Bella tak curiga.
"Masalah apa Bell? keliatannya lo semrawut banget?"
"Pak Ansel Sar, ternyata laki-laki psikopat itu Dosen kita!" Bella berdecak kesal.
"Hmm.. " Sarah hanya mengangguk-ngangguk padahal dia sudah tau dari awal kalau Pak Ansel adalah Dosen mereka.
"Gila kan Sar! Dunia emang sempit banget, dan lo tau gak gue juga dapet kabar gak kalah gila dari itu!"
"Kabar apa Bell?" Sarah mulai penasaran karna dari nada bicaranya Bella terlihat sangat emosi.
"Kevin Bell, Kevin ternyata cowok brengsek!" Bella mengepal kedua tangannya dengan tatapan nyalang Bella membayangkan bagaimana bodohnya dia sudah tertipu oleh tipu rayu muslihat Kevin.
Sarah yang mendengar itu melotot kaget. Dia mengira kalau Bella mungkin tau hubungannya dengan Kevin.
"M-maksud lu apa Bell?" Tanya Sarah takut.
"Si Kevin udah ngehamilin adik ipar gue Citra! Dan gara-gara dia juga Pak Ansel salah paham sama gue!"
DUAR ! Bagai disambar petir di siang bolong, Sarah terperanjat kaget bukan main. Dia melongo dan tak bisa berkata apa-apa. Kevin? menghamili gadis lain?
Sarah menoleh ke arah kamar dengan geram. Rasanya dia ingin sekali memaki maki Kevin saat itu juga. Tapi dia tak bisa berbuat apa-apa karna ada Bella disampingnya. Dia harus menahan amarahnya agar Bella tak tahu kalau dia juga punya hubungan dengan laki-laki itu.
"Lo kenapa Sar? lo kaget juga ya? iyakan lo juga gak bakal nyangka kan! Emang gila si Kevin. Selama ini dia udah nipu gue dengan sikap manisnya. Bodohnya gue Sar! Tapi gue bersyukur karna selama pacaran gue gak pernah ijinin dia macem-macem sama gue!" Bella memeluk sarah dan terisak di bahunya.
"S-sabar ya Bell." Sarah pura-pura ikut iba atas masalah yang menimpa Bella. Padahal dia sendiri juga sedang hancur sekarang saat mengetahui pria yang dicintai nya ternyata tidak hanya bermain mesra dengan dirinya. Sarah pikir Kevin hanya mencintainya karna selama ini dia bercerita kalau dia tidak pernah menyentuh Bella. Ternyat Bella lah yang melarang Kevin untuk macam-macam dengannya.
'Awas lo ya Kev!' Gumam Sarah dalam hatinya.
"Bell, terus sekarang lo mau gimana sama Kevin?" Tanya Sarah kemudian.
"Gue gak mau kenal dia lagi Sar, lagian sekarang gue udah jadi istri dari Pak Ansel. Bagaimanapun orang tua gue ngajarin gue untuk menjaga rumah tangga gue. Gue mau minta tolong sama lo Sar,"
Bella memegang tangan Sarah.
"Minta tolong apa Bell?"
"Tolong sampaikan sama Kevin, gue udah nikah dan gue udah gak mau kenal sama dia lagi. Please Sar tolongin gue karna cuman elo temen gue yang deket sama Kevin." Pinta Bella dengan tatapan memohon.
Sarah mengangguk pelan. Padahal Kevin sudah tau dari awal sejak hari pernikahan Bella, Sarah sengaja memberitahu selingkuhannya itu kalau Bella akan menikah dengan Pak Ansel. dan reaksi Kevin diluar dugaannya, dia seolah-olah santai saja dan tak ambil pusing. Makanya Sarah pikir mungkin Kevin selama ini tidak benar-benar mencintai Bella.
"Makasih ya Sar!" Bella memeluk Sarah dengan erat.
"Oiya gue mau ke kamar dulu ya ngambil baju-baju gue yang masih ada dilemari."
Bella bangkit dan hendak masuk ke kamar namun Sarah buru-buru menghalanginya.
Sarah berdiri di depan pintu sambil membentangkan kedua tangannya.
"Tunggu Bell, jangan masuk dulu, gu-e tadi ngeliat ada kecoak dilemari lo! Ntar ya gue usir dulu, lo disini dulu oke jangan masuk dulu!" Sarah langsung masuk ke kamar dan mengunci pintu kamar. Bella yang melihat itu merasa aneh dengan sikap Sarah.
Di dalam kamar Sarah
Sarah berlari ke arah lemari setelah mengunci pintu kamar dari dalam. Dia ingat tadi dia menyuruh Kevin untuk bersembunyi disana. Saat Sarah membuka lemari ternyata Kevin sudah tidak ada disana. Sarah pun melihat ke arah jendela kamar yang sedikit terbuka. Sarah menghela nafas lega. Dia langsung ingat Bella dan buru-buru membuka pintu kamar.
"Udah gak ada kecoa nya?" Tanya Bella heran.
Sarah hanya mengangguk cepat sambil terus melihat ke arah jendela kamar. Takut kalau Kevin masih keliatan disana.
"Padahal lo kan tau gue gak takut sama yang begituan Sar, aneh lo!" Ucap Bella yang kemudian membuka lemarinya dan segera membereskan baju-bajunya yang masih tersisa disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Pipin Wahyuni
kasihan si sarah
2023-04-02
0
Putri Minwa
maunya Sarah dapat ganjaran yang setimpal
2022-11-19
1
Wati_esha
Sarah ... kapan ya kamu kena batunya.
2022-01-31
0