Bella kian terpojok saat tubuh laki-laki jangkung itu mendesaknya sampai terjepit di antara daun pintu dan tubuh Ansel sendiri.
Ansel menatap Bella dengan Garang seperti harimau yang baru saja melihat buruannya. Ini seperti mimpi buruk bagi Bella.
Dirumah saja bertemu dengan suami psikopatnya ini sudah membuatnya pusing tujuh keliling, ditambah sekarang hari-harinya di kampus pun akan di hiasi penampakan mahluk tampan namun berhati iblis seperti ini.
"M-maaf saya tidak tahu kalau bapak ternyata dosen saya," Ucap Bella pelan sambil menunduk dan menghindari pertemuan mata dengan laki-laki di hadapannya.
Bella benar-benar tak tahu jika Ansel adalah salah satu Dosen yang mengajar di kampusnya. Padahal nama Ansel sangatlah harum semerbak di kalangan para mahasiswi. Bella memang tidak terlalu peduli pada sekitarnya selain fokus pada pelajaran dan pekerjaan part timenya. Tak heran jika dia bahkan tak pernah tau kalau Sang Dosen Killer adalah suaminya sendiri.
"Saya tidak menerima murid yang terlambat di kelas saya. Silahkan keluar!" Gertak Ansel sambil membuka gagang pintu di belakang Bella dan menunjuk ke arah luar.
Bella mendongak kaget. Bella tidak ingin absen karna ini akan mempengaruhi nilainya ke depan.
"S-saya mohon pak ijinin saya ikut kelas bapak," Pinta Bella dengan menyatukan kedua tangannya.
Ansel menatap salah satu lengan Bella yang masih di balut perban.
"Oke saya ijinin kamu masuk tapi dengan satu syarat.." Seru Ansel sambil berbisik di telinga Bella yang sontak membuat para mahasiswinya bertanya-tanya keheranan karna baru kali ini mereka melihat Sang Dosen meladeni satu cewek di hadapan mereka.
Bella yang tak ingin menjadi pusat perhatianpn segera menjauhkan diri dari tubuh Ansel.
"Syarat Apa?" Tanya Bella yang dijawab senyum penuh mengerikan oleh Ansel.
"Saya akan beritahu apa syaratnya nanti. Kalau kamu tidak mau silahkan keluar dari sini!" Ucap Ansel dengan songong sebari berbalik dan kembali ke meja dosennya.
Bella melipat bibirnya menahan dongkol yang luar biasa pada pria yang semalam sudah menidurinya ini. Bella pun terpaksa mengiyakan meski tak tahu syarat apa yang nanti akan di minta oleh Ansel darinya.
Bel berbunyi menandakan mata pelajaran pertama telah usai. Bella merapikan buku-bukunya ke dalam tas. Salah seorang mahasiswi bernama Sasya menepuk pundak Bella dan mengajaknya untuk ke kantin.
Sasya ini adalah salah satu mahasiswi pintar di kampus Bella. Dia juga dari kalangan orang elite karna ayahnya adalah salah satu pejabat di pemerintahan jadi jangan di tanya tentang pengaruh ayahnya di kampus ini.
Namun Sasya tidak seperti kebanyakan wanita dengan lebel mahal seperti teman-temannya yang lain. Meskipun kekayaannya bisa di bilang tak akan habis 7 turunan Sasya ini termasuk anak yang baik dan gak neko-neko. Itulah salah satu alasan Bella nyaman berteman dengan Sasya karna dia merasa tak ada jurang perbedaan yang di ciptakan oleh Sasya.
"Bell, kok lo tadi berani banget sih sama Pak Ansel? lu emang gak tau apa dia itu anak rektor di kampus kita!" Ucap Sasya sambil menyeruput jus alpukat dimulutnya.
"Iya, gue tau kok. Tapi gue beneran gak tau kalau Pak Hamis yang baik itu punya anak kaya pak Ansel, sumpah ya Sas mereka itu gak cocok sama sekali punya hubungan darah nih ya ibaratnya Pak Hamis itu pemandangan surga kalau pak ansel itu auranya beuuh neraka banget Sas!" Timpal Bella yang sontak membuat Sasya melihat sekeliling karna takut jika objek pembicaraan ada di sekitar mereka.
"Hush ngawur lu Bell. Ntar kalau ada yang denger gimana? Lagian Pak Ansel itu cakep banget walaupun iya sih dia rada-rada jutek gimana gitu.."
Seru Sasya dengan wajah menyimpan kekaguman.
"Idih jangan bilang lu naksir sama dia. Lupain aja! dia itu gak punya hati apalagi perasaan kaya kita. Dia itu alien dari planet pluto yang nyasar kesini!" Kilah Bella yang membuat Sasya tertawa mendengarnya.
"Gak apa-apa deh mau alien kek kalau cakep bet kaya gitu mah gue tetep mau kok!" Saut Sasya sambil nyengir kuda.
Bella yang mendengar ketidakwarasan Sasya langsung menjitak kepalanya.
Bella ingin sekali memberitahu Sasya jika si Alien itu adalah suaminya sekarang. Tapi apa kah ini benar? bagaimana jika kabar ini menyebar dan malah akan menimbulkan masalah baru? Karna yang tau tentang pernikahannya sampai detik ini selain keluarga hanyalah Sarah.
"Ngapain ngelamun? kesambet alien baru tau rasa lo!" Ucap Sasya sambil mentoyor badan Bella sahabatnya.
"Mana ada kesambet alien siang bolong begini!"
"Hay gaes kalian disini ternyata. Tebak dong tebak inyonghaseyong punya berita hot yang kalian pasti gak bakal sangka!" Teriak inyong dengan logat jawa ngapaknya yang khas, namun sudah ia modifikasi sedemikian rupa agar lebih terdengar keren katanya. Inyong setengah berlari ke arah Bella dan Sasya dengan menenteng sebungkus gorengan ditangan kanannya.
Inyong adalah salah satu teman Bella yang ahli di bidang pergosipan. Kemampuannya melacak gosip di kampus sudah tak di ragukan lagi. Dengan perawakannya yang sedikit tambun Inyong menghambrukan dirinya disebelah tempat duduk Bella.
"Inyonghaseyong punya gosip spektakuler pokoknya yang pasti bikin kalian kaget bukan maen!" Seru Inyong sambil mengeluarkan pisang goreng dari dalam plastik dan segera memindahkannya kedalam mulutnya yang terlihat buas.
"Gosip apaan sih nyong?" Tanya Sasya penasaran. Bella ikut menunggu apa yang hendak Inyong katakan.
"Itu loh kalian taukan adiknya pak Ansel yang dulu sempet kuliah tapi udah berhenti itu loh taukan?" Tanya Inyong sambil mendekatkan kepalanya ke Bella dan Sasya dengan matanya mengawasi sekitar karna dia tahu objek gosipnya kali ini bukanlah orang biasa.
"Citra maksud lo?" Timpal Sasya pada Inyong. Inyong hanya mengangguk kemudian ditariknya lagi kepalanya dan dia sibuk memakan kembali gorengannya tanpa memperdulikan Bella dan Sasya yang mulai dibuatnya penasaran.
"Apa sih nyong kebiasaan ngomong setengah-setengah!" Hardik Bella yang membuat Inyong terkekeh dengan mulut penuh makanan.
"Iya itu loh yang Inyonghaseyong maksud, kita ganti namanya aja ya si Citra ini jadi 'Mawar' Inyong ngeri kalau sampe ada anak buahnya Pak Ansel yang denger.."
Bella dan Sasya mengangguk setuju berharap agar Inyong segera menuntaskan omongannya.
"Inyong denger nih ya kabarnya dia itu lagi hamil dan yang ngehamilin dia itu salah satu mahasiswa disini gaes!" Seru Inyong sambil kembali sibuk mengunyah gorengannya yang sama sekali tak ditawarinya ke kedua teman di dekatnya.
Bella tersentak kaget. Butuh beberapa detik untuk Bella mencerna kata-kata Inyong.
"Dan kalian mau tau gak siapa yang udah ngehamilin si mawar?" Sungut Inyong dengan nada berapi-api.
"Bell, mungkin lo udah tau mungkin ya," Tebak Inyong yang dibalas gelengan oleh Bella. Tapi Bella sudah punya firasat tak enak. Terbersit semua tuduhan Ansel tadi malam soal hubungan antara pacarnya Kevin dan Citra.
Tiba-tiba tenggorokan Bella terasa seret. Bella meraih es teh manis dihadapannya.
"Kevin Bell cowok yang udah ngehamilin si Mawar. Kevin Cowok elu Bell!" Ucap Inyong dengan penuh penekanan.
Sontak Bella menyemburkan kembali minuman yang baru saja ditenggaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Pipin Wahyuni
semakin seru aja thorr👍👍👍
2023-04-02
0
Putri Minwa
kan Bella jadi malu pada Ansel, itu makanya jangan sombong jadi orang
2022-11-04
0
Wati_esha
Hadeuh .. kenapa tak mencari kebenaran dari cerita itu?
2022-01-31
0