Sasya tak sadarkan diri

Benar saja dugaan Zio, selang beberapa menit gadis dihadapannya itu sudah mulai ngoceh-ngoceh sendiri sementara tangannya sibuk menunjuk ke segala arah. Inilah yang ditakutkan oleh Zio. Sasya mabok!

"Heh pak! Bapak pikir saya ini cewek yang suka glendotan kaya yang lain hah? no no no! Saya ini tidak seperti mereka yang gampang tertarik pada sikap manis bapak! Bapak pikir bapak ganteng? menurut say nih ya pak.." Sasya menunjuk-nunjuk dada Zio dengan jari telunjuknya. Zio mencoba memegangi lengan Sasya agar gadis itu tida tersungkur.

"Bapak emang ganteng, tapi.. di-kit doang! jadi gak usah belagu ya pak!"

Sasya terus nyerocos gak jelas. Sesekali dia bangkit dan kemudian terhuyung, namun buru-buru Zio menangkap tubuhnya.

"Lebih baik saya antar kamu pulang Sya. Tunggu disini sebentar!" Zio menekan bahu Sasya agar gadis itu mau duduk diam sesaat. Tapi namanya juga orang lagi teler ya susah di atur nya.

Ketika Zio menelpon Ansel dan mengabari kalau dia tidak bisa mengawasi Bella sampai pulang, Sasya malah telah raib dari tempat duduknya.

"Astaga itu cewek kecil tapi gesit banget pergerakannya!"

Zio langsung mencari kesegala ruangan dan didapatinya Sasya yang tengah ambruk di antara kerumunan orang-orang yang sedang berdansa di tengah-tengah ruangan.

Zio masuk dan menerobos dengan cepat saat melihat kondisi Sasya yang benar-benar mengenaskan. Dia terus merancu tak karuan ke segala arah membuat orang-orang di sekitarnya menertawakan tingkahnya.

Semua mata memandang seperti hendak mengatakan 'Dasar udik! pasti dia teler gara-gara memaksa untuk minum'

"Ayo gue anter lo pulang sekarang Sya!" Zio mencoba membopong tubuh Sasya namun gadis itu tak mau diam, dia terus berontak dan sesekali memukul tubuh Zio.

Akhirnya karna kondisinya mulai tak kondusif Zio pun berinisiatif menggendong tubuh Sasya dari depan. Semua mata cewek-cewek yang tadinya menertawakan berubah menjadi tatapan iri dengki pada Sasya.

'Siapa dia? kenapa seorang Zio begitu peduli padanya?'

Anya dan Eva sang pengagum Zio pun terheran heran melihat laki-laki idamannya sangat perhatian pada seorang perempuan yang kelihatannya bukan 'Pengunjung Setia' klub. Karna hampir setiap malam mereka mengunjungi klub jadi sudah hafal sebagian besar orang-orang yang sering datang kesana. Dan Sasya? mereka baru kali ini melihat wajah gadis itu.

Sasya mencoba menarik jaket yang dikenakan Zio. Sasya terus berontak dan meminta untuk diturunkan. Namun Zio dengan sekuat tenaga mempertahankan gadis itu dalam dekapannya.

Zio pun bergegas pergi meninggalkan klub flower dan meletakan tubuh Sasya di dalam mobilnya.

Mobil Zio melaju dengan cepat membelah jalanan kota jakarta yang mulai terlihat lengang.

Ditengah jalan Zio baru sadar kalau dia tidak tahu alamat rumah Sasya.

Dia menepuk jidatnya sendiri dan menyadari kebodohannya.

"Kenapa tadi gak nanya Bella. Mana gue gak punya nomornya Bella lagi sial ceroboh banget gue!" Dengus Zio kesal pada keteledorannya sendiri.

Zio meminggirkan mobilnya sesaat sambil menatap gadis disebelahnya. Zio memikirkan harus dia antar kemana Sasya kalau dia sendiri tidak tahu tempat tinggal gadis itu. Kalau balik lagi ke klub tidak mungkin karna dia sudah setengah jalan rasanya malas juga.

"Sya, rumah lo dimana?" Jelas saya pertanyaan Zio itu tidak akan mendapatkan jawaban dari gadis yang sedang teler di depannya ini.

Sasya malah menggoyang-goyangkan kepalanya ke kiri dan ke kanan sambil manggut-manggut seperti seorang rocker yang sedang melangsungkan konser musik.

"AKU BUKAN PENGE-MIS CINTA HIYA HIYA!" gumam Sasya sambil melengking keras. Salah satu tangannya dia jadikan seolah-olah itu mikrofon. sementara tangannya yang lain dia acungkan tinggi-tinggi. Zio langsung menutup kedua telinganya yang terasa sakit karna suara cempreng dari Sasya. Gila nih cewek kecil-kecil cabe rawit!

"Yah mau gak mau kalau gini ceritanya dia harus di ungsikan dulu ke apartemen gue malam ini!" Ucap Zio sambil kembali menjalankan mobilnya yang kini melaju menuju tempat tinggalnya.

15 menit kemudian.

Zio sampai di sebuah bangunan apartemen yang menjulang begitu tinggi. Zio memasukkan mobilnya kedalam parkiran bangunan itu. Lalu segera mengeluarkan tubuh Sasya dan membopongnya ke dalam lift.

Sasya sudah mulai terlihat lemah, dia hanya sesekali mengigau sampai akhirnya tak sadarkan diri karna kepalanya terasa sangat berat. Zio hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah gadis didepannya.

"Astaga nyusahin aja!" Gerutu Zio.

Saat sampai didepan apartemennya Zio meminta bantuan pelayan untuk membukakan pintu karna kedua tangannya sibuk menggendong tubuh Sasya.

PIPIP PIPIP

Pintu kamar apartemen pun terbuka. Zio segera membaringkan tubuh Sasya diatas kasur.

"Gila nih anak berat juga!" Dengus Zio sambil memijat pundaknya sendiri dan melemaskan ototnya yang terasa sangat pegal.

Zio mengambil selimut di lemarinya dan hendak menutupi tubuh Sasya. Namun Sasya tiba-tiba saja menarik kerah baju Zio yang membuat laki-laki itu tersungkur tepat diatas badan Sasya.

Zio tersentak kaget dan buru-buru dia bangkit. Namun tanpa di duga Sasya ikut bangkit dan memeluk tubuh pria jangkung itu dari belakang. Sasya membenamkan wajahnya dipunggung Zio sambil bergurau.

"Nyong, mau kemana lo? makalah halaman 4.. 5" Sasya mulai mengigau lagi.

Zio menoleh dan membalikkan badannya sehingga kini tubuhnya dan tubuh Sasya saling berhadapan.

"Sya, saya Zio bukan Inyong!"

Sasya terus saja merancu sambil sesekali menunjuk wajah Zio.

"Eh Nyong, lo tau gak gue sebel banget sama cowok tadi! itu loh pak Zio temen lakinya Bella yang sok kegantengan!"

Hah temen lakinya Bella? kedua alis Zio keriting, kayaknya nih anak lagi ngigauin dia.

"Sok ganteng banget kan dia ya! ih males!"

'Lah emang gue ganteng!' Rutuk Zio kesal.

"Gue ya kalau punya cowok kaya gitu makan ati yang ada Nyong!" Sasya limbung dan hampir terjatuh namun lagi lagi Zio dengan sigap menangkap tubuhnya.

'Siapa juga yang mau jadi cowok kamu?' Zio semakin kesal.

Sepertinya sekarang dia mulai paham kenapa dari pertama ketemu di klub malam tadi sikap Sasya begitu acuh pada dirinya. Ternyata gadis ini memang tidak menyukai dirinya.

"Dia tuh ya sok playboy! sok manis!" Mulut Sasya terus saja nyerocos seperti petasan renceng.

Zio yang kesal langsung membekap mulut gadis itu dengan telapak tangannya yang besar sehingga Sasya tak bisa lagi membuka mulutnya.

"Hmpt!" Sasya mencoba melepaskan tangan Zio namun jelas saja tak akan berhasil karna tenaga lelaki itu bukanlah tandingannya.

"Diem! mending sekarang kamu pergi tidur! berisik banget tau gak!" Zio membopong tubuh Sasya lagi dengan paksa.

Diletakkannya tubuh Sasya dengan keras ke atas kasur. Namun Sasya yang sudah mabuk berat malah dengan nekat menarik leher Zio dan tanpa aba-aba lagi gadis itu langsung menautkan mulutnya ke mulut Zio dengan begitu cepat sampai butuh beberapa detik bagi Zio untuk sadar bahwa sekarang mereka berdua sedang berciuman.

Zio menatap mata Sasya yang mulai mengatup namun dibalik mata coklat itu dia masih bisa melihat sinar yang begitu indah. Sasya membuka mulutnya seolah mempersilahkan Zio untuk menghabisi seluruh nafasnya.

Zio yang mendadak diam dan entah mengapa dia mulai menikmati sentuhan itu. Zio meletakan kepala Sasya diatas bantal dengan perlahan karna sedari tadi wajah gadis itu mengadah karna menghampiri kepalanya.

Zio membelai rambut Sasya dengan lembut dan menyingkirkan sedikit helain poni yang menghalangi mata indah gadis didepannya. Sasya menikmati setiap sentuhan dari Zio.

Sesekali dia mencengkram kerah baju Zio saat Zio memainkan ujung lidahnya. Entah mengapa Zio sangat menikmati ciuman ini lebih dari ciuman lain yang pernah dia lakukan dengan gadis gadis yang sering menghampirinya dengan suka rela.

"Hmpt!" Nafas Sasya dan Zio menyatu menjadi satu. Namun seketika Zio melepaskan dirinya saat sadar yang dia lakukannya pada Sasya ini salah.

bersambung..

Terpopuler

Comments

Pipin Wahyuni

Pipin Wahyuni

lanjutttt thor

2023-04-02

0

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

bagus tor, lanjut😘

2022-01-11

3

Erina Situmeang

Erina Situmeang

suka dengan alur ceritanya 👍
semangat terus

2022-01-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bella dijebak di hotel
2 Pertemuan Bella dan Ansel
3 Bella pingsan
4 Perjodohan Ansel dan Bella
5 Ternyata Ansel calon suami Bella
6 Pernikahan Ansel dan Bella
7 Malam pertama Bella dan Ansel
8 Ansel dengan sisi baiknya
9 Ansel ternyata Dosen Bella
10 Kebohongan Kevin
11 Sarah musuh dalam selimut
12 Ansel semakin membenci Bella
13 Bella sudah tertipu
14 Citra mulai siuman
15 Sarah sakit hati
16 Kevin akan menikah dengan Citra
17 Bella kembali bekerja menjadi Dj
18 Pertemuan Sasya dan Zio
19 Sasya tak sadarkan diri
20 Sasya menginap di apartemen Zio
21 Ansel menyelamatkan Bella lagi
22 Kegigihan Selvi
23 Sarah yang frustasi ditinggal nikah Kevin
24 Sarah hampir ketahuan
25 Hari pernikahan Kevin dan Citra
26 Kevin bermuka dua
27 Perhatian kecil Ansel
28 Kejam tapi perhatian itulah Ansel
29 Kevin mulai berulah
30 Kemarahan Ansel
31 Kevin si tukang bohong
32 Hadirnya Alaska
33 Kecemburuan Ansel
34 Mulai terkuak
35 Kevin sang pengobral Cinta
36 Munculnya rasa itu
37 Kehadiran Alaska di kampus
38 Rasa yang tak di sadari hadir
39 Satu persatu mulai terkuak
40 Rencana jahat Kevin
41 Satu bukti pertama
42 Citra mulai curiga
43 Kecurigaan Citra mulai mendalam
44 Rasa yang mulai tumbuh
45 Perhatian Ansel
46 Rencana Sasya dan Zio
47 Rasa yang tak bisa ditolak
48 Acara kamping bersama
49 Petaka untuk Bella
50 Jebakan untuk Bella
51 Bella diculik
52 Bella jadi sandra
53 Datangnya Ansel
54 Kemarahan Ansel
55 Malam yang panjang
56 Ansel semakin melememah
57 Ansel kritis
58 Inyong tahu sesuatu
59 Bella mulai siuman
60 Kevin mulai cemas
61 Ansel mulai menunjukkan kesembuhan
62 Kedatangan Diandra
63 Rencana Inyong
64 Ansel mulai siuman
65 Bella tersipu malu
66 Diandra telah kembali
67 Malam yang indah
68 Pertemuan Ansel dan Diandra.
69 Kehadiran Diandra
70 Bella cemburu
71 Pertanda
72 Bella mulai mengetahui semuanya
73 Cinta yang semakin kuat
74 Perasaan Zio pada Sasya
75 Sasya tersipu malu
76 Rencana jahat Kevin
77 Sarah akhirnya tau Cctv itu
78 Usaha Diandra untuk Ansel
79 Bella telah tau semuanya
80 Diandra galau
81 Ansel merasa iba
82 Diandra memanfaatkan sakitnya
83 Citra pura pura jatuh
84 Ansel yang acuh
85 Citra membawa Diandra kerumah
86 Sandiwara Diandra
87 Bella hamil
88 Rencana Kevin
89 Bella memilih pergi
90 Sarah kaget mendengar Citra keguguran
91 Kebenaran terungkap
92 Terungkapnya kejahatan Kevin
93 Bella menenangkan hatinya
94 Pencarian Bella
95 Ansel terpuruk
96 Bella merasa kesepian
97 Pertemuan Ansel dan Alaska
98 Pertemuan Ansel dan Bella
99 Usaha Ansel
100 Kebucinan Ansel
101 Bella akhirnya luluh
102 Ketulusan Ansel
103 Kencan pertama dipantai
104 Dinner romantis
105 Ekstra Part
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bella dijebak di hotel
2
Pertemuan Bella dan Ansel
3
Bella pingsan
4
Perjodohan Ansel dan Bella
5
Ternyata Ansel calon suami Bella
6
Pernikahan Ansel dan Bella
7
Malam pertama Bella dan Ansel
8
Ansel dengan sisi baiknya
9
Ansel ternyata Dosen Bella
10
Kebohongan Kevin
11
Sarah musuh dalam selimut
12
Ansel semakin membenci Bella
13
Bella sudah tertipu
14
Citra mulai siuman
15
Sarah sakit hati
16
Kevin akan menikah dengan Citra
17
Bella kembali bekerja menjadi Dj
18
Pertemuan Sasya dan Zio
19
Sasya tak sadarkan diri
20
Sasya menginap di apartemen Zio
21
Ansel menyelamatkan Bella lagi
22
Kegigihan Selvi
23
Sarah yang frustasi ditinggal nikah Kevin
24
Sarah hampir ketahuan
25
Hari pernikahan Kevin dan Citra
26
Kevin bermuka dua
27
Perhatian kecil Ansel
28
Kejam tapi perhatian itulah Ansel
29
Kevin mulai berulah
30
Kemarahan Ansel
31
Kevin si tukang bohong
32
Hadirnya Alaska
33
Kecemburuan Ansel
34
Mulai terkuak
35
Kevin sang pengobral Cinta
36
Munculnya rasa itu
37
Kehadiran Alaska di kampus
38
Rasa yang tak di sadari hadir
39
Satu persatu mulai terkuak
40
Rencana jahat Kevin
41
Satu bukti pertama
42
Citra mulai curiga
43
Kecurigaan Citra mulai mendalam
44
Rasa yang mulai tumbuh
45
Perhatian Ansel
46
Rencana Sasya dan Zio
47
Rasa yang tak bisa ditolak
48
Acara kamping bersama
49
Petaka untuk Bella
50
Jebakan untuk Bella
51
Bella diculik
52
Bella jadi sandra
53
Datangnya Ansel
54
Kemarahan Ansel
55
Malam yang panjang
56
Ansel semakin melememah
57
Ansel kritis
58
Inyong tahu sesuatu
59
Bella mulai siuman
60
Kevin mulai cemas
61
Ansel mulai menunjukkan kesembuhan
62
Kedatangan Diandra
63
Rencana Inyong
64
Ansel mulai siuman
65
Bella tersipu malu
66
Diandra telah kembali
67
Malam yang indah
68
Pertemuan Ansel dan Diandra.
69
Kehadiran Diandra
70
Bella cemburu
71
Pertanda
72
Bella mulai mengetahui semuanya
73
Cinta yang semakin kuat
74
Perasaan Zio pada Sasya
75
Sasya tersipu malu
76
Rencana jahat Kevin
77
Sarah akhirnya tau Cctv itu
78
Usaha Diandra untuk Ansel
79
Bella telah tau semuanya
80
Diandra galau
81
Ansel merasa iba
82
Diandra memanfaatkan sakitnya
83
Citra pura pura jatuh
84
Ansel yang acuh
85
Citra membawa Diandra kerumah
86
Sandiwara Diandra
87
Bella hamil
88
Rencana Kevin
89
Bella memilih pergi
90
Sarah kaget mendengar Citra keguguran
91
Kebenaran terungkap
92
Terungkapnya kejahatan Kevin
93
Bella menenangkan hatinya
94
Pencarian Bella
95
Ansel terpuruk
96
Bella merasa kesepian
97
Pertemuan Ansel dan Alaska
98
Pertemuan Ansel dan Bella
99
Usaha Ansel
100
Kebucinan Ansel
101
Bella akhirnya luluh
102
Ketulusan Ansel
103
Kencan pertama dipantai
104
Dinner romantis
105
Ekstra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!