Pernikahan Ansel dan Bella

Semua mata tertuju pada seraut wajah tampan yang tiba-tiba ingin mempercepat pernikahannya dengan Bella. Padahal sebelumnya Ansel mati-matian menolak perjodohan ini.

Tuan Hamis yang sangat bahagia dengan keputusan Ansel bahkan tak menyadari jika putranya sengaja ingin mempercepat pernikahannya karna punya rencana jahat pada Bella.

"Papah gak salah denger kan sel?" Tanya Pak Hamis pada Ansel dengan senyum mengembang.

Nyonya Tania melirik tajam seolah bertanya mengapa Ansel bisa berubah pikiran secepat itu. Namun Ansel hanya menjawab wajah penasaran mamahnya dengan senyum menggulum.

Keluarga Bella pun tak kalah kagetnya. Bella menatap wajah ayah dan ibunya dengan tatapan sendu. Demi kebahagiaan mereka Bella rela melakukan apa saja. Meski baginya ini terlalu cepat tapi Bella tak punya pilihan lain.

"Nak, bagaimana denganmu? apa kamu setuju kalau pernikahannya di adakan besok?" Tanya Ibu Marni sambil menatap Bella dengan wajah bersalah.

"Kenapa gak setuju. Kalian kan cuman tinggal duduk manis, semua biaya sudah pasti dari keluarga kami, kalian itu beruntung tau gak bisa berbesan dengan keluarga kami!" Nyonya Tania mencibir ibu Bella dengan tatapan merendahkan.

"Kamu bisa lebih sopan tidak!" Hardik Pak Hamis Wijaya pada istrinya.

Nyonya Tania pun diam dan menahan kesal. Citra menatap kakaknya dengan bingung. Mengapa kakaknya bisa secepat kilat berubah pikiran untuk mau menikah dengan Bella. Pasti ada yang sedang di rencanakan kakaknya.

"Tidak apa apa Tuan. Kenyataannya kami memang tidak bisa membantu banyak untuk biaya pernikahan Bella dan den Ansel." Ucap Pak Santoso pada Pak Hamis.

"Tidak Pak. Jangan panggil saya tuan ataupun den. Panggil saja dengan sebutan Pak itu lebih enak didengar, tidak perlu sungkan kita kan sebentar lagi akan jadi besan." Pinta Pak Hamis yang dijawab anggukan oleh Pak Santoso.

Pak Santoso senang karna Pak Hamis begitu baik dan pengertian. Jadi dia bisa lega menyerahkan putrinya untuk menikah dengan anaknya Pak Hamis. Karna bagaimanapun semua orang dirumah ini pasti tunduk pada perkataan Pak Hamis.

"Baik kalau begitu tanpa membuang waktu lagi. Pernikahan Ansel dan Bella akan dilaksanakan besok pagi bagaimana?" Ucap Pak Hamis yang membuat Bella seketika lemas seperti tak bertulang.

Jadi nasib hubungannya dengan Kevin sampai disini saja. Sudah hampir setahun lebih Bella menjalin hubungan dengan Kevin. Bella jatuh cinta pada Kevin karna menurutnya pria itu sangat humoris dan bisa mengerti keadaannya.

Bella kembali mengingat moment demi moment romantis saat dirinya berpacaran dengan Kevin.

Tak terasa air matanya jatuh seketika. Bella buru-buru mengusapnya agar tidak ada yang melihat. Bagaimana caranya dia memberitahu Kevin soal perjodohannya ini. Bella bahkan tak sanggup jika harus bertemh Kevin, dia takut tekadnya untuk menikah runtuh saat melihat wajah kekasihnya itu.

"Tentu ayah, Ansel setuju jika pernikahannya di adakan besok. Lebih cepat lebih baik!" Ucap Ansel sambil menatap Bella dengan tatapan benci.

Besoknya jam 10:00 Wib dikediaman tuan Hamis Wijaya

Wedding organizer Group Flower memang tidak pernah mengecewakan. Mereka menyulap rumah kediaman Tuan Hamis Wijaya menjadi sangat elegan dan meriah dengan mengusung gaya aesthetic dan dekorasipun dilakukan hanya dalam hitungan jam saja.

Citra menemani Ansel dikamarnya membantu kakaknya mempersiapkan diri. Sementara Bella berada dikamar yang lain sedang di dandani oleh makeup artist keluarga Wijaya.

Bella terlihat sangat anggun mengenakan gaun pernikahan yang cukup simpel namun justru mampu menonjolkan kecantikan alami Bella.

Bella menatap pantulan dirinya di cermin dengan perasaan yang campur aduk. Harusnya Bella bahagia karna bagaimanapun ini adalah hari pernikahannya. semua wanita di penjuru dunia sangat memimpikan datangnya hari ini bukan? tapi pernikahan ini bukanlah pernikahan yang Bella impikan. Jelas saja karna ini adalah pernikahan perjodohan keluarganya bukan murni kemauannya.

"Sayang.. kamu cantik banget!" Ucap Ibu Marni sambil membelai punggung putrinya.

Bella tersenyum namun gurat kesedihan jelas terpancar di matanya.

"Bu, Kak Bella sudah ditunggu di bawah," Chika datang dari arah pintu sambil melihat kakaknya dengan takjub.

"wah, kakak seperti putri yang suka Chika baca di buku cerita.."

Chika memeluk Bella kakaknya.

Bella membelai rambut adik semata wayangnya. Ibu Bella pun kemudian membantu Bella menuruni tangga menuju tempat resepsi pernikahan yang berada dibawah ruangan rumah Tuan Hamis Wijaya.

Ansel dan keluarganya berdiri ketika melihat Bella dan Ibunya. Tidak terlalu banyak undangan yang datang mengingat acaranya juga mendadak dan Anselpun tak ingin terlalu banyak orang yang tau tentang pernikahannya ini.

Mata Ansel mendelik tajam 'Cantik tapi sayang sekali tidak dengan hatinya'.

Ansel beberapa saat sempat terpesona pada kecantikan Bella. Namun sedetik kemudian nanar benci terbaca jelas dimatanya.

'Bella ini awal neraka bagimu'

Ucap Ansel dalam hatinya.

Setelah acara ijab kabul selesai. Bella mencium punggung tangan Ansel. Sekarang mereka sudah resmi menjadi sepasang suami istri, Ansel terpaksa pura-pura baik kepada Bella agar tak ada yang curiga.

Ansel menikahi Bella semata-mata bukan untuk mendapatkan warisan dari keluarganya. Tapi murni untuk balas dendam kepada Bella karna sudah berani merebut kekasih adiknya Citra.

Bella yang polos masih belum menyadari kalau dirinya baru saja masuk kedalam lubang harimau.

"Selamat atas pernikahan lu men. Gue gak nyangka lo yang anti cewek malah nikah duluan." Zio yang hadir di pernikahan Bella menepuk bahu Ansel dengan senyum khasnya. Namun Ansel hanya membalas dengan tersenyum malas.

"Bell selamet ya.." Bella tersenyum kepada Zio. Bella sudah kenal Zio karna Zio yang waktu itu menungguinya dirumah sakit sampai sadarkan diri.

"Terima kasih ya Pak Zio." Ucap Bella.

Malamnya setelah pesta pernikahan selesai. Bella segera diantar ke kamarnya oleh Citra. Sementara keluarga Bella sudah diantar pulang ke kampung oleh orang-orang kepercayaan Pak Hamis.

"Makasih ya Cit.." Bella tersenyum ramah pada adik iparnya. Citra hanya mengangguk tanpa ekspresi.

Bella masuk ke dalam kamarnya dengan perasaan takut dan canggung. Ini malam pertamanya bersama suaminya. Tapi Bella benar-benar tak siap dengan semuanya.

Bella mengamati kamar yang ternyata kosong. Ansel mungkin masih berada diluar ruangan pikir Bella. Bella pun segera bergegas membuka kopernya dan mengambil baju ganti.

Bella mengeluarkan piyama dan segera menanggalkan gaun pengantinnya. Saat Bella hendak mengambil piyamanya sebuah tangan mencegatnya dari belakang.

Bella tersentak kaget. Jantungnya mulai berdegup kencang. Dia kenal betul wangi parfum maskulin ini karna seharian wangi ini berada di dekatnya.

"Kenapa buru-buru mau pakai baju, ini malam pertama kita lho?" Ucap Ansel berbisik ditelinga Bella. Hembusan nafas Ansel membuat Bella semakin gugup.

Bella buru buru mengambil selimut putih didekatnya dan berusaha menutupi apa saja yang masih bisa di tutupi dari pandangan mata Ansel.

Ansel membalikan tubuh Bella ke hadapannya.

Jari jemarinya mulai melingkar di pinggang Bella. Bella tak mengenakan sehelai benang pun selain pakaian dalamnya.

Bella hendak meraih piyamanya namun lagi-lagi tangan Ansel mencegatnya. Ansel tersenyum penuh kemenangan. Malam ini dia akan membalas semua sakit hati yang sudah di alami adiknya Citra.

"Pak, apa gak terlalu terburu-buru? Kita bahkan belum saling mengenal satu sama lain.." Bella mencoba melepaskan diri namun tenaga Ansel bukanlah lawannya.

"Haha, sayangnya saya udah kenal betul sama kamu Bell, Gimana pernikahan kita hari ini? apa kamu udah ngasih tau kekasih tercinta kamu itu?" Tanya Ansel dengan tawa mengerikannya.

Bella sontak kaget dengan pertanyaan Ansel. Dari mana dia tahu soal Kevin? Dan kenapa suaminya ini berubah perangainya begitu cepat. Apa sikap baiknya kemarin hanyalah pura-pura? Bella seperti melihat orang yang berbeda sekarang.

"Kamu pasti bertanya-tanyakan kenapa saya sekarang berubah? Denger ya saya setuju menikah dengan kamu karna mau balas dendam sama kamu!"

Ansel langsung membopong tubuh Bella dan melemparkannya dengan kasar ke atas kasur.

Terpopuler

Comments

Pipin Wahyuni

Pipin Wahyuni

tuhh kan kasihan Bella ayok bel bikin Ansel jatuh cinta pada mu

2023-04-02

0

Putri Minwa

Putri Minwa

apa ya alasan Ansel menikahi Bella y

2022-11-04

0

Wati_esha

Wati_esha

Tq update nya.

2022-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bella dijebak di hotel
2 Pertemuan Bella dan Ansel
3 Bella pingsan
4 Perjodohan Ansel dan Bella
5 Ternyata Ansel calon suami Bella
6 Pernikahan Ansel dan Bella
7 Malam pertama Bella dan Ansel
8 Ansel dengan sisi baiknya
9 Ansel ternyata Dosen Bella
10 Kebohongan Kevin
11 Sarah musuh dalam selimut
12 Ansel semakin membenci Bella
13 Bella sudah tertipu
14 Citra mulai siuman
15 Sarah sakit hati
16 Kevin akan menikah dengan Citra
17 Bella kembali bekerja menjadi Dj
18 Pertemuan Sasya dan Zio
19 Sasya tak sadarkan diri
20 Sasya menginap di apartemen Zio
21 Ansel menyelamatkan Bella lagi
22 Kegigihan Selvi
23 Sarah yang frustasi ditinggal nikah Kevin
24 Sarah hampir ketahuan
25 Hari pernikahan Kevin dan Citra
26 Kevin bermuka dua
27 Perhatian kecil Ansel
28 Kejam tapi perhatian itulah Ansel
29 Kevin mulai berulah
30 Kemarahan Ansel
31 Kevin si tukang bohong
32 Hadirnya Alaska
33 Kecemburuan Ansel
34 Mulai terkuak
35 Kevin sang pengobral Cinta
36 Munculnya rasa itu
37 Kehadiran Alaska di kampus
38 Rasa yang tak di sadari hadir
39 Satu persatu mulai terkuak
40 Rencana jahat Kevin
41 Satu bukti pertama
42 Citra mulai curiga
43 Kecurigaan Citra mulai mendalam
44 Rasa yang mulai tumbuh
45 Perhatian Ansel
46 Rencana Sasya dan Zio
47 Rasa yang tak bisa ditolak
48 Acara kamping bersama
49 Petaka untuk Bella
50 Jebakan untuk Bella
51 Bella diculik
52 Bella jadi sandra
53 Datangnya Ansel
54 Kemarahan Ansel
55 Malam yang panjang
56 Ansel semakin melememah
57 Ansel kritis
58 Inyong tahu sesuatu
59 Bella mulai siuman
60 Kevin mulai cemas
61 Ansel mulai menunjukkan kesembuhan
62 Kedatangan Diandra
63 Rencana Inyong
64 Ansel mulai siuman
65 Bella tersipu malu
66 Diandra telah kembali
67 Malam yang indah
68 Pertemuan Ansel dan Diandra.
69 Kehadiran Diandra
70 Bella cemburu
71 Pertanda
72 Bella mulai mengetahui semuanya
73 Cinta yang semakin kuat
74 Perasaan Zio pada Sasya
75 Sasya tersipu malu
76 Rencana jahat Kevin
77 Sarah akhirnya tau Cctv itu
78 Usaha Diandra untuk Ansel
79 Bella telah tau semuanya
80 Diandra galau
81 Ansel merasa iba
82 Diandra memanfaatkan sakitnya
83 Citra pura pura jatuh
84 Ansel yang acuh
85 Citra membawa Diandra kerumah
86 Sandiwara Diandra
87 Bella hamil
88 Rencana Kevin
89 Bella memilih pergi
90 Sarah kaget mendengar Citra keguguran
91 Kebenaran terungkap
92 Terungkapnya kejahatan Kevin
93 Bella menenangkan hatinya
94 Pencarian Bella
95 Ansel terpuruk
96 Bella merasa kesepian
97 Pertemuan Ansel dan Alaska
98 Pertemuan Ansel dan Bella
99 Usaha Ansel
100 Kebucinan Ansel
101 Bella akhirnya luluh
102 Ketulusan Ansel
103 Kencan pertama dipantai
104 Dinner romantis
105 Ekstra Part
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bella dijebak di hotel
2
Pertemuan Bella dan Ansel
3
Bella pingsan
4
Perjodohan Ansel dan Bella
5
Ternyata Ansel calon suami Bella
6
Pernikahan Ansel dan Bella
7
Malam pertama Bella dan Ansel
8
Ansel dengan sisi baiknya
9
Ansel ternyata Dosen Bella
10
Kebohongan Kevin
11
Sarah musuh dalam selimut
12
Ansel semakin membenci Bella
13
Bella sudah tertipu
14
Citra mulai siuman
15
Sarah sakit hati
16
Kevin akan menikah dengan Citra
17
Bella kembali bekerja menjadi Dj
18
Pertemuan Sasya dan Zio
19
Sasya tak sadarkan diri
20
Sasya menginap di apartemen Zio
21
Ansel menyelamatkan Bella lagi
22
Kegigihan Selvi
23
Sarah yang frustasi ditinggal nikah Kevin
24
Sarah hampir ketahuan
25
Hari pernikahan Kevin dan Citra
26
Kevin bermuka dua
27
Perhatian kecil Ansel
28
Kejam tapi perhatian itulah Ansel
29
Kevin mulai berulah
30
Kemarahan Ansel
31
Kevin si tukang bohong
32
Hadirnya Alaska
33
Kecemburuan Ansel
34
Mulai terkuak
35
Kevin sang pengobral Cinta
36
Munculnya rasa itu
37
Kehadiran Alaska di kampus
38
Rasa yang tak di sadari hadir
39
Satu persatu mulai terkuak
40
Rencana jahat Kevin
41
Satu bukti pertama
42
Citra mulai curiga
43
Kecurigaan Citra mulai mendalam
44
Rasa yang mulai tumbuh
45
Perhatian Ansel
46
Rencana Sasya dan Zio
47
Rasa yang tak bisa ditolak
48
Acara kamping bersama
49
Petaka untuk Bella
50
Jebakan untuk Bella
51
Bella diculik
52
Bella jadi sandra
53
Datangnya Ansel
54
Kemarahan Ansel
55
Malam yang panjang
56
Ansel semakin melememah
57
Ansel kritis
58
Inyong tahu sesuatu
59
Bella mulai siuman
60
Kevin mulai cemas
61
Ansel mulai menunjukkan kesembuhan
62
Kedatangan Diandra
63
Rencana Inyong
64
Ansel mulai siuman
65
Bella tersipu malu
66
Diandra telah kembali
67
Malam yang indah
68
Pertemuan Ansel dan Diandra.
69
Kehadiran Diandra
70
Bella cemburu
71
Pertanda
72
Bella mulai mengetahui semuanya
73
Cinta yang semakin kuat
74
Perasaan Zio pada Sasya
75
Sasya tersipu malu
76
Rencana jahat Kevin
77
Sarah akhirnya tau Cctv itu
78
Usaha Diandra untuk Ansel
79
Bella telah tau semuanya
80
Diandra galau
81
Ansel merasa iba
82
Diandra memanfaatkan sakitnya
83
Citra pura pura jatuh
84
Ansel yang acuh
85
Citra membawa Diandra kerumah
86
Sandiwara Diandra
87
Bella hamil
88
Rencana Kevin
89
Bella memilih pergi
90
Sarah kaget mendengar Citra keguguran
91
Kebenaran terungkap
92
Terungkapnya kejahatan Kevin
93
Bella menenangkan hatinya
94
Pencarian Bella
95
Ansel terpuruk
96
Bella merasa kesepian
97
Pertemuan Ansel dan Alaska
98
Pertemuan Ansel dan Bella
99
Usaha Ansel
100
Kebucinan Ansel
101
Bella akhirnya luluh
102
Ketulusan Ansel
103
Kencan pertama dipantai
104
Dinner romantis
105
Ekstra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!