"Iya Bell, emang lo udah diapain sama Pak Ansel, wih cerita dong Bell? gimana rasanya malam pertama Bell? jangan-jangan lo sama dia udah.. " Sasya yang polos langsung bertanya to the point banget membuat Bella melotot kaget. Buru-buru ditutupnya mulut Sasya dengan telapak tangannya sebelum anak itu melanjutkan ucapan yang menurutnya sudah mengarah pada pembicaraan yang sensitif.
"Hush! udah ngaco ya arah pembahasan kita, ganti ganti! gue emoh jawab!" Seru Bella yang langsung disambut sorakan kecewa dari kedua sohibnya.
"Ya elah gak seru lo Bell!" Dengus Inyong dan Sasya bersamaan.
"Tapi ya Bell, lo tau kan Bu Selvi yang tadi abis ngajar kita?"
"Bu selvi Dosen matematika maksud lo?"
"Iya itu loh Bell, inyonghaseyong denger-denger nih ya doi naksir berat dari jaman Majapahit sama Pak Ansel, terus..!" Inyong minum sebentar karna merasa tenggorokannya tiba-tiba seret.
"Terus ya itu Pak Ansel nya mah udah nolak dia dari cara paling halus sampe paling ekstrim Bell!" Inyong mulai bersemangat menceritakan gosip yang sudah diketahuinya dari dulu.
"Ekstrim gimana?" Bella agak penasaran walaupun sebenarnya dia tak terlalu tertarik pada kisah hidup suaminya.
"Dulu tuh ya bu Selvi.." Sasya hendak ikut menjelaskan namun inyong menutup mulutnya dengan cepat.
"Eits stop, ini tugas inyong Sya, lo gak boleh nyerobot tugas inyong sebagai pembawa gosip ternama, nanti inyong kehilangan kepercayaan para pendengar sejati inyong!" Inyong bersabda dengan logatnya yang terdengar khas.
"Yaelah siapa juga para pendengar sejati lo, paling cuman si jamilah atau si juminten!" Perlu diketahui Jamilah dan juminten adalah dua orang kutu buku dari kampung yang sangat berhasrat ingin menjadi wanita Hits jaman now di kampus. Makanya mereka terus mengandalkan inyong untuk mendapat update gosip terbaru agar yang lain tak mengira mereka berdua ini udik alias katrok, karna mereka percaya apapun yang inyong sampaikan akan jadi berita spektakuler yang bisa mereka sampaikan ke teman-temannya yang lain. Dan dengan cara itulah mereka akan mendapatkan banyak teman karna you know lah cewek kalau udah ghibah bareng itu serasa dunia milik sendiri.
"Yaelah serius gue Sya!"
"Udah udah mending lanjutin tadi gimana? penolakan ekstrim gimana yang dilakuin pak Ansel ke bu Selvi?" Tanya Bella tak sabar.
"Dulu ya Bell, bu Selvi sering terang-terangan ngasih hadiah di mejanya Pak Ansel, saking sering ya suatu hari pak Ansel marah besar dan melempar hadiah yang dikasih bu Selvi didepan semua Dosen! Gila kan? belom ini belom seberapa,"
Inyong menarik nafas dulu sebelum melanjutkan ceritanya.
"Malah Pak Ansel pernah menolak ajakan makan malam bu Selvi saat dia lagi mengajar di dalam kelas didepan semua mahasiswa sampe-sampe temen inyong yang waktu itu ikut menyaksikan kejadian itu melihat wajah bu Selvi itu udah kaya kepiting rebus tau Bell, kasian kan?"
"Gila sadis amat!" Bella menggeleng heran, dia tahu kalau Pak Ansel memang kejam tapi dia tidak menyangka selain kejam dia juga sangat sadis dan tak punya hati nurani!
"Makanya Bell, lo harus hati-hati sama suami lo itu, gue ngerinya ya nanti pas lo tidur tiba-tiba di cekek lagi dari belakang!" Sasya menimpali membuat Bella bergidig ngeri.
"Gue mah gak takut, gue cekek balik kalau dia berani macem-macem!" Kilah Bella yang sebenernya dia mana berani sama pria itu.
"Terus bu Selvi udah nyerah dong sekarang? emang dia belum nikah?"
"Boro-boro Bell dia nyerah yang ada makin gila-gilaan ngedeketin Pak Ansel sampe sekarang. Emang muka badak sih tuh Dosen! semuanya juga udah pada tau lagi. Dia belum nikah Bell masih ting ting." Ucap inyong sambil mengunyah goreng di mulutnya. Perutnya tiba-tiba keroncongan, ternyata bergosip membutuhkan banyak tenaga.
Bella diam sejenak, ternyata seseram itu watak pak Ansel. Sekarang dia mengerti mengapa pak Ansel menyandang predikat Dosen 'Killer' dikampusnya. Karena memang sifatnya itu sangat menyeramkan seperti iblis yang tidak punya hati, siap 'membunuh' siapapun dengan ucapannya atau hanya dengan tatapan tajamnya.
Malam itu pukul 20.00 wib dikediaman rumah Pak Hamis Wijaya
Pak Hamis menyuruh semua orang berkumpul ke ruang tamu setelah makan malam usai. Bella sudah bisa menduga kalau Kevin bersama keluarganya pasti datang kesana. Benar saja ketika dia berjalan ke arah ruang tamu wajah Kevin yang brengsek itu muncul dan menatapnya dengan tatapan yang sama, sok manis padahal busuk!
"Terima kasih tuan Hamis sudi kiranya mengundang kami kemari." Ucap Ayahnya Kevin dengan senyum lebar diwajahnya, jelas saja karna selama ini ayah Kevin terkenal sebagai pengusaha yang suka menjilat atasannya. Berbesan dengan keluarga konglomerat seperti Tuan Hamis seperti ketiban bulan di siang bolong baginya.
"Apakah kalian sudah tahu maksud saya mengundang kalian kesini?"Tanya pak Hamis yang dibalas anggukan oleh orang tua Kevin.
"Iya tuan, kami sudah dengar semuanya dari anak kami. Sebelumnya kami sangat menyesal atas perbuatan anak kami, kami minta maaf kepada Tuan yang sebesar-besarnya, tolong maafkan kesalahan anak kami." ayah dan ibu kevin memelas dengan tampang yang Bella yakin itu hanya di buat-buat saja.
"Makanya kalian didik anak kalian itu agar tidak lancang kepada anak gadis kami, berani-beraninya menghamili anak kami, kalian tidak tahu siapa kami?" Nyonya Tania memasang wajah sombongnya yang khas membuat nyali keluarga Kevin seketika ciut.
"Mah, sudah cukup. Jaga sikap kamu!" Perintah Pak Hamis yang jelas saja di tolak mentah-mentah oleh istrinya karna dia sudah merasa sangat tak tahan untuk tak memaki pria yang sudah lancang menodai kehormatan anak gadisnya.
"Papah ngapain belain laki-laki brengsek ini, dia itu gak pantes pah bersanding dengan anak kita Citra, saya tahu pasti dari raut wajah kalian itu manusia seperti apa kalian ini! kalian hanya mengincar harta keluarga saya kan? pasti kalian menjebak anak saya Citra!"
"Cukup mah jangan kelewatan kamu, bagaimanapun dia adalah ayah dari anak yang dikandung Citra, kita tidak punya pilihan lain selain menikahkan Citra dengannya. Kamu mau Citra hamil tanpa seorang suami disampingnya?"
Pak Hamis mencoba memotong protes keras dari istrinya yang sedari tadi terus mengomel seperti petasan renceng.
Nyonya Tania hanya diam saja mendengar itu. Sungguh tak sudi baginya harus berbesan lagi lagi dengan rakyat jelata yang tidak selevel dengan dirinya.
"Pak, Bu saya mengundang kalian kesini karna saya ingin Kevin segera menikahi anak saya Citra secepatnya, bagaimana keputusan kalian?" Tanya Pak Hamis pada kedua orang tua Kevin. Orang tua Kevin saling berpandangan lalu mereka mengangguk bersamaan.
"Kami setuju pak untuk menikahkan anak kami dengan Citra, benar kata bapak, bagaimanapun anak kami harus bertanggung jawab dengan perbuatannya kepada Citra."
"Baik, kalau begitu, bagaimana kalau pernikahan mereka kita rayakan minggu ini dan tentang persiapan serahkan semuanya kepada kami, kalian hanya perlu datang hari minggu nanti, bagaimana?"
Kevin dan orang tuanya jelas sangat setuju karna mereka akan berbesan dengan salah satu konglomerat terkaya di kotanya, Kevin tak menyangka jika Citra sampai secinta mati itu kepadanya, padahal selama ini dia hanya berniat main-main saja dengan wanita itu.
Yang justru benar-benar Kevin cintai adalah wanita yang kini tengah berada dihadapannya, Bella. Gadis yang tak pernah mengijinkannya menyentuhnya walaupun dia sudah melancarkan berbagai macam gombalan tetap saja hanya gadis itulah yang tidak berhasil disentuhnya. Gadis itu lah yang sudah membuatnya jatuh cinta namun apalah daya sekarang Bella sudah menjadi istri dari calon kakak iparnya sendiri.
"Saya siap tuan untuk menikahi Citra minggu ini juga." Ucap Kevin dengan nada serius.
Citra yang mendengar itu dari atas lantai sangat bahagia dan langsung memeluk kakaknya Ansel. Sementara Ansel sebaliknya dia sebenarnya tak rela jika adiknya harus bersanding dengan pria bajingan itu, apalagi dia sudah menikah dengan Bella karna otomatis Kevin akan sering bertemu lagi dengan Bella karna mereka akan tinggal serumah disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Pipin Wahyuni
si Inyong buat ngakak aja🤣🤣🤣🤣🤣
2023-04-02
0
Putri Minwa
semangat 💪💪💪 Thor
2022-11-19
0
Sari Aja
Assalamualaikum thor, aku sudah boom like karya kakak ya, Jangan lupa mampir keceritaku Dia Untukku. Terimah Kasih
2022-01-13
3