Ternyata Ansel calon suami Bella

Tiga hari berlalu sejak kejadian itu, Bella sudah pulang kembali ke kontrakannya.

Ibunya sudah kembali ke kampung bersama adiknya.

"Bell, katanya ibu lo hari ini mau kesini lagi ya?" Ucap sarah sambil membawakan semangkuk bubur ke tangan Bella.

Bella yang sedang berbaring dikasurpun mencoba duduk dan menatap heran pada Sarah.

"Mau kesini lagi? gak mungkin Sar. Bokap gue kan lagi sakit makanya mereka kemaren buru buru balik karna gak ada yang jaga bokap disana."

Bella menyendok sesuap bubur ke mulutnya.

Memang setelah Bella dibawa pulang ke kontrakannya kemarin ibu dan adiknya langsung kembali lagi ke kampung. Bella pikir mereka buru-buru balik karna khawatir meninggalkan ayahnya yang sedang sakit sendirian.

Padahal Ibu Bella balik ke kampung untuk menjemput ayahnya agar bisa segera bertemu dengan Bella di jakarta.

Tak lama terdengar bunyi ketukan pintu. Sarah keluar untuk melihat siapa yang datang.

Ternyata benar saja ucapan Sarah. Ibu, adik serta ayahnya Bella kini sudah sampai di rumah kontrakan mereka.

"Ibu.." Bella mengenali suara yang sangat familiar ditelinga nya saat ibunya mengucapkan salam.

Bella berusaha berjalan dengan berpegangan pada dinding rumah.

Ibunya pun langsung berlari untuk membantu memapah Bella.

"Ayah, ibu.. kenapa kalian repot-repot balik lagi kesini?" Bella menciumi tangan kedua orang tuanya. Ayahnya yang duduk di atas kursi roda langsung membelai punggung putri sulungnya dengan lembut.

"Ayah ingin menjenguk putri ayah yang cantik ini apa gak boleh?"Tanya Pak santoso yang cemas melihat kepala putrinya yang masih dibalut perban.

"Ayah, gak udah khawatir. Bella udah baik-baik aja sekarang,"

Bella tersenyum dan memeluk adiknya Chika.

Sarah pun pergi ke dapur untuk mengambilkan minum.

"Nak, sebenarnya ayah kesini bukan cuman mau jenguk kamu, ayah juga ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting.." Ucap ayahnya yang tiba-tiba raut wajahnya berubah menjadi serius.

"Apa itu ayah?" Tanya Bella yang gantian melihat ibunya yang juga memasang tampang yang sama.

"Bell, ayah ingin minta maaf sebelumnya sama kamu, ayah baru sempat ngasih tau ini ke kamu, sebenernya.." Pak santoso ragu melanjutkan kalimatnya.

"Sebenernya apa ayah?" Tanya Bella penasaran.

"Ayah akan menjodohkan kamu dengan seorang pemuda sesuai wasiat kakek kamu nak.."

"Apa?" Bella tercengang hampir berteriak pada ayahnya.

"Iya nak. Dan pernikahan kalian sudah ditentukan akan dilaksanakan dalam waktu dekat.."

Masih dengan keterkejutannya ayahnya malah menambahi lagi. Membuat Bella semakin syok.

Ibu Bella berusaha menenangkan Bella dengan membelai tangan putrinya.

"Nak, sebulan yang lalu ayahmu masuk rumah sakit dan harus menjalani operasi besar. Ibu sengaja tidak memberitahumu karna ibu gak mau bikin kamu kuatir. Namun berkat pertolongan seseorang nyawa ayahmu berhasil diselamatkan.."

Ibunya menceritakan kejadian sebulan yang lalu dengan mata berkaca-kaca.

"Apa? kenapa ibu gak ngasih tau hal sepenting ini sama aku bu?" Bella benar benar mendapatkan banyak berita mengejutkan hari ini.

"Ibu takut kamu gak bisa konsen kuliah nak, dan ternyata Tuan baik hati yang sudah menolong kita adalah anak dari sahabat kakek kamu. Namanya pak Hamis Wijaya. Dia datang ke kampung untuk menjemput kamu Bella.."

"Maksudnya?"

"Iya bella, perjodohan kamu sudah ditentukan. Dulu kakekmu menolong sahabatnya dengan mendonorkan ginjalnya. Dan sebagai balasan dari kebaikan kakekmu itu sahabat kakekmu memutuskan menjodohkan kamu dengan cucu laki-lakinya dan kami harap kamu mau menerimanya nak, kalau tidak,"

"Kalau tidak apa yah?"

"Kalau tidak ayah dan ibu harus mengembalikan uang yang kemarin sudah dipinjamnya tuan Hamis Wijaya pada kita nak.." Ibunya menangis sambil memeluk Bella.

"Memang berapa yang sudah mereka pinjamkan pada kita? Bella akan berusaha melunasinya bu asal Bella jangan dijodohkan kaya gini. Bella sudah punya pacar bu.." Tolak Bella seketika.

"500jt nak.. " Ucap ayah Bella sambil tertunduk.

"Apa?" Bella tercengang mendengar nominal yang menurutnya begitu besar. Dengkul Bella seketika melemas. Dari mana dia harus mencari uang sebanyak itu? gajih nya sebagai Dj selama setahun saja belum mampu mencapai angka sebesar itu.

"Maafin ayah nak, harusnya ibumu membiarkan ayah mati saja saat itu jadi ayah tak harus menyusahkan kalian lagi!" Ayahnya memukul mukul dadanya sendiri. Bella langsung mencegat tangan ayahnya dan segera memeluk pak Santoso.

"Ayah.. Ayah tak pernah menyusahkan Bella. Bella bakal lakuin apapun demi kesembuhan ayah walaupun Bella harus menikah dengan pria yang bella tidak kenal. Bella ikhlas ayah, tapi ayah janji jangan menyakiti diri ayah lagi."

Bella menangis di pelukan ayahnya. Sebenarnya berat baginya untuk menerima perjodohan ini. Tapi dimatanya kebahagiaan kedua orang tuanya jauh lebih penting dari kebahagiaannya sendiri.

Sarah yang mendengar semua percakapan itu dari balik gorden dapur pun kaget dan tak menyangka. Terlebih saat dia mendengar nama rektornya Tuan Hamis Wijaya. Dan yang dia tau satu-satunya anak laki-laki dari Tuan Hamis adalah Dosennya yang tak lain pak Ansel Wijaya.

'Jadi calon suami Bella adalah pak Ansel' Sarah terlihat tidak suka dengan berita besar yang baru saja didengarnya ini. Kenapa Bella begitu beruntung. Bukan hanya tampan tapi pak Ansel juga pewaris utama Group Flower. Bella seperti ketiban Bulan ditengah siang bolong pikir Sarah.

Sarah pun buru buru mengetik sesuatu dilayar ponselnya dan mengirimkannya pada Kevin.

Sarah adalah sahabat baik Bella sejak pertama masuk kuliah. Sudah lebih dari 2 tahun lamanya mereka saling mengenal. Bella sudah menganggap Sarah seperti saudaranya sendiri. Kebaikan dan kepolosan Bella inilah yang dimanfaatkan Sarah. Sarah sering meminjam uang pada Bella tapi selalu punya alasan untuk tidak membayarnya. Lebih parahnya Sarah juga berpacaran dengan kekasih Bella yaitu Kevin dan Bella sama sekali tidak mengetahuinya.

Sarah iri dengan ketenaran dan kepintaran Bella. Dia berteman dengan Bella hanya untuk memanfaatkan Bella saja.

"Kenapa nasib Bella selalu mujur sih!" Gerutu Sarah dengan tampang sangat kesal.

Malam itu seluruh keluarga Bella menginap di rumah kontrakan Bella karna besoknya mereka harus menghadiri undangan penting dari Tuan Hamis Wijaya.

Besoknya jam 8:00 wib

Pagi itu pak Hamis Wijaya sudah mempersiapkan semuanya dengan sangat rapih.

Dia sudah menugaskan beberapa orang bodyguardnya untuk menjemput keluarga Bella di kontrakannya.

Bella dan keluarganya yang baru saja turun dari mobil pun dibuat takjub dengan kemegahan bangunan rumah milik Pak hamis.

Saat Bella dan keluarganya masuk mereka disambut beberapa pelayan dan segera diantarkan menuju ruang makan keluarga karna Pak Hamis sudah menunggu disana.

"Selamat pagi Pak Santoso," Sambut pak hamis sambil berdiri ketika calon besannya datang.

Citra dan Nyonya Tania pun ikut memberi salam walau dalam hati Nyonya Tania dia sangat tidak sudi berbesan dengan keluarga miskin seperti keluarga Bella. Tapi demi masa depan anaknya Ansel Nyonya Tania terpaksa mengikuti kemauan suaminya.

"Pasti kamu yang nama Bella?" Pak hamis tersenyum kepada Bella saat semuanya sudah duduk di meja makan.

"Iya Pak, saya Bella.."

"Mah, tolong segera panggilkan Ansel untuk segera turun!" Pak Hamis berbisik kepada istrinya Nyonya Tania.

Nyonya Tania pun segera menaiki tangga dan tak lama Nyonya Tania datang bersama Ansel.

Bella melirik ke arah Ansel. Wajah Ansel begitu rupawan dan postur tubuhnya yang menjulang tinggi sangatlah indah untuk dipandang. Sesaat Bella sempat terkesima namun dia menggeleng dan mengingat ngingat sepertinya pernah melihat wajah Ansel di suatu tempat.

Ansel melangkah mendekati meja makan dengan malas. Dia bahkan enggan menatap wajah calon istrinya.

"Tunggu.. anda yang kemarin nyelamatin saya di hotel kan?" Sekilas Bayangan Ansel melintas diingatan Bela sebelum dirinya jatuh pingsan.

Benar dugaannya, Bella memang pernah bertemu dengan Ansel.

Anselpun sontak menoleh kaget.

"Bella!" Mata Ansel membulat tajam. Oh Tuhan dunia begitu sempit!

Ternyata wanita yang akan dijodohkan dengannya adalah Bella. Ansel benar-benar tercengang.

Semalaman dia memikirkan cara untuk memisahkan Bella dan Kevin. Tapi pagi ini dewi fortuna seperti berpihak padanya. Dia tidak usah pusing-pusing lagi karna sepertinya takdir sudah memperlihatkan caranya.

Dengan senyum jahatnya Ansel duduk di samping Bella.

"Kalian saling kenal?" Tanya Pak Hamis.

Bella menggeleng.

"Saya tidak mengenal siapa Mas ini, tapi Mas ini yang waktu kemarin udah nyelametin Bella dari orang-orang jahat yang kemarin udah nyoba buat menjebak Bella.."

"Jangan panggil gue mas lah, emangnya gue tukang somay!" Celetuk Ansel yang membuat semua orang tertawa kecuali Nyonya Tania.

"Pah.. Gimana kalau kita percepat pernikahannya besok saja?" Tanya Ansel yang jelas saja membuat semua orang kaget.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Pipin Wahyuni

Pipin Wahyuni

saat nggk perlu kerja keras buat Ansel tapi nggk tahu yg didapat oleh bela akan senang atau

2023-04-02

0

Putri Minwa

Putri Minwa

jangan lupa mampir Dibalik kesetiaan Nayla ya thor

2022-11-04

0

Wati_esha

Wati_esha

Ansel .. pucuk dicinta ulampun tiba.

2022-01-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bella dijebak di hotel
2 Pertemuan Bella dan Ansel
3 Bella pingsan
4 Perjodohan Ansel dan Bella
5 Ternyata Ansel calon suami Bella
6 Pernikahan Ansel dan Bella
7 Malam pertama Bella dan Ansel
8 Ansel dengan sisi baiknya
9 Ansel ternyata Dosen Bella
10 Kebohongan Kevin
11 Sarah musuh dalam selimut
12 Ansel semakin membenci Bella
13 Bella sudah tertipu
14 Citra mulai siuman
15 Sarah sakit hati
16 Kevin akan menikah dengan Citra
17 Bella kembali bekerja menjadi Dj
18 Pertemuan Sasya dan Zio
19 Sasya tak sadarkan diri
20 Sasya menginap di apartemen Zio
21 Ansel menyelamatkan Bella lagi
22 Kegigihan Selvi
23 Sarah yang frustasi ditinggal nikah Kevin
24 Sarah hampir ketahuan
25 Hari pernikahan Kevin dan Citra
26 Kevin bermuka dua
27 Perhatian kecil Ansel
28 Kejam tapi perhatian itulah Ansel
29 Kevin mulai berulah
30 Kemarahan Ansel
31 Kevin si tukang bohong
32 Hadirnya Alaska
33 Kecemburuan Ansel
34 Mulai terkuak
35 Kevin sang pengobral Cinta
36 Munculnya rasa itu
37 Kehadiran Alaska di kampus
38 Rasa yang tak di sadari hadir
39 Satu persatu mulai terkuak
40 Rencana jahat Kevin
41 Satu bukti pertama
42 Citra mulai curiga
43 Kecurigaan Citra mulai mendalam
44 Rasa yang mulai tumbuh
45 Perhatian Ansel
46 Rencana Sasya dan Zio
47 Rasa yang tak bisa ditolak
48 Acara kamping bersama
49 Petaka untuk Bella
50 Jebakan untuk Bella
51 Bella diculik
52 Bella jadi sandra
53 Datangnya Ansel
54 Kemarahan Ansel
55 Malam yang panjang
56 Ansel semakin melememah
57 Ansel kritis
58 Inyong tahu sesuatu
59 Bella mulai siuman
60 Kevin mulai cemas
61 Ansel mulai menunjukkan kesembuhan
62 Kedatangan Diandra
63 Rencana Inyong
64 Ansel mulai siuman
65 Bella tersipu malu
66 Diandra telah kembali
67 Malam yang indah
68 Pertemuan Ansel dan Diandra.
69 Kehadiran Diandra
70 Bella cemburu
71 Pertanda
72 Bella mulai mengetahui semuanya
73 Cinta yang semakin kuat
74 Perasaan Zio pada Sasya
75 Sasya tersipu malu
76 Rencana jahat Kevin
77 Sarah akhirnya tau Cctv itu
78 Usaha Diandra untuk Ansel
79 Bella telah tau semuanya
80 Diandra galau
81 Ansel merasa iba
82 Diandra memanfaatkan sakitnya
83 Citra pura pura jatuh
84 Ansel yang acuh
85 Citra membawa Diandra kerumah
86 Sandiwara Diandra
87 Bella hamil
88 Rencana Kevin
89 Bella memilih pergi
90 Sarah kaget mendengar Citra keguguran
91 Kebenaran terungkap
92 Terungkapnya kejahatan Kevin
93 Bella menenangkan hatinya
94 Pencarian Bella
95 Ansel terpuruk
96 Bella merasa kesepian
97 Pertemuan Ansel dan Alaska
98 Pertemuan Ansel dan Bella
99 Usaha Ansel
100 Kebucinan Ansel
101 Bella akhirnya luluh
102 Ketulusan Ansel
103 Kencan pertama dipantai
104 Dinner romantis
105 Ekstra Part
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bella dijebak di hotel
2
Pertemuan Bella dan Ansel
3
Bella pingsan
4
Perjodohan Ansel dan Bella
5
Ternyata Ansel calon suami Bella
6
Pernikahan Ansel dan Bella
7
Malam pertama Bella dan Ansel
8
Ansel dengan sisi baiknya
9
Ansel ternyata Dosen Bella
10
Kebohongan Kevin
11
Sarah musuh dalam selimut
12
Ansel semakin membenci Bella
13
Bella sudah tertipu
14
Citra mulai siuman
15
Sarah sakit hati
16
Kevin akan menikah dengan Citra
17
Bella kembali bekerja menjadi Dj
18
Pertemuan Sasya dan Zio
19
Sasya tak sadarkan diri
20
Sasya menginap di apartemen Zio
21
Ansel menyelamatkan Bella lagi
22
Kegigihan Selvi
23
Sarah yang frustasi ditinggal nikah Kevin
24
Sarah hampir ketahuan
25
Hari pernikahan Kevin dan Citra
26
Kevin bermuka dua
27
Perhatian kecil Ansel
28
Kejam tapi perhatian itulah Ansel
29
Kevin mulai berulah
30
Kemarahan Ansel
31
Kevin si tukang bohong
32
Hadirnya Alaska
33
Kecemburuan Ansel
34
Mulai terkuak
35
Kevin sang pengobral Cinta
36
Munculnya rasa itu
37
Kehadiran Alaska di kampus
38
Rasa yang tak di sadari hadir
39
Satu persatu mulai terkuak
40
Rencana jahat Kevin
41
Satu bukti pertama
42
Citra mulai curiga
43
Kecurigaan Citra mulai mendalam
44
Rasa yang mulai tumbuh
45
Perhatian Ansel
46
Rencana Sasya dan Zio
47
Rasa yang tak bisa ditolak
48
Acara kamping bersama
49
Petaka untuk Bella
50
Jebakan untuk Bella
51
Bella diculik
52
Bella jadi sandra
53
Datangnya Ansel
54
Kemarahan Ansel
55
Malam yang panjang
56
Ansel semakin melememah
57
Ansel kritis
58
Inyong tahu sesuatu
59
Bella mulai siuman
60
Kevin mulai cemas
61
Ansel mulai menunjukkan kesembuhan
62
Kedatangan Diandra
63
Rencana Inyong
64
Ansel mulai siuman
65
Bella tersipu malu
66
Diandra telah kembali
67
Malam yang indah
68
Pertemuan Ansel dan Diandra.
69
Kehadiran Diandra
70
Bella cemburu
71
Pertanda
72
Bella mulai mengetahui semuanya
73
Cinta yang semakin kuat
74
Perasaan Zio pada Sasya
75
Sasya tersipu malu
76
Rencana jahat Kevin
77
Sarah akhirnya tau Cctv itu
78
Usaha Diandra untuk Ansel
79
Bella telah tau semuanya
80
Diandra galau
81
Ansel merasa iba
82
Diandra memanfaatkan sakitnya
83
Citra pura pura jatuh
84
Ansel yang acuh
85
Citra membawa Diandra kerumah
86
Sandiwara Diandra
87
Bella hamil
88
Rencana Kevin
89
Bella memilih pergi
90
Sarah kaget mendengar Citra keguguran
91
Kebenaran terungkap
92
Terungkapnya kejahatan Kevin
93
Bella menenangkan hatinya
94
Pencarian Bella
95
Ansel terpuruk
96
Bella merasa kesepian
97
Pertemuan Ansel dan Alaska
98
Pertemuan Ansel dan Bella
99
Usaha Ansel
100
Kebucinan Ansel
101
Bella akhirnya luluh
102
Ketulusan Ansel
103
Kencan pertama dipantai
104
Dinner romantis
105
Ekstra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!