Pertemuan Sasya dan Zio

"Udahlah nyong lupain aja cowok kaya gitu mah di kampus juga banyak, betebaran malah!" Ucap Sasya yang tiba-tiba moodnya berubah acuh pada Zio padahal tadi dia yang paling bersemangat.

"Kenapa lu Sya? lu merasa insecure sama cewek-cewek itu? yaelah Sya wajar lagi kan dia ganteng, ya cewek-cewek mana tahan liat yang bening-bening begitu di anggurin."

"Iya tapi sayangnya gue bukan bagian dari cewek-cewek yang suka sama modelan cowok yang terlalu friendly kaya gitu nyong, percaya sama gue ntar kalau kita udah jadian sama dia yang ada kita makan ati tiap hari tau! karna dia gak bakal berhenti bersikap kaya gitu ke teman-teman ceweknya yang lain, ih gue sih ogah ya males amat!" Ucap Sasya sambil mendelik tak suka pada pria disebelah mejanya.

"Iya sih ada bener nya juga omongan lu Sya." Inyong akhirnya mengiyakan.

Tak lama Bella datang menghampiri meja mereka berdua. Zio yang duduk disebelah meja Sasya langsung mengikuti arah pergerakan Bella dengan sigap.

"Hei Nyong, Sya! udah lama kalian disini?" Bella langsung duduk dan bergabung bersama mereka.

"Gak kok Bell, kita baru dateng, Nyong gak bakal lama-lama sih disni. Soalnya nyong ada perlu abis ini."

Bella yang melihat sekilas ke meja disebelahnya langsung mengkerutkan keningnya. Dia menatap Zio dengan seksama memastikan apakah penglihatannya ini tidak salah.

"Pak Zio?"

Zio yang tadinya hendak pura-pura tak melihat tertangkap basah oleh sepasang mata Bella, membuatnya tak bisa menghindar lagi.

"Hai Bell!" Zio melambaikan tangannya sambil tersenyum ke arah Bella.

Zio membisikan sesuatu pada kedua perempuan yang tengah menemaninya itu. Setelah itu kedua perempuan itu langsung pergi dan Zio pun melangkah mendekati meja Bella dan teman-temannya.

"Lo kenal cowok ini Bell?" Bisik inyong yang dijawab anggukan oleh Bella.

"Iya, kenalin deh ini Pak Zio temannya Pak Ansel, Pak kenalin ini temen-temen kuliah aku, ini Sasya dan ini Inyong.."

"Inyonghaseyong pakar gosip paling fenomenal di kampus Brawijaya, senang berkenalan dengan bapak," Ucap Inyong sambil mengulurkan tangannya. Zio menyambutnya dengan terkekeh geli mendengar perkenalan inyong. Dasar anak muda jaman sekarang ada-ada aja!

"Saya Sasya." Sasya hanya berucap singkat tanpa berniat mengulurkan tangannya sama sekali. Bahkan dia tak mau menatap wajah Zio yang kini duduk tepat dihadapannya.

Bella yang melihat itu heran dan menyikut lengan Inyong.

"Kenapa tuh anak?" Bisik Bella ditelinga inyong.

"Biasa kayaknya kena mental Cinta pada pandangan pertama."

Bella terpekik geli mendengar perkataan Inyong.

Zio pun sempat heran dengan sikap Sasya.

"Kamu yang tadi ketemu di meja bartender kan?" Zio menatap Sasya yang memasang tampang sangat malas padanya.

"Hm" jawa Sasya singkat.

Zio garuk-garuk kepala jadi kikuk dan tak enak hati karna sepertinya temannya Bella yang satu ini kelihatanya tak begitu menyukainya.

"Oiya Bell, kok kamu kerja lagi? saya kira kamu udah berhenti dari sini." Zio mengalihkan topik agar suasana jadi tak canggung.

"Iya Pak, soalnya saya gak mau bergantung pada pemberian Pak Ansel, saya ingin mandiri dan tak mau menyusahkan siapapun termasuk Pak Ansel. Makanya saya ijin pada Pak Hamis dan beliau juga sudah setuju jadi gak ada alasan yang menghalangi saya untuk berhentikan?"

"Tapi bagaimana dengan Ansel? apa dia tak keberatan kamu kerja lagi?"

"Saya tidak peduli dengan dia, terserah dia mau setuju atau engga!"

Pernyataan Bella membuat Zio agak heran. Sepertinya hubungan antara Sahabatnya Ansel dan Bella bejalan kurang baik. Terlihat raut wajah gadis itu langsung berubah bete saat membahas nama Ansel.

Akhirnya Zio mengalihkan topik pembicaraan dan mereka bertiga pun larut dalam obrolan ringan ditengah-tengah hiruk pikuk pengunjung lain.

"Bell, Sya dan pak Ansel, Inyong pulang duluan ya, Inyong ada urusan nih! Sorry banget ya?"

Inyong pamit pergi setelah berpamitan pada ketiganya. Kini tinggallah Bella, Sasya dan Zio.

"Oh iya gue pamit juga ya mau balik ngeDj lagi gak apa-apakan kalian ditinggal berdua?"

Sasya menoleh kaget saat Bella hendak bangkit. Sasya meraih satu tangan Bella dan menatapnya seolah tidak mengijinkan Bella untuk beranjak dari sana.

Sasya memberikan isyarat menggeleng, dia ogah banget harus ngobrol berdua dengan cowok didepannya.

"Tenang Bell, gue jagain temen lo!" Zio merapat ke arah Sasya membuat Sasya langsung melotot galak ke arahnya. Zio menahan diri untuk tak terkekeh geli melihat tingkah laku Sasya yang menurutnya lucu.

"Sya bener tuh mending lo ditemenin Pak Zio aja, Pak Zio ini bisa dipercaya kok Sya, mending lo sama dia dari pada bengong sendirian disni ya kan?" Bella menepuk pundak Sasya sambil tersenyum melambaikan tangannya meninggalkan Sasya yang nelangsa bersama dengan laki-laki dihadapannya.

"Kamu kenapa sih kelihatannya gak suka ya sama saya? apa gara-gara tadi saya udah nabrak kamu? kalau gitu saya minta maaf ya?" Ucap Zio dengan senyum mautnya. Namun sayangnya senyum Zio itu tak mempan untuk seorang Sasya. Sasya yang paling anti dengan pria semodel Zio yang menurutnya suka tebar pesona ini, tipe laki-laki yang baik pada semua wanita jelas harus di blacklist dari daftar tipe cowok idamannya.

Sasya hanya diam dan pura-pura melihat ke arah Bella yang sedang asyik memutar piringan alat DJnya padahal sebenarnya dia hanya sedang malas saja menatap ke arah Zio, tak dipedulikannya Zio yang berusaha mengajaknya ngobrol. Zio malah tertantang untuk mendekati gadis didepannya.

"Kamu suka minum Cola Sya?" Tanya Zio basa basi sambil menuangkan minuman dari sebotol Vodka yang dibawanya tadi.

Sasya menoleh sesaat melihat Cola dihadapannya yang disandingkan dengan sebotol Vodka dihadapan Zio jelas membuat darahnya seketika mendidih.

'Maksudnya apa nanya begitu? mau sombong dia bisa minum Vodka dan gue cuman bisa minum coca cola gitu? idih najis ! oke gue bakal kasih liat ke cowok belagu ini kalau gue juga bisa minum kaya gitu doang mah cetek!' Sasya berasumsi sendiri padahal Zio hanya bertanya saja.

"Sini!" Sasya mengambil dengan paksa sebotol Vodka dari tangan Zio dan langsung menenggak isinya sampai mau habis kalau saja Zio tidak buru-buru mencegahnya.

"Buset kamu ngapain sih! gila ya ini cewek! ini bukan es teh yang bisa kamu teguk sekali minum! bahaya ini kadar alkoholnya tinggi, nanti kamu bisa teler Sya!" Zio menarik Vodka dari tangan Sasya dengan cepat. Zio hanya menggeleng-gelengkan kepalanya ketika tau bahwa isi dari botol minumannya hanya tinggal seuprit lagi.

"Halah kaya gitu doang gak bakal bikin saya mabok! anda jangan terlalu sombong Pak!" Sasya mencibir. Padahal ini kali pertamanya meminum minuman beralkohol. Sudah pasti dia bakal KO. Cuman karna gak mau kalah tengsin ya mau gimana lagi tak ada cara lain selain mencoba meminumnya agar dia tak diremehkan oleh pria playboy didepannya.

Tak lama Sasya terbatuk-batuk karena merasa tenggorokannya sangat panas. Zio dengan sigap langsung berdiri dan menghampiri meja bartender untuk mengambil sebotol air mineral.

"Sya ini minum cepet!" Zio langsung menyodorkan sebotol air mineral yang tutupnya sudah dia buka.

Sasya menolak meminumnya. Namun Zio langsung memaksanya dan menyodorkan air mineral itu ke mulut Sasya. Zio hanya takut Sasya muntah karna Zio tahu ini pasti kali pertama gadis itu minum minuman beralkohol dan Zio pun harus siap dengan kemungkinan terburuk jika gadis itu akan mabok setelahnya.

bersambung..

Terpopuler

Comments

Pipin Wahyuni

Pipin Wahyuni

syasa sa

2023-04-02

0

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

zio tar insyaf low😂

2022-01-11

1

Erina Situmeang

Erina Situmeang

ada ada aja kamu sa

2022-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bella dijebak di hotel
2 Pertemuan Bella dan Ansel
3 Bella pingsan
4 Perjodohan Ansel dan Bella
5 Ternyata Ansel calon suami Bella
6 Pernikahan Ansel dan Bella
7 Malam pertama Bella dan Ansel
8 Ansel dengan sisi baiknya
9 Ansel ternyata Dosen Bella
10 Kebohongan Kevin
11 Sarah musuh dalam selimut
12 Ansel semakin membenci Bella
13 Bella sudah tertipu
14 Citra mulai siuman
15 Sarah sakit hati
16 Kevin akan menikah dengan Citra
17 Bella kembali bekerja menjadi Dj
18 Pertemuan Sasya dan Zio
19 Sasya tak sadarkan diri
20 Sasya menginap di apartemen Zio
21 Ansel menyelamatkan Bella lagi
22 Kegigihan Selvi
23 Sarah yang frustasi ditinggal nikah Kevin
24 Sarah hampir ketahuan
25 Hari pernikahan Kevin dan Citra
26 Kevin bermuka dua
27 Perhatian kecil Ansel
28 Kejam tapi perhatian itulah Ansel
29 Kevin mulai berulah
30 Kemarahan Ansel
31 Kevin si tukang bohong
32 Hadirnya Alaska
33 Kecemburuan Ansel
34 Mulai terkuak
35 Kevin sang pengobral Cinta
36 Munculnya rasa itu
37 Kehadiran Alaska di kampus
38 Rasa yang tak di sadari hadir
39 Satu persatu mulai terkuak
40 Rencana jahat Kevin
41 Satu bukti pertama
42 Citra mulai curiga
43 Kecurigaan Citra mulai mendalam
44 Rasa yang mulai tumbuh
45 Perhatian Ansel
46 Rencana Sasya dan Zio
47 Rasa yang tak bisa ditolak
48 Acara kamping bersama
49 Petaka untuk Bella
50 Jebakan untuk Bella
51 Bella diculik
52 Bella jadi sandra
53 Datangnya Ansel
54 Kemarahan Ansel
55 Malam yang panjang
56 Ansel semakin melememah
57 Ansel kritis
58 Inyong tahu sesuatu
59 Bella mulai siuman
60 Kevin mulai cemas
61 Ansel mulai menunjukkan kesembuhan
62 Kedatangan Diandra
63 Rencana Inyong
64 Ansel mulai siuman
65 Bella tersipu malu
66 Diandra telah kembali
67 Malam yang indah
68 Pertemuan Ansel dan Diandra.
69 Kehadiran Diandra
70 Bella cemburu
71 Pertanda
72 Bella mulai mengetahui semuanya
73 Cinta yang semakin kuat
74 Perasaan Zio pada Sasya
75 Sasya tersipu malu
76 Rencana jahat Kevin
77 Sarah akhirnya tau Cctv itu
78 Usaha Diandra untuk Ansel
79 Bella telah tau semuanya
80 Diandra galau
81 Ansel merasa iba
82 Diandra memanfaatkan sakitnya
83 Citra pura pura jatuh
84 Ansel yang acuh
85 Citra membawa Diandra kerumah
86 Sandiwara Diandra
87 Bella hamil
88 Rencana Kevin
89 Bella memilih pergi
90 Sarah kaget mendengar Citra keguguran
91 Kebenaran terungkap
92 Terungkapnya kejahatan Kevin
93 Bella menenangkan hatinya
94 Pencarian Bella
95 Ansel terpuruk
96 Bella merasa kesepian
97 Pertemuan Ansel dan Alaska
98 Pertemuan Ansel dan Bella
99 Usaha Ansel
100 Kebucinan Ansel
101 Bella akhirnya luluh
102 Ketulusan Ansel
103 Kencan pertama dipantai
104 Dinner romantis
105 Ekstra Part
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bella dijebak di hotel
2
Pertemuan Bella dan Ansel
3
Bella pingsan
4
Perjodohan Ansel dan Bella
5
Ternyata Ansel calon suami Bella
6
Pernikahan Ansel dan Bella
7
Malam pertama Bella dan Ansel
8
Ansel dengan sisi baiknya
9
Ansel ternyata Dosen Bella
10
Kebohongan Kevin
11
Sarah musuh dalam selimut
12
Ansel semakin membenci Bella
13
Bella sudah tertipu
14
Citra mulai siuman
15
Sarah sakit hati
16
Kevin akan menikah dengan Citra
17
Bella kembali bekerja menjadi Dj
18
Pertemuan Sasya dan Zio
19
Sasya tak sadarkan diri
20
Sasya menginap di apartemen Zio
21
Ansel menyelamatkan Bella lagi
22
Kegigihan Selvi
23
Sarah yang frustasi ditinggal nikah Kevin
24
Sarah hampir ketahuan
25
Hari pernikahan Kevin dan Citra
26
Kevin bermuka dua
27
Perhatian kecil Ansel
28
Kejam tapi perhatian itulah Ansel
29
Kevin mulai berulah
30
Kemarahan Ansel
31
Kevin si tukang bohong
32
Hadirnya Alaska
33
Kecemburuan Ansel
34
Mulai terkuak
35
Kevin sang pengobral Cinta
36
Munculnya rasa itu
37
Kehadiran Alaska di kampus
38
Rasa yang tak di sadari hadir
39
Satu persatu mulai terkuak
40
Rencana jahat Kevin
41
Satu bukti pertama
42
Citra mulai curiga
43
Kecurigaan Citra mulai mendalam
44
Rasa yang mulai tumbuh
45
Perhatian Ansel
46
Rencana Sasya dan Zio
47
Rasa yang tak bisa ditolak
48
Acara kamping bersama
49
Petaka untuk Bella
50
Jebakan untuk Bella
51
Bella diculik
52
Bella jadi sandra
53
Datangnya Ansel
54
Kemarahan Ansel
55
Malam yang panjang
56
Ansel semakin melememah
57
Ansel kritis
58
Inyong tahu sesuatu
59
Bella mulai siuman
60
Kevin mulai cemas
61
Ansel mulai menunjukkan kesembuhan
62
Kedatangan Diandra
63
Rencana Inyong
64
Ansel mulai siuman
65
Bella tersipu malu
66
Diandra telah kembali
67
Malam yang indah
68
Pertemuan Ansel dan Diandra.
69
Kehadiran Diandra
70
Bella cemburu
71
Pertanda
72
Bella mulai mengetahui semuanya
73
Cinta yang semakin kuat
74
Perasaan Zio pada Sasya
75
Sasya tersipu malu
76
Rencana jahat Kevin
77
Sarah akhirnya tau Cctv itu
78
Usaha Diandra untuk Ansel
79
Bella telah tau semuanya
80
Diandra galau
81
Ansel merasa iba
82
Diandra memanfaatkan sakitnya
83
Citra pura pura jatuh
84
Ansel yang acuh
85
Citra membawa Diandra kerumah
86
Sandiwara Diandra
87
Bella hamil
88
Rencana Kevin
89
Bella memilih pergi
90
Sarah kaget mendengar Citra keguguran
91
Kebenaran terungkap
92
Terungkapnya kejahatan Kevin
93
Bella menenangkan hatinya
94
Pencarian Bella
95
Ansel terpuruk
96
Bella merasa kesepian
97
Pertemuan Ansel dan Alaska
98
Pertemuan Ansel dan Bella
99
Usaha Ansel
100
Kebucinan Ansel
101
Bella akhirnya luluh
102
Ketulusan Ansel
103
Kencan pertama dipantai
104
Dinner romantis
105
Ekstra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!