Ansel membuka kancing kemeja putihnya satu persatu sehingga tubuhnya yang Six Pack itu bisa terlihat dengan jelas oleh Bella.
Bella memalingkan wajahnya dan mencoba membungkus tubuhnya dengan selimut putih agar Ansel tak bisa melihat mahkotanya.
Namun Ansel menyeringai puas saat melihat wajah Bella yang begitu ketakutan. Ditariknya dengan paksa selimut yang menutupi tubuh Bella. Meskipun Bella sekuat tenaga meronta namun lagi-lagi Ansel bukanlah lawan yang sebanding untuknya.
"Sebenarnya apa yang kamu inginkan pak? Kenapa kamu melakukan ini? apa salah saya?" Tanya Bella yang benar-benar bingung dengan sikap Ansel yang berubah 180 derajat.
Beberapa hari lalu Ansel menjadi penyelamatnya saat di hotel dan sekarang kenapa Ansel malah akan melakukan hal jahat pada dirinya. Meskipun sekarang mereka sudah suami istri tapi jika salah satu enggan melakukan hubungan suami istri bukankah itu termasuk kedalam bentuk kejahatan?
"Saya ingin membalas dendam kepadamu dan kekasih bajinganmu itu!"
Ansel mengendurkan ikatan celana dan segera melepasnya ke lantai.
Bella jadi semakin panik setengah mati. Dia meraih bantal dan berusaha menutupi tubuhnya.
"Karna ulah kalian adik saya hampir saja bunuh diri, kalian harus membayar semuanya. Yang pertama harus merasakan kehancuran itu kamu Bella, wanita murahan yang suka merebut kekasih orang lain!"
Sontak Bella kaget. Tidak mungkin Kevin punya kekasih lain selain dirinya. Apa mungkin Kevin berani menduakannya? Bella menggeleng kuat.
"Pak Ansel pasti salah orang. Saya bahkan tidak kenal adik bapak, saya juga tidak tau kalau Kevin sudah punya kekasih pak.." Bella mencoba menjauh saat Ansel makin mendekatkan tubuh jangkungnya.
Bella kini terpojok. Wajahnya seketika berubah pucat. Ini bukan malam pertama seperti yang ada di dalam benaknya. Kata orang malam pertama itu adalah malam yang tak akan pernah bisa di lupakan dalam artian 'indah". Ini memang malam pertama yang tidak akan pernah dia lupakan seumur hidupnya namun sayangnya dalam artian sebaliknya.
Ansel menarik paksa tubuh Bella dengan lengannya yang kekar.
"Kamu harus merasakan kesedihan yang juga telah dirasakan adik saya akibat ulah kamu!"
"Pak tolong lepaskan saya! Percayalah saya bahkan kaget saat tau Kevin punya kekasih selain saya!" Bella terisak tak mampu lagi membendung air matanya.
Namun Ansel sudah kepalang tanggung. Hati dan pikirannya sudah tertutup. Dimatanya Bella hanyalah sedang mencari alibi saja untuk berbohong.
"Kenapa saya harus percaya pada wanita seperti kamu? nikmati saja bukankah ini memang malam pertama kita. Kamu sudah jadi istriku jadi kewajiban kamu untuk membuat saya senang bukan?"
Ansel menindih tubuh Bella dengan kasar. Bella mencoba meronta saat Ansel mendekat dan mendaratkan pugatannya yang begitu buas untuk membungkam mulut Bella.
Bella memukul-mukul dada Ansel tapi dengan mudah Ansel dapat mengunci tangan Bella disamping kepala Bella.
Ansel meninggalkan banyak jejak di leher jenjang Bella. Tak peduli gadis itu terisak dan terus memohon untuk melepaskannya. Ansel justru semakin brutal.
"Kenapa? bukankah kamu sering melakukan ini dengan Kevin?"
Tanya Ansel dengan nada merendahkan. Bella menggeleng kuat.
"Saya bukan wanita seperti itu!"
Ansel malah tertawa terbahak-bahak. Dia tak percaya ada dua sejoli yang sudah pacaran lumayan lama dan tidak pernah melakukan hubungan ini? Mustahil sekali.
"Sekarang ingat baik-baik tanda ini adalah pengingat bahwa kamu tak bisa menjadi milik siapapun lagi kecuali hanya milik saya!" Ansel kembali menyusuri setiap lekuk tubuh Bella yang mulus.
Bella mencoba melepaskan dirinya namun Ansel malah semakin tak bisa mengendalikan dirinya. Meski sumpah serapah dan makian kini meluncur bebas dari mulut Bella namun Ansel tak peduli.
Ansel menarik paksa bantal yang sedari tadi menjadi jarak antara dirinya dan Bella.
Bella sudah kewalahan menghadapi Ansel yang dari tadi terus menyerangnya. Bella menangis tak kuasa menahan semuanya. Kini harga dirinya akan dirampas paksa oleh suaminya sendiri.
Ansel menatap nanar mata Bella. Bella bisa membaca ada kebencian yang luar biasa dari tatapan laki-laki dihadapannya ini.
"Jangan Pak saya mohon.." Lirih Bella yang sudah merasa lemas karna tenaganya sudah habis terkuras saat berusaha melepaskan diri dari Laki-laki ini.
"Kenapa saya harus berhenti? Jangan munafik saya tau kamu pasti sering melakukannya dengan bajingan itukan?"
Dengan amarah yang memuncak Ansel menyatukan tubuhnya dengan tubuh Bella. Bella tersentak nyeri saat merasakan ada yang tengah memaksa memasuki mahkotanya. Sekujur tubuhnya menegang hebat menahan perih yang luar biasa.
Tanpa sadar Bella mencengkram seprai kuat-kuat. Bella merintih kesakitan.
"Bella, k-kamu masih perawan?" Ansel terkejut sambil menatap Bella yang tengah terpejam menahan sakit. Ansel sempat menghentikan aksinya sesaat namun saat bayangan Citra yang hendak melakukan bunuh diri muncul di kepalanya. Anselpun dengan kejam melanjutkan aksinya.
Bella berusaha meronta dengan sisa tenaganya tapi laki-laki dihadapannya ini seolah sedang dikuasai oleh setan.
Ansel terus menghujam tubuh Bella meski peluh keringat mulai mengucur ditubuh keduanya. Ansel tetap tak mau menghentikan aksi gilanya.
Bella sangat jijik ketika Ansel dengan lancang membuang benih itu di dalam rahimnya dan mendapatkan pucuk kepuasannya sendiri.
Bella terisak dan terkulai lemah, kini dia merasa sangat kotor dan tak punya harga diri lagi. Meskipun suaminya sendirilah yang sudah merenggut kesuciannya.
Ansel bangkit dan tanpa belas kasih meninggalkan Bella begitu saja ke kamar mandi. Seolah-olah yang dilakukannya barusan bukanlah kesalahan besar. Bella merasa nyeri disekujur tubuhnya tak sebanding dengan sakit hati yang dia rasakan. Dengan sisa tenaganya Bella meraih selimut dan menutup tubuhnya rapat-rapat.
Bella tidak menyangka pernikahannya ini akan menjadi neraka bagi dirinya. Rasanya Bella ingin menghilang saja dari dunia ini.
Sementara itu didalam kamar mandi Ansel menyalakan shower dan membiarkan rintik air membasahi tubuh atletisnya.
"Bagaimana mungkin dia masih perawan?" Ada secuil sesal saat dia mengingat tatapan kesakitan dari istrinya itu. Namun sedetik kemudian Ansel tak peduli. Dia yakin apa yang di lakukannya itu sudahlah benar.
Bagaimanapun caranya dia harus membuat Bella sengsara dalam hidupnya. Kini Ansel tinggal memikirkan bagaimana caranya membalas Kevin.
Pintu kamar mandi terbuka. Ansel keluar dari sana dengan mengenakan handuk dipinggangnya. Dia menatap ke arah kasur. Bella masih meringkuk disana dengan wajah yang sembab.
"Bersihkan dirimu. Dan hapus air mata buayamu itu!" Ansel mendekat ke arah Bella. Bella sontak kaget dan memundurkan badannya.
"Jangan berani menyentuh saya lagi! lebih baik anda bunuh saya saja pak!" Bella kembali terisak saat mengingat kejadian tadi.
Dengan cepat diambilnya sebuah gelas yang tergeletak dimeja yang ada disisi ranjang.
Lalu kemudian dipecahkannya gelas itu hingga tangan Bella berdarah karna Bella malah nekat meremukkan bekas pecahan gelas yang sangat tajam dengan tangannya.
Ansel terkejut dan dengan cepat menarik lengan Bella lalu dia mencoba mengambil sisa pecahan gelas itu dari genggaman Bella. Namun Bella tak mau membuka tangannya Hingga akhirnya Ansel harus melakukannya dengan sedikit memaksa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Pipin Wahyuni
kok sedihh banget thor
2023-04-02
0
Putri Minwa
ceritanya asik Thor
2022-11-04
0
Wati_esha
Duhhh Ansel .. jahattttttt.
2022-01-31
0