Ansel dengan sisi baiknya

Ansel meraih pecahan kaca yang masih menancap di telapak tangan Bella dengan raut wajah khawatir.

Bella mencoba mengambil tangannya tapi Ansel memeganginya begitu kuat.

Ansel langsung mengambil kotak Medis yang terletak dibawah meja kecil disamping ranjang.

Dikeluarkannya sebotol alkohol. Dibersihkan nya darah yang masih mengalir di telapak tangan Bella dengan kapas. Lalu segera di balurkannya alkohol ketangan gadis itu yang membuat Bella sontak terpekik menahan perih.

Anselpun dengan cepat meniup-niupkan tangan Bella agar Bella tidak terlalu merasa kesakitan. Bella diam sejenak memperhatikan laki-laki yang beda umurnya sekitar 7 tahunan ini dengannya. Bella bingung karna Ansel seperti orang yang berbeda tidak seperti tadi saat menyerangnya di ranjang dengan sadis.

Ansel membalut luka Bella dengan kasa. Saat menyadari Bella yang tak bersuara sejak tadi. Ansel menoleh dan di tatapnya dengan tajam istrinya yang cantik itu.

"Kenapa kamu melihat saya seperti itu?"

Tanya Ansel dengan nada marah.

Bella memalingkan wajahnya dan hendak menarik tangannya namun Ansel menahannya.

"Kenapa anda menolong saya?"

"Karna saya gak mau kamu mati sekarang. Saya masih pengen kamu tersiksa lebih dari ini!" Jawab Ansel santai. Setelah selesai membalut luka gadis itu Anselpun pergi mengambil Baju dan celananya.

Bella kaget dan tak habis pikir ada orang sekejam suaminya di dunia ini.

"Lekas pergi bersihkan dirimu dan jangan pernah mencoba untuk menyakiti dirimu sendiri lagi. Karna yang berhak menyakiti kamu cuman saya!" Ansel mencengkram dagu Bella dan mendaratkan satu pugatan brutal di bibirnya.

Bella menarik diri dan meludah ke arah Ansel saking jijiknya. Namun ansel malah terkekeh dengan suara yang terdengar menyeramkan.

"Aku cukup takjub mengetahui kau masih perawan. Bukankah kau seorang Dj di klub malam? pasti banyak pria hidung belang yang menginginkan dirimu," Ansel menatap Bella dengan nada merendahkan.

"Sudah saya bilang. Saya bukan wanita seperti itu!"

"Baguslah kalau begitu, setidaknya kau masih bisa menjaga kesucianmu itu!"

Ansel pun pergi meninggalkan Bella seorang diri dikamar.

Bella terseok dan bangkit mengambil pakaiannya yang tercecer di lantai. Bella masuk ke dalam kamar mandi dan melihat pantulan dirinya di cermin dengan sedih. Bella melipat bibirnya menahan sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya.

Dia jijik dan teramat jijik pada dirinya sendiri sekarang. Bella merasa dirinya telah kotor meski sebenarnya yang terjadi tadi adalah malam pertama yang sah untuknya dan Ansel. Namun tetap saja cara Ansel merenggutnya dari Bella membuat Bella kini sangat membenci laki-laki itu.

Bella menyalakan shower dan menggosok-gosok tubuhnya dengan kasar. Bella kesal dan marah pada dirinya sendiri karna tidak mampu melawan laki-laki brengsek itu.

Bella bersimpuh di lantai. Nafasnya terengah-engah menahan sesak di dadanya. Bella merasa seluruh dunianya telah hancur sekarang. Tapi Bella tidak bisa mundur karna bagaimanapun dia tidak ingin keluarganya mengalami kesengsaraan karna dirinya. Bella memutuskan untuk menahan ini walau tak tau sampai kapan.

Bella keluar dari kamar setelah mengganti pakaiannya. Seprei nya yang tadi penuh dengan noda darah kini telah di ganti oleh salah satu pelayan dirumah itu. Ternyata Ansel tadi keluar untuk memanggil pelayan ke kamarnya.

Setelah pelayan pergi Ansel melayangkan tubuhnya di atas ranjang. Bella seperti mahluk kasat disana. Dia bahkan tak menawari Bella untuk tidur di atas kasur mewahnya.

Bella mengambil guling besar dan memberikan batas ditengah-tengah dirinya dan Ansel. Ansel hanya diam saja sambil sibuk memainkan hpnya.

Bella pun membaringkan dirinya dengan posisi memunggungi Ansel. Tak lama Bella terlelap karna saking lelahnya. Ansel pun mematikan lampu kamarnya dan ikut tidur disebelah Bella.

Esoknya pukul 08:00 wib.

Jam beker berbunyi Bella membuka matanya dan melihat Ansel sudah tak ada dikamar. Bella duduk sambil memegangi perutnya yang terasa kram.

Perlahan dia bangkit dan segera bergegas untuk bersiap-siap pergi ke kampus.

Setelah selesai merapikan diri Bella pun turun dari tangga dengan menenteng tas dipundaknya. Ini hari pertamanya memasuki semester 5. Bella berjalan dengan langkah tertahan seperti seekor bebek. Bella masih merasakan perih yang teramat di mahkotanya.

Seluruh keluarga Tuan Hamis telah sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Bella bahkan tak sempat sarapan bersama mereka. Hanya tersisa Citra yang sedang duduk dan menonton tv diruang keluarga.

"Non, sarapan dulu. Bibi sudah siapkan dimeja makan." Ucap salah satu pelayan bernama bi Iyam pada Bella.

"Saya sudah telat bi, nanti saja di kampus sarapannya,"

"Tapi Non, Den Ansel menyuruh non untuk sarapan kalau tidak.."

"Kalau tidak apa bi?" Tanya Bella sambil tak sabar melirik jam tangannya karna dirinya sudah telat masuk jam kuliah pertama.

"Kalau tidak katanya nanti malam bakal terulang lagi.." bisik Bi Iyam dengan pelan agar tak ada yang mendengarnya selain Bella. Bi Iyam senyam-senyum sendiri sambil menatap Bella yang tersipu malu.

'sialan beraninya laki-laki itu sudah membuatnya malu pagi-pagi!' Gerutu Bella dalam hatinya.

Bella pun terpaksa memakan nasgor yang sudah di siapkan oleh Bi Iyam. hanya 3 sendok Bella langsung bangkit dan bergegas pergi menuju kampusnya.

Sesampainya dikampus

Bella berlari ke arah koridor di bagian tengah bangunan. Dia berhenti di depan ruangan bertuliskan Laboratorium. dia sudah telat sekitar 7 menit. Bella ragu untuk masuk namun saat teringat mata pelajaran ini akan sangat berpengaruh pada nilai IPK nya Bella pun memberanikan diri untuk masuk.

Bella menggeser pintu dan memberikan salam hormat. Namun mata Bella kaget dan kedua bola matanya tertuju pada seraut wajah tampan yang begitu sangat ia kenal, Pak Ansel.

Ansel menghampiri Bella dengan tatapan tajam. Bella membalasnya dengan menatap balik Ansel dengan wajah marah. Sikap Bella ini membuat para mahasiswa lain bertanya-tanya. Mereka ngeri karna Bella mungkin tak tahu sedang dengan siapa dia berhadapan.

"Kenapa bapak ada disini? bapak ngikutin saya sampai kesini?" Tanya Bella dengan suara lantang yang tentu saja membuat teman-temannya memberi isyarat agar Bella menutup mulutnya kalau dirinya tidak mau terkena masalah besar.

Namun Ansel terus melangkah mendekati Bella yang kini kian tersudut.

Semua mata tertuju tegang kepada Bella. Mereka menatap kasihan pada Bella karna mereka tau Bella tak akan selamat karna sudah berani melawan Sang Dosen Killer.

"Lewat 7 menit. Dan kamu masih berani muncul di hadapan saya?" Ansel kini mencengkram bahu Bella dengan kuat.

"Harusnya saya yang bertanya kenap berani-beraninya bapak muncul di kampus saya. Apa bapak tidak ada kegiatan lain selain membuntuti saya?" Ucap Bella sambil membalas tatapan Ansel dengan tajam.

"Nyali Bella gede juga ya.." Bisik Nella teman Bella pada salah satu temannya yang lain.

Anselpun tersenyum mengejek.

"Jadi kamu mahasiswi terbaik yang mendapatkan beasiswa disini? apa kamu terlalu sibuk belajar sampai tidak tahu siapa saya? Bahkan semut disini pun tau siapa saya No-na Be-lla" Gertak Ansel sambil menyundul kening Bella dengan dua jarinya.

Bella menepis tangan Ansel dan memegangi keningnya.

"Emang bapak siapa disini?"

Ansel menunjukkan tanda pengenalnya didepan wajah Bella.

tertulis jelas disana 'DOSEN KIMIA ANSEL WIJAYA'.

Deg! Detak jantung Bella seakan terhenti. Bella menelan ludah berat.

Terpopuler

Comments

Pipin Wahyuni

Pipin Wahyuni

aduhhh bel harus ekstra sabar nihhhh,ayo bell kmu pasti bisa

2023-04-02

0

Putri Minwa

Putri Minwa

kenapa Bella seperti itu pada Ansel

2022-11-04

0

Wati_esha

Wati_esha

Ansel ... 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️

2022-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bella dijebak di hotel
2 Pertemuan Bella dan Ansel
3 Bella pingsan
4 Perjodohan Ansel dan Bella
5 Ternyata Ansel calon suami Bella
6 Pernikahan Ansel dan Bella
7 Malam pertama Bella dan Ansel
8 Ansel dengan sisi baiknya
9 Ansel ternyata Dosen Bella
10 Kebohongan Kevin
11 Sarah musuh dalam selimut
12 Ansel semakin membenci Bella
13 Bella sudah tertipu
14 Citra mulai siuman
15 Sarah sakit hati
16 Kevin akan menikah dengan Citra
17 Bella kembali bekerja menjadi Dj
18 Pertemuan Sasya dan Zio
19 Sasya tak sadarkan diri
20 Sasya menginap di apartemen Zio
21 Ansel menyelamatkan Bella lagi
22 Kegigihan Selvi
23 Sarah yang frustasi ditinggal nikah Kevin
24 Sarah hampir ketahuan
25 Hari pernikahan Kevin dan Citra
26 Kevin bermuka dua
27 Perhatian kecil Ansel
28 Kejam tapi perhatian itulah Ansel
29 Kevin mulai berulah
30 Kemarahan Ansel
31 Kevin si tukang bohong
32 Hadirnya Alaska
33 Kecemburuan Ansel
34 Mulai terkuak
35 Kevin sang pengobral Cinta
36 Munculnya rasa itu
37 Kehadiran Alaska di kampus
38 Rasa yang tak di sadari hadir
39 Satu persatu mulai terkuak
40 Rencana jahat Kevin
41 Satu bukti pertama
42 Citra mulai curiga
43 Kecurigaan Citra mulai mendalam
44 Rasa yang mulai tumbuh
45 Perhatian Ansel
46 Rencana Sasya dan Zio
47 Rasa yang tak bisa ditolak
48 Acara kamping bersama
49 Petaka untuk Bella
50 Jebakan untuk Bella
51 Bella diculik
52 Bella jadi sandra
53 Datangnya Ansel
54 Kemarahan Ansel
55 Malam yang panjang
56 Ansel semakin melememah
57 Ansel kritis
58 Inyong tahu sesuatu
59 Bella mulai siuman
60 Kevin mulai cemas
61 Ansel mulai menunjukkan kesembuhan
62 Kedatangan Diandra
63 Rencana Inyong
64 Ansel mulai siuman
65 Bella tersipu malu
66 Diandra telah kembali
67 Malam yang indah
68 Pertemuan Ansel dan Diandra.
69 Kehadiran Diandra
70 Bella cemburu
71 Pertanda
72 Bella mulai mengetahui semuanya
73 Cinta yang semakin kuat
74 Perasaan Zio pada Sasya
75 Sasya tersipu malu
76 Rencana jahat Kevin
77 Sarah akhirnya tau Cctv itu
78 Usaha Diandra untuk Ansel
79 Bella telah tau semuanya
80 Diandra galau
81 Ansel merasa iba
82 Diandra memanfaatkan sakitnya
83 Citra pura pura jatuh
84 Ansel yang acuh
85 Citra membawa Diandra kerumah
86 Sandiwara Diandra
87 Bella hamil
88 Rencana Kevin
89 Bella memilih pergi
90 Sarah kaget mendengar Citra keguguran
91 Kebenaran terungkap
92 Terungkapnya kejahatan Kevin
93 Bella menenangkan hatinya
94 Pencarian Bella
95 Ansel terpuruk
96 Bella merasa kesepian
97 Pertemuan Ansel dan Alaska
98 Pertemuan Ansel dan Bella
99 Usaha Ansel
100 Kebucinan Ansel
101 Bella akhirnya luluh
102 Ketulusan Ansel
103 Kencan pertama dipantai
104 Dinner romantis
105 Ekstra Part
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bella dijebak di hotel
2
Pertemuan Bella dan Ansel
3
Bella pingsan
4
Perjodohan Ansel dan Bella
5
Ternyata Ansel calon suami Bella
6
Pernikahan Ansel dan Bella
7
Malam pertama Bella dan Ansel
8
Ansel dengan sisi baiknya
9
Ansel ternyata Dosen Bella
10
Kebohongan Kevin
11
Sarah musuh dalam selimut
12
Ansel semakin membenci Bella
13
Bella sudah tertipu
14
Citra mulai siuman
15
Sarah sakit hati
16
Kevin akan menikah dengan Citra
17
Bella kembali bekerja menjadi Dj
18
Pertemuan Sasya dan Zio
19
Sasya tak sadarkan diri
20
Sasya menginap di apartemen Zio
21
Ansel menyelamatkan Bella lagi
22
Kegigihan Selvi
23
Sarah yang frustasi ditinggal nikah Kevin
24
Sarah hampir ketahuan
25
Hari pernikahan Kevin dan Citra
26
Kevin bermuka dua
27
Perhatian kecil Ansel
28
Kejam tapi perhatian itulah Ansel
29
Kevin mulai berulah
30
Kemarahan Ansel
31
Kevin si tukang bohong
32
Hadirnya Alaska
33
Kecemburuan Ansel
34
Mulai terkuak
35
Kevin sang pengobral Cinta
36
Munculnya rasa itu
37
Kehadiran Alaska di kampus
38
Rasa yang tak di sadari hadir
39
Satu persatu mulai terkuak
40
Rencana jahat Kevin
41
Satu bukti pertama
42
Citra mulai curiga
43
Kecurigaan Citra mulai mendalam
44
Rasa yang mulai tumbuh
45
Perhatian Ansel
46
Rencana Sasya dan Zio
47
Rasa yang tak bisa ditolak
48
Acara kamping bersama
49
Petaka untuk Bella
50
Jebakan untuk Bella
51
Bella diculik
52
Bella jadi sandra
53
Datangnya Ansel
54
Kemarahan Ansel
55
Malam yang panjang
56
Ansel semakin melememah
57
Ansel kritis
58
Inyong tahu sesuatu
59
Bella mulai siuman
60
Kevin mulai cemas
61
Ansel mulai menunjukkan kesembuhan
62
Kedatangan Diandra
63
Rencana Inyong
64
Ansel mulai siuman
65
Bella tersipu malu
66
Diandra telah kembali
67
Malam yang indah
68
Pertemuan Ansel dan Diandra.
69
Kehadiran Diandra
70
Bella cemburu
71
Pertanda
72
Bella mulai mengetahui semuanya
73
Cinta yang semakin kuat
74
Perasaan Zio pada Sasya
75
Sasya tersipu malu
76
Rencana jahat Kevin
77
Sarah akhirnya tau Cctv itu
78
Usaha Diandra untuk Ansel
79
Bella telah tau semuanya
80
Diandra galau
81
Ansel merasa iba
82
Diandra memanfaatkan sakitnya
83
Citra pura pura jatuh
84
Ansel yang acuh
85
Citra membawa Diandra kerumah
86
Sandiwara Diandra
87
Bella hamil
88
Rencana Kevin
89
Bella memilih pergi
90
Sarah kaget mendengar Citra keguguran
91
Kebenaran terungkap
92
Terungkapnya kejahatan Kevin
93
Bella menenangkan hatinya
94
Pencarian Bella
95
Ansel terpuruk
96
Bella merasa kesepian
97
Pertemuan Ansel dan Alaska
98
Pertemuan Ansel dan Bella
99
Usaha Ansel
100
Kebucinan Ansel
101
Bella akhirnya luluh
102
Ketulusan Ansel
103
Kencan pertama dipantai
104
Dinner romantis
105
Ekstra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!