Love Of Aurora

Love Of Aurora

Part 01

Dia adalah Aurora atau biasa disapa Ara. Gadis itu selalu bersemangat tiap kali menginjakkan kaki di halaman kampus yang masih baru seminggu ini menjadi salah satu mahasiswa baru di Universitas ternama di Jakarta.

Senyum manisnya selalu mengembang tatkala tiba-tiba saja sosok Zayn mulai melintas di benaknya. Seakan semua hal-hal indah mulai berhalusinasi tentang Zayn.

Zayn, ia adalah mahasiswa yang di kenal sebagai orang yang paling pintar dan cerdas seangkatannya. Tampan, sudah pasti. Banyak cewek-cewek yang naksir, jangan di tanya lagi. Seakan predikat makhluk paling sempurna sangat cocok ia sanding. Hanya sayangnya sampai saat ini masih belum ada satu perempuan pun yang berhasil memikat hatinya.

Hari ini terik matahari begitu terasa menyengat, cucuran peluh tidak terasa mulai menetes dari kening Ara yang mulus.

"Aaahhh..." Berulang-ulang Ara menghembuskan nafasnya sambil menikmati semilir angin yang sesekali berhembus sejuk.

Ara mulai merebahkan tubuhnya sambil beralaskan rumput hijau yang tumbuh subur di lapangan kampus itu. Benar-benar rasa lelah yang ia rasakan saat ini. Kegiatan ospek yang ia ikuti selama seminggu ini benar-benar menguras tenaganya.

Tiba-tiba senyum semangatnya mulai mengembang, mengingat nanti malam adalah malam penutupan kegiatan ospek. Akhirnya ia akan segera terbebaskan dari macam-macam hal konyol yang sering ia alami selama mengikuti kegiatan ospek tersebut.

"Sil, gue haus nih."

Ara menyapa Sisil yang sedari tadi duduk di sampingnya. Sisil pun menoleh sambil mengangkat botol air mineralnya yang sudah tandas tak tersisa, lalu kemudian hanya nyengir saja.

"Aah!" hanya dengusan kesal Ara yang terdengar. Tapi tangannya masih terulur mengambil botol berbahan plastik yang di pegang Sisil, sahabat sekaligus masih saudara sepupu dengannya. Lantas tanpa peduli lingkungan sekitar Ara melempar botol kosong itu secara kesal.

Sisil langsung melotot menatap Ara.

"Kebiasaan deh! Buanglah sampah pada tempatnya!" sentak Sisil.

"Sumpah, Sil, gue haus banget!"

"Ya beli sana di kantin, mumpung masih istirahat nih." Sisil melirik jam tangannya yang masih kira-kira ada waktu setengah jam lagi untuk kembali mengikuti kegiatan ospek hari ini.

" Tapi males." Suara manja Ara terdengar merengek.

" Ya udah," balas Sisil sambil melirik Ara yang mulai memejamkan matanya.

Sisil memandangi dari kejauhan sosok Zayn yang selama ini menjadi incaran Ara. Jiwa kepemimpinannya terpampang nyata di diri Zayn. Tubuhnya yang tinggi semampai dengan kulitnya yang bersih, seakan menjadi paket komplit yang sempurna.

Tak sadar Sisil pun turut tersenyum sendiri jika mengingat hampir tiap hari bahkan saat-saat menjelang tidur malam pun Ara selalu membicarakan Zayn. Mungkin kali ini Ara telah benar-benar jatuh cinta kepada Zayn.

Sesekali Sisil menoleh kepada Ara yang entah sejak kapan sudah terlelap. Memandanginya membuatnya tak percaya saja kalau Ara benar-benar berhasil meyakinkan hati kedua orang tuanya untuk bisa kuliah di tempat ini.

Awalnya kedua orang tua Ara menginginkan anaknya untuk kuliah di Singapore. Mereka meyakini pendidikan di sana akan lebih menjamin mengingat nanti Ara lah satu-satunya pewaris tunggal dari perusahaan yang orang tuanya miliki.

Dengan segala sikap keras kepala yang di miliki Ara, akhirnya orang tuanya pun mengalah. Dan itu tentu saja membuat Sisil diam-diam tersenyum bangga, mengingat dirinya yang sudah terbiasa kemana-mana selalu bersama Ara.

Tiba-tiba saja Sisil menepuk-nepuk lengan Ara, ketika menyadari kedua kakak seniornya, Zayn dan Tommy berjalan ke arahnya.

" Apaan sih!" Dengan matanya yang masih terpejam Ara menangkis tangan Sisil.

" Ra!" Sisil semakin mengeraskan tepukannya begitu mendapati Zayn dan Tommy sudah tepat berdiri di hadapannya.

Ara hanya menggeliatkan tubuhnya. Matanya mulai terbuka, kemudian merentangkan kembali kedua tangannya dan benar-benar tak menghiraukan mata Sisil yang sudah melotot tajam menatapnya.

" Ehem...ehem... waaah.. santai sekali rupanya ya."

Ara terperanjat kaget begitu mengenali suara Tommy. Lalu sambil sempoyongan berusaha berdiri di samping Sisil yang sudah berdiri lebih awal.

Tommy memandangi Ara penuh licik. Tangannya menepuk-nepukkan botol air mineral yang dibuang Ara tadi hingga mirip seperti bunyi denyut jantung Ara saat ini.

Bukan karena takut kepada Tommy yang terkenal usil, jail, bahkan tegaan, tapi lebih kepada rasa yang tiba-tiba saja lemas ketika mendapati tatapan Zayn yang dingin.

"Maaf, Kak."

"Gak ada toleransi bagi siapapun yang ketahuan membuang sampah sembarangan."

Ara mulai menunduk lemas. Ia tak bisa membayangkan akan mendapat hukuman di akhir-akhir acara ospek ini. Sial! Ia pun merutuki dirinya yang ceroboh.

Sesekali Ara melirik ke arah Sisil yang hanya diam mematung. Ia pun juga tak melewati kesempatan untuk curi-curi pandang melirik Zayn yang juga hanya terdiam di samping Tommy.

Tanpa di sadarinya, memandangi Zayn bagai magnet tersendiri bagi senyum Ara yang tiba-tiba mengembang.

"Wiiihh.... Senyum senyum." Suara Tommy kembali menyadari kehaluan Ara terhadap Zayn. Seakan mati berdiri saking malunya.

"Setelah entar malem, baru puas-puasin senyumnya. emang udah siap sama hukuman entar malem?" kata Tommy lagi.

Tommy mulai menyeringai licik memandangi Ara yang mulai panik. Sesekali ia mengitari Ara dan Sisil, sok-sokan berlagak senior yang garang. Berbeda dengan Zayn yang tetap stay cool.

Sudah panas terik, haus pula, masih di tambah Tommy yang muter-muter mirip obat nyamuk, bikin Ara tambah pusing melihatnya.

" Uuh, dasar! Mentang-mentang senior. Awas aja kalo acara ini udah selesai, gue bales lo!" Berbagai macam sumpah serapat mulai mengoceh di benak Ara.

Seakan tahu dengan apa yang ada di benak Ara, Tommy semakin menatapnya tajam. Tapi kali ini Ara memilih menatapnya juga. Tiba-tiba keberanian itu muncul tiap kali memandangi Zayn yang menyejukkan pandangannya.

Diam-diam mata Ara kembali curi pandang menatap Zayn. Kakak senior yang sudah selesai skripsi dan hanya menunggu wisuda, yang terkenal cool, smart, calm, dan banyak meraih prestasi yang membanggakan di Kampus, juga sudah mulai di perebutkan oleh beberapa perusahaan ternama karena bidang keahliannya.

Aahh... rupanya Ara sudah tau banyak tentang Zayn, cowok yang ia yakini sudah benar- benar menempati singgasana hatinya.

Tiba-tiba Zayn membuka tutup botol air mineral yang sedari tadi ia pegang. Lalu tanpa sungkan meminumnya di depan Ara dan Sisil.

Glekk!!

Terpopuler

Comments

Utiyem

Utiyem

segerrrrr🤣🤣🤣🤣 zyn tega yak🤣🤣🤣

2023-09-17

1

Utiyem

Utiyem

waduh, ini tommy nya putri bukan???🤣🤣🤣🤣

2023-09-17

1

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Thor kenapa visualnya bunga kuning itu apaan...

2023-01-02

1

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Part 03
4 Part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157. Promosi Novel Baru
158 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Part 03
4
Part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157. Promosi Novel Baru
158
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!