Part 11

Jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi. Ara sudah bersiap-siap untuk berangkat ke Kampus. Pagi ini gadis itu begitu bersemangat, karena hari ini adalah hari pertama dirinya untuk mengikuti kelas sebagai mahasiswa Fakultas ekonomi dan bisnis yang ia tempuh.

Senyum manisnya tetap merekah, gadis itu masih tak beranjak memandangi dirinya di depan cermin. Bawahan jeans dan kaos berwarna pastel menambah kesan segar bagi gadis sembilan belas tahun itu.

"Perfect!" gumamnya sebelum akhirnya ia keluar dari kamarnya untuk bergabung dengan keluarganya yang sudah menunggu untuk sarapan pagi.

"Selamat pagi Mami, Papi." Ara menarik kursi ke belakang untuk ia duduki.

"Selamat pagi juga Queen Aurora Rahardian." Viona, mami Ara membalas ucapan putri semata wayangnya itu dengan penuh kasih sayang. Haris, papi Ara hanya tersenyum, senyum penyemangat bagi Ara.

"Sekolah yang benar, jangan pacaran dulu." Haris memulai wejangan paginya yang kemudian di angguki oleh Ara.

"Papi, sama anak jangan terlalu mengekang deh, anak kita kan sudah kuliah, dia bukan anak SMA lagi. Sudah seharusnya dong Ara mulai belajar mengenal cowok lebih dalam." Viona memberi penjelasan yang mendapat respon senyuman Ara begitu mendengarnya.

Haris terdiam sambil menatap dua orang perempuan yang sangat berarti dalam kehidupannya. "Nanti papi siapin calon yang bagus buat Ara." ucapnya, kemudian kembali lahap menyantap sarapannya.

Ara merengut, "Hellow..... ini sudah bukan jaman siti nurbaya lagi, kesel deh ma papi," protesnya. tentu tak akan terdengar oleh Haris karena itu hanyalah teriakan hati Ara yang tak pernah berani membantah omongan Haris secara langsung.

Viona mengusap-usap punggung Ara. "Kalo nanti udah nemu calon sendiri, segera kenalin ke mami sama papi. Tapi Ara tau kan bagaimana kriteria cowok yang papi mau?"

Lagi-lagi Ara memasang wajah jutek, siapa yang tidak tahu dengan tipekal menantu idaman papinya? Selain harus sudah mapan, Haris lebih suka tipe-tipe cowok pekerja keras dan paham dengan bisnis perusahaan orang tuanya.

Aaaah... Ara menghembus nafas kesal, bagaimana mungkin ia akan menemukan cowok seperti yang di idamkan papinya selain cowok seperti itu adanya di kantor. Padahal Ara sendiri hanyalah mahasiswi yang setiap harinya akan selalu bertemu dengan mahasiswa yang notabene masih pelajar.

Tak mau ambil pusing, Ara menengguk susu coklat kesukaannya yang sudah tersedia di depannya hingga tandas.

"Gak sarapan dulu, Ara?" Viona menanyainya begitu mendapati Ara yang sudah berdiri dan mengaitkan tas selempangnya.

"Ara mau sarapan di kantin aja, Mi." Tiba-tiba nafsu makannya tak berselera setelah melewati obrolan pagi ini.

"Mau bareng sama papi?" Haris menyudahi sarapannya.

"Gak usah, Pi, Ara berangkatnya bareng Sisil kok."

"Ya sudah."

Ara meraih tangan kanan Haris kemudian menciumnya takdzim. Viona mengantar Haris hingga teras depan, sebelum akhirnya Haris pergi berangkat kerja.

Ara merogoh ke dalam tasnya begitu ponselnya bergetar menandakan ada panggilan masuk.

"Oke! Gue tunggu di depan ya," ucapnya begitu menerima telpon dari Sisil yang mengabarinya sudah berada di jalan.

"Mami, Ara berangkat kuliah dulu ya."

"Hati-hati ya, jangan sembarangan cari teman." Viona mencium pipi Ara sebelum kemudian Ara keluar dari rumahnya untuk menemui Sisil yang ternyata sudah sampai.

Ara membanting tubuhnya kasar ke kursi begitu ia sudah berada di dalam mobil Sisil.

"Kenapa lo, pagi-pagi dah manyun gitu?" Sisil menanyainya curiga.

"Suntuk gue!" Ara menyahut tak gairah.

"Tumben amat?" Perlahan Sisil melajukan mobilnya yang akan membawanya ke Kampus.

Sisil melirik ke arah Ara yang pagi ini lebih banyak diam. Entah apa yang sedang di pikirkannya, mungkin sesuatu yang membuat hatinya tak enak hingga berwajah masam seperti saat ini.

"Siapa nih yang lupa sama kobaran semangatnya semalem, gimana Zayn mau ngelirik kalo wajah lo tekuk kayak gitu." Sisil mencoba menggoda Ara tentang obrolan mereka semalam via telepon.

Tiba-tiba Ara memasang senyum manisnya lagi. ZAYN, hanya mendengar namanya saja sudah mampu membuat Ara kembali ceria.

Sisil ikut tersenyum mendapati Ara yang kembali tersenyum semangat.

Empat puluh menit perjalanan, mobil Sisil sudah terparkir rapi di area Kampus. Ara dan Sisil sama-sama turun, sengaja mereka datang lebih awal satu jam dari kelas semata-mata agar bisa bersantai dulu di kampus, sembari menikmati siomay dan mie ayam menu favorit mereka di kantin.

Netra Ara menghunus tajam memandang ke seluruh area kampus yang telah di lewatinya, tapi tak kunjung menemukan sosok yang ia cari.

"Do'i kan kuliahnya udah kelar, jadi gak mungkin lah setiap hari nongol di kampus kecuali ada keperluan lain." Sisil menyela di saat Ara masih terus mencari keberadaan Zayn di kantin.

Ara tertunduk, lalu ia melahap satu persatu siomay yang ia pesan di ikuti sisil yang turut melahap mie ayam pesanannya lebih nikmat.

"Hay ladies." Tommy menepuk meja mengagetkan Ara dan Sisil yang tengah fokus menikmati makanannya. Seperti biasa, Tommy langsung bergabung dengan mereka meski tanpa persetujuan dari mereka.

"Apa nih?" Tommy meraih paper bag berwarna maroon yang sedari tadi berada di atas meja Ara dan Sisil.

"Oohh...," ucapnya begitu mengetahui isi di dalamnya adalah pakaian Zayn yang sudah bersih dan wangi.

"Gak sopan!" Ara meraih kasar paper bag yang masih dipegang Tommy.

"Kalo mau nyari Zayn hari ini dia di perpus, lagi kencan sama Bella." Tommy sedikit memelankan suaranya ke arah Ara di kalimat terakhirnya.

Ara tak merespon apa-apa, sampai akhirnya Tommy pergi dari hadapan mereka dan entah kemana.

"Sil, gue ke perpus dulu ya."

Sisil mengangguk, kemudian ia kembali menikmati makanannya yang tersisa setelah mendapati ara yang raib dari pandangannya.

Ara berjalan gontai menuju ruang perpustakaan. Sebenarnya ia tak mau percaya begitu saja dengan apa yang Tommy bilang barusan, sebelum ia mendapatkan bukti kebenaran itu sendiri.

Pandangannya menyapu ke seluruh area ruang perpustakaan mencari keberadaan Zayn, namun nihil. Mungkin mereka, Zayn dan Bella sudah keluar tadi.

Ara tetap tak patah semangat, ia mulai mencari kembali keberadaan Zayn di sekitaran perpustakaan. Hari ini ia benar-benar ingin segera mendapatkan kebenaran itu, sebelum hatinya terlanjur jatuh lebih dalam ke dalam gelora asmaranya terhadap Zayn.

Taman samping ruang perpustakaan, di sinilah Ara menemukan keberadaan Zayn. Tapi ia tak sendiri, ada Bella yang juga duduk bersebelahan dengan Zayn begitu manja.

Hufh.... Ara menarik nafasnya kemudian mengeluarkannya perlahan. Hal itu ia lakukan berulang-ulang agar lebih terlihat rileks di depan Zayn nanti.

Langkah kakinya menuju ke tempat Zayn dan Bella yang sepertinya terlibat perbincangan serius di antara mereka.

Ara hanya berdiri mematung begitu Zayn mengetahui kedatangannya. Sedangkan Bella seketika berwajah jutek memandang Ara. "Ada apa lo ke sini?" tanyanya ketus.

Ara memilih tak menyahuti pertanyaan Bella. Ia tersenyum menatap Zayn yang juga tersenyum menatapnya.

"Ini--" Ara menyodorkan paper bag yang di pegangnya itu kepada Zayn dan disambutnya lembut.

"Makasih," ucap Ara begitu Zayn menerima dan mengintip isi dari paper bag tersebut.

Lagi-lagi Zayn hanya mengulas senyum kepada Ara dan ini cukup membuat kikuk perasaan Ara terhadap Zayn yang telah menjadi pangeran hatinya.

"Kalo udah gak ada urusan mending cabut deh, gangguin orang lagi pacaran aja," ucap Bella di ikuti pandangan heran Zayn kepada Bella karena ucapannya itu, dan Bella membalas tatapan itu sambil tersenyum manis.

Jleb!

Hati Ara seketika pias mendengarnya, binar matanya tak sanggup berbohong ada rasa kecewa di dalamnya. Ia ingin menangis juga marah. Cuma ia tidak ada hak itu, karena Ara kembali di sadarkan bahwa dirinya bukan siapa-siapanya Zayn.

*

Terpopuler

Comments

Utiyem

Utiyem

hedeh ni bela enaknya diapain yak? sebel sama ular keket model begini

2023-09-18

1

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Bela mulut lo tuh eembeeer...

2023-01-02

0

Ufuk Timur

Ufuk Timur

patah hati duluan klo kyk gini🤭🤭

2022-01-23

1

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Part 03
4 Part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157. Promosi Novel Baru
158 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Part 03
4
Part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157. Promosi Novel Baru
158
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!