"Tommy!"
Bella memanggil Tommy yang akan pergi mendapati kedatangannya. Terpasang jelas di raut Tommy ketidak sukaannya kepada Bella. Ia yakin Bella menghampirinya pasti masalah Zayn, apalagi coba?
Tommy memutar bola matanya jengah tiap kali mendapati senyuman Bella yang penuh dengan kepura-puraan. Bella adalah cewek nekat. Kalau sudah terlanjur menginginkan sesuatu, ia akan melakukan apapun caranya demi mendapatkan keinginannya itu.
Semasa SMA Bella dan Tommy pernah satu sekolah dulu. Hingga masa kuliah pun masih satu kampus walau sudah beda kelas dan jurusan. Tak ayal Tommy sudah mengenal bagaimana karakter Bella yang sebenarnya.
Dan Zayn sudah tahu kalau Bella menaruh simpati kepadanya, lewat Tommy yang selalu menyampaikan semua pesan Bella yang di titipkan kepadanya.
Mungkin saja Bella menginginkan Tommy menjadi comblang antara dirinya dan Zayn, tapi tentunya Tommy tak akan mau itu. Karena ia juga merasa keberatan jika Zayn, sahabatnya itu harus jadian dengan Bella yang super posesive.
Maka dari itu Zayn hanya memilih diam saja dan tak memberi harapan apa-apa tiap kali Bella mencoba mendekatinya. Karena memang hatinya belum tersentuh dengan sosok Bella, bukan karena Tommy yang mempengaruhinya.
"Ada apa?" Tommy langsung menanyai maksud Bella yang menghampirinya dengan nada malasnya.
"Eemm... gue denger entar malem lo masih mo ngukum si Ara itu?"
"Hmm." Tommy hanya berdeham.
"Si Ara itu enaknya di hukum apa ya, Tom?"
"Itu terserah gue!"
"Kali aja lo butuh ide yang brilian dari gue, Tom."
Bella masih penasaran dengan hukuman Ara yang masih di rahasiakan Tommy darinya. Makanya ia berpura-pura menawarkan idenya, dengan tujuan ingin memberi kesan yang tak terlupakan oleh Ara nantinya.
Dari awal kegiatan ospek ini berlangsung, Bella sudah bisa mencium gelagat Ara yang juga naksir dengan Zayn. Dirinya yang posesive itu sudah tentu tidak akan merelakan ada perempuan lain yang dekat dan berusaha cari-cari perhatian kepada Zayn.
"Gue udah ada ide."
Tommy tetap merahasiakan idenya itu, meski dengan Zayn sekalipun.
"Awas aja kalo boring!"
"Gak bakalan, Bella. Pokoknya serahin ke gue."
Bella memasang senyum puasnya. Ia berharap Tommy benar-benar akan menghukum Ara dengan hal-hal konyol yang sering di lakukan Tommy sebelumnya.
Tommy di sibukkan dengan melihat-lihat layar ponselnya, lalu kemudian...
"Bel, gue cabut dulu ya," pamitnya kemudian langsung pergi meninggalkan Bella.
*
"Udah selesai makannya?"
Sisil menyapa Ara yang masih tidak hengkang dari kantin. Terpasang wajah bete Ara dari mulutnya yang mengerucut. Lalu ia pun turut duduk menemani Ara.
Ara hanya terdiam sambil mengaduk-ngaduk sisa es jus melon susu di depannya.
"Nih..." Sisil memberikan kemeja hitam milik Zayn yang di tinggal Ara pas pingsan tadi. Uups... Ralat! Ketika pura-pura pingsan.
Ara meraihnya tak bergairah, ia tetap bermuka masam.
"Kenapa lo?"
"Capek!"
"Tumben?"
Ara menatap Sisil jengah. Kali ini ia memang sedang tidak mood untuk menceritakan uneg-unegnya yang galau. Antara rasa ingin tetap berjuang mendapatkan cintanya, atau lebih baik menyerah saja. Hufh........
Dan Zayn seseorang yang diam-diam ia sukai, belum jg menampakkan sinyal balasan apa-apa.
"Gimana rasanya di gendong do'i?" Sisil mulai menggoda Ara, berharap tak lagi bermuka masam yang sangat tidak enak untuk di pandang.
"Ya gue kan gak sadar, mana bisa ngerasain."
Ara berkilah, padahal bahasa tubuhnya sudah merespon lain. Rona pipinya yang tiba-tiba bersemu merah menandakan Ara sedang menahan rasa malunya, karena Sisil mengetahui akal modusnya tadi.
"Eemm..." Sisil mencibikkan bibirnya.
"Akting lo tadi totalitas banget." Sisil mengacungkan kedua jempolnya ke Ara.
"Darurat aja."
"Okey! Untung cuma gue yang ngeh kalo lo lagi akting. Gak kebayang aja kalo Tommy juga tau, lo bakal--"
Sisil tak melanjutkan perkataannya karena sudah ngeri duluan membayangkan mendapatkan hukuman bertubi-tubi dari Tommy.
"Bener-bener rese tuh si Tommy. Mana tadi gue pas istirahat gak sempat makan, ini tadi nyuruh gue lari keliling lapangan. Ya udah, pura-pura pingsan aja. Perut gue butuh pertolongan darurat." Ara mulai menyerocos.
"Trus rasanya di gendong do'i gimana?" Sisil masih penasaran.
Ara menangkup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Maluuu.... gak mau cerita." Suara Ara terdengar manja.
"Eemm... oke deh yang gak mau cerita."
Ara mulai tersenyum-senyum sendiri. Bagaimana mungkin ia lupa dengan aroma tubuh Zayn yang sudah menjadi candu bagi Ara. Dekapan tubuhnya yang lembut tadi masih sangat terasa.
"Ara."
Ara menoleh ke arah Sisil yang sudah memasang wajah serius.
"Sebaiknya lo hati-hati sama Bella."
Ara mengerutkan keningnya begitu mendengar ucapan Sisil. Bella?
"Gue punya feeling gak enak sama dia. Pokoknya lo hati-hati aja ya?"
"Gue gak ada masalah apa-apakan sama dia, kenapa harus takut?"
"Secara gak langsung lo udah jadi rivalnya Bella. Dia juga udah lama banget naksir Kak Zayn."
"Oooh...."
"Mang gak bisa di ajak omong serius nih bocah."
"Trus gue harus bilang wauw gitu?"
Sisil yang notabene lebih tua enam bulan dengan Ara, merasa jengah dengan respon dari adik sepupunya itu yang hanya bilang 'ooh'.
Sisil benar-benar merasa khawatir dengan Ara. Ia tak bisa membayangkan jika kemudian mereka benar-benar menjadi rival, akan ada drama saling cakar dan tarik menarik rambut semata memperebutkan seorang cowok. Seperti kebanyakan adegan di sinetron yang bertemakan pelakor.
"Lo lagi santai? Bukannya masih ada kegiatan lain?"
Ara menyapa Sisil yang berekspresi begidik ngeri. Entah apa yang sedang dibayangkannya itu, Ara tak tahu menahu.
"Iya, tadi gue pamit bentar mau lihat kondisi lo. Gue balik dah."
"Wokey..." Ara menyahutinya begitu melihat Sisil tergopoh-gopoh untuk kembali mengikuti kegiatan yang tadi ia dan yang lainnya lakukan.
Kruek.... kruek... kruek...
Perut Ara melilit kesakitan. Ini pasti efek terlalu banyak makan tadi. Ia pun juga turut tergopoh-gopoh berlarian menuju toilet untuk segera menuntaskan hajatnya. Sial!
Apa nanti ia akan pura-pura sakit perut saja ya? Mengingat sebenarnya dirinya juga merasa takut membayangkan hukuman dari Tommy yang masih misteri.
Entahlah. Kita tunggu saja nanti malam.
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Utiyem
setelah kenyang, mulespun datang🤣🤣
2023-09-17
1
Yani Cuhayanih
Nasi padang campur jus melon aku rasa dah mirip alien cap ijo diperut ara kalo aku sebut kolor ijo gk mungkin kan secara itu berada diluar kulit perut.,....efek kurang piknik niih....
2023-01-02
0
Elwi Chloe
nyicil ya ka bacanya
bagus ceritanya
2022-01-31
1