Part 13

"Pagi my Queen Aurora...."

Keanu kembali menunggu Ara di depan kelasnya. Pria itu sudah hampir seminggu ini tak pernah absen untuk menyapa Ara dan menanyainya tentang jawaban pernyataan cintanya.

Ara hanya tersenyum singkat, lalu masuk ke dalam kelasnya yang di ikuti pula oleh Keanu.

"Lo gak ada kelas apa?" Ara menanyainya jengah karena Keanu terus mengekori kemana ia pergi.

Keanu menarik kursi kosong di sebelah Ara, kemudian mendudukinya hingga berdekatan dengan Ara.

"Cantik!" Pujinya sambil menopang dagu dan memandangi Ara begitu dekat.

Ara muntah udara mendengarnya. Ia sudah terlalu sering mendengar rayuan Keanu, hanya saja sampai detik ini pun rayuan itu tak mempan kepadanya.

"Ken, bisa gak lo gak ganggu gue sehari aja." Pinta Ara kepada Keanu yang langsung menggelengkan kepalanya.

"Selama lo gak ada yang punya, gue tetep akan kejar lo meski ke ujung dunia sekalipun," ujarnya penuh penekanan.

"Gue udah ada yang punya kok."

"Siapa?" Keanu semakin mendekatkan wajahnya kepada Ara.

"Hati gue udah ada yang punya." Ara menjelaskan sambil mendorong bahu Keanu agar tidak terlalu dekat dengannya.

Keanu tersenyum kecut. Mungkin sedikit kecewa yang ia rasa, tapi bukan Keanu namanya jika ia menyerah karena perkataan Ara yang menurutnya sebatas alasan.

"Lo gak bisa bohongi gue, Ra. Gue tau kalo lo lagi gak dekat dengan siapapun di kampus ini, atau jangan-jangan lo lagi naksir diam-diam nih."

Keanu mengerutkan keningnya penasaran. Sepertinya ia sudah maksimal mencari info tentang bagaimana Ara belakangan ini. Mungkinkah ada satu info yang tertinggal olehnya, mengingat dirinya di sini sebagai mahasiswa susulan yang tak mengikuti kegiatan ospek kemarin.

Ara mengerjapkan matanya tak percaya ketika mendapati Zayn yang berdiri memandanginya dari pintu kelasnya. "Mau apa Zayn di sini?" Batinnya bertanya-tanya, sedang hatinya jangan di tanya lagi, denyut jantungnya terasa di luar kendali begitu mendapat tatapan dingin dari Zayn.

Selama ini Ara memang menjauh dari apa-apa yang bersangkutan tentang Zayn. Lebih tepatnya, berusaha menjauh. Ia yang masih belum sepenuhnya bisa membuang segala rasa itu terhadap Zayn, tentu kembali bergelora ketika mendapat tatapan penuh tanya itu.

Keanu ikut memandang ke arah tatapan Ara memandang. Ia juga melihat Zayn berdiri di situ, sebentar lalu pergi.

"Gue cabut dulu, Ra." Keanu sedikit berlari keluar dari kelas Ara.

Syukurlah akhirnya Keanu pergi.

Ara sama sekali tak bisa fokus mengikuti kelas paginya hari ini. Hati dan pikirannya terus saja di penuhi segala tentang Zayn. Kata-kata terakhir Zayn di malam ospek itu yang terus saja berputar-putar di benaknya.

Sebenarnya ia sudah memilih untuk pasrah menerima kenyataan tentang Zayn yang sudah bersama dengan Bella. Hanya semakin ke sini ia sudah tak lagi menemui Zayn bersama dengan Bella atau sebaliknya.

Ia merasa seperti sedang di permainkan oleh keadaan. Kehadiran Keanu yang tiba-tiba kembali di kehidupannya, juga tentang Zayn dan Bella yang selentingan ia dengar dari beberapa gadis yang membicarakan Zayn dan Bella di kelasnya, bahwa sebenarnya Zayn dan Bella tidak sedang menjalin hubungan apa-apa. Semua itu hanya gosip.

Ada rasa senang mendengar hal itu. Semangatnya untuk kembali meraih perhatian Zayn kembali muncul, tapi tentunya tak akan semudah itu untuk bisa mendapatkan hatinya Zayn jika masih ada Bella yang seliweran di kampus ini.

Sisil menyikut lengan Ara yang kemudian membuatnya sadar bahwa kelas telah usai.

"Ngelamun aja," sapa Sisil sambil mengemasi buku-buku tebalnya yang harus ia pelajari lagi nanti malam.

Ara hanya tersenyum.

"Mikirin Keanu ya?" Lagi-lagi Sisil menggoda Ara.

setelah Ara tak lagi banyak membicarakan tentang Zayn kepada Sisil, gadis itu tak lagi menggoda Ara dengan Zayn. Ia menyimpulkan sendiri dengan diamnya Ara mengenai Zayn mungkin ada sesuatu yang memang ingin di rahasiakan sendiri oleh Ara.

"Gak sama sekali ya." Ara langsung menampiknya.

"Kantin yuk, haus nih."

Ara menurut saja ketika Sisil menarik tangannya mengajaknya ke kantin.

Di tengah perjalanan menuju kantin, Ara kembali berpapasan dengan Zayn yang sedang berbincang-bincang dengan Keanu. Terlihat sepertinya mereka sedang mendiskusikan hal yang serius.

Zayn menatap Ara lagi. Ara memilih berpaling menghindari tatapan Zayn yang membuatnya semakin tak paham dengan arti tatapan itu. Sedangkan Keanu tak menghiraukan Ara dan Sisil yang lewat di sampingnya, saking fokusnya membuka lembaran demi lembaran buku tebal yang ia baca.

"Hei, kak Zayn ngelihatin lo terus deh." Sisil berbisik sambil melirik ke arah Zayn yang masih menatap Ara dari kejauhan.

"Biarin aja dah." Gadis itu menjawab cuek.

Sisil hanya mencebikkan bibirnya heran. Ia semakin di buat penasaran dengan cueknya Ara terhadap Zayn yang pernah di gadang-gadang sebagai pangeran hatinya.

"Kalian lagi berantem ya?" Sisil mulai kepo maksimal.

"Siapa?"

"Lo sama Zayn."

"What?" Seketika Ara menghentikan langkahnya. "Gue bukan siapa-siapanya, ceweknya bukan, temen juga bukan. Dari mananya gue bisa berantem?"

"Lagian lo sih berubah lebih diem setelah nemuin Zayn di perpus itu, gue kan kepo."

Ara terhenyak. Ia memang belum menceritakan kejadian itu kepada Sisil, tapi mungkin akan lebih baik sisil tidak mengetahuinya saja karena Ara sudah malas untuk menceritakan hal itu.

"Kuy ah, katanya haus." Giliran Ara menarik tangan Sisil menuntunnya ke kantin.

Senyum di wajah Ara kembali merekah. Tak lagi ada sorot kegundahan seperti seminggu kemarin. Ia lebih santai menjalani problema cintanya yang masih sebatas pengagum rahasia. Mungkin ini yang di namakan proses pendewasaan dirinya.

Ara dan Sisil mulai duduk di tempat yang lagi-lagi menjadi tempat favorit Zayn dan Tommy nongkrong di kantin. Mereka menikmati minuman Boba cappucino yang di pesannya.

Tunggu, ke mana Tommy?

Diam-diam Ara merasa senang dengan ketiadaan Tommy di sekitarnya. Seakan terbebas dari bentuk macam kesialan jika tidak ada Tommy. Tapi kali ini kesialan itu ada lagi ketika sosok Keanu datang berjalan ke arahnya. Ara merasa bosan, tapi tentu tak bisa menghindari kehadiran Keanu yang sudah duduk bersebelahan dengannya.

"My Queen." Lagi-lagi Keanu menyapa Ara dengan panggilan khasnya kepada Ara.

Ara terdiam kikuk. Tentu karena ada Zayn yang juga ikut gabung satu meja dengan mereka.

"Makin gemes deh aku." Keanu mencubit kecil pipi Ara yang hanya terdiam.

Zayn menatap Ara dengan tatapan yang lain. Ini lebih menyeramkan menurutnya yang tak pernah melihat Zayn dengan tatapan seperti itu sebelumnya.

Ara tersenyum terpaksa kepada Keanu, lantas ia mengusap pipinya bekas cubitan Keanu yang tak sakit.

"Habis ini kita nonton yuk," ajak Keanu sambil berusaha meraih tangan Ara untuk ia genggam.

"Mau.... mau...." Sisil berantusias menjawabnya. Ia tak lagi peduli dengan tatapan kesal Ara kepadanya. Kapan lagi dapat traktiran gratis dari Keanu menurutnya.

"Gue sama Ara. Lo sama siapa?"

Sisil hanya mengangkat kedua bahunya.

"Gak mau ah, entar lo malah ngerusak kencan gue sama my Queen Ara," tolak Keanu.

"Kalo lo sama dia mau gak?" Keanu malah menawari Sisil agar bareng dengan Zayn.

Sisil dan Zayn kompak menggelengkan kepalanya.

"Gue gak jadi ikut deh, gue lupa kalo entar malem gue banyak tugas." Sisil mulai beralibi.

Giliran Keanu menatap Zayn.

"Ayuk ah, katanya mau nonton. Kita berdua aja deh, gak usah ngajak siapa-siapa." Tiba-tiba Ara berubah pikiran.

Keanu tersenyum sumringah mendengarnya. Sangat berbeda dengan tatapan Zayn yang sama sekali tak berubah menatap Ara dengan entah.

Diam-diam Ara tersenyum puas. Entah kenapa hatinya merasa tertantang untuk memancing arti dari tatapan Zayn itu. Tiba-tiba muncul ide di benaknya untuk memanfaatkan situasi ini.

"Maafin gue Ken," suara hatinya yang secara tidak langsung telah memanfaatkan Keanu demi kepentingan hatinya sendiri.

*

Terpopuler

Comments

Utiyem

Utiyem

weeee lha apa ini juga yang menyebabkan mba ara???

2023-09-18

1

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Ceritanya Ara mo balas dendam ssma Zayn semoga keanu ikhlas di manfaatin sama Ara.

2023-01-02

1

Ufuk Timur

Ufuk Timur

Aili Tan nyicil baca ya kk😘 besok lanjut

2022-01-23

1

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Part 03
4 Part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157. Promosi Novel Baru
158 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Part 03
4
Part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157. Promosi Novel Baru
158
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!