Part 14

Zayn masih tak beranjak dari tempatnya. Semenjak kepergian Ara dan Keanu tadi, seakan telah membuatnya malas beraktifitas. Entah kenapa setelah melihat Ara yang menggandeng lengan Keanu tadi ia merasa ada suatu getaran yang entah di hatinya.

Ada sesuatu yang hilang yang ia rasa saat ini. Sesuatu yang diam-diam ia rindukan tentang curi-curi pandang Ara terhadapnya. Tentang segala cara gadis itu untuk bisa mencuri perhatiannya. Zayn merindukan semua itu.

Berulang kali Zayn mencoba menepis perasaan entah itu terhadap Ara, meski kenyataannya tak semudah itu untuk menyangkal sesuatu yang diam-diam membuat Zayn semakin tertarik untuk lebih mengenalinya.

Zayn masih mengingat betul perkataan terakhirnya di malam terakhir ospek itu kepada Ara. Sama sekali ia tak pernah menyesali telah berkata demikian terhadap Ara yang kini terkesan berpaling menghindarinya. Kesalahpahaman yang terjadi antara dirinya dan Bella beberapa waktu lalu itu, yang membuat Ara menjauh darinya.

Seandainya ia tidak besar gengsi untuk menjelaskan yang sebenarnya saat itu terhadap Ara, mungkin tidak akan terjadi seperti saat ini. Merasakan perasaan yang sulit di jelaskan, tiap kali melihat Ara semakin dekat dengan Keanu.

"Woiiyy!" Tommy menjentikkan jarinya di depan Zayn yang terus mengaduk-ngaduk es Lemon tea yang sudah tidak dingin.

Zayn terkesiap dengan kedatangan Tommy yang entah sejak kapan sudah duduk di depannya.

"Ngelamun teruuuss," godanya sambil menenggak habis minuman es Lemon tea milik Zayn tanpa sungkan.

Zayn tak merespon apa-apa. Untuk bercerita tentang apa yang ia rasa saat ini kepada Tommy, gengsinya masih terlalu tinggi. Meski sebenarnya sahabatnya itu telah mendukungnya dari awal, ia hanya tidak siap saja jika sahabatnya itu akan menggodanya nanti. Karena ia sangat tahu betul, Tommy adalah tipekal orang yang mudah lepas kontrol untuk menggoda dirinya tanpa melihat situasi dan keadaan.

"Gimana, masih ada revisi lagi?" Zayn menanyai Tommy yang baru saja selesai diskusi dengan dosen pembimbing skripsinya.

"Sedikit lagi." Tommy memasang mimik lelah. Lebih tepatnya hampir merasakan frustasi, karena berulang-ulang terkena revisi oleh dosen pembimbing skripsinya.

"Keluar yuk," ajak Tommy kemudian.

Zayn menautkan alisnya. "Kemana?"

"Nonton."

"Ogah!" Zayn langsung menolaknya.

"Iiissh..." Tommy memicingkan sudut bibirnya sambil celingak celinguk ke arah sekitar.

"Zayn, kita nonton, tapi gue mau ngajak dia." Tommy memandang ke arah Sisil yang asyik mengobrol dengan teman wanitanya.

"Tapi Ara kemana ya?" Ujarnya yang tidak melihat Ara di dekat Sisil.

"Udah pulang duluan tadi."

Tommy langsung menatap heran Zayn.

"Kita ngafe aja dah, males gue mau nonton berdua ma lo. Gak ada ceweknya gak seru," kilahnya mengalihkan tatapan aneh Tommy terhadapnya.

"Ehem..... ehem..... bau-bau aroma kepingin punya cewek nih." Lagi-lagi Tommy menggoda Zayn yang terkejut mendengar ucapan Zayn yang begitu jarang membahas cewek sebelumnya.

"Mau gak?" Zayn berdiri sambil merapikan gulungan lengan kemejanya.

"Ayuk ah!" Tommy beranjak yang kemudian di ikuti Zayn yang berjalan sejajar dengannya.

"Zayn, mang benar ya lo jadian sama Bella?" Tanya Tommy di sela-sela langkah mereka yang menuntunnya ke tempat parkiran.

Berita tentang Zayn dan Bella sudah banyak tersebar di lingkungan Kampus, tapi Tommy baru mendengarnya tadi pagi sebelum ia masuk ke ruangan dosen pembimbing skripsinya. Sebenarnya ia sangat tidak berharap berita itu fakta, karena ia benar-benar tidak rela jika Zayn harus benar-benar jadian dengan Bella.

"GOSIP!" Zayn langsung menyangkalnya.

"Oooh....." Tommy tersenyum kecil mendengarnya.

Andai Zayn tahu bahwa sebenarnya Bella adalah mantan kekasih Tommy semasa SMA dulu, meski hanya bertahan seminggu lamanya. Tapi Tommy dan Bella sama-sama merahasiakan hal itu, meski tanpa kesepakatan sebelumnya.

Mungkin lebih baik Zayn tidak mengetahuinya saja, karena perasaan cinta seseorang tidak mudah di tebak akan jatuh ke siapa. Jika di kemudian hari Zayn memilih Bella itu hak dia.

Perasaan tidak rela Tommy itu murni bukan karena belum move on dari Bella, tapi ia sangat tahu betul watak Bella yang posesive, yang akan membuat hubungan terasa terkekang dan tidak nyaman. Seperti yang pernah ia rasakan dulu ketika menjalin hubungan dengan Bella.

*

"Kok cuma di lihatin aja makanannya?" Keanu menyapa Ara yang sedari tadi hanya memandangi makanan yang tersaji di depannya.

"Eh," Ara terkesiap yang kemudian langsung menyendok Spaghetti ke dalam mulutnya.

"Apa mau pesan makanan yang lain aja, gue pesenin ya?" tawar Keanu kepada Ara yang menganggap Ara kurang suka dengan makanannya.

Ara menggelengkan kepalanya. "Ini udah cukup kok."

Rencana nonton yang tiba-tiba di urungkan oleh Ara, membawa mereka memilih ngafe di tempat tak jauh dari gedung bioskop yang mereka tuju tadi.

Keanu tak pernah bosan terus memandangi wajah gadis yang duduk di depannya itu. Gadis itu tadi bersemangat ketika di ajak nonton, tapi semangat itu ketika berada di kantin saja. Karena setelah mereka berada di dalam mobil, mimik ara berubah lagi. Ia lebih banyak diam dan melamun.

Entah apa yang tengah di pikirkannya Keanu tidak terlalu mempedulikan itu. Ia sudah cukup senang bisa mengajak Ara keluar hanya berdua saja dengannya. Sesuatu hal yang sulit ia wujudkan dulu ketika masa SMA, kini sudah terwujud.

"Eh, itu kak Zayn ya?" Keanu memandang ke arah pintu masuk yang di ikuti pula oleh Ara.

Jlebb.

Ara memandang tak percaya. Seseorang yang sebisa mungkin ingin ia hindari, kenapa semakin mudah di temui di manapun. Batinnya mulai berkecamuk dengan keadaan yang tak ia harapkan.

Ara menatap lekat pada Keanu. "Lo kenal sama dia?" Tanyanya hati-hati, takut ketahuan oleh Keanu tentang perubahan suasana hatinya semenjak kedatangan Zayn.

"Baru tadi itu, gue denger-denger dari temen kalo otak dia briliant, makanya gue deketin,vgue ajak diskusi. Eh, ternyata dianya gak pelit ilmu." Keanu menjelaskan yang di respon senyum sumringah Ara mendengarnya.

"Ayok gue kenalin lo sama dia. orangnya ramah kok, asyik buat temen ngobrol." Keanu menarik tangan Ara yang kemudian ditolak langsung oleh Ara melalui gelengan kepalanya.

Ramah? Asyik buat ngobrol? Mungkin iya bagi kaum cowok, tapi tidak sependapat dengan apa yang Ara alami. Zayn itu cuek, dingin, pelit bicara, susah di tebak, datar, itu setahunya. Meski tahu demikian tetap saja tak membuatnya berhenti menyukainya yang semakin kesini semakin sulit untuk membuang perasaan itu.

Ara mencuri-curi pandang ke arah Zayn dan Tommy duduk. Sebenarnya ia tidak mau jika harus ketahuan oleh Zayn tentang keberadaannya saat ini, tapi di sisi lain ia kembali penasaran untuk melanjutkan misinya untuk memancing tatapan dingin Zayn kepadanya yang sampai sekarang membuatnya penasaran. Meski harus memanfaatkan cowok yang duduk tersenyum memandangnya tanpa jemu, KEANU.

"Ehm, Ken, gue ke toilet dulu ya."

Keanu hanya mengangguk. Lantas ia memilih bergabung dengan Zayn dan Tommy setelah Ara berpamitan untuk ke toilet.

*

Terpopuler

Comments

Utiyem

Utiyem

aduh ken2 kok mesakne yak🤣🤣🤣

2023-09-18

1

Utiyem

Utiyem

wa iki. apakah tomy dan bella berjodoh di masa depan???

2023-09-18

1

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Ara malu2 meong pdhal masih kepo sama Zayn

2023-01-02

0

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Part 03
4 Part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157. Promosi Novel Baru
158 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Part 03
4
Part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157. Promosi Novel Baru
158
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!