Part 15

Ara berdiam diri menatap dirinya lewat pantulan cermin di toilet cafe itu. Sebisa mungkin ia mengatur ritme nafasnya yang selalu membuncah tiap kali bertemu dengan Zayn. Ara membenci suasana seperti ini, ia sangat benci ketika harus pintar-pintar menyembunyikan perasaan itu dari orang lain. Sangat benci ketika tidak bisa bebas bergerak karena tatapan Zayn yang selalu membuatnya mati gaya. Sangat benci dengan dirinya yang tak bisa jujur mengungkapkan perasaan itu kepada Zayn.

Gadis itu mulai menyusun strategi. Ia berkutat dengan pikirannya tentang apa yang harus ia lakukan setelah ini. Mungkinkah ia harus kembali memanfaatkan keberadaan Keanu, meski sebenarnya hatinya tak tega untuk berbuat curang terhadap keanu yang tulus mengejar cintanya dua tahun belakangan ini?

Ara masih terdiam. Nalurinya menolak itu, tetapi otak nakalnya memaksanya untuk tetap melanjutkan misinya itu. Demi bisa memancing perhatian Zayn walau harus mengorbankan perasaan Keanu.

Gadis itu mengintip lewat celah pintu toilet mencari keberadaan Keanu yang ternyata sudah tidak ada di meja tempat mereka tadi duduk. Ia menghentakkan kakinya kesal, tak percaya dengan kenyataan Keanu yang pergi begitu saja tanpa pamit.

[Lo di mana? ]

Pesan singkat itu Ara kirim pada Keanu.

[Gue di luar nyamperin kak Zayn]

Keanu segera membalas pesan Ara.

Ck! Ara berdecak kesal.

Bisa-bisanya Keanu bergabung dengan Zayn yang membuatnya kembali kesulitan mengatur mimik wajahnya yang memerah merona.

Gadis itu keluar dari dalam toilet yang tak terasa sudah hampir sepuluh menitan ia di sana. Ia melangkah dengan awas, netranya terus mencari keberadaan Keanu yang ternyata benar mereka tengah mengobrol seru dengan Zayn dan Tommy.

Keanu melambai-lambaikan tangannya begitu mengetahui Ara berdiri di kejauhan. Gadis itu membalasnya sambil tersenyum penuh kepura-puraan. Opsi pertama gagal total alias ketahuan. Ara merutuki dirinya yang tak pandai kabur dalam keadaan genting. Ia pun melangkah pasrah untuk ikut bergabung dengan mereka.

Huft! Ara membuang nafas beratnya. Satu-satunya strategi yang tersisa adalah opsi yang kedua, yaitu mau tidak mau kembali bersandiwara dengan perasaannya sendiri.

"Aurora," Tommy menyeringai menyapa Ara yang sedang di rangkul Keanu yang menuntunnya agar duduk bersebelahan dengannya.

Ara hanya tersenyum singkat. Netranya langsung tertuju pada sosok Zayn yang menatapnya datar.

"My Queen, tunggu bentar ya gue ambil pesenan yang tadi ke sini." Keanu langsung pergi meski tanpa jawaban dari Ara.

Tommy terus memandangi Keanu yang sedang mengambil makanan yang ia tinggal di mejanya tadi. Tatapan itu begitu tajam memperhatikan sosok Keanu yang baginya tak asing. Seperti ia pernah bertemu jauh sebelum sekarang ini, cuma ia sudah lupa di mana itu.

Zayn tetap bergeming dengan posisi semula. Cowok itu sangat pandai menyimpan suasana perubahan hatinya yang masih entah untuk di artikan. Tatapannya mungkin dingin, tapi tidak dengan yang sebenarnya ia rasa. Hatinya merasa menghangat tiap kali memandang senyum Ara yang kembali terpasang di wajah ayu gadis yang telah menyita perhatiannya belakangan ini.

"Ehem.... ehem...." Tommy berdeham agak keras, sehingga membuat Zayn dan Ara sama-sama menoleh ke arahnya.

"Kaku amat! Kayak gak pernah kenal aja," ujarnya lagi karena hanya melihat Ara dan Zayn diam dan tak saling menyapa.

"Lo sakit, Ra?" Tommy berubah panik di saat menyadari bibir Ara yang sedikit pucat.

Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya. Ia memang merasakan sedikit nyeri di bagian perutnya. Tapi ia tidak panik, karena mungkin ini efek tamu bulanannya yang akan mampir.

"Lo siapanya Ara?" Tommy langsung menanyai Keanu yang kembali bergabung dengan mereka.

"Dia ratu hatiku. My Queen Aurora," jawabnya gamblang sambil tangan itu merapikan rambut Ara dan menyematkannya di telinganya.

Tommy terkesiap mendengarnya. Ia lantas langsung menoleh ke arah Zayn yang ternyata sedang membuang muka ketika mendengar pengakuan Keanu.

"Kalian pacaran?" Tommy semakin kepo maksimal.

Ara dan Keanu sama-sama menggelengkan kepalanya.

"Masih nunggu jawabannya aja," ujar Keanu lebih memperjelas.

Tommy hanya mengangguk-angguk paham. Itu berarti Keanu sudah pernah menyatakan perasaannya kepada Ara. Ia pun melirik ke arah Zayn yang terlihat gelisah dengan kehadiran mereka. Lebih tepatnya gelisah setelah kedatangan Ara.

"Kalian udah pada kenal sama Ara?" Keanu berbalik tanya pada Tommy dan Zayn, yang kemudian di angguki oleh Tommy saja.

"Kalo kak Zayn?"

"Iya kenal." Zayn menjawabnya sambil menyorot tepat ke arah netra Ara yang kebetulan juga menatapnya.

Ara sedikit meringis menahan sakit di perutnya yang terasa semakin nyeri. Ia memilin jari-jarinya, sambil bibir itu menggigit kecil karena nyeri yang semakin menjadi.

Zayn memperhatikan itu. Ia ingin menanyai apa yang sebenarnya terjadi dengannya, hanya semua itu tetap terkunci rapat di mulutnya.

"Di makan dong, Ra. Masa dari tadi cuma di anggurin. Kalo cuma gue yang di anggurin sih masih sabar, kalo makanan kan mubazir." Keanu menyapa Ara yang sedari tadi hanya terdiam.

Ara menatap Keanu sambil menggelengkan kepalanya. "Lagi gak nafsu, sorry ya," ujarnya.

Keanu menggulung sedikit Spaghetti itu dengan garpu yang ia pegang lantas menyodorkannya tepat di depan mulut Ara.

"Ayuk gue suapin, my Queen Ara harus jaga pola makan biar gak gampang sakit... a... a.... a...."

Ara hanya menatap heran Keanu yang tak lagi sungkan dengan keberadaan Zayn dan Tommy di depannya. Sekilas ia juga mencuri pandang dengan lirikannya kepada Zayn, yang ternyata menatapnya juga.

Mungkin sandiwara ini seharusnya di mulai disini. Bathin Ara bersuara karena semakin penasaran dengan diamnya Zayn yang penuh teka-teki.

Ara membuka mulutnya dan Keanu langsung menyuapinya dengan romantis.

"Dia emang lagi sakit." Suara Zayn memecah keheningan momen romantis Ara dan Keanu.

Keanu menoleh kepada Zayn dan kemudian memperhatikan wajah dan tubuh Ara lebih seksama. "Lo sakit, Ra? Yang mana yang sakit?" ujarnya sambil menyentuh kening Ara yang ternyata tidak panas.

Ara menangkis tangan Keanu dengan lembut. "Gak pa-pa," ucapnya berbohong.

"Gue--"

Suara ponsel Keanu berbunyi dan seketika Keanu menjauh dari mereka begitu mengetahui siapa yang menelponnya.

"Lo kenal Keanu udah lama, Ra?" Tommy menanyai Ara yang sedang memperhatikan Keanu dari kejauhan, begitu pula Tommy.

"Temen SMA." Gadis itu menjawabnya singkat.

Terlihat Keanu menyudahi obrolannya dan kembali bergabung dengan mereka namun dengan wajah yang sudah gusar.

"Gue dapat kabar kalo saudara gue kecelakaan. Sorry gue pamit duluan," pamit Keanu yang kemudian menatap Ara dengan rasa bersalahnya karena tak bisa mengantarnya pulang.

"Gue bisa naik taksi, lo pulang aja. Hati-hati di jalan, Ken," ucap Ara yang kemudian mendapati keanu langsung pergi secepat mungkin.

Tinggal lah mereka bertiga, Ara, Zayn, dan Tommy.

"Sorry, gue juga pamit masih ada urusan. "Ara beranjak yang kemudian di cegah langsung oleh Zayn.

"Tunggu, Ara."

Zayn beranjak dan mendekat ke arah Ara berdiri. Mereka saling berhadapan tanpa ucap. Pria itu terkesan ingin melindungi gadisnya dari sorotan nakal Tommy yang terus memperhatikan tingkah mereka berdua.

Denyut jantung Ara terasa sudah lepas dari tempatnya. Ini sudah kedua kalinya mereka berdekatan seperti sekarang. Aroma maskulin dari tubuh Zayn begitu membuat otak nakal Ara menalar di luar kendalinya, di tambah ketika Zayn mulai melepas kemeja warna army yang ia gunakan.

Tubuh Ara mundur perlahan, namun segera di rengkuh oleh Zayn yang memegang pinggangnya untuk lebih mendekat kepadanya.

"Kak--"

*

Terpopuler

Comments

Utiyem

Utiyem

wah, tembus

2023-09-18

1

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Aduuuuuh tembus belakaaaang Ara kamu malu2in kaum hawa....

2023-01-02

1

Ufuk Timur

Ufuk Timur

😜😜😜 perasaannya Ara kurang lebih sama sm MC ku kalo deket sm MC cowo🤣🤣🤣

2022-01-24

1

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Part 03
4 Part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157. Promosi Novel Baru
158 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Part 03
4
Part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157. Promosi Novel Baru
158
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!