Part 16

"Kak,"

Zayn kembali menatap lekat Ara tanpa menyahut apa-apa.

"Ehem..... ehem......" Tommy kembali berdeham, tapi itu tak mempengaruhi posisi Zayn saat ini.

Perlahan Zayn mengaitkan kemejanya yang ia lepas dan mengikatnya tepat di pinggul seksi Aurora.

Gadis itu terhenyak kaget mendapati perlakuan Zayn. Ia hanya terdiam tak mampu berkata apa-apa lagi.

"Di celana kamu ada noda merah," bisik zayn lirih yang hanya bisa di dengar oleh Ara.

Mulut Ara menganga ketika mendengarnya dan kemudian menutup seluruh wajahnya dengan tangannya. Rasanya sangatlah malu bahkan lebih dari sekedar malu lagi.

Kenapa harus datang sekarang? Kenapa harus di depan Zayn? Kenapa? Kenapa? Ara merutuki tamu bulanannya yang tidak bisa di ajak kompromi dengan keadaan.

Zayn membuka tangan Ara yang menutupi wajah ayunya itu. "Kamu gak usah malu, sepertinya Tommy gak tau kalo kamu lagi--"

"Ssstt....." Ara menempelkan jari telunjuknya tepat di bibir Zayn, memintanya untuk tidak melanjutkan perkataan yang akan membuat dirinya semakin malu.

Zayn terdiam. Bukan karena mulutnya terkunci oleh jari telunjuk Ara, ia terdiam setelah mencium aroma Lip balm cherry dari bibir Ara yang membuatnya kesulitan menelan salivanya.

Bibir mungil itu begitu menggoda naluri kelakian Zayn untuk bisa menyesapnya nikmat.

"Zayn, gue cabut!" Tommy memilih pergi setelah merasa dirinya tidak di anggap keberadaannya oleh mereka.

"Tom!"

Tommy menoleh ke arah Zayn yang melempar kunci motornya, yang kemudian juga di balas olehnya yang juga melempar kunci mobilnya kepada Zayn. Mereka sudah terbiasa saling bertukar kendaraan jika memang saling membutuhkan.

"Aku antar kamu pulang." Zayn berucap setelah memastikan Tommy sudah pergi dari area cafe tersebut.

Ara mengangguk yang kemudian mengekori langkah Zayn yang akan mengantarnya pulang.

Suasana di dalam mobil kembali hening. Hanya terdengar deru mesin mobil yang melaju dengan santai.

Ara tak pernah bosan untuk mencuri pandang kepada Zayn yang begitu tenang di balik kemudinya. Pria itu sangat fokus mengarahkan pandangannya ke setiap sudut jalan.

Zayn menyadari akan curi-curi pandang Ara kepadanya. Ia pun menyembunyikan senyum bahagianya kepada alam yang seakan sedang mendukungnya.

"Ehem....." Zayn berdeham sambil memegang tenggorokannya yang tak kenapa-napa.

"Kak Zayn haus?" Ara menanyainya yang kemudian matanya di sibukkan mencari air mineral yang barangkali tersedia di mobil Tommy.

"Nggak." Zayn menyahut singkat dan lembut.

"Ehm, Kak. Makasih ya soal yang tadi. Sumpah, gak kebayang deh kalo sampe banyak orang yang tau."

Zayn hanya menanggapi perkataan Ara dengan senyum khasnya yang manis.

"Itu berarti tadi kamu lagi PMS?"

"Dari mana kak Zayn tau?"

"Wajah kamu tadi pucet banget, adikku juga sering gitu kalo lagi mau dapet."

Ara membulatkan matanya tak percaya, mendengar pengakuan Zayn yang ternyata memperhatikannya sedemikian detail tadi. Diam-diam ara tersenyum sumringah, mendapati kenyataan bahwa Zayn tak secuek seperti yang ia ketahui sebelumnya.

"Arah rumahku bukan lewat sini, Kak."

"Kita ke Mall dulu bentar."

"Ooh....."

"Berapa ukurannya?"

Ara lantas mengerutkan keningnya tak paham. "Ukuran apa?"

"Celana kamu." Zayn menjawabnya tanpa menoleh ke arah Ara yang kembali menganga tak percaya mendengar ucapan Zayn.

"Apa?!!"

Zayn menghentikan laju mobilnya setelah ia memasuki area parkir Mall yang ia tuju.

Sebenarnya Zayn tak mau berbuat demikian.Ia hanya merasa kasihan saja melihat Ara tetap memakai celananya yang kotor yang akan membuatnya tak nyaman. Ia pun juga merasa risih tadi ketika menyaksikan sendiri noda merah itu nampak kentara di celana warna dusty milik Ara.

"Kak Zayn yakin?"

Zayn tak menyahut apa-apa, ia pun sebenarnya tidak begitu yakin.

"Kamu yakin mau pake celana kotor itu?" Zayn menatap tepat ke bagian intim Ara yang langsung ditutupi oleh Ara dengan kedua tangannya.

"Kak Zayn jangan mesum ya!"

"Gak mesum, cuma risih," ujarnya di sela-sela tawa kecilnya mendapati Ara yang ketakutan dengan tatapan nakalnya.

Ting... ting...

Sebuah pesan masuk lewat ponsel Ara.

"Kamu chat berapa ukurannya, aku ke dalam sambil nyari minuman."

Ara menatap heran kepada Zayn yang mengirim pesan kepadanya. Dari mana ia bisa mendapatkan nomer telponnya? Pria itu mengerlingkan matanya sebelum akhirnya pergi masuk ke dalam Mall, meninggalkan Ara seorang diri menunggu di mobil.

Ara terkekeh geli ketika selesai mengirim pesan kepada Zayn yang kembali menanyai ukuran celananya. Bukan hanya itu, bahkan merk pembalut juga turut ia kirim di pesan tersebut.

"Rasain lo!" ucapnya di tengah tawanya yang membuat perutnya terasa sakit karena geli.

Zayn membulatkan matanya dengan sempurna begitu membaca pesan masuk dari Ara. Ia sungguh tak percaya Ara akan mengirim pesan seperti itu. Niat hati yang semula murni karena kasihan ingin membantu, kini berubah dirinya yang harus menanggung malu. Karena tidak sedikit orang yang menatapnya heran melihat dirinya berbelanja pakaian intim milik perempuan.

"Aurora!" kecamnya kesal.

Namun meski demikian ia tak akan menyesali pernah berbuat hal konyol seperti sekarang, selama Tommy tidak mengetahuinya. Bisa menjadi topik hangat seantero kampus kalau sampai sahabatnya itu memergoki dirinya yang sedang mengantre di kasir yang juga menatapnya sambil menahan tawa. SIALAN!!!

"Udah dapet yang aku pesan?" Tanya Ara ketika Zayn sudah kembali duduk di belakang kemudinya dengan wajah merah tak ubahnya kepiting rebus.

Zayn melempar 'benda kramat milik wanita' itu tepat di atas pangkuan Ara. "Sengaja ya mau bikin aku malu?" Wajah Zayn terlihat amat kesal.

Ara tersenyum menatapnya, bahkan senyum itu semakin melebar ketika mendapati pesanannya yang ternyata sesuai dengan permintaannya.

"Kan kak Zayn sendiri yang nantangin, aku cuma nurutin. Salah?"

Zayn menggaruk-garuk kepalanya frustasi. Sumpah, ini benar-benar pengalaman pertama dan akan menjadi yang terakhir. Zayn tak mau lagi mengulangi perbuatan konyol tersebut.

"Ehm, Kak, aku ke toilet dulu ya."

Ara membuka pintu mobilnya, lantas ia kembali menatap ke arah Zayn yang hanya terdiam.

"Jangan ngambek dong, Kak Zayn calon suami idaman loh. Sumpah, perempuan itu senang loh kalo dapat calon yang gak gengsi belanjain kebutuhan intim perempuan." Jelasnya berusaha mengembalikan senyum indah Zayn.

"Iya calon istri." Zayn menjawabnya enteng sambil tersenyum lebar pada Ara.

Ara terkesiap mendengarnya. Ini pasti gombalan Zayn untuk menggodanya. Ronanya tiba-tiba bersemu merah, diam-diam ia mengamini ucapan Zayn itu agar kelak bisa menjadi kenyataan.

Zayn senyum-senyum sendiri mengingat kejadian barusan. Ada rasa bahagia yang tersimpan di sudut hatinya ketika bisa ngobrol berdua saja dengan Ara. Gadis itu memang lain dari beberapa gadis yang pernah Zayn kenali sebelumnya. Seakan ada magnet yang begitu kuat untuk memikat hati Zayn untuk mengenalinya lebih dari sekedar teman biasa.

*

Terpopuler

Comments

Utiyem

Utiyem

zayn yang bilang, aku yang meleleh🤣🤣🤣

2023-09-18

2

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Pembalut aku saluuut padamu bisa mendekatkan Zayn dan Ara.aku tepok jidat dech thor

2023-01-02

0

Mom FA

Mom FA

sudahbaku fav tor , nyucil dulu ya🤗

2022-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Part 03
4 Part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157. Promosi Novel Baru
158 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Part 03
4
Part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157. Promosi Novel Baru
158
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!