Ara masih di sibukkan dengan tugasnya yang semalam belum selesai. Ia memilih duduk menyendiri di tengah-tengah taman samping perpustakaan, sambil mendengarkan musik kesukaannya lewat headphone yang terpasang di telinganya.
Gadis itu terus fokus membaca dan menyalin tugas dari dosen yang harus rampung sebelum jam kedua di mulai. Yup, semalam dirinya memang tidak bisa fokus menyelesaikan tugas itu karena merasa capek fisik dan perasaan, yang semakin ke sini semakin susah untuk terlepas dari perasaannya sendiri, mencintai Zayn dalam diam.
Keanu terus saja memandang lembut kepada Ara yang abai akan kehadirannya di sampingnya. Pria itu tak pernah merasa bosan duduk menemani Ara yang tak lama kemudian sudah rampung mengerjakan tugasnya.
"Udah?" tanyanya begitu mendapati Ara menutup buku tebal yang ia baca sedari tadi.
Ara mengangguk letih. Benar-benar mode kejar target yang ia lakukan barusan, akibat semalaman pikirannya tersita penuh oleh tentang Zayn.
"Sorry ya, kemaren gue ninggalin lo gitu aja." Keanu meraih tangan Ara untuk ia genggam.
Ara hanya mengangguk, sambil menarik tangannya menolak genggaman hangat dari Keanu.
"Gimana kondisi saudara lo?"
"Udah mendingan. Cuma butuh istirahat dan cukup rawat jalan di rumah aja."
Ara mengangguk paham, sedang matanya menyapu ke arah sekitar mencari sosok Zayn yang tak ia temui sama sekali hari ini.
"Cari siapa?" Keanu ikut memandang ke arah Ara memandang.
"Gak cari siapa-siapa. Cuma ngerasa aneh aja, tumben-tumbenan nih taman kok sepi." Kilahnya pada Keanu yang mulai meraih headphone Ara, melepasnya kemudian turut mendengar lagu yang di dengar olehnya.
"Masih suka dengerin ini?" tanyanya begitu mendapati 'Tentang Rasa' lagu milik Astrid berputar merdu.
Ara hanya tersenyum. Entah kenapa dari jaman SMA hingga sekarang ia sangat menyukai lagu tersebut. Hingga sampai detik ini, seakan isi dari lagu tersebut menjadi kenyataan dan sangat mengena di hatinya. Tentang rasa untuk Zayn.
"Kantin yuk, gue traktir apapun yang lo pesan, sebagai permintaan maaf gue kemarin," ajak Keanu.
Ara mengiyakan dan mereka pun sama-sama jalan beriringan menuju kantin.
Netra Ara sangat awas memperhatikan sekitar, begitu ia sudah berada di kantin. Harapannya tentu ia ingin menemukan Zayn yang sangat ia rindukan, padahal hanya sehari tak bertemu.
"Mau pesan apa?" Keanu menanyai Ara yang terlihat tak bergairah.
"Es lemon aja." Ara menjawab datar.
"Yakin cuma pesan minum?"
Ara hanya mengangguk dan tak menunggu lama Keanu langsung menuju stand minuman yang di pesan Ara.
Ara merasa tak bersemangat sekali hari ini, seseorang yang telah menjadi penyemangatnya benar-benar tak ada kabarnya. Berulang kali ia mencoba mengirim pesan pada Zayn, sekedar mencoba menanyai keberadaannya, namun selalu ia batalkan.
Sampai-sampai ia mencari kabar melalui akun media sosial milik Zayn, namun nyatanya Zayn tak begitu aktif di laman sosial media miliknya. Hingga ia benar-benar abai dengan kedatangan Keanu yang sudah duduk memandanginya.
"Lo kenapa sih, dari tadi gue perhatiin kayak ada sesuatu yang di pikirin?" Lagi-lagi Keanu meraih tangan Ara, menggenggam dan mengusapnya lembut.
Ara menarik nafas yang telah menyesakkan dada akibat menahan rindu yang tak terbalas, kemudian mengeluarkannya lewat hembusan rasa yang mulai pasrah dengan kenyataan.
Gadis itu mengulaskan senyumnya pada Keanu.Pria itu masih sama seperti dulu, selalu ada disaat ia dalam keadaan tak baik-baik saja.
"Makasih, Ken." Ara membalas genggaman tangan Keanu padanya.
"Makasih dalam hal apa nih?" Keanu menanyainya curiga.
"Makasih atas kebaikan lo selama ini. Sorry kalo gue kadang gak peduliin lo." Ara mengucapkannya masih dengan senyumnya yang terukir.
Keanu membalas senyum itu dengan begitu senang. Mereka saling bertatap masih dalam genggaman tangan yang tak lepas.
Tommy memandang tak suka dengan sesuatu yang ia tonton. Ia yang memang sangat mendukung Zayn untuk bersama dengan Ara, kali ini harus menyaksikan sendiri kedekatan Keanu dengan Ara yang sepertinya sudah naik level.
Tak mau membuang bukti, ia lantas merekam kedekatan mereka untuk ia kirim kepada Zayn, agar Zayn lebih cepat bergerak mendekati Ara selagi mereka, Ara dan Keanu belum jadian.
Ara menyadari tatapan tajam Tommy padanya, tapi ia tak peduli itu. Karena setahunya Tommy memang tak pernah suka padanya.
Tommy masih betah memandangi Ara dengan senyum devilnya. Mereka sama-sama saling melempar tatapan devil dari kejauhan.
Sebenarnya dari awal Tommy sudah tahu kalau Ara memendam rasa suka kepada Zayn, ia pun bahkan membantu memberi kesempatan pada Ara untuk bisa mendapatkan perhatian Zayn, meski cara yang ia lakukan terkesan seolah dia tidak menyukai Ara dengan cara sering menghukumnya saat kegiatan ospek kemarin, padahal sebenarnya hal itu tulus ia lakukan demi bisa mendekatkan mereka, Ara dan Zayn.
"Ehm, Ken. Gue balik dulu ya, masih ada kelas lagi nih." Ara beranjak yang kemudian di ikuti Keanu yang berjalan beriringan dengannya.
"Gue anter sampe depan kelas ya?" Keanu berucap yang di balas anggukan setuju dari Ara.
*
Zayn terus mencermati video Ara dan Keanu, yang Tommy kirim lewat ponselnya. Tak suka, perasaan itu sangat kentara di mimiknya kali ini. Entah kenapa ada rasa sesak yang membuatnya gelisah setelah menyadari bahwa Ara membalas genggaman tangan Keanu padanya.
Rasa itu tiba-tiba saja menyelinap masuk kedalam hatinya. Sebuah rasa yang entah sejak kapan telah singgah dan sulit untuk menghindarinya. Zayn masih takut untuk mengartikan rasa itu, ia pun masih belum yakin dengan hatinya untuk menamai rasa itu dalam arti jatuh cinta yang sebenarnya.
"Zayn, gue haus." Bella merengek manja pada Zayn yang seharian telah menemaninya di rumahnya. Pria itu lantas segera mematikan ponselnya, menyimpannya kembali kedalam saku celananya.
Zayn meraih minuman jus jeruk yang telah tersedia di meja itu, kemudian menuntun Bella untuk meminumnya.
Bella menyambutnya dengan senyum yang penuh licik, tak menunggu lama ia pun melancarkan aksinya lewat cara sedikit menumpahkan jus jeruk itu ke bajunya.
"Uups, yaach......." Gadis itu pura-pura panik dengan kecerobohan yang di sengaja.
"Tolong bantuin ambilin tissue Zayn," pintanya yang kemudian Zayn meraih tissue yang juga tersedia di meja itu, lantas mengambilkan beberapa helai tissue ke arah Bella yang terus sibuk membersihkan bajunya yang basah dengan tangan kosongnya.
"sini." Zayn meraih tangan Bella kemudian mengelap bersih tangan itu dengan tissue yang di pegangnya.
Bella tersenyum nakal memandangi Zayn yang semakin menggairahkan menurutnya.
Bella menggenggam posesive tangan Zayn, dan sedetik kemudian tangan Zayn telah berpindah ke dada montok Bella yang juga basah. "Bantu bersihin yang disini juga," ucapnya dengan kerlingan mata yang nakal.
Speechless.
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Utiyem
obral dada obral dada. obral dada bela yang montok
2023-09-18
0
Utiyem
sek2 saudara jauh e bukan bela kan?
2023-09-18
1
Yani Cuhayanih
Tuuh jebakan Bela kena sama Zayn ooh ayolah thor selamatkan Zayn
2023-01-02
0