Chap. 13 : Bergabung dengan Black Rain

Mengikuti saran dari Cecilia, akhirnya saat ini aku resmi menjadi bagian dari organisasi bernama 'Black Rain' yang diketahui oleh orang bernama Murasaki Oita-san ini. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya, tapi aku yakin pasti hal yang tidak baik.

Dari yang aku tahu, organisasi ini bertujuan untuk membasmi monster-monster di daerah Kyoto dan sekitarnya. Setelah bergabung, pemimpin mereka—Murasaki Oita-san memberikan aku beberapa penjelasan tentang dunia yang baru aku masuki ini. Dan salah satunya adalah Exception.

"Kami disebut sebagai Exception."

"Exception?"

"Orang-orang yang memiliki kekuatan melebihi manusia normal, untuk orang-orang normal, keberadaan kami memang jarang diketahui sehingga wajar bagimu tidak pernah mendengar tentang kami. Lagipula orang awam menganggap kami sebagai mitos atau rumor belaka."

"Hmm … aku memang pernah mendengar hal-hal seperti itu. Tapi aku tidak menyangka kalau kalian benar-benar ada."

"Ya, begitulah misteri dunia ini."

Benar-benar dunia yang penuh misteri. Katanya manusia sudah menjelajahi semua tempat di daratan bumi, tapi buktinya mereka masih belum menemui orang-orang seperti ini. Aku pun tersenyum tipis dan kembali mengobrol bersama Murasaki-san.

"Jadi, apa Exception benar-benar sekuat itu?"

"Jika dibandingkan dengan manusia biasa, Exception jauh lebih kuat dari mereka. Dan mereka memiliki beberapa jenis yang akan aku jelaskan sekarang."

"Baiklah."

"Seperti yang kau tahu, otak manusia memiliki sebuah limiter yang tercipta sebagai pembatas agar tubuh seperti otot dan sebagainya tidak bekerja berlebihan dan merusak dirinya sendiri."

"Seperti pembatas alami di alam bawah sadar manusia?" tebakku.

Murasaki-san mengangguk. "Tapi para Exception adalah sebagian orang yang berhasil meningkatkan, melewati, bahkan merusak limiter yang ada pada otak mereka sehingga memiliki kekuatan yang diluar nalar. Dan berkat hal itu, mereka jadi memiliki beberapa kemampuan unik berdasarkan dari diri dan kepribadian mereka."

"Jadi begitu, karena keunikan yang masing-masing Exception miliki, mereka jadi memiliki kemampuan yang berbeda?"

"Meski bisa dibilang berbeda-beda, tapi kemampuan mereka dapat diperkecil ke dalam lima jenis berbeda."

Inti dari penjelasannya, Elemental adalah seseorang yang memiliki kekuatan yang berhubungan dengan alam dan dapat memanipulasinya. Contohnya adalah api, air, tanah, listrik, dan angin. Tetapi ada beberapa elemen yang memiliki level yang lebih tinggi, contohnya kegelapan dan cahaya. Beberapa elemen juga bisa berevolusi menjadi lebih tinggi contohnya air menjadi es, api menjadi lava.

Dan yang kedua adalah Physical Strength, orang yang memiliki kemampuan untuk memperkuat tubuh. Tidak hanya memperkuat, mereka juga bisa merubah tubuh menjadi lebih cepat, lebih ringan, atau lebih berat. Physical Strength juga dapat memaksa penggunanya mencapai batas kemampuan tubuhnya.

Selanjutnya ada Transformation, penggunanya bisa menciptakan benda dengan menggunakan auranya. Benda yang dapat dibuat juga fleksibel, dapat keras maupun lembut, bisa berbentuk padat, cair, maupun gas, dan juga dapat digunakan untuk bertahan ataupun menyerang. Kekuatan benda yang diciptakan oleh pengguna Transformation sepenuhnya tergantung pada seberapa kuat aura penggunanya.

Keempat ada Mind Power, merupakan kekuatan pengendali gravitasi menggunakan pikiran, bisa dibilang telekinesis. Mereka dapat menggerakkan, mengangkat, atau memindahkan benda menggunakan pikiran. Kemampuan Mind Power juga memiliki beberapa jenis lagi yang sudah diketahui adalah ESPer dan pencipta ilusi.

Dan yang terakhir adalah Unique Skill, Skill yang berbeda yang dimiliki setiap Exception. Unique Skill ini bisa digabungkan dengan jenis Exception lainnya atau bahkan bisa saja tidak berhubungan sama sekali, tergantung dengan Exception itu sendiri. Unique Skill ini ada di dalam semua diri para Exception, tapi tidak semua dari mereka bisa mengeluarkan kemampuannya.

Setelah mendengar penjelasan panjang lebar dari Murasaki-san. Aku jadi memikirkan sesuatu, aku bisa menciptakan sebuah pedang lewat aura yang aku keluarkan—lebih tepatnya pinjam dari Cecilia, sih. Besar kemungkinan kalau aku adalah seorang Transformation.

"Ngomong-ngomong, apa kau sudah bisa mengeluarkan aura yang ada di dalam tubuhmu, kan?" tanya Murasaki-san.

"Iya. Sepertinya sudah."

"Bisa kau tunjukkan hal itu kepadaku?"

Aku kemudian memfokuskan diri untuk mengeluarkan aura di seluruh tubuhku, seperti yang sudah diajarkan oleh Cecilia. Secara perlahan-lahan, mengalirkan dari kepalaku dan menyebarkannya ke seluruh tubuh.

Fyuushh…

Setelah beberapa detik, aura hijau transparan dapat terlihat mengelilingi seluruh tubuhku.

"Begini?" tanyaku.

"Benar. Sekarang coba kau alirkan auramu itu ke telapak tanganmu."

Aku kemudian memusatkan seluruh aura yang tersebar di sekitar tubuhku menuju ke telapak tangan. Setelah berhasil melakukannya, Murasaki-san kemudian berdiri dari tempat duduknya dan mengulurkan tangannya—aku pun juga melakukan hal yang sama.

"Jabat tanganku."

Degh…

Setelah menjabat tangannya, aku merasakan aura yang tidak biasa di dalam tubuhku. Aura yang sangat berbeda dengan yang aku miliki mengalir masuk ke dalam tubuhku dan menciptakan sebuah daya kejut yang membuatku merasa seperti tersetrum.

Bzztt… Bzztt…

Lalu tiba-tiba keluar beberapa percikan listrik di sekujur tangan kananku. Selain di awal tadi, percikan listrik yang menari-nari bebas ini tidak memberikan rasa sakit pada tubuhku.

"Apa ini?"

"Itu adalah kekuatanmu, kau adalah seorang Elemental dengan tipe listrik."

"Listrik?"

Kami pun selesai berjabat tangan dan bersamaan dengan itu, percikan listrik yang ada di tanganku pun juga ikut menghilang. Tapi masih ada yang mengganjal di dalam pikiranku, bukankah aku seorang Transformation karena bisa menciptakan pedang dengan aura? Tapi kenapa aku juga bisa mengeluarkan listrik?

Saat aku sedang bingung seperti itu, Cecilia kemudian masuk ke dalam pikiranku dan menjawab pertanyaanku.

"Yang kau keluarkan sebelumnya adalah aura milikku. Saat kau menggunakan auraku kau adalah seorang Transformation, tapi saat menggunakan aura milikmu sendiri kau adalah seorang Elemental."

Ternyata begitu penjelasannya. Itu memang masuk akal tapi sepertinya ini adalah hal yang jarang terjadi, jadi untuk sekarang aku akan merahasiakannya dulu darinya.

"Selamat, kau sudah resmi menjadi seorang Exception saat ini. Ada apa? Apa kau tidak senang? Wajahmu terlihat seperti orang bingung?"

"A-Ah … tidak. Aku senang, kok. Tapi aku hanya bingung saja, bagaimana anda bisa melakukannya?"

"Kalau soal itu, itu adalah kekuatan dari Unique Skill milikku, Knowing. Aku bisa meningkatkan limiter seseorang agar dapat menjadi Exception, meskipun hanya beberapa orang saja yang dapat aku bangkitkan kekuatannya. Dan tentu saja masih ada beberapa kemampuan menguntungkan lainnya dari Unique Skill milikku ini."

Jadi kemampuannya bukan hanya itu saja, ya? Tentu saja, dia adalah orang yang kuat dan juga waspada. Ia tidak secara sembarangan membicarakan kemampuannya.

"Aku mengerti."

"Ngomong-ngomong, Iraya-kun. Bisa tunggu disini sebentar? Ada seseorang yang ingin aku temui."

"Baiklah."

Dia lalu pergi keluar dari ruangan ini entah kemana dan aku disuruh untuk menunggunya di sini. Ternyata orang itu tidak seburuk dan semengerikan yang aku pikirkan, meskipun aura yang dimilikinya memang benar-benar mengintimidasi.

Aku juga menyadari kalau Cecilia dari tadi tidak terlalu banyak bicara. Kepalaku terasa sangat sunyi dari tadi dan aku pun memanggilnya.

"Oi, Cecilia."

"Ada apa?"

"Tumben kau diam, apa aku melakukan suatu kesalahan?"

"Tidak, aku rasa semuanya sudah lumayan benar. Dan aku beruntung kalau hal ini berjalan cukup lancar."

"Jadi, apa ini semua sudah sesuai dengan rencanamu? Bergabung dengannya dan membangkitkan kekuatan baruku," tanyaku.

"Menerima tawarannya memang sudah aku rencanakan sejak awal bertemu dengannya, tapi aku tidak menyangka kalau kau mendapatkan kemampuan barumu tersendiri. Itu diluar dugaanku."

"Ya, kukira aku adalah seorang Transformation. Tapi ternyata itu semua adalah milikmu dan Elemental listrik adalah kekuatanku yang sebenarnya."

"Ya, aku juga sedikit terkejut."

Cklek…

"Dia kembali," ucap Cecilia.

Cecilia menyadari kalau Murasaki-san sudah kembali sehingga kami pun langsung memotong pembicaraan kami agar tidak ketahuan. Yang masuk ke ruangan itu memang benar adalah Murasaki-san, tapi ada seseorang lagi yang bersamanya kali ini.

"Murasaki-san, dia kan …."

"Orang ini akan menjadi partner mu selama kau bergabung di sini."

Orang yang datang bersama dengan Murasaki-san memang tidak asing bagiku. Tinggi orang itu setara dengan pundakku, rambutnya panjang dengan warna pirang yang terurai lurus sampai ke punggung, wajahnya putih dan tatapan matanya tajam. Tidak salah lagi, ia adalah gadis yang membantai monster malam itu.

"… Kau?"

Ia terlihat bingung dengan keberadaanku di sini dan aku pun juga tidak tahu harus mengatakan apa. Tiba-tiba saja Murasaki-san memasangkan kami begitu saja.

"Senang bertemu denganmu …, kurasa."

"Kenapa dia ada di sini?"

"Dia berubah pikiran dan akhirnya bergabung dengan kita disini," jelas Murasaki-san.

Tapi dia mengabaikan salamku dan malah berbicara pada Murasaki-san. Hah … sepertinya dia adalah tipe orang yang sulit dekat dengan orang baru. Bagaimana caranya aku akrab dengan dia.

"Dan kau menerimanya?" tanya gadis itu ke Murasaki-san.

"Tentu saja! Ini adalah kesempatan yang bagus bagi kita karena kita juga masih kekurangan orang di sini. Dan kau bisa mengetesnya sendiri, kau akan terkejut dengannya."

"Terkejut?"

Gadis itu menatapku dengan tatapan tajam. Iris mata hijaunya bertatapan langsung dengan mataku dan tatapan yang diberikannya benar-benar mengintimidasi bagi orang sepertiku, padahal dia terlihat lebih lemah dariku.

"Boleh aku mengujinya?"

"Lakukan sesukamu dan lihatlah hasilnya sendiri."

Aku tidak bisa mengikuti percakapan mereka karena aku tidak tahu apa yang sedang dibicarakan. Gadis itu sepertinya ingin mengetes kemampuanku dan setelah melirik ke arahku sebentar, dia kemudian keluar dari ruangan itu.

Aku yang bingung dengan tingkahnya pun hanya disuruh oleh Murasaki-san untuk mengikutinya.

"Sebaiknya kau mengikutinya."

"Mmm … mengikutinya kemana, ya?"

"Kau akan tahu nanti."

Meskipun masih belum tahu harus mengikutinya kemana, tapi pada akhirnya aku tetap mengikutinya keluar dari ruangan ini. Dan sebelum aku pergi, Murasaki-san sempat berbicara sesuatu padaku.

"Kita bicarakan soal perusahaan itu nanti, ya?"

Perusahaan, ya. Sesuatu yang menyeretku ke sisi dunia ini. Akan kupastikan aku bisa melewati ujian ini dan membalaskan dendam ke orang yang menyakiti ibuku. Itu pasti.

**

Aku terus mengikuti gadis itu dari belakang. Selama perjalanan dia belum pernah bicara sepatah kata pun padaku. Apa dia benar-benar akan jadi partnerku? Tapi setelah itu, kami pun sampai di sebuah bukit belakang di pinggiran Kyoto yang tak jauh dari Cafe tadi.

Kami berdua memasuki kawasan bukit itu dan terus masuk lebih dalam. Saat sudah masuk lebih dalam, kami berhenti di sebuah tanah kosong yang berada di tengah pepohonan lebat seperti sudah dirancang untuk dipakai sebagai tempat pertarungan.

Gadis itu kemudian membalikkan badannya dan akhirnya berbicara kepadaku.

"Aku akan mengujimu, jika kau berhasil melewati ini, kau aku akui pantas menjadi partnerku," ucapnya singkat.

"Ba-baiklah … seperti apa jenis ujiannya?"

"Mudah saja. Jika kau berhasil menghindari satu seranganku, kau aku anggap lulus."

"Hanya satu serangan, kan? Baiklah!"

"Kalau begitu, aku mulai."

"Silahkan."

Aku memasang kuda-kuda dan bersiap kalau saja dia akan menyerangku. Kalau soal bertarung tangan kosong, aku rasa aku tidak akan kalah dengannya.

Swuuush…

Sudah beberapa saat aku menunggu, tapi tidak ada yang terjadi. Gadis itu juga tidak terlihat akan bertarung karena posisinya yang masih santai dengan kedua tangannya yang berada di dalam kantung Hoodie.

Karena terlalu lama menunggu, aku pun mengendurkan kuda-kudaku dan berbicara padanya.

"Ano … apa kau benar-benar akan—"

Buughh…

"A-apa itu?"

Tiba-tiba sebuah pukulan seperti mendarat tepat di pipiku. Membuatku terkejut dan sedikit kehilangan keseimbangan, meskipun aku tidak sampai terjatuh.

Baaghh… Buughh…

Serangan tak terlihat itu kembali menyerangku, kali ini sebanyak dua kali dan membuatku sedikit goyah, tapi masih tetap bisa berdiri. Aku melihat ke arah gadis itu, ia masih belum pindah dari tempatnya. Lalu dari mana serangan tadi berasal.

"Mana sikap percaya dirimu yang tadi?" ucapnya meremehkanku.

Dia mengejekku. Tapi aku tidak memiliki waktu untuk meresponnya karena sedang sibuk melindungi kepalaku dari serangan tak terlihat itu.

Buughh…

"Tcih!"

Tapi serangan itu kembali menyerangku, kali ini mengarah di perutku dan membuatku melangkah mundur sambil memeganginya. Ini tidak bisa dibiarkan, aku tidak tahu arah serangannya karena aku tidak bisa melihatnya. Aku bahkan tidak bisa mencium bau atau mendengar suaranya, ini terlalu curang untuk sebuah tes.

Aku kemudian melirik ke arahnya dan menyadari kalau dia terlihat tidak siap. Jika serangan tak terlihat ini berasal darinya, itu berarti aku tinggal menyerangnya dan serangannya akan berhenti.

Bzztt… Swuuush…

"Hn …?"

Aku memfokuskan aura di tanganku dan bergerak cepat untuk melesat ke arahnya. Serangan ke arah alat gerak yang membuatnya tidak bisa bergerak untuk sementara. Tapi sayangnya, semua tidak berjalan sesuai rencanaku.

Tep…

Saat aku sudah mendekatinya, gadis itu dengan tepatnya menghindari seranganku dengan sedikit gerakan ke samping.

"Eh?"

Bruughh…

Saat aku melewatinya dan tidak mengenai apapun, ia langsung menjegal kakiku dan di saat yang bersamaan mendorong punggungku. Persis seperti apa yang dia lakukan malam itu saat aku juga mencoba untuk menyerangnya.

Gadis ini sangat kuat. Padahal aku sudah mempercepat gerakanku dengan aura tapi ia masih bisa menghindariku dengan cara yang sama. Saat aku mencoba untuk bangun dan mundur, Cecilia tiba-tiba menyarankan sesuatu padaku.

"Iraya, ini adalah satu-satunya cara untuk lulus dalam ujian ini. Coba alirkan auramu pada daerah mata."

Benar juga! Itu bisa dipakai saat ini. Kenapa aku tidak memikirkannya dari tadi. Gadis itu kemudian berbicara padaku dan sepertinya aku akan gagal pada ujian ini.

"Sayang sekali, sepertinya kau gagal pada ujian ini. Padahal aku sedikit berharap padamu dan—"

"Tunggu dulu!"

"Hnm?"

Aku menyelak perkataannya. Setelah ini aku tidak akan gagal, aku harus memastikan kalau dia mau mendengarkanku dan membiarkanku menjalani ujian ini sekali lagi.

"Berikan aku satu kesempatan lagi!"

"Tapi kau sudah gagal, tidak ada yang perlu kau buktikan lagi."

"Serang aku sekali lagi, dengan serangan yang bisa membunuhku!" ucapku meyakinkannya.

Keheningan sempat terjadi sesaat setelah aku bicara seperti itu. Ia sepertinya sedikit tertarik dengan kata-kataku dan gadis itu pun mulai berbicara lagi.

"Kata 'membunuh' itu, tidak bisa kau ucapkan sembarangan. Apa kau yakin dengan hal itu?"

"Ya, sangat yakin! Aku harus lulus ujian ini "

"Hah … kalau begitu bersiaplah."

Yosh! Aku berhasil meyakinkannya. Aku kemudian melompat ke belakang untuk memperlebar jarak sekaligus mengalirkan auraku ke daerah mata. Dan saat aku melakukannya, aku dapat melihat sesuatu yang tidak aku duga sebelumnya.

"Bagaimana?" tanya Cecilia.

"Hehe … kau pasti bercanda."

Swuuushh…

"Ini dia!"

Serangan itu kemudian datang, saat serangan itu telah berada di samping telingaku, aku mengeluarkan senyum tipis lalu menarik kepalaku sedikit ke belakang yang untuk pertama kalinya berhasil menghindari serangan tak terlihatnya.

"Bagaimana?!"

Satu serangan itu berhasil aku hindari dan tentu saja aku akan lulus ujiannya. Aku tersenyum lebar dan menunggu bagaimana reaksi gadis itu saat aku berhasil menghindari serangannya.

Beberapa saat berlalu, tapi ia tidak bereaksi apa-apa dan hanya melihatku dengan wajah tanpa ekspresi seperti malas bertemu denganku. Dan tanpa mengucapkan sepatah kata, gadis itu berbalik badan dan berniat pergi dari sini.

"Oi! Bagaimana dengan ujiannya?! Aku lulus, kan?" tanyaku.

Gadis itu seakan biasa saja saat aku berhasil melewati ujiannya. Tapi meski begitu, ia menghentikan langkahnya dan mulai berbicara soal serangan barusan.

"Jadi … kau melihatnya?"

"Y-Ya, begitulah."

"Jadi itu yang spesial darimu. Ngomong-ngomong, namaku Ririsaka Herlin, kau bisa memanggilku Herlin."

"Eh? Tu—"

"Hari ini cukup sampai di sini saja, besok pagi kita akan bertemu di Haiiro Cafe untuk membicarakan kedepannya."

"Makanya tunggu sebentar!"

"Oh iya satu lagi …"

"Hn?"

"… Semoga kita bisa akrab, Iraya."

Dan setelah mengucapkan kata itu, ia pun pergi dari sini. Tidak ada yang bisa aku lakukan lagi untuk menahannya dan pada akhirnya aku membiarkannya pergi, tapi yang pasti aku lulus dari ujian ini dan besok akan bertemu dengannya lagi di Cafe yang sama.

"Apa dia benar-benar ingin jadi partnermu?" tanya Cecilia.

"Entahlah, aku juga tidak tahu."

Dan dengan begitu, ujianku pun berjalan dengan cukup lancar dan aku sudah resmi menjadi anggota Black Rain serta partner dari gadis bernama Ririsaka Herlin.

Bersambung

Episodes
1 Chap. 1 : Pertemuan Pertama
2 Chap. 2 : Bertemu Langsung
3 Chap. 3 : Perempuan Misterius
4 Chap. 4 : Ditarik Lebih Dalam
5 Chap. 5 : Menolak Tawarannya
6 Chap. 6 : Ada yang Aneh dengan Hasuki-san
7 Chap. 7 : Bertarung Melawan Hasuki-san
8 Chap. 8 : Jalan-Jalan Sebentar
9 Chap. 9 : Mengungkap Insiden Hasuki-san
10 Chap. 10 : Mengungkap Insiden Hasuki-san (2)
11 Chap. 11 : Pertarungan Ulang
12 Chap. 12 : Kebenaran
13 Chap. 13 : Bergabung dengan Black Rain
14 Chap. 14 : Awal Cerita Baru
15 Chap. 15 : Misi Pertama
16 Chap. 16 : Misi Berlanjut
17 Chap. 17 : Herlin vs Inugami
18 Chap. 18 : Misi Selesai!
19 Chap. 19 : Berlatih Dengan Herlin
20 Chap. 20 : Masalah Baru di Sekolah
21 Chap. 21 : Rencana Herlin
22 Chap. 22 : Menyusun Rencana Balas Dendam
23 Chap. 23 : Masalah Kecil Sebelum Bencana Besar
24 Chap. 24 : Rencana Balas Dendam Sempurna Sudah Siap!
25 Chap. 25 : Kerusuhan Dimulai
26 Chap. 26 : Sukses Besar
27 Chap. 27 : Muncul Masalah Baru
28 Chap. 28 : Penyerangan Mall
29 Chap. 29 : Operasi Penangkapan Subject C
30 Chap. 30 : Bertemu Orang Aneh
31 Chap. 31 : Herlin vs Dua Assassin
32 Chap. 32 : Insiden Mall Berakhir
33 Chap. 33 : Hukuman Dari Oita-san
34 Chap. 34 : Oita-san & Ishikawa-san
35 Chap. 35 : Tugas Untuk Ishikawa-san
36 Chap. 36 : Senjata Baru Iraya
37 Chap. 37 : Meminta Izin Untuk Persiapan Turnamen
38 Chap. 38 : Turnamen The One
39 Chap. 39 : Pertandingan Pertama, Iraya vs Hayate
40 Chap. 40 : Pertandingan Pertama, Iraya vs Hayate (2)
41 Chap. 41 : Ucapan 'Selamat'
42 Chap. 42 : Rapat Pemimpin Kuni no Hashira
43 Chap. 43 : Unique Skill
44 Chap. 44 : Wanita Aneh Masuk ke Kamarku
45 Chap. 45 : Pertandingan Kedua, Iraya vs Oukami
46 Chap. 46 : Pertandingan Kedua, Iraya vs Oukami (2)
47 Chap. 47 : Pertemuan Dua Assassin
48 Chap. 48 : Aku Akan Bangkit Kembali!
49 Chap. 49 : Bertemu Calon Anggota Baru Black Rain
50 Chap. 50 : Kuromichi Anna & Kurobane Mei-senpai
51 Chap. 51 : Pertaruhan
52 Chap. 52 : Sesuatu Di Dalam Pedang
53 Chap. 53 : Anggota Baru Black Rain, Kurobane Mei
54 Chap. 54 : Misi Bagi Ishikawa-san
55 Chap. 55 : Primadona Sekolah
56 Chap. 56 : Bertemu Dengan Lawan Masing-Masing
57 Chap. 57 : Iraya vs Delta
58 Chap. 58 : Kurobane Mei vs Klon Delta
59 Chap. 59 : Herlin vs Astaroth
60 Chap. 60 : Keluar Dari Laboratorium
61 Chap. 61 : Bala Bantuan yang Mengubah Segalanya
62 Chap. 62 : Setelah Misi Selesai
63 Chap. 63 : Rekan Rahasia
64 Chap. 64 : Kompetisi Internal Kelas
65 Chap. 65 : Membeli Bahan-Bahan
66 Chap. 66 : Kompetisi Internal Kelas yang Terganggu
67 Chap. 67 : Serangan Balasan
68 Chap. 68 : Rencana Terhebat
69 Chap. 69 : Menuju ke Rumah Iraya
70 Chap. 70 : Kebenaran yang Terungkap
71 Chap. 71 : Kebenaran yang Terungkap (2)
72 Chap. 72 : Permintaan Kecil Oita-san Kepada Ryuzaki
73 Chap. 73 : Latihan Pedang Bersama Tetsu
74 Chap. 74 : Uji Tanding Dengan Mei-senpai
75 Chap. 75 : Serangan Balasan Dimulai!
76 Chap. 76 : Black Rain vs Para Assassin
77 Chap. 77 : Angin Melawan Api
78 Chap. 78 : Pertahanan Terkuat Melawan Serangan Paling Brutal
79 Chap. 79 : Reuni Teman Lama
80 Chap. 80 : Asal Usul Delta
81 Chap. 81 : Pertarungan Bagi Cecilia
82 Chap. 82 : Murasaki Oita vs Astaroth
83 Chap. 83 : Pertarungan Menjadi Lebih Besar
84 Chap. 84 : Serangan di Tokyo
85 Chap. 85 : Serangan di Tokyo (2)
86 Chap. 86 : Serangan di Tokyo (3)
87 Chap. 87 : Serangan di Osaka
88 Chap. 88 : Serangan di Nagoya
89 Chap. 89 : Berkumpul Kembali
90 Chap. 90 : Kerjasama Dadakan
91 Chap. 91 : Pengorbanan Oita-san
92 Chap. 92 : Pemulihan Mental Iraya
93 Chap. 93 : Puncak Pertarungan
94 Chap. 94 : Kemenangan Tanpa Perayaan
95 Chap. 95 : Anggota Black Rain Kembali Bertambah!
96 Chap. 96 : Menghapus Luka Masa Lalu
97 Chap. 97 : Menjadi Organisasi Kecil
98 Special Chapter : Liburan!
99 Special Chapter : Liburan! (2)
100 Special Chapter : Liburan! (3)
101 Chap. 98 : Perjalanan Menuju Jepang
102 Chap. 99 : Ressurection
103 Chap. 100 : Membangkitkan Satu Orang Lagi
104 Chap. 101 : Assassin
105 Chap. 102 : Ardenter dan Nimis
106 Chap. 103 : Hari Baru, Senjata Baru
107 Chap. 104 : Pedang Baru Berhasil Didapatkan!
108 Chap. 105 : Gadis Aneh
109 Chap. 106 : Sparing
110 Chap. 107 : Penyelidikan!
111 Chap. 108 : Saatnya Bertindak
112 Chap. 109 : Selesai Dengan Damai
113 Chap. 110 : Berkunjung
114 Chap. 111 : Misi di Nagoya
115 Chap. 112 : Satu Orang Tambahan
116 Chap. 113 : Sebelum Misi
117 Chap. 114 : Duel Harga Diri
118 Chap. 115 : Iraya vs Oukami (Lagi)
119 Chap. 116 : Rencana Taman Hiburan
120 Chap. 117 : Rencana Taman Hiburan (2)
121 Chap. 118 : Menjemput Para Idol
122 Chap. 119 : Konser Yang Tidak Selesai
123 Chap. 120 : Kerusuhan Menyebar
124 Chap. 121 : Solusi
125 Chap. 122 : Tenda Sirkus
126 Chap. 123 : Pertarungan Di Dalam Tenda Sirkus
127 Chap. 124 : Sumber Masalah
128 Chap. 125 : Pertarungan Yang Menyulitkan
129 Chap. 126 : Tidak Adil
130 Chapter 127 : Jalan Yang Aku Pilih
131 Chapter 128 : Saatnya Arisu Beraksi
132 Chapter 129 : Fase Kedua
133 Chap. 130 : Perjalanan Menuju Stasiun Radio
134 Chap. 131 : Masuk Ke Stasiun Radio
135 Chap. 132 : Pil Elemen
136 Chap. 133 : Cube of Death
137 Chap. 134 : Pertarungan Ahli Beladiri
138 Chap. 135 : Puncak Trik Kotor
139 Chap. 136 : Pertarungan Di Lantai Atas
140 Chap. 137 : Solilokui Murasaki Oita
141 Chap. 138 : Sang Bintang Utama
142 Chap. 139 : Perasaan Arisu
143 Chap. 140 : Tidak Berubah
144 Chap. 141 : Kejutan Ulang Tahun
145 Chap. 142 : Selamat Tinggal
146 Chap. 143 : Mengejar Ketertinggalan
147 Chap. 144 : Sang Assassin, Dantalion
148 Chap. 145 : Membuat Keributan Di Bar
149 Chap. 146 : Interogasi
150 Chap. 147 : Target Yang Familiar
151 Chap. 148 : Room and Door
152 Chap. 149 : Akhir yang Tak Diinginkan
153 Chap. 150 : Gadis Asing Di Keluarga ku
154 Chap. 151 : Kastil Blaircass
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Chap. 1 : Pertemuan Pertama
2
Chap. 2 : Bertemu Langsung
3
Chap. 3 : Perempuan Misterius
4
Chap. 4 : Ditarik Lebih Dalam
5
Chap. 5 : Menolak Tawarannya
6
Chap. 6 : Ada yang Aneh dengan Hasuki-san
7
Chap. 7 : Bertarung Melawan Hasuki-san
8
Chap. 8 : Jalan-Jalan Sebentar
9
Chap. 9 : Mengungkap Insiden Hasuki-san
10
Chap. 10 : Mengungkap Insiden Hasuki-san (2)
11
Chap. 11 : Pertarungan Ulang
12
Chap. 12 : Kebenaran
13
Chap. 13 : Bergabung dengan Black Rain
14
Chap. 14 : Awal Cerita Baru
15
Chap. 15 : Misi Pertama
16
Chap. 16 : Misi Berlanjut
17
Chap. 17 : Herlin vs Inugami
18
Chap. 18 : Misi Selesai!
19
Chap. 19 : Berlatih Dengan Herlin
20
Chap. 20 : Masalah Baru di Sekolah
21
Chap. 21 : Rencana Herlin
22
Chap. 22 : Menyusun Rencana Balas Dendam
23
Chap. 23 : Masalah Kecil Sebelum Bencana Besar
24
Chap. 24 : Rencana Balas Dendam Sempurna Sudah Siap!
25
Chap. 25 : Kerusuhan Dimulai
26
Chap. 26 : Sukses Besar
27
Chap. 27 : Muncul Masalah Baru
28
Chap. 28 : Penyerangan Mall
29
Chap. 29 : Operasi Penangkapan Subject C
30
Chap. 30 : Bertemu Orang Aneh
31
Chap. 31 : Herlin vs Dua Assassin
32
Chap. 32 : Insiden Mall Berakhir
33
Chap. 33 : Hukuman Dari Oita-san
34
Chap. 34 : Oita-san & Ishikawa-san
35
Chap. 35 : Tugas Untuk Ishikawa-san
36
Chap. 36 : Senjata Baru Iraya
37
Chap. 37 : Meminta Izin Untuk Persiapan Turnamen
38
Chap. 38 : Turnamen The One
39
Chap. 39 : Pertandingan Pertama, Iraya vs Hayate
40
Chap. 40 : Pertandingan Pertama, Iraya vs Hayate (2)
41
Chap. 41 : Ucapan 'Selamat'
42
Chap. 42 : Rapat Pemimpin Kuni no Hashira
43
Chap. 43 : Unique Skill
44
Chap. 44 : Wanita Aneh Masuk ke Kamarku
45
Chap. 45 : Pertandingan Kedua, Iraya vs Oukami
46
Chap. 46 : Pertandingan Kedua, Iraya vs Oukami (2)
47
Chap. 47 : Pertemuan Dua Assassin
48
Chap. 48 : Aku Akan Bangkit Kembali!
49
Chap. 49 : Bertemu Calon Anggota Baru Black Rain
50
Chap. 50 : Kuromichi Anna & Kurobane Mei-senpai
51
Chap. 51 : Pertaruhan
52
Chap. 52 : Sesuatu Di Dalam Pedang
53
Chap. 53 : Anggota Baru Black Rain, Kurobane Mei
54
Chap. 54 : Misi Bagi Ishikawa-san
55
Chap. 55 : Primadona Sekolah
56
Chap. 56 : Bertemu Dengan Lawan Masing-Masing
57
Chap. 57 : Iraya vs Delta
58
Chap. 58 : Kurobane Mei vs Klon Delta
59
Chap. 59 : Herlin vs Astaroth
60
Chap. 60 : Keluar Dari Laboratorium
61
Chap. 61 : Bala Bantuan yang Mengubah Segalanya
62
Chap. 62 : Setelah Misi Selesai
63
Chap. 63 : Rekan Rahasia
64
Chap. 64 : Kompetisi Internal Kelas
65
Chap. 65 : Membeli Bahan-Bahan
66
Chap. 66 : Kompetisi Internal Kelas yang Terganggu
67
Chap. 67 : Serangan Balasan
68
Chap. 68 : Rencana Terhebat
69
Chap. 69 : Menuju ke Rumah Iraya
70
Chap. 70 : Kebenaran yang Terungkap
71
Chap. 71 : Kebenaran yang Terungkap (2)
72
Chap. 72 : Permintaan Kecil Oita-san Kepada Ryuzaki
73
Chap. 73 : Latihan Pedang Bersama Tetsu
74
Chap. 74 : Uji Tanding Dengan Mei-senpai
75
Chap. 75 : Serangan Balasan Dimulai!
76
Chap. 76 : Black Rain vs Para Assassin
77
Chap. 77 : Angin Melawan Api
78
Chap. 78 : Pertahanan Terkuat Melawan Serangan Paling Brutal
79
Chap. 79 : Reuni Teman Lama
80
Chap. 80 : Asal Usul Delta
81
Chap. 81 : Pertarungan Bagi Cecilia
82
Chap. 82 : Murasaki Oita vs Astaroth
83
Chap. 83 : Pertarungan Menjadi Lebih Besar
84
Chap. 84 : Serangan di Tokyo
85
Chap. 85 : Serangan di Tokyo (2)
86
Chap. 86 : Serangan di Tokyo (3)
87
Chap. 87 : Serangan di Osaka
88
Chap. 88 : Serangan di Nagoya
89
Chap. 89 : Berkumpul Kembali
90
Chap. 90 : Kerjasama Dadakan
91
Chap. 91 : Pengorbanan Oita-san
92
Chap. 92 : Pemulihan Mental Iraya
93
Chap. 93 : Puncak Pertarungan
94
Chap. 94 : Kemenangan Tanpa Perayaan
95
Chap. 95 : Anggota Black Rain Kembali Bertambah!
96
Chap. 96 : Menghapus Luka Masa Lalu
97
Chap. 97 : Menjadi Organisasi Kecil
98
Special Chapter : Liburan!
99
Special Chapter : Liburan! (2)
100
Special Chapter : Liburan! (3)
101
Chap. 98 : Perjalanan Menuju Jepang
102
Chap. 99 : Ressurection
103
Chap. 100 : Membangkitkan Satu Orang Lagi
104
Chap. 101 : Assassin
105
Chap. 102 : Ardenter dan Nimis
106
Chap. 103 : Hari Baru, Senjata Baru
107
Chap. 104 : Pedang Baru Berhasil Didapatkan!
108
Chap. 105 : Gadis Aneh
109
Chap. 106 : Sparing
110
Chap. 107 : Penyelidikan!
111
Chap. 108 : Saatnya Bertindak
112
Chap. 109 : Selesai Dengan Damai
113
Chap. 110 : Berkunjung
114
Chap. 111 : Misi di Nagoya
115
Chap. 112 : Satu Orang Tambahan
116
Chap. 113 : Sebelum Misi
117
Chap. 114 : Duel Harga Diri
118
Chap. 115 : Iraya vs Oukami (Lagi)
119
Chap. 116 : Rencana Taman Hiburan
120
Chap. 117 : Rencana Taman Hiburan (2)
121
Chap. 118 : Menjemput Para Idol
122
Chap. 119 : Konser Yang Tidak Selesai
123
Chap. 120 : Kerusuhan Menyebar
124
Chap. 121 : Solusi
125
Chap. 122 : Tenda Sirkus
126
Chap. 123 : Pertarungan Di Dalam Tenda Sirkus
127
Chap. 124 : Sumber Masalah
128
Chap. 125 : Pertarungan Yang Menyulitkan
129
Chap. 126 : Tidak Adil
130
Chapter 127 : Jalan Yang Aku Pilih
131
Chapter 128 : Saatnya Arisu Beraksi
132
Chapter 129 : Fase Kedua
133
Chap. 130 : Perjalanan Menuju Stasiun Radio
134
Chap. 131 : Masuk Ke Stasiun Radio
135
Chap. 132 : Pil Elemen
136
Chap. 133 : Cube of Death
137
Chap. 134 : Pertarungan Ahli Beladiri
138
Chap. 135 : Puncak Trik Kotor
139
Chap. 136 : Pertarungan Di Lantai Atas
140
Chap. 137 : Solilokui Murasaki Oita
141
Chap. 138 : Sang Bintang Utama
142
Chap. 139 : Perasaan Arisu
143
Chap. 140 : Tidak Berubah
144
Chap. 141 : Kejutan Ulang Tahun
145
Chap. 142 : Selamat Tinggal
146
Chap. 143 : Mengejar Ketertinggalan
147
Chap. 144 : Sang Assassin, Dantalion
148
Chap. 145 : Membuat Keributan Di Bar
149
Chap. 146 : Interogasi
150
Chap. 147 : Target Yang Familiar
151
Chap. 148 : Room and Door
152
Chap. 149 : Akhir yang Tak Diinginkan
153
Chap. 150 : Gadis Asing Di Keluarga ku
154
Chap. 151 : Kastil Blaircass

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!