Chap. 17 : Herlin vs Inugami

"Pasti ada makhluk lain selain para Inuijin itu. Apa aku salah? The Unseen, Inugami."

Makhluk buas itu menyunggingkan senyum sangar ketika Herlin mengetahui siapa dia sebenarnya. Inugami itu benar-benar terkejut dengan yang diserahkan oleh warga desa tahun ini.

"Hehehe … Menarik sekali. Apa kau adalah tumbal yang mereka berikan kepadaku? Kenapa mereka mengirimnya lama sekali?"

Serigala itu mengitari Herlin sambil mengendus-endus rambut dan kepalanya, tetapi Herlin hanya diam saja tanpa reaksi sedikit pun. Ia seperti membiarkan makhluk itu menyentuhnya seenaknya. Tapi setelah beberapa kali mengendus, Inugami itu terlihat tidak senang dengan Herlin.

"Tunggu sebentar, yang kuminta adalah gadis dengan keadaan yang masih suci dan belum mempunyai dosa."

Ia mengeluarkan suara yang menggema dan menggelegar ke penjuru hutan. Inugami itu tiba-tiba mendekatkan kepalanya ke kepala Herlin yang hanya seukuran telapak kakinya.

"Tapi mengapa mereka mengirim makhluk penuh dosa sepertimu? Ini tidak seperti dengan yang aku inginkan."

"Hah …."

Herlin menghela nafas. Ia terlihat tidak takut sama sekali dengan Inugami yang memiliki ukuran yang jauh melebihi dirinya. Ia seperti sudah berpengalaman dalam menghadapi makhluk seperti Inugami ini.

"Hn?"

"Apa yang membuatmu berpikir kalau aku adalah makhluk yang penuh dosa?"

Herlin menatap langsung kearah mata Inugami seakan menandakan kalau ia tidak takut sama sekali. Inugami itu kemudian mengangkat satu cakarnya dan mengarahkannya ke arah mata Herlin. Cakarnya benar-benar berada sangat dekat dengan matanya.

"Matamu. Mata seseorang tidak pernah berbohong. Meski mulut dan hatimu berbohong, matamu tidak akan bisa menutupinya. Pengalaman seseorang diukur dari seberapa dalam tatapan matanya, dan aku yakin kau sangat berpengalaman dalam hal membunuh karena terlihat jelas dari sorotan matamu."

Herlin melirik sedikit kearah cakar Inugami lalu kembali menatap matanya. Ia mengeluarkan tangan kanannya dari kantongnya dan menjauhkan cakar Inugami itu dari wajahnya.

"Memang benar aku sangat terbiasa dengan yang namanya pembunuhan. Tapi …."

Herlin mengubah tatapan matanya menjadi sangat dalam dan menusuk. Inugami itu bahkan bisa merasakan betapa menusuknya tatapan dari Herlin.

"Hn?"

"… Kalau soal dosa itu sendiri, kita ini tidak berbeda jauh, 'kan?"

"Ahah…!! AhahaHha…!! AHhhaHahhAa…!!"

Inugami itu tertawa sangat keras sampai pohon-pohon disekitar sini bergetar keras dan burung-burung yang sedang bertengger di atas pohon terbang menjauh.

"Makhluk yang baru hidup beberapa tahun sudah berani bicara seperti itu kepadaku?! Kepada penguasa hutan sepertiku?! Kau benar-benar tumbal yang menarik!"

Criiingg… Swuuushh…

Inugami melesatkan cakarnya yang besar dan tajam ke arah dahi Herlin dengan kecepatan yang tidak bisa diikuti oleh mata orang biasa. Saking cepatnya, sampai membuat angin berhembus kencang dan pohon-pohon di belakang Herlin hampir roboh karena terpaan anginnya.

Tapi serangan Inugami berhenti sebelum sempat menyentuh sedikitpun dahi Herlin, ia sepertinya hanya mengetes bagaimana lawannya ini akan bereaksi jika ada serangan dadakan seperti tadi. Tapi dugaannya meleset.

Herlin tidak bereaksi sama sekali. Ia bahkan tidak melihat kearah serangan cakar Inugami tadi. Ia seperti mengetahui kalau yang dilakukan Inugami hanyalah sebuah tes belaka.

"Hoo~ kau tidak terpancing dengan sesuatu seperti ini ya?"

"Apa kau sudah selesai main-mainnya? Apakah kita akan serius mulai dari sekarang? Kau tahu kalau kau tidak akan menang, 'kan? Karena jika aku kesusahan, akan ada yang membantuku."

Inugami itu menjauhkan cakarnya dari hadapan Herlin. Ia menengok ke arah kanan dan pepohonan yang gelap dan tidak ada apa-apa, tapi ia merasakan sesuatu yang kuat dari sana. Saat berfokus untuk merasakan kehadirannya, Inugami itu berubah menjadi lebih serius.

"Jadi yang selama ini kurasakan ternyata berhubungan denganmu? Apa kau menjalankan kontrak dengannya? Perjanjiannya seperti apa? Dengan darah? Atau nyawamu?"

Ia mulai membahas soal kontrak. Yang Inugami maksudkan adalah kontrak Herlin dengan The Unseen tersebut. Karena jika ia ingin bekerja sama, pasti ada kontrak yang harus mereka berdua sepakati.

"Kontrak yang kau maksud itu sudah terjalin sejak aku kecil. Apa kau keberatan dengan hal itu?"

"Sangat. Makhluk lemah sepertimu tidak cocok untuk menjalin kontrak dengannya."

Tatapan mereka berdua sangat tajam dan berusaha saling mengintimidasi satu sama lain. Tapi keduanya sama-sama tidak berhasil.

"Kalau begitu coba hindari yang satu ini."

Swuushh…

"Ap—!"

Craasshh…

Sebuah serangan tak terlihat melesat dari arah kanan pepohonan yang Inugami itu lihat sebelumnya. Dan sebelum ia sempat bereaksi, kepala Inugami itu terpenggal dan kemudian jatuh ke tanah dan menggelinding ke dekat kaki Herlin berdiri.

"Ternyata hanya badan dan omongannya saja yang besar, berbanding terbalik dengan kemampuannya."

Herlin melirik ke arah kepala Inugami di bawahnya lalu berniat untuk pergi dari sana dan segera menyusul Iraya. Tapi sebelum ia pergi, ia merasakan pergerakan dari tubuh Inugami.

"…??!!"

Herlin terkejut karena melihat tubuh Inugami mengambil kepalanya yang terpisah dari tubuhnya. Lebih mengejutkannya lagi, Inugami itu dapat memasangnya dengan mudah.

"Kau pikir kau sudah menang? Apa kau meremehkanku."

Sryiiingg… Sryiiingg… Sryiiingg…

Inugami itu kemudian melancarkan serangan dengan cakarnya, tapi Herlin masih bisa menghindari setiap serangannya dengan mudah.

"RaaArrRgggHhh…!!!"

Sryiiingg… Sryiiingg… Sryiiingg…

Kecepatannya serangan Inugami itu meningkat menjadi dua kali lipat dan masih terus meningkat sampai Herlin tidak bisa melihat serangannya.

Sryiiingg…

"Gekh…!"

Sebuah cakaran berhasil membuat luka yang cukup dalam di perut bagian kiri Herlin dan membuatnya meringis. Setelah terkena serangan itu, Ia kembali mendapatkan serangan telak dari pukulan Inugami yang melemparkannya jauh ke belakang dan baru berhenti saat menabrak pohon.

Braakkhh…

"Ahakkh…!"

Herlin memuntahkan darah dari mulutnya karena kerasnya benturan antara dia dan pohon dibelakangnya.

"Apa kau sudah mengerti perbedaan kekuatan kita?"

Inugami itu berjalan mendekati Herlin. Sementara Herlin dengan susah payah berusaha kembali berdiri. Meskipun serangannya sangat kuat, tapi tubuh Herlin tidak lebih kuat dari tubuh gadis remaja umur 15 tahun.

"Kau tidak lebih kuat dariku. Kau hanya kuat karena kontrak yang kau miliki!"

"…."

Herlin hanya diam. Ia tidak menanggapi provokasi dari Inugami. Tapi ia masih melihatnya dengan tatapan dalam dan benci. Setelah mengusap darah yang ada di bawah mulutnya, ia kemudian berbicara.

"Aku harap kau tidak menyesali kata-katamu barusan. Karena saat ini, dia benar-benar marah kepadamu."

"Hn? AhHaahaha…! Apa kau mau menakutiku? Apa kau paham kalau itu tidak akan berhasil dasar makhluk lemah?! Ahahaha…!"

"…."

Herlin tidak menjawabnya. Tapi tiba-tiba suasana di sekitar mereka berubah menjadi mengerikan—meskipun hawa yang dikeluarkan Inugami daritadi mengerikan, namun sekarang berubah menjadi lebih mengerikan lagi.

"Hn?"

Inugami yang merasakan hal itu, sedikit demi sedikit mulai kehilangan kepercayaan dirinya sampai ia mengeluarkan butiran-butiran keringat dari dahinya. Suasana disini sangat mencekam yang bisa membuat orang biasa muntah bahkan jatuh pingsan karena aura nya itu sendiri.

Aaaaaaaa…~

Suara lantunan yang indah tapi juga menyeramkan saat ini menggema di dalam hutan entah berasal dari mana. Inugami yang mendengarnya mulai kehilangan ketenangannya dan terlihat gelisah.

"Su-Suara apa ini?!"

Lantunan tersebut berlanjut menjadi lebih indah lagi. Lantunannya berubah menjadi sangat indah yang akan menghipnotis mu ketika mendengarnya. Membuatmu ingin bunuh diri jika lantunan itu berhenti.

Dan pada saat lantunannya berhenti, di belakang Herlin muncul sesosok wanita dewasa transparan yang lama kelamaan menjadi solid.

Wanita cantik itu memakai gaun putih polos, rambut putihnya yang panjang sampai ke tulang ekor. Kulit pucatnya yang bisa dibandingkan dengan keindahan serta dinginnya salju, serta iris mata berwarna biru permata yang dapat membuat siapapun yang melihatnya terhipnotis akan kecantikannya. Benar-benar sebuah mahakarya yang sempurna.

Kaki wanita itu melayang di atas tanah. Dia melayang dengan anggun dan tenangnya seakan gravitasi tidak berpengaruh baginya.

"Si-Siapa dia?"

Inugami yang memperhatikannya daritadi tidak bisa menyembunyikan kekagumannya atas kecantikan wanita yang dia lihat itu.

Herlin tidak menjawabnya. Aura yang dikeluarkan olehnya saat ini benar-benar mengerikan dan tidak kalah dengan wanita yang ada di belakangnya. Kemudian Herlin memanggil nama wanita yang ada di belakangnya.

"Banshee …."

Wanita itu mendekatkan wajah cantiknya ke dekat Herlin agar dapat mendengar perkataannya dengan jelas.

"Hancurkan dia."

Setelah mendengar perintah dari Herlin itu, wanita itu menjauhkan wajahnya dari wajah Herlin lalu menatap Inugami. Kini pandangan wanita itu terfokus sepenuhnya ke arah Inugami.

"GeeeyyAAaaHhh…!!!"

Suara teriakan mengerikan yang keluar dari wanita itu—Banshee bersamaan dengan wajahnya yang seketika berubah menjadi menyeramkan, sadis, dan tanpa belas kasihan. Kuku tangannya juga menjadi memanjang dan menajam. Aura yang ia keluarkan sangat jauh berbeda dengan beberapa saat yang lalu.

Swuushh…

Banshee menghilang dengan sekejap dan sekaligus membuat Inugami panik. Ia menengok ke kanan dan kiri untuk melihat keberadaan Banshee tapi matanya tidak bisa mengikuti pergerakannya.

"Di-Dimana dia?"

Swuushh… Swuushh… Swuushh…

Banshee bergerak dengan sangat cepat sampai menciptakan hembusan angin saat ia bergerak. Saat ini Inugami merasakan hal yang belum pernah ia rasakan sebelumnya selama ratusan tahun hidupnya. Ya, itu adalah ketakutan. Bulunya yang berdiri ketakutan dan rasa ketidakberdayaan akan lawannya saat ini, itulah yang ia rasakan saat ini.

"Apa kau merasakannya sekarang …?"

"Eh?!"

"… Rasa takut itu."

"Hiiih …!"

Inugami sekarang merasakan takut dengan tatapan mata Herlin yang dalam dan ngeri. Ia mencoba untuk berlari dan mundur dari tempat itu. Tapi Banshee tidak membiarkannya lari semudah itu.

Sryiiingg… Craasshh…

"GaaRrggHh …!!"

Dua kaki depan Inugami secara cepat terpotong dan membuatnya kehilangan keseimbangan dan ambruk ke tanah. Tapi dia masih mencoba untuk beregenerasi.

Sryiiingg… Craasshh…

Kemudian dengan cepat kedua kaki belakangnya juga terpisah dari tubuhnya yang membuatnya semakin tak berdaya.

"To-Tolong aku!!"

Inugami itu meronta dan melolong dengan sangat keras karena merasa kesakitan. Regenerasi nya kini melambat karena pikirannya tidak tenang dan dipenuhi rasa takut.

"Sudah waktunya untuk mengakhiri ini. Banshee …."

Banshee dengan wajah menyeramkan yang sekejap berhenti untuk menunggu perintah dari Herlin, kali ini kembali menyerang.

Sryiiingg… Sryiiingg… Craasshh…

"To-Tolong a … ku …."

Tebasan yang kecepatannya hampir menyamai kecepatan suara dari kuku tajam Banshee membuat tubuh Inugami tercincang dan membuatnya menjadi potongan-potongan daging kecil dan kubangan darah.

Herlin kemudian mendekati potongan daging dan darah Inugami itu. Saat ia berlutut dan memandangi daging-daging kecil itu, tiba-tiba muncul seekor serigala bercahaya berukuran kanak-kanak melihat kearah Herlin dengan lidah yang menjulur lucu. Serigala itu memiliki corak bulu yang sama dengan Inugami, tapi yang membedakan adalah ukurannya yang menjadi seukuran anak serigala pada umumnya.

"Wauuff !!"

Herlin mengarahkan tangannya ke kepala serigala kecil itu berniat untuk mengelusnya. Tapi saat ia mau menyentuhnya, tubuhnya perlahan berubah transparan dan tangan Herlin menembus kepala serigala itu.

Syiiing…

Secara perlahan serigala itu mulai memudar dan cahaya yang mengelilinginya juga meredup. Tubuh kecilnya juga berubah menjadi transparan dan semakin memudar. Kemudian serigala itu benar-benar menghilang dan tersisa setitik cahaya yang terbang ke atas langit.

Herlin mengangkat tangannya dan berdoa sebentar untuk Inugami itu.

"Semoga tenang disana."

Setelah itu, ia berdiri dan berjalan kembali ke tempat Iraya bertarung. Banshee pun kembali menjadi normal dan secara perlahan berangsur menjadi transparan dan hilang seutuhnya.

Pemimpin kawanan Inuijin, Inugami. Berhasil dikalahkan.

Bersambung

Episodes
1 Chap. 1 : Pertemuan Pertama
2 Chap. 2 : Bertemu Langsung
3 Chap. 3 : Perempuan Misterius
4 Chap. 4 : Ditarik Lebih Dalam
5 Chap. 5 : Menolak Tawarannya
6 Chap. 6 : Ada yang Aneh dengan Hasuki-san
7 Chap. 7 : Bertarung Melawan Hasuki-san
8 Chap. 8 : Jalan-Jalan Sebentar
9 Chap. 9 : Mengungkap Insiden Hasuki-san
10 Chap. 10 : Mengungkap Insiden Hasuki-san (2)
11 Chap. 11 : Pertarungan Ulang
12 Chap. 12 : Kebenaran
13 Chap. 13 : Bergabung dengan Black Rain
14 Chap. 14 : Awal Cerita Baru
15 Chap. 15 : Misi Pertama
16 Chap. 16 : Misi Berlanjut
17 Chap. 17 : Herlin vs Inugami
18 Chap. 18 : Misi Selesai!
19 Chap. 19 : Berlatih Dengan Herlin
20 Chap. 20 : Masalah Baru di Sekolah
21 Chap. 21 : Rencana Herlin
22 Chap. 22 : Menyusun Rencana Balas Dendam
23 Chap. 23 : Masalah Kecil Sebelum Bencana Besar
24 Chap. 24 : Rencana Balas Dendam Sempurna Sudah Siap!
25 Chap. 25 : Kerusuhan Dimulai
26 Chap. 26 : Sukses Besar
27 Chap. 27 : Muncul Masalah Baru
28 Chap. 28 : Penyerangan Mall
29 Chap. 29 : Operasi Penangkapan Subject C
30 Chap. 30 : Bertemu Orang Aneh
31 Chap. 31 : Herlin vs Dua Assassin
32 Chap. 32 : Insiden Mall Berakhir
33 Chap. 33 : Hukuman Dari Oita-san
34 Chap. 34 : Oita-san & Ishikawa-san
35 Chap. 35 : Tugas Untuk Ishikawa-san
36 Chap. 36 : Senjata Baru Iraya
37 Chap. 37 : Meminta Izin Untuk Persiapan Turnamen
38 Chap. 38 : Turnamen The One
39 Chap. 39 : Pertandingan Pertama, Iraya vs Hayate
40 Chap. 40 : Pertandingan Pertama, Iraya vs Hayate (2)
41 Chap. 41 : Ucapan 'Selamat'
42 Chap. 42 : Rapat Pemimpin Kuni no Hashira
43 Chap. 43 : Unique Skill
44 Chap. 44 : Wanita Aneh Masuk ke Kamarku
45 Chap. 45 : Pertandingan Kedua, Iraya vs Oukami
46 Chap. 46 : Pertandingan Kedua, Iraya vs Oukami (2)
47 Chap. 47 : Pertemuan Dua Assassin
48 Chap. 48 : Aku Akan Bangkit Kembali!
49 Chap. 49 : Bertemu Calon Anggota Baru Black Rain
50 Chap. 50 : Kuromichi Anna & Kurobane Mei-senpai
51 Chap. 51 : Pertaruhan
52 Chap. 52 : Sesuatu Di Dalam Pedang
53 Chap. 53 : Anggota Baru Black Rain, Kurobane Mei
54 Chap. 54 : Misi Bagi Ishikawa-san
55 Chap. 55 : Primadona Sekolah
56 Chap. 56 : Bertemu Dengan Lawan Masing-Masing
57 Chap. 57 : Iraya vs Delta
58 Chap. 58 : Kurobane Mei vs Klon Delta
59 Chap. 59 : Herlin vs Astaroth
60 Chap. 60 : Keluar Dari Laboratorium
61 Chap. 61 : Bala Bantuan yang Mengubah Segalanya
62 Chap. 62 : Setelah Misi Selesai
63 Chap. 63 : Rekan Rahasia
64 Chap. 64 : Kompetisi Internal Kelas
65 Chap. 65 : Membeli Bahan-Bahan
66 Chap. 66 : Kompetisi Internal Kelas yang Terganggu
67 Chap. 67 : Serangan Balasan
68 Chap. 68 : Rencana Terhebat
69 Chap. 69 : Menuju ke Rumah Iraya
70 Chap. 70 : Kebenaran yang Terungkap
71 Chap. 71 : Kebenaran yang Terungkap (2)
72 Chap. 72 : Permintaan Kecil Oita-san Kepada Ryuzaki
73 Chap. 73 : Latihan Pedang Bersama Tetsu
74 Chap. 74 : Uji Tanding Dengan Mei-senpai
75 Chap. 75 : Serangan Balasan Dimulai!
76 Chap. 76 : Black Rain vs Para Assassin
77 Chap. 77 : Angin Melawan Api
78 Chap. 78 : Pertahanan Terkuat Melawan Serangan Paling Brutal
79 Chap. 79 : Reuni Teman Lama
80 Chap. 80 : Asal Usul Delta
81 Chap. 81 : Pertarungan Bagi Cecilia
82 Chap. 82 : Murasaki Oita vs Astaroth
83 Chap. 83 : Pertarungan Menjadi Lebih Besar
84 Chap. 84 : Serangan di Tokyo
85 Chap. 85 : Serangan di Tokyo (2)
86 Chap. 86 : Serangan di Tokyo (3)
87 Chap. 87 : Serangan di Osaka
88 Chap. 88 : Serangan di Nagoya
89 Chap. 89 : Berkumpul Kembali
90 Chap. 90 : Kerjasama Dadakan
91 Chap. 91 : Pengorbanan Oita-san
92 Chap. 92 : Pemulihan Mental Iraya
93 Chap. 93 : Puncak Pertarungan
94 Chap. 94 : Kemenangan Tanpa Perayaan
95 Chap. 95 : Anggota Black Rain Kembali Bertambah!
96 Chap. 96 : Menghapus Luka Masa Lalu
97 Chap. 97 : Menjadi Organisasi Kecil
98 Special Chapter : Liburan!
99 Special Chapter : Liburan! (2)
100 Special Chapter : Liburan! (3)
101 Chap. 98 : Perjalanan Menuju Jepang
102 Chap. 99 : Ressurection
103 Chap. 100 : Membangkitkan Satu Orang Lagi
104 Chap. 101 : Assassin
105 Chap. 102 : Ardenter dan Nimis
106 Chap. 103 : Hari Baru, Senjata Baru
107 Chap. 104 : Pedang Baru Berhasil Didapatkan!
108 Chap. 105 : Gadis Aneh
109 Chap. 106 : Sparing
110 Chap. 107 : Penyelidikan!
111 Chap. 108 : Saatnya Bertindak
112 Chap. 109 : Selesai Dengan Damai
113 Chap. 110 : Berkunjung
114 Chap. 111 : Misi di Nagoya
115 Chap. 112 : Satu Orang Tambahan
116 Chap. 113 : Sebelum Misi
117 Chap. 114 : Duel Harga Diri
118 Chap. 115 : Iraya vs Oukami (Lagi)
119 Chap. 116 : Rencana Taman Hiburan
120 Chap. 117 : Rencana Taman Hiburan (2)
121 Chap. 118 : Menjemput Para Idol
122 Chap. 119 : Konser Yang Tidak Selesai
123 Chap. 120 : Kerusuhan Menyebar
124 Chap. 121 : Solusi
125 Chap. 122 : Tenda Sirkus
126 Chap. 123 : Pertarungan Di Dalam Tenda Sirkus
127 Chap. 124 : Sumber Masalah
128 Chap. 125 : Pertarungan Yang Menyulitkan
129 Chap. 126 : Tidak Adil
130 Chapter 127 : Jalan Yang Aku Pilih
131 Chapter 128 : Saatnya Arisu Beraksi
132 Chapter 129 : Fase Kedua
133 Chap. 130 : Perjalanan Menuju Stasiun Radio
134 Chap. 131 : Masuk Ke Stasiun Radio
135 Chap. 132 : Pil Elemen
136 Chap. 133 : Cube of Death
137 Chap. 134 : Pertarungan Ahli Beladiri
138 Chap. 135 : Puncak Trik Kotor
139 Chap. 136 : Pertarungan Di Lantai Atas
140 Chap. 137 : Solilokui Murasaki Oita
141 Chap. 138 : Sang Bintang Utama
142 Chap. 139 : Perasaan Arisu
143 Chap. 140 : Tidak Berubah
144 Chap. 141 : Kejutan Ulang Tahun
145 Chap. 142 : Selamat Tinggal
146 Chap. 143 : Mengejar Ketertinggalan
147 Chap. 144 : Sang Assassin, Dantalion
148 Chap. 145 : Membuat Keributan Di Bar
149 Chap. 146 : Interogasi
150 Chap. 147 : Target Yang Familiar
151 Chap. 148 : Room and Door
152 Chap. 149 : Akhir yang Tak Diinginkan
153 Chap. 150 : Gadis Asing Di Keluarga ku
154 Chap. 151 : Kastil Blaircass
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Chap. 1 : Pertemuan Pertama
2
Chap. 2 : Bertemu Langsung
3
Chap. 3 : Perempuan Misterius
4
Chap. 4 : Ditarik Lebih Dalam
5
Chap. 5 : Menolak Tawarannya
6
Chap. 6 : Ada yang Aneh dengan Hasuki-san
7
Chap. 7 : Bertarung Melawan Hasuki-san
8
Chap. 8 : Jalan-Jalan Sebentar
9
Chap. 9 : Mengungkap Insiden Hasuki-san
10
Chap. 10 : Mengungkap Insiden Hasuki-san (2)
11
Chap. 11 : Pertarungan Ulang
12
Chap. 12 : Kebenaran
13
Chap. 13 : Bergabung dengan Black Rain
14
Chap. 14 : Awal Cerita Baru
15
Chap. 15 : Misi Pertama
16
Chap. 16 : Misi Berlanjut
17
Chap. 17 : Herlin vs Inugami
18
Chap. 18 : Misi Selesai!
19
Chap. 19 : Berlatih Dengan Herlin
20
Chap. 20 : Masalah Baru di Sekolah
21
Chap. 21 : Rencana Herlin
22
Chap. 22 : Menyusun Rencana Balas Dendam
23
Chap. 23 : Masalah Kecil Sebelum Bencana Besar
24
Chap. 24 : Rencana Balas Dendam Sempurna Sudah Siap!
25
Chap. 25 : Kerusuhan Dimulai
26
Chap. 26 : Sukses Besar
27
Chap. 27 : Muncul Masalah Baru
28
Chap. 28 : Penyerangan Mall
29
Chap. 29 : Operasi Penangkapan Subject C
30
Chap. 30 : Bertemu Orang Aneh
31
Chap. 31 : Herlin vs Dua Assassin
32
Chap. 32 : Insiden Mall Berakhir
33
Chap. 33 : Hukuman Dari Oita-san
34
Chap. 34 : Oita-san & Ishikawa-san
35
Chap. 35 : Tugas Untuk Ishikawa-san
36
Chap. 36 : Senjata Baru Iraya
37
Chap. 37 : Meminta Izin Untuk Persiapan Turnamen
38
Chap. 38 : Turnamen The One
39
Chap. 39 : Pertandingan Pertama, Iraya vs Hayate
40
Chap. 40 : Pertandingan Pertama, Iraya vs Hayate (2)
41
Chap. 41 : Ucapan 'Selamat'
42
Chap. 42 : Rapat Pemimpin Kuni no Hashira
43
Chap. 43 : Unique Skill
44
Chap. 44 : Wanita Aneh Masuk ke Kamarku
45
Chap. 45 : Pertandingan Kedua, Iraya vs Oukami
46
Chap. 46 : Pertandingan Kedua, Iraya vs Oukami (2)
47
Chap. 47 : Pertemuan Dua Assassin
48
Chap. 48 : Aku Akan Bangkit Kembali!
49
Chap. 49 : Bertemu Calon Anggota Baru Black Rain
50
Chap. 50 : Kuromichi Anna & Kurobane Mei-senpai
51
Chap. 51 : Pertaruhan
52
Chap. 52 : Sesuatu Di Dalam Pedang
53
Chap. 53 : Anggota Baru Black Rain, Kurobane Mei
54
Chap. 54 : Misi Bagi Ishikawa-san
55
Chap. 55 : Primadona Sekolah
56
Chap. 56 : Bertemu Dengan Lawan Masing-Masing
57
Chap. 57 : Iraya vs Delta
58
Chap. 58 : Kurobane Mei vs Klon Delta
59
Chap. 59 : Herlin vs Astaroth
60
Chap. 60 : Keluar Dari Laboratorium
61
Chap. 61 : Bala Bantuan yang Mengubah Segalanya
62
Chap. 62 : Setelah Misi Selesai
63
Chap. 63 : Rekan Rahasia
64
Chap. 64 : Kompetisi Internal Kelas
65
Chap. 65 : Membeli Bahan-Bahan
66
Chap. 66 : Kompetisi Internal Kelas yang Terganggu
67
Chap. 67 : Serangan Balasan
68
Chap. 68 : Rencana Terhebat
69
Chap. 69 : Menuju ke Rumah Iraya
70
Chap. 70 : Kebenaran yang Terungkap
71
Chap. 71 : Kebenaran yang Terungkap (2)
72
Chap. 72 : Permintaan Kecil Oita-san Kepada Ryuzaki
73
Chap. 73 : Latihan Pedang Bersama Tetsu
74
Chap. 74 : Uji Tanding Dengan Mei-senpai
75
Chap. 75 : Serangan Balasan Dimulai!
76
Chap. 76 : Black Rain vs Para Assassin
77
Chap. 77 : Angin Melawan Api
78
Chap. 78 : Pertahanan Terkuat Melawan Serangan Paling Brutal
79
Chap. 79 : Reuni Teman Lama
80
Chap. 80 : Asal Usul Delta
81
Chap. 81 : Pertarungan Bagi Cecilia
82
Chap. 82 : Murasaki Oita vs Astaroth
83
Chap. 83 : Pertarungan Menjadi Lebih Besar
84
Chap. 84 : Serangan di Tokyo
85
Chap. 85 : Serangan di Tokyo (2)
86
Chap. 86 : Serangan di Tokyo (3)
87
Chap. 87 : Serangan di Osaka
88
Chap. 88 : Serangan di Nagoya
89
Chap. 89 : Berkumpul Kembali
90
Chap. 90 : Kerjasama Dadakan
91
Chap. 91 : Pengorbanan Oita-san
92
Chap. 92 : Pemulihan Mental Iraya
93
Chap. 93 : Puncak Pertarungan
94
Chap. 94 : Kemenangan Tanpa Perayaan
95
Chap. 95 : Anggota Black Rain Kembali Bertambah!
96
Chap. 96 : Menghapus Luka Masa Lalu
97
Chap. 97 : Menjadi Organisasi Kecil
98
Special Chapter : Liburan!
99
Special Chapter : Liburan! (2)
100
Special Chapter : Liburan! (3)
101
Chap. 98 : Perjalanan Menuju Jepang
102
Chap. 99 : Ressurection
103
Chap. 100 : Membangkitkan Satu Orang Lagi
104
Chap. 101 : Assassin
105
Chap. 102 : Ardenter dan Nimis
106
Chap. 103 : Hari Baru, Senjata Baru
107
Chap. 104 : Pedang Baru Berhasil Didapatkan!
108
Chap. 105 : Gadis Aneh
109
Chap. 106 : Sparing
110
Chap. 107 : Penyelidikan!
111
Chap. 108 : Saatnya Bertindak
112
Chap. 109 : Selesai Dengan Damai
113
Chap. 110 : Berkunjung
114
Chap. 111 : Misi di Nagoya
115
Chap. 112 : Satu Orang Tambahan
116
Chap. 113 : Sebelum Misi
117
Chap. 114 : Duel Harga Diri
118
Chap. 115 : Iraya vs Oukami (Lagi)
119
Chap. 116 : Rencana Taman Hiburan
120
Chap. 117 : Rencana Taman Hiburan (2)
121
Chap. 118 : Menjemput Para Idol
122
Chap. 119 : Konser Yang Tidak Selesai
123
Chap. 120 : Kerusuhan Menyebar
124
Chap. 121 : Solusi
125
Chap. 122 : Tenda Sirkus
126
Chap. 123 : Pertarungan Di Dalam Tenda Sirkus
127
Chap. 124 : Sumber Masalah
128
Chap. 125 : Pertarungan Yang Menyulitkan
129
Chap. 126 : Tidak Adil
130
Chapter 127 : Jalan Yang Aku Pilih
131
Chapter 128 : Saatnya Arisu Beraksi
132
Chapter 129 : Fase Kedua
133
Chap. 130 : Perjalanan Menuju Stasiun Radio
134
Chap. 131 : Masuk Ke Stasiun Radio
135
Chap. 132 : Pil Elemen
136
Chap. 133 : Cube of Death
137
Chap. 134 : Pertarungan Ahli Beladiri
138
Chap. 135 : Puncak Trik Kotor
139
Chap. 136 : Pertarungan Di Lantai Atas
140
Chap. 137 : Solilokui Murasaki Oita
141
Chap. 138 : Sang Bintang Utama
142
Chap. 139 : Perasaan Arisu
143
Chap. 140 : Tidak Berubah
144
Chap. 141 : Kejutan Ulang Tahun
145
Chap. 142 : Selamat Tinggal
146
Chap. 143 : Mengejar Ketertinggalan
147
Chap. 144 : Sang Assassin, Dantalion
148
Chap. 145 : Membuat Keributan Di Bar
149
Chap. 146 : Interogasi
150
Chap. 147 : Target Yang Familiar
151
Chap. 148 : Room and Door
152
Chap. 149 : Akhir yang Tak Diinginkan
153
Chap. 150 : Gadis Asing Di Keluarga ku
154
Chap. 151 : Kastil Blaircass

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!