"Pasti ada makhluk lain selain para Inuijin itu. Apa aku salah? The Unseen, Inugami."
Makhluk buas itu menyunggingkan senyum sangar ketika Herlin mengetahui siapa dia sebenarnya. Inugami itu benar-benar terkejut dengan yang diserahkan oleh warga desa tahun ini.
"Hehehe … Menarik sekali. Apa kau adalah tumbal yang mereka berikan kepadaku? Kenapa mereka mengirimnya lama sekali?"
Serigala itu mengitari Herlin sambil mengendus-endus rambut dan kepalanya, tetapi Herlin hanya diam saja tanpa reaksi sedikit pun. Ia seperti membiarkan makhluk itu menyentuhnya seenaknya. Tapi setelah beberapa kali mengendus, Inugami itu terlihat tidak senang dengan Herlin.
"Tunggu sebentar, yang kuminta adalah gadis dengan keadaan yang masih suci dan belum mempunyai dosa."
Ia mengeluarkan suara yang menggema dan menggelegar ke penjuru hutan. Inugami itu tiba-tiba mendekatkan kepalanya ke kepala Herlin yang hanya seukuran telapak kakinya.
"Tapi mengapa mereka mengirim makhluk penuh dosa sepertimu? Ini tidak seperti dengan yang aku inginkan."
"Hah …."
Herlin menghela nafas. Ia terlihat tidak takut sama sekali dengan Inugami yang memiliki ukuran yang jauh melebihi dirinya. Ia seperti sudah berpengalaman dalam menghadapi makhluk seperti Inugami ini.
"Hn?"
"Apa yang membuatmu berpikir kalau aku adalah makhluk yang penuh dosa?"
Herlin menatap langsung kearah mata Inugami seakan menandakan kalau ia tidak takut sama sekali. Inugami itu kemudian mengangkat satu cakarnya dan mengarahkannya ke arah mata Herlin. Cakarnya benar-benar berada sangat dekat dengan matanya.
"Matamu. Mata seseorang tidak pernah berbohong. Meski mulut dan hatimu berbohong, matamu tidak akan bisa menutupinya. Pengalaman seseorang diukur dari seberapa dalam tatapan matanya, dan aku yakin kau sangat berpengalaman dalam hal membunuh karena terlihat jelas dari sorotan matamu."
Herlin melirik sedikit kearah cakar Inugami lalu kembali menatap matanya. Ia mengeluarkan tangan kanannya dari kantongnya dan menjauhkan cakar Inugami itu dari wajahnya.
"Memang benar aku sangat terbiasa dengan yang namanya pembunuhan. Tapi …."
Herlin mengubah tatapan matanya menjadi sangat dalam dan menusuk. Inugami itu bahkan bisa merasakan betapa menusuknya tatapan dari Herlin.
"Hn?"
"… Kalau soal dosa itu sendiri, kita ini tidak berbeda jauh, 'kan?"
"Ahah…!! AhahaHha…!! AHhhaHahhAa…!!"
Inugami itu tertawa sangat keras sampai pohon-pohon disekitar sini bergetar keras dan burung-burung yang sedang bertengger di atas pohon terbang menjauh.
"Makhluk yang baru hidup beberapa tahun sudah berani bicara seperti itu kepadaku?! Kepada penguasa hutan sepertiku?! Kau benar-benar tumbal yang menarik!"
Criiingg… Swuuushh…
Inugami melesatkan cakarnya yang besar dan tajam ke arah dahi Herlin dengan kecepatan yang tidak bisa diikuti oleh mata orang biasa. Saking cepatnya, sampai membuat angin berhembus kencang dan pohon-pohon di belakang Herlin hampir roboh karena terpaan anginnya.
Tapi serangan Inugami berhenti sebelum sempat menyentuh sedikitpun dahi Herlin, ia sepertinya hanya mengetes bagaimana lawannya ini akan bereaksi jika ada serangan dadakan seperti tadi. Tapi dugaannya meleset.
Herlin tidak bereaksi sama sekali. Ia bahkan tidak melihat kearah serangan cakar Inugami tadi. Ia seperti mengetahui kalau yang dilakukan Inugami hanyalah sebuah tes belaka.
"Hoo~ kau tidak terpancing dengan sesuatu seperti ini ya?"
"Apa kau sudah selesai main-mainnya? Apakah kita akan serius mulai dari sekarang? Kau tahu kalau kau tidak akan menang, 'kan? Karena jika aku kesusahan, akan ada yang membantuku."
Inugami itu menjauhkan cakarnya dari hadapan Herlin. Ia menengok ke arah kanan dan pepohonan yang gelap dan tidak ada apa-apa, tapi ia merasakan sesuatu yang kuat dari sana. Saat berfokus untuk merasakan kehadirannya, Inugami itu berubah menjadi lebih serius.
"Jadi yang selama ini kurasakan ternyata berhubungan denganmu? Apa kau menjalankan kontrak dengannya? Perjanjiannya seperti apa? Dengan darah? Atau nyawamu?"
Ia mulai membahas soal kontrak. Yang Inugami maksudkan adalah kontrak Herlin dengan The Unseen tersebut. Karena jika ia ingin bekerja sama, pasti ada kontrak yang harus mereka berdua sepakati.
"Kontrak yang kau maksud itu sudah terjalin sejak aku kecil. Apa kau keberatan dengan hal itu?"
"Sangat. Makhluk lemah sepertimu tidak cocok untuk menjalin kontrak dengannya."
Tatapan mereka berdua sangat tajam dan berusaha saling mengintimidasi satu sama lain. Tapi keduanya sama-sama tidak berhasil.
"Kalau begitu coba hindari yang satu ini."
Swuushh…
"Ap—!"
Craasshh…
Sebuah serangan tak terlihat melesat dari arah kanan pepohonan yang Inugami itu lihat sebelumnya. Dan sebelum ia sempat bereaksi, kepala Inugami itu terpenggal dan kemudian jatuh ke tanah dan menggelinding ke dekat kaki Herlin berdiri.
"Ternyata hanya badan dan omongannya saja yang besar, berbanding terbalik dengan kemampuannya."
Herlin melirik ke arah kepala Inugami di bawahnya lalu berniat untuk pergi dari sana dan segera menyusul Iraya. Tapi sebelum ia pergi, ia merasakan pergerakan dari tubuh Inugami.
"…??!!"
Herlin terkejut karena melihat tubuh Inugami mengambil kepalanya yang terpisah dari tubuhnya. Lebih mengejutkannya lagi, Inugami itu dapat memasangnya dengan mudah.
"Kau pikir kau sudah menang? Apa kau meremehkanku."
Sryiiingg… Sryiiingg… Sryiiingg…
Inugami itu kemudian melancarkan serangan dengan cakarnya, tapi Herlin masih bisa menghindari setiap serangannya dengan mudah.
"RaaArrRgggHhh…!!!"
Sryiiingg… Sryiiingg… Sryiiingg…
Kecepatannya serangan Inugami itu meningkat menjadi dua kali lipat dan masih terus meningkat sampai Herlin tidak bisa melihat serangannya.
Sryiiingg…
"Gekh…!"
Sebuah cakaran berhasil membuat luka yang cukup dalam di perut bagian kiri Herlin dan membuatnya meringis. Setelah terkena serangan itu, Ia kembali mendapatkan serangan telak dari pukulan Inugami yang melemparkannya jauh ke belakang dan baru berhenti saat menabrak pohon.
Braakkhh…
"Ahakkh…!"
Herlin memuntahkan darah dari mulutnya karena kerasnya benturan antara dia dan pohon dibelakangnya.
"Apa kau sudah mengerti perbedaan kekuatan kita?"
Inugami itu berjalan mendekati Herlin. Sementara Herlin dengan susah payah berusaha kembali berdiri. Meskipun serangannya sangat kuat, tapi tubuh Herlin tidak lebih kuat dari tubuh gadis remaja umur 15 tahun.
"Kau tidak lebih kuat dariku. Kau hanya kuat karena kontrak yang kau miliki!"
"…."
Herlin hanya diam. Ia tidak menanggapi provokasi dari Inugami. Tapi ia masih melihatnya dengan tatapan dalam dan benci. Setelah mengusap darah yang ada di bawah mulutnya, ia kemudian berbicara.
"Aku harap kau tidak menyesali kata-katamu barusan. Karena saat ini, dia benar-benar marah kepadamu."
"Hn? AhHaahaha…! Apa kau mau menakutiku? Apa kau paham kalau itu tidak akan berhasil dasar makhluk lemah?! Ahahaha…!"
"…."
Herlin tidak menjawabnya. Tapi tiba-tiba suasana di sekitar mereka berubah menjadi mengerikan—meskipun hawa yang dikeluarkan Inugami daritadi mengerikan, namun sekarang berubah menjadi lebih mengerikan lagi.
"Hn?"
Inugami yang merasakan hal itu, sedikit demi sedikit mulai kehilangan kepercayaan dirinya sampai ia mengeluarkan butiran-butiran keringat dari dahinya. Suasana disini sangat mencekam yang bisa membuat orang biasa muntah bahkan jatuh pingsan karena aura nya itu sendiri.
Aaaaaaaa…~
Suara lantunan yang indah tapi juga menyeramkan saat ini menggema di dalam hutan entah berasal dari mana. Inugami yang mendengarnya mulai kehilangan ketenangannya dan terlihat gelisah.
"Su-Suara apa ini?!"
Lantunan tersebut berlanjut menjadi lebih indah lagi. Lantunannya berubah menjadi sangat indah yang akan menghipnotis mu ketika mendengarnya. Membuatmu ingin bunuh diri jika lantunan itu berhenti.
Dan pada saat lantunannya berhenti, di belakang Herlin muncul sesosok wanita dewasa transparan yang lama kelamaan menjadi solid.
Wanita cantik itu memakai gaun putih polos, rambut putihnya yang panjang sampai ke tulang ekor. Kulit pucatnya yang bisa dibandingkan dengan keindahan serta dinginnya salju, serta iris mata berwarna biru permata yang dapat membuat siapapun yang melihatnya terhipnotis akan kecantikannya. Benar-benar sebuah mahakarya yang sempurna.
Kaki wanita itu melayang di atas tanah. Dia melayang dengan anggun dan tenangnya seakan gravitasi tidak berpengaruh baginya.
"Si-Siapa dia?"
Inugami yang memperhatikannya daritadi tidak bisa menyembunyikan kekagumannya atas kecantikan wanita yang dia lihat itu.
Herlin tidak menjawabnya. Aura yang dikeluarkan olehnya saat ini benar-benar mengerikan dan tidak kalah dengan wanita yang ada di belakangnya. Kemudian Herlin memanggil nama wanita yang ada di belakangnya.
"Banshee …."
Wanita itu mendekatkan wajah cantiknya ke dekat Herlin agar dapat mendengar perkataannya dengan jelas.
"Hancurkan dia."
Setelah mendengar perintah dari Herlin itu, wanita itu menjauhkan wajahnya dari wajah Herlin lalu menatap Inugami. Kini pandangan wanita itu terfokus sepenuhnya ke arah Inugami.
"GeeeyyAAaaHhh…!!!"
Suara teriakan mengerikan yang keluar dari wanita itu—Banshee bersamaan dengan wajahnya yang seketika berubah menjadi menyeramkan, sadis, dan tanpa belas kasihan. Kuku tangannya juga menjadi memanjang dan menajam. Aura yang ia keluarkan sangat jauh berbeda dengan beberapa saat yang lalu.
Swuushh…
Banshee menghilang dengan sekejap dan sekaligus membuat Inugami panik. Ia menengok ke kanan dan kiri untuk melihat keberadaan Banshee tapi matanya tidak bisa mengikuti pergerakannya.
"Di-Dimana dia?"
Swuushh… Swuushh… Swuushh…
Banshee bergerak dengan sangat cepat sampai menciptakan hembusan angin saat ia bergerak. Saat ini Inugami merasakan hal yang belum pernah ia rasakan sebelumnya selama ratusan tahun hidupnya. Ya, itu adalah ketakutan. Bulunya yang berdiri ketakutan dan rasa ketidakberdayaan akan lawannya saat ini, itulah yang ia rasakan saat ini.
"Apa kau merasakannya sekarang …?"
"Eh?!"
"… Rasa takut itu."
"Hiiih …!"
Inugami sekarang merasakan takut dengan tatapan mata Herlin yang dalam dan ngeri. Ia mencoba untuk berlari dan mundur dari tempat itu. Tapi Banshee tidak membiarkannya lari semudah itu.
Sryiiingg… Craasshh…
"GaaRrggHh …!!"
Dua kaki depan Inugami secara cepat terpotong dan membuatnya kehilangan keseimbangan dan ambruk ke tanah. Tapi dia masih mencoba untuk beregenerasi.
Sryiiingg… Craasshh…
Kemudian dengan cepat kedua kaki belakangnya juga terpisah dari tubuhnya yang membuatnya semakin tak berdaya.
"To-Tolong aku!!"
Inugami itu meronta dan melolong dengan sangat keras karena merasa kesakitan. Regenerasi nya kini melambat karena pikirannya tidak tenang dan dipenuhi rasa takut.
"Sudah waktunya untuk mengakhiri ini. Banshee …."
Banshee dengan wajah menyeramkan yang sekejap berhenti untuk menunggu perintah dari Herlin, kali ini kembali menyerang.
Sryiiingg… Sryiiingg… Craasshh…
"To-Tolong a … ku …."
Tebasan yang kecepatannya hampir menyamai kecepatan suara dari kuku tajam Banshee membuat tubuh Inugami tercincang dan membuatnya menjadi potongan-potongan daging kecil dan kubangan darah.
Herlin kemudian mendekati potongan daging dan darah Inugami itu. Saat ia berlutut dan memandangi daging-daging kecil itu, tiba-tiba muncul seekor serigala bercahaya berukuran kanak-kanak melihat kearah Herlin dengan lidah yang menjulur lucu. Serigala itu memiliki corak bulu yang sama dengan Inugami, tapi yang membedakan adalah ukurannya yang menjadi seukuran anak serigala pada umumnya.
"Wauuff !!"
Herlin mengarahkan tangannya ke kepala serigala kecil itu berniat untuk mengelusnya. Tapi saat ia mau menyentuhnya, tubuhnya perlahan berubah transparan dan tangan Herlin menembus kepala serigala itu.
Syiiing…
Secara perlahan serigala itu mulai memudar dan cahaya yang mengelilinginya juga meredup. Tubuh kecilnya juga berubah menjadi transparan dan semakin memudar. Kemudian serigala itu benar-benar menghilang dan tersisa setitik cahaya yang terbang ke atas langit.
Herlin mengangkat tangannya dan berdoa sebentar untuk Inugami itu.
"Semoga tenang disana."
Setelah itu, ia berdiri dan berjalan kembali ke tempat Iraya bertarung. Banshee pun kembali menjadi normal dan secara perlahan berangsur menjadi transparan dan hilang seutuhnya.
Pemimpin kawanan Inuijin, Inugami. Berhasil dikalahkan.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments