Chap. 16 : Misi Berlanjut

"Iraya, ayo!" ucap Herlin.

Aku kemudian berdiri dan pergi meninggalkan anak kecil itu untuk sementara waktu. Aku tidak merasakan adanya hawa hewan buas disini, jadi aku yakin kalau tidak akan terjadi apa-apa kepadanya jika tetap diam disini.

Kami memasuki desa lebih dalam lagi. Walaupun masih siang hari, keadaan desa ini sangatlah sepi dan menyedihkan. Rumah-rumah yang hancur karena serangan Inuijin, cakaran yang tersebar dimana-mana, dan bau darah yang sangat kental. Hanya satu kata yang pantas untuk mendeskripsikan suasana di desa ini. Mengerikan.

"Kita periksa satu-satu rumah-rumah disini."

Kami berpencar untuk mencari informasi ataupun tanda apakah masih ada orang yang hidup selain anak kecil tadi.

Tapi sejauh pencarianku, aku tidak menemukan apa-apa disekitar sini. Hanya rumah-rumah yang hancur berantakan akibat serangan. Kami pun kembali berkumpul di tempat sebelumnya dan kelihatannya Herlin juga mendapat hal yang sama denganku.

"Bagaimana?" tanya Herlin.

"Tidak ada tanda-tanda kehidupan."

"Aneh sekali, aku tidak menemukan mayat manusia ataupun hewan disekitar sini. Jika mereka diserang, tentu saja akan ada bekas darah meskipun mayatnya telah habis dimakan."

Herlin kemudian bergumam sendiri dan mulai berpikir. Tapi tiba-tiba, sebuah pisau melesat menuju kepala Herlin dengan kecepatan yang cukup kencang.

Syuushh…

Tapi dengan cepat dia menangkap pisau yang melesat itu tanpa melihatnya. Ia kemudian melihat ke arah pisau itu dan menengok ke sekelilingnya, mencoba mencari pelaku yang melemparkan pisau itu kepadanya.

Sruukk… Sruukk…

Dari balik rimbunnya semak-semak dan pepohonan hutan, keluar seorang laki-laki dewasa yang sepertinya adalah pelaku yang melempar pisau itu.

"Siapa kalian?" tanya orang itu.

"Kami dari Black Rain," jawab Herlin singkat.

"Oh! Jadi kalian orangnya?"

Ekspresinya sangat senang ketika mendengar kalau kami berasal dari Black Rain. Pria itu kemudian mengangkat tangannya lalu melambai sedikit. Seketika kerumunan orang terlihat mendekati kami dari balik semak-semak dan rimbunan pohon hutan. Jumlah mereka kira-kira sekitar lima orang.

"Apa kalian yang memanggil kami?" tanya Herlin.

"Iya benar, aku adalah Mizumo Akita, pemimpin desa ini."

Seorang pria yang berumur sekitar 25 tahunan, memiliki rambut hitam panjang sampai dada, dan tubuh yang lumayan kekar membuatnya terlihat berwibawa dan cocok dengan gelar pemimpin, kurasa.

"Aku Ririsaka Herlin dan dia adalah Satou Iraya."

Herlin menjawabnya sambil menunjuk ke arahku.

"Salam kenal."

"Ririsaka-san, Satou-san, silahkan ikuti kami."

Kami berjalan menuju balai desa yang berada di bagian paling ujung desa bersama dengan rombongan penduduk tadi. Dan setelah sampai disana, aku melihat keadaan balai desa itu. Tempat itu tampak menyedihkan, bagian pintu depan balai desa yang hanya terbuat dari kayu itu hampir roboh dan nampak jelas bekas cakaran besar dari hewan buas.

"Apa ada warga desa yang selamat?" tanya Herlin.

"Ada, warga-warga yang selamat semuanya mengungsi ke tempat ini."

Kriieet…

Mizumo-san membuka pintu balai desa tersebut, di dalamnya terdapat sekitar 30 orang yang terdiri lanjut usia sampai bayi duduk di lantai balai desa itu secara sembarangan. Wajah keputusasaan terpancar dari wajah mereka, sepertinya mereka sudah pasrah akan mati di tempat ini. Aku melihat ada beberapa orang yang terluka dan terbaring disini penuh dengan perban.

"Apakah disini sudah semua orang?" tanya Herlin.

"Ya, kurang lebih di desa ini hanya ada 50 orang. Beberapa dari kami sudah ada yang tewas."

"Ah… mungkin kau tidak tahu, tapi ada salah satu wargamu yang masih hidup dan tertinggal dirumahnya sekarang."

"Itu tidak mungkin, semua orang di desa ini telah diungsikan kesini dan—"

"… Dia anak kecil."

Setelah aku mengatakan hal itu, ekspresi semua penduduk desa yang ada di balai desa secara drastis berubah menjadi gelisah dan khawatir. Pemimpin desa itu memanggil salah satu warga pria dewasa dan terlihat berbisik kepadanya membicarakan sesuatu. Setelah selesai, ia kemudian bertanya kepadaku.

"Bisa tolong antarkan kami kesana?"

"Baiklah," ucap Herlin.

Firasatku tidak enak. Aku merasa ada yang tidak beres dengan desa ini. Sebenarnya apa yang terjadi disini? Aku pun tidak tahu.

Kami berdua akhirnya kembali ke rumah yang pertama kami kunjungi di desa ini. Setelah membuka pintunya keadaan rumah ini masih sama, masih terdapat dua mayat yaitu seorang laki-laki dan perempuan dewasa—tapi tidak ada mayat anak kecil.

"Coba kalian semua cari," ucap Mizumo-san.

Kami terus menelusuri ke seluruh penjuru rumah, tapi tetap tidak bisa menemukannya. Setelah beberapa lama kami mencari dan tidak mendapatkan hasil, akhirnya kami semua menyerah dan memutuskan keluar dari rumah itu.

"Apa kau yakin masih ada orang yang selamat di rumah itu?" tanya Mizumo-san.

"Saat aku pertama datang kesini, yang kutemukan adalah dua mayat dan anak kecil itu."

Aku tidak meragukan penglihatanku, tidak mungkin aku salah lihat saat itu. Di tempat yang agak jauh dari rumah itu, Herlin sedang melihat-lihat keadaan sekitar desa yang hampir roboh ini. Sampai ia tiba-tiba mendengar sesuatu.

Krusuk… Krusuk…

Saat ia sedang bersimpati dengan rumah-rumah yang hampir hancur itu, tiba-tiba ada suara berisik yang berasal dari balik pepohonan. Herlin yang menyadari itu kemudian menghampirinya.

Suara itu semakin melemah saat Herlin mencoba mendekatinya. Herlin masih terus mencari sumber suara itu dan saat menemukannya, ia melihat seorang anak kecil perempuan yang tidak asing—anak kecil yang pertama kami temui. Anak kecil itu terlihat sangat gelisah dan kemudian memberi isyarat kepada Herlin untuk diam sambil melirih menahan tangisan.

"Hei, apa ada sesuatu disana?!" Salah seorang warga desa berteriak kearah Herlin.

Herlin tidak menjawab, dia hanya menutup kembali semak-semak itu dan pergi mendekati warga desa yang menanyainya. Tanpa memberitahu apa yang ia temukan barusan.

"Aku tidak menemukan apa-apa. Ngomong-ngomong, kalian memanggil kami kesini karena serangan Inuijin 'kan? Sebenarnya ada dimana mereka sekarang?" tanya Herlin.

"Inuijin? Jadi kau menyebut mereka begitu? Mereka pergi keatas tebing disana dan sepertinya mereka masih ada disana, karena malam kemarin kami masih bisa mendengar suara lolongan."

Warga itu menunjuk ke arah sebuah tebing yang berada tak jauh dari sini. Herlin kemudian menatap kearah tebing yang ditunjuk tadi dan kemudian berjalan kearahku.

"Iraya, ayo kita periksa tebing itu, kemungkinan kumpulan Inuijin itu ada disana."

"Ah… apa kalian ingin memeriksa tebing itu? Jika iya, maka lebih baik pada malam hari saja. Kami sudah pernah memeriksanya pada siang hari kemarin, tapi kami tidak menemukan apa-apa," ucap Mizumo-san.

"Begitu, ya? Baiklah kalau begitu."

Kami akhirnya menunggu datangnya malam hari di balai desa. Sambil menunggu, Mizuno-san menceritakan kepadaku dan Herlin bahwa di desa ini terdapat sebuah ritual yang mengharuskan warga desa untuk mengorbankan seorang anak perempuan berusia tujuh tahun kepada dewa gunung. Agar para warga desa diberi keselamatan dan juga panen yang melimpah. Jika tidak diberikan, maka mereka akan segera ditimpa kesialan dan keburukan.

Setelah mendengar cerita itu, Herlin seperti menatap Mizuno-san dengan tatapan yang berbeda. Kali ini ia menatapnya dengan tatapan curiga.

**

*Malam Hari*

Malam hari telah tiba dan saat ini kami tengah bersiap-siap menuju ke tebing yang diperkirakan adalah sarang dari para Inuijin tersebut. Kami tidak berdua saja, Mizuno-san dan lima orang lainnya ikut dengan kami dan bilang akan membantu kami sebisanya. Meskipun Herlin bilang tidak perlu, tapi mereka memaksa jadi tidak ada pilihan lagi bagi kami.

Para warga disini membawa sejenis golok dan arit untuk memanen sayur dan panah sebagai senjata mereka. Kami menaiki tebing itu dengan perlahan dan saat sudah sampai diatas kami berjalan mengendap-endap dan memperhatikan apa yang ada disana.

"Tidak ada apa-apa," ucap Mizuno-san.

"Iraya, sekarang giliranmu."

"Eh? Aku?"

"Ya, kau ini seorang Elemental listrik, kan? Arahkan kekuatanmu keatas dan pancing mereka keluar," ucap Herlin.

"Kau menggunakanku sebagai umpan?"

"Hanya itu cara terbaik yang bisa kupikirkan saat ini."

"Hah… hari pertamaku bekerja dan peranku adalah sebagai umpan hewan buas. Apes sekali."

Aku pun keluar dari semak-semak dan berdiri di sebuah tanah yang lumayan luas. Aku kemudian mengangkat tanganku keatas dan mencoba mengalirkan aura ku kesana.

"Ini penyalahgunaan kekuatan namanya," keluhku.

Bzzztt… Bzzztt… Blaaaarrr…

Aliran listrik berwarna biru keluar dari telapak tanganku dan mengarah ke langit, menyebabkan suara yang sangat keras. Sampai Herlin dan para warga menutup telinganya.

Kruusuk… Krusuk…

"Hn? Mereka datang juga."

Tiba-tiba dari balik semak-semak yang lain, keluar sekumpulan Inuijin yang berukuran sebesar manusia—bahkan ada yang lebih besar. Salah satu dari mereka kemudian melesat kearahku. Tapi tanpa melakukan apa-apa, Inuijin itu terkena anak panah dari arah semak-semak.

"Ayo!"

Mizuno-san dan para warga lainnya keluar dari semak-semak dan menyerang para Inuijin itu, kecuali Herlin. Dia masih terdiam di dalam semak-semak itu tidak bergerak. Aku yang melihatnya kemudian bertanya kepadanya.

"Oi! Apa yang kau lakukan?!"

"Kau dan yang lainnya bisa mengurus yang ada disini. Aku ingin memeriksa hal lain dulu."

"Hah?"

"Tapi sebelum itu…"

Syuushh… Crasshh… Crasshh…

Setengah dari para Inuijin itu telah terpenggal seperti ada sesuatu yang tak terlihat telah memenggalnya. Ia melakukannya sendirian dan setelah itu pergi entah kemana. Sialan.

"Dasar! Oi, Cecilia!"

"Tunggu apa lagi?! Cepat bentuk sebuah pedang dengan auraku!" teriak Cecilia.

Swuushh.. Klaank..

Aku mengumpulkan aura di tangan kananku dan kemudian muncullah pedang panjang berwarna hijau. Sepuluh Inuijin sekarang berada di depan kami, agak beresiko jika kita menghadapi semuanya tanpa rencana. Tapi dengan yang ada sekarang, sepertinya kami masih bisa menang.

"Satou-san, dimana temanmu itu?" tanya Mizumo-san.

"Dia pergi memeriksa sesuatu, kita disuruh untuk menahannya selama yang kita bisa."

"Baiklah. Warga yang lain! Ayo kita tahan mereka sebisa kita!"

"Baik!" ucap para warga desa serentak.

**

*Sebuah Tempat Agak Dalam di Hutan*

Herlin berjalan dengan tangan yang berada di dalam kantung Hoodie-nya menuju ke suatu tempat di dalam hutan dengan tekanan aura yang kuat. Ia berjalan dengan perlahan sampai tiba-tiba ada suatu makhluk yang menunggu di depannya dan berbicara kepadanya.

"Siapa kau?" tanya makhluk itu.

Makhluk itu kemudian berdiri dan berjalan mendekati Herlin. Seekor serigala yang tingginya kira-kira 3 meter, dengan bulu putih bercorak hitam. Herlin bahkan harus mendongak untuk melihat ke arah wajah sangarnya. Herlin kemudian bergumam seolah perkiraannya selama ini benar.

"Sudah kuduga."

"Apa?"

"Pasti ada makhluk lain selain para Inuijin itu. Aku benarkan? The Unseen, Inugami."

Bersambung

Episodes
1 Chap. 1 : Pertemuan Pertama
2 Chap. 2 : Bertemu Langsung
3 Chap. 3 : Perempuan Misterius
4 Chap. 4 : Ditarik Lebih Dalam
5 Chap. 5 : Menolak Tawarannya
6 Chap. 6 : Ada yang Aneh dengan Hasuki-san
7 Chap. 7 : Bertarung Melawan Hasuki-san
8 Chap. 8 : Jalan-Jalan Sebentar
9 Chap. 9 : Mengungkap Insiden Hasuki-san
10 Chap. 10 : Mengungkap Insiden Hasuki-san (2)
11 Chap. 11 : Pertarungan Ulang
12 Chap. 12 : Kebenaran
13 Chap. 13 : Bergabung dengan Black Rain
14 Chap. 14 : Awal Cerita Baru
15 Chap. 15 : Misi Pertama
16 Chap. 16 : Misi Berlanjut
17 Chap. 17 : Herlin vs Inugami
18 Chap. 18 : Misi Selesai!
19 Chap. 19 : Berlatih Dengan Herlin
20 Chap. 20 : Masalah Baru di Sekolah
21 Chap. 21 : Rencana Herlin
22 Chap. 22 : Menyusun Rencana Balas Dendam
23 Chap. 23 : Masalah Kecil Sebelum Bencana Besar
24 Chap. 24 : Rencana Balas Dendam Sempurna Sudah Siap!
25 Chap. 25 : Kerusuhan Dimulai
26 Chap. 26 : Sukses Besar
27 Chap. 27 : Muncul Masalah Baru
28 Chap. 28 : Penyerangan Mall
29 Chap. 29 : Operasi Penangkapan Subject C
30 Chap. 30 : Bertemu Orang Aneh
31 Chap. 31 : Herlin vs Dua Assassin
32 Chap. 32 : Insiden Mall Berakhir
33 Chap. 33 : Hukuman Dari Oita-san
34 Chap. 34 : Oita-san & Ishikawa-san
35 Chap. 35 : Tugas Untuk Ishikawa-san
36 Chap. 36 : Senjata Baru Iraya
37 Chap. 37 : Meminta Izin Untuk Persiapan Turnamen
38 Chap. 38 : Turnamen The One
39 Chap. 39 : Pertandingan Pertama, Iraya vs Hayate
40 Chap. 40 : Pertandingan Pertama, Iraya vs Hayate (2)
41 Chap. 41 : Ucapan 'Selamat'
42 Chap. 42 : Rapat Pemimpin Kuni no Hashira
43 Chap. 43 : Unique Skill
44 Chap. 44 : Wanita Aneh Masuk ke Kamarku
45 Chap. 45 : Pertandingan Kedua, Iraya vs Oukami
46 Chap. 46 : Pertandingan Kedua, Iraya vs Oukami (2)
47 Chap. 47 : Pertemuan Dua Assassin
48 Chap. 48 : Aku Akan Bangkit Kembali!
49 Chap. 49 : Bertemu Calon Anggota Baru Black Rain
50 Chap. 50 : Kuromichi Anna & Kurobane Mei-senpai
51 Chap. 51 : Pertaruhan
52 Chap. 52 : Sesuatu Di Dalam Pedang
53 Chap. 53 : Anggota Baru Black Rain, Kurobane Mei
54 Chap. 54 : Misi Bagi Ishikawa-san
55 Chap. 55 : Primadona Sekolah
56 Chap. 56 : Bertemu Dengan Lawan Masing-Masing
57 Chap. 57 : Iraya vs Delta
58 Chap. 58 : Kurobane Mei vs Klon Delta
59 Chap. 59 : Herlin vs Astaroth
60 Chap. 60 : Keluar Dari Laboratorium
61 Chap. 61 : Bala Bantuan yang Mengubah Segalanya
62 Chap. 62 : Setelah Misi Selesai
63 Chap. 63 : Rekan Rahasia
64 Chap. 64 : Kompetisi Internal Kelas
65 Chap. 65 : Membeli Bahan-Bahan
66 Chap. 66 : Kompetisi Internal Kelas yang Terganggu
67 Chap. 67 : Serangan Balasan
68 Chap. 68 : Rencana Terhebat
69 Chap. 69 : Menuju ke Rumah Iraya
70 Chap. 70 : Kebenaran yang Terungkap
71 Chap. 71 : Kebenaran yang Terungkap (2)
72 Chap. 72 : Permintaan Kecil Oita-san Kepada Ryuzaki
73 Chap. 73 : Latihan Pedang Bersama Tetsu
74 Chap. 74 : Uji Tanding Dengan Mei-senpai
75 Chap. 75 : Serangan Balasan Dimulai!
76 Chap. 76 : Black Rain vs Para Assassin
77 Chap. 77 : Angin Melawan Api
78 Chap. 78 : Pertahanan Terkuat Melawan Serangan Paling Brutal
79 Chap. 79 : Reuni Teman Lama
80 Chap. 80 : Asal Usul Delta
81 Chap. 81 : Pertarungan Bagi Cecilia
82 Chap. 82 : Murasaki Oita vs Astaroth
83 Chap. 83 : Pertarungan Menjadi Lebih Besar
84 Chap. 84 : Serangan di Tokyo
85 Chap. 85 : Serangan di Tokyo (2)
86 Chap. 86 : Serangan di Tokyo (3)
87 Chap. 87 : Serangan di Osaka
88 Chap. 88 : Serangan di Nagoya
89 Chap. 89 : Berkumpul Kembali
90 Chap. 90 : Kerjasama Dadakan
91 Chap. 91 : Pengorbanan Oita-san
92 Chap. 92 : Pemulihan Mental Iraya
93 Chap. 93 : Puncak Pertarungan
94 Chap. 94 : Kemenangan Tanpa Perayaan
95 Chap. 95 : Anggota Black Rain Kembali Bertambah!
96 Chap. 96 : Menghapus Luka Masa Lalu
97 Chap. 97 : Menjadi Organisasi Kecil
98 Special Chapter : Liburan!
99 Special Chapter : Liburan! (2)
100 Special Chapter : Liburan! (3)
101 Chap. 98 : Perjalanan Menuju Jepang
102 Chap. 99 : Ressurection
103 Chap. 100 : Membangkitkan Satu Orang Lagi
104 Chap. 101 : Assassin
105 Chap. 102 : Ardenter dan Nimis
106 Chap. 103 : Hari Baru, Senjata Baru
107 Chap. 104 : Pedang Baru Berhasil Didapatkan!
108 Chap. 105 : Gadis Aneh
109 Chap. 106 : Sparing
110 Chap. 107 : Penyelidikan!
111 Chap. 108 : Saatnya Bertindak
112 Chap. 109 : Selesai Dengan Damai
113 Chap. 110 : Berkunjung
114 Chap. 111 : Misi di Nagoya
115 Chap. 112 : Satu Orang Tambahan
116 Chap. 113 : Sebelum Misi
117 Chap. 114 : Duel Harga Diri
118 Chap. 115 : Iraya vs Oukami (Lagi)
119 Chap. 116 : Rencana Taman Hiburan
120 Chap. 117 : Rencana Taman Hiburan (2)
121 Chap. 118 : Menjemput Para Idol
122 Chap. 119 : Konser Yang Tidak Selesai
123 Chap. 120 : Kerusuhan Menyebar
124 Chap. 121 : Solusi
125 Chap. 122 : Tenda Sirkus
126 Chap. 123 : Pertarungan Di Dalam Tenda Sirkus
127 Chap. 124 : Sumber Masalah
128 Chap. 125 : Pertarungan Yang Menyulitkan
129 Chap. 126 : Tidak Adil
130 Chapter 127 : Jalan Yang Aku Pilih
131 Chapter 128 : Saatnya Arisu Beraksi
132 Chapter 129 : Fase Kedua
133 Chap. 130 : Perjalanan Menuju Stasiun Radio
134 Chap. 131 : Masuk Ke Stasiun Radio
135 Chap. 132 : Pil Elemen
136 Chap. 133 : Cube of Death
137 Chap. 134 : Pertarungan Ahli Beladiri
138 Chap. 135 : Puncak Trik Kotor
139 Chap. 136 : Pertarungan Di Lantai Atas
140 Chap. 137 : Solilokui Murasaki Oita
141 Chap. 138 : Sang Bintang Utama
142 Chap. 139 : Perasaan Arisu
143 Chap. 140 : Tidak Berubah
144 Chap. 141 : Kejutan Ulang Tahun
145 Chap. 142 : Selamat Tinggal
146 Chap. 143 : Mengejar Ketertinggalan
147 Chap. 144 : Sang Assassin, Dantalion
148 Chap. 145 : Membuat Keributan Di Bar
149 Chap. 146 : Interogasi
150 Chap. 147 : Target Yang Familiar
151 Chap. 148 : Room and Door
152 Chap. 149 : Akhir yang Tak Diinginkan
153 Chap. 150 : Gadis Asing Di Keluarga ku
154 Chap. 151 : Kastil Blaircass
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Chap. 1 : Pertemuan Pertama
2
Chap. 2 : Bertemu Langsung
3
Chap. 3 : Perempuan Misterius
4
Chap. 4 : Ditarik Lebih Dalam
5
Chap. 5 : Menolak Tawarannya
6
Chap. 6 : Ada yang Aneh dengan Hasuki-san
7
Chap. 7 : Bertarung Melawan Hasuki-san
8
Chap. 8 : Jalan-Jalan Sebentar
9
Chap. 9 : Mengungkap Insiden Hasuki-san
10
Chap. 10 : Mengungkap Insiden Hasuki-san (2)
11
Chap. 11 : Pertarungan Ulang
12
Chap. 12 : Kebenaran
13
Chap. 13 : Bergabung dengan Black Rain
14
Chap. 14 : Awal Cerita Baru
15
Chap. 15 : Misi Pertama
16
Chap. 16 : Misi Berlanjut
17
Chap. 17 : Herlin vs Inugami
18
Chap. 18 : Misi Selesai!
19
Chap. 19 : Berlatih Dengan Herlin
20
Chap. 20 : Masalah Baru di Sekolah
21
Chap. 21 : Rencana Herlin
22
Chap. 22 : Menyusun Rencana Balas Dendam
23
Chap. 23 : Masalah Kecil Sebelum Bencana Besar
24
Chap. 24 : Rencana Balas Dendam Sempurna Sudah Siap!
25
Chap. 25 : Kerusuhan Dimulai
26
Chap. 26 : Sukses Besar
27
Chap. 27 : Muncul Masalah Baru
28
Chap. 28 : Penyerangan Mall
29
Chap. 29 : Operasi Penangkapan Subject C
30
Chap. 30 : Bertemu Orang Aneh
31
Chap. 31 : Herlin vs Dua Assassin
32
Chap. 32 : Insiden Mall Berakhir
33
Chap. 33 : Hukuman Dari Oita-san
34
Chap. 34 : Oita-san & Ishikawa-san
35
Chap. 35 : Tugas Untuk Ishikawa-san
36
Chap. 36 : Senjata Baru Iraya
37
Chap. 37 : Meminta Izin Untuk Persiapan Turnamen
38
Chap. 38 : Turnamen The One
39
Chap. 39 : Pertandingan Pertama, Iraya vs Hayate
40
Chap. 40 : Pertandingan Pertama, Iraya vs Hayate (2)
41
Chap. 41 : Ucapan 'Selamat'
42
Chap. 42 : Rapat Pemimpin Kuni no Hashira
43
Chap. 43 : Unique Skill
44
Chap. 44 : Wanita Aneh Masuk ke Kamarku
45
Chap. 45 : Pertandingan Kedua, Iraya vs Oukami
46
Chap. 46 : Pertandingan Kedua, Iraya vs Oukami (2)
47
Chap. 47 : Pertemuan Dua Assassin
48
Chap. 48 : Aku Akan Bangkit Kembali!
49
Chap. 49 : Bertemu Calon Anggota Baru Black Rain
50
Chap. 50 : Kuromichi Anna & Kurobane Mei-senpai
51
Chap. 51 : Pertaruhan
52
Chap. 52 : Sesuatu Di Dalam Pedang
53
Chap. 53 : Anggota Baru Black Rain, Kurobane Mei
54
Chap. 54 : Misi Bagi Ishikawa-san
55
Chap. 55 : Primadona Sekolah
56
Chap. 56 : Bertemu Dengan Lawan Masing-Masing
57
Chap. 57 : Iraya vs Delta
58
Chap. 58 : Kurobane Mei vs Klon Delta
59
Chap. 59 : Herlin vs Astaroth
60
Chap. 60 : Keluar Dari Laboratorium
61
Chap. 61 : Bala Bantuan yang Mengubah Segalanya
62
Chap. 62 : Setelah Misi Selesai
63
Chap. 63 : Rekan Rahasia
64
Chap. 64 : Kompetisi Internal Kelas
65
Chap. 65 : Membeli Bahan-Bahan
66
Chap. 66 : Kompetisi Internal Kelas yang Terganggu
67
Chap. 67 : Serangan Balasan
68
Chap. 68 : Rencana Terhebat
69
Chap. 69 : Menuju ke Rumah Iraya
70
Chap. 70 : Kebenaran yang Terungkap
71
Chap. 71 : Kebenaran yang Terungkap (2)
72
Chap. 72 : Permintaan Kecil Oita-san Kepada Ryuzaki
73
Chap. 73 : Latihan Pedang Bersama Tetsu
74
Chap. 74 : Uji Tanding Dengan Mei-senpai
75
Chap. 75 : Serangan Balasan Dimulai!
76
Chap. 76 : Black Rain vs Para Assassin
77
Chap. 77 : Angin Melawan Api
78
Chap. 78 : Pertahanan Terkuat Melawan Serangan Paling Brutal
79
Chap. 79 : Reuni Teman Lama
80
Chap. 80 : Asal Usul Delta
81
Chap. 81 : Pertarungan Bagi Cecilia
82
Chap. 82 : Murasaki Oita vs Astaroth
83
Chap. 83 : Pertarungan Menjadi Lebih Besar
84
Chap. 84 : Serangan di Tokyo
85
Chap. 85 : Serangan di Tokyo (2)
86
Chap. 86 : Serangan di Tokyo (3)
87
Chap. 87 : Serangan di Osaka
88
Chap. 88 : Serangan di Nagoya
89
Chap. 89 : Berkumpul Kembali
90
Chap. 90 : Kerjasama Dadakan
91
Chap. 91 : Pengorbanan Oita-san
92
Chap. 92 : Pemulihan Mental Iraya
93
Chap. 93 : Puncak Pertarungan
94
Chap. 94 : Kemenangan Tanpa Perayaan
95
Chap. 95 : Anggota Black Rain Kembali Bertambah!
96
Chap. 96 : Menghapus Luka Masa Lalu
97
Chap. 97 : Menjadi Organisasi Kecil
98
Special Chapter : Liburan!
99
Special Chapter : Liburan! (2)
100
Special Chapter : Liburan! (3)
101
Chap. 98 : Perjalanan Menuju Jepang
102
Chap. 99 : Ressurection
103
Chap. 100 : Membangkitkan Satu Orang Lagi
104
Chap. 101 : Assassin
105
Chap. 102 : Ardenter dan Nimis
106
Chap. 103 : Hari Baru, Senjata Baru
107
Chap. 104 : Pedang Baru Berhasil Didapatkan!
108
Chap. 105 : Gadis Aneh
109
Chap. 106 : Sparing
110
Chap. 107 : Penyelidikan!
111
Chap. 108 : Saatnya Bertindak
112
Chap. 109 : Selesai Dengan Damai
113
Chap. 110 : Berkunjung
114
Chap. 111 : Misi di Nagoya
115
Chap. 112 : Satu Orang Tambahan
116
Chap. 113 : Sebelum Misi
117
Chap. 114 : Duel Harga Diri
118
Chap. 115 : Iraya vs Oukami (Lagi)
119
Chap. 116 : Rencana Taman Hiburan
120
Chap. 117 : Rencana Taman Hiburan (2)
121
Chap. 118 : Menjemput Para Idol
122
Chap. 119 : Konser Yang Tidak Selesai
123
Chap. 120 : Kerusuhan Menyebar
124
Chap. 121 : Solusi
125
Chap. 122 : Tenda Sirkus
126
Chap. 123 : Pertarungan Di Dalam Tenda Sirkus
127
Chap. 124 : Sumber Masalah
128
Chap. 125 : Pertarungan Yang Menyulitkan
129
Chap. 126 : Tidak Adil
130
Chapter 127 : Jalan Yang Aku Pilih
131
Chapter 128 : Saatnya Arisu Beraksi
132
Chapter 129 : Fase Kedua
133
Chap. 130 : Perjalanan Menuju Stasiun Radio
134
Chap. 131 : Masuk Ke Stasiun Radio
135
Chap. 132 : Pil Elemen
136
Chap. 133 : Cube of Death
137
Chap. 134 : Pertarungan Ahli Beladiri
138
Chap. 135 : Puncak Trik Kotor
139
Chap. 136 : Pertarungan Di Lantai Atas
140
Chap. 137 : Solilokui Murasaki Oita
141
Chap. 138 : Sang Bintang Utama
142
Chap. 139 : Perasaan Arisu
143
Chap. 140 : Tidak Berubah
144
Chap. 141 : Kejutan Ulang Tahun
145
Chap. 142 : Selamat Tinggal
146
Chap. 143 : Mengejar Ketertinggalan
147
Chap. 144 : Sang Assassin, Dantalion
148
Chap. 145 : Membuat Keributan Di Bar
149
Chap. 146 : Interogasi
150
Chap. 147 : Target Yang Familiar
151
Chap. 148 : Room and Door
152
Chap. 149 : Akhir yang Tak Diinginkan
153
Chap. 150 : Gadis Asing Di Keluarga ku
154
Chap. 151 : Kastil Blaircass

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!