The Future King

The Future King

Eps 1

Asnee Yodrak, kini usia nya genap 16thn. Perjalanan hidup nya pun tidak mudah karena beberapa beban yang harus dia tanggung sebagai calon raja masa depan di kerajaan Yodrak.

Putra sulung dari Raja Aaron dan juga Ratu Prija. Asnee memiliki seorang kakak perempuan bernama Rayya Yodrak. Di samping itu, Asnee pun memiliki seorang paman kandung bernama Aat Yodrak.

Di kala remaja seusia nya melakukan hal sesuai keinginan, namun tidak dengan Asnee, dari kecil dia belajar di sekolah kebangsawanan dan di lanjut sekolah dengan pelajaran attitude dan juga pengembangan otak bertaraf internasional.

Sekolah itu bagaikan asrama, dari segi apapun telah di atur dari dalam, namun tidak membuat dirinya terbebani dengan alasan karena Mama nya, ibu angkat nya yang tentu dia adalah Nara Lucifer selalu saja mengunjungi dirinya tanpa sepengetahuan siapapun.

Bukan hanya Nara yang terlihat selalu mengunjungi Asnee di asrama waktu itu, namun keluarga besar Lucifer, Jakson, Jeffrey bahkan Smith tak luput silih berganti mengunjungi nya.

"Astaga tadi aku lihat ada nona cantik kembali mendatangi kantor kepala sekolah ! Waah sebenarnya siapa dia ini, tak tersentuh sama sekali. Ayo kita tampil setampan mungkin sebelum dia melihat ku yang mandi keringat ini." Begitu narsis dengan pose yang membuat Asnee menikam nya dengan tatapan tajam.

Robert, teman satu asrama Asnee itu baru datang dan langsung menyibakkan handuk kecil seraya melilit dan menggantungkan pada leher nya. Keringatnya terus bercucur gagah seakan bangga ke luar dari kulit tubuh Robert.

"Asnee, Asnee!" Teriak Kevin dari luar dan kini terhenti di ambang pintu dengan nafas terengah-engah.

Asnee menutup buku bacaan nya, lalu membenarkan duduk nya serta menjuntai kan kedua kaki nya bersamaan, sehingga turun menapaki lantai yang dengan cantik nya terbuat dari marmer.

"Lagi dan lagi ! Ada apa lagi ?." Dengan buku di tangan nya, dia berdiri dan kemudian berjalan menuju rak buku yang begitu panjang dan tinggi milik mereka bertiga.

"Itu nona itu benar-benar cantik, ini sudah hampir tiga tahun kita terakhir melihat nya dan saat ini datang kembali dengan wajah yang semakin fresh dan cantik ! Wah dewi itu datang dari mana sebenarnya." Kevin terus bernostalgia dengan kecantikan wajah Nara.

Asnee mendelik kesal dengan satu alis terus terangkat tajam.

"Aey aey jangan berekspresi seperti itu, kau bahkan tidak tahu bagaimana wajah nya!." Robert melempar handuk kecil berwarna pink muda itu pada Asnee. Kenyataan nya memang seperti itu, Asnee salah satu pria langka menurut kedua teman nya. Di saat para laki-laki memuja seorang gadis cantik baik yang ada di sekolah maupun di luar, namun tidak dengan Asnee, dia seakan tidak berminat.

Asnee tidak banyak bicara, tidak ingin terlibat dengan pikiran kedua teman nya yang terus memuja Nara, dia tidak suka dan marah. Tidak ada yang tahu bahkan seluruh sekolah dan asrama tidak tahu wajah kedua dari Asnee yang sebenar nya.

" Hei pangeran kau mau kemana?."

Robert memanggil-manggil dengan keras. Pandangan Robert juga Kevin bertemu dan bersamaan mengangkat kedua bahu mereka menandakan tidak mengerti akan sikap Asnee setiap kali seseorang yang mereka puja datang ke asrama.

Pernah ketika Shabila datang, semua penghuni asrama laki-laki dan perempuan gempar bahkan bukan hanya asrama, sekolah yang berada di samping pun gempar seakan baru pertama kali melihat sosok gadis yang karisma nya beda dari yang lain, sampai Asnee hanya bisa menajamkan penglihatan nya dan buru-buru masuk ke dalam kantor kepala sekolah guna menghampiri Shabila dan juga Reagan.

Keluarga dari penguasa bisnis tiga negara itu silih berdatangan tanpa tahu tujuan apa yang membuat mereka datang. Lagi dan lagi hanya kepala sekolah dan Asnee yang tahu.

...**...

Di dalam ruangan kepala sekolah, Nara tengah duduk menikmati teh hangat yang sesekali disesap nya. Wajah itu semakin cantik saat usia nya semakin bertambah, seakan angka ukur pun malu dengan pertambahan nya. 38thn usia Nara namun wajah nya masih sama saat pertama Asnee bertemu, entah apa yang wanita itu kenakan untuk wajah dan juga tubuh nya sampai-sampai bisa seawet itu.

tok...

tok...

tok...

"Masuk!" Ucap kepala sekolah itu di sela bincang nya dengan Nara.

Pintu terbuka, kedua pasang mata yang ada di dalam menoleh ke asal suara reketan.

"Aresha, tuan Asnee ada di luar!." Tentu saja suara itu sangat di kenal. Collen, ya dia pria itu, pria yang setia mengabdikan dirinya pada Nara dan telah menikah dengan Vio.

"Aku tahu ! Itu dia di belakang mu." Tunjuk Nara dengan dagu nya dan reflek Collen memutar berdirinya.

"Silahkan!" Collen pun memilih ke luar kembali sesaat setelah memberi anggukan sopan pada Asnee.

Suasana ruangan mendadak sepi dan redup. Nara menatap Asnee yang setiap tahun tatapan nya terasa kosong.

"Silahkan! Jika begitu saya ada urusan lain di aula. Permisi!." Kepala sekolah itu pun pamit pergi. Nara pun merespon dengan sopan dan mengulas senyum tipis nya.

Pintu tertutup begitu rapat dan kini hanya ada Nara dan juga Asnee di dalam ruangan. Mereka diam, tidak ada yang mau mengalah hanya sekedar mengulas senyum.

Nara duduk kembali mengabaikan Asnee yang terus menatap nya selidik seakan seekor gagak yang tengah membidik calon bangkai nya.

"Jika bisa lain kali kalau mau berkunjung pakai penutup wajah ! Ma, lihatlah bahkan Robert dan juga Kevin terus memuji-muji wajah mu seperti pedofil." Asnee selalu saja memberengut, guratan di kening nya yang biasa tersirat perlahan hilang saat berhadapan dengan Nara.

Mata Nara membeliak dan untuk kesekian kali nya, putra sulung nya protes. "Sshhh astaga Asnee, terus mama harus bagaimana ? Sudahlah terima saja jika mama ini memang cantik!!"

Kepercayaan diri Nara memang tak tertelan oleh usia, dia masih saja tengil apalagi kini sikap Asnee hampir serupa dengan semua laki-laki yang ada di keluarga nya. Padahal tidak sedarah tapi entah kenapa, sampai Nara sempat berpikir jika perubahan Asnee hasil dari cuci otak para adik kembar, bahkan aneh nya Eiji dan juga Julian kini sangat dekat dengan Asnee entah dari kapan.

"Cantik bukan?!" Nara berdiri kembali dan berpose seperti model, menyibakkan rambut dan memutar cantik di hadapan putra sulung nya.

"Mama!!" Tegur Asnee tidak suka.

"Hahahaha iya iya maaf, maafkan mama !." Tawa menggelegar namun terdengar merdu mengisi seisi ruangan yang pengap menjadi menggelikan.

"Tidak lucu, 'mam!." Asnee terus merengut, dia sangat jengkel jika mama nya terus sengaja mengumbar-ngumbar kecantikan nya.

"Sini mama peluk, mama sangat merindukan Asnee yang manja ini,!" Nara pun menumpahkan rasa rindu nya. Jika dihitung-hitung Nara baru bisa mengunjungi putra nya itu dari tiga tahun silam karena kesibukan nya di rumah sakit dan juga organisasi nya.

"Putra mama sudah tinggi ya ! Tidak terasa sampai mama tidak sadar!." Nara mengelus lembut punggung Nara, dagunya dia kaitkan pada pundak Asnee.

"Bagaimana kabar mu, 'mam ? Aku pikir kau sudah tidak peduli pada ku sampai tiga tahun terakhir ini tak pernah menjengukku di sini!,"

"Kak Shabila bilang jika kau dan juga papa Leyka sedang sibuk,"

Asnee mengeratkan pelukan nya. Nara tersenyum indah dan tulus, wajah nya sangat menenangkan seperti laut namun ada kala nya berubah seperti monster gila.

Helaan nafas Nara terasa pada pundak Asnee, "Pekerjaan apa yang begitu penting mengalahkan diriku, mam ?!."

Nara melepas pelukan nya dan mengajak putra sulung nya itu untuk duduk. "Masalah kecil, tapi mama harus menyelesaikan nya bertahap ! Bukankah jika melakukan hal terburu-buru itu tidak baik ? Mama rasa itu juga salah satu pelajaran untuk mu, belajar bersabar dan belajar berpikir logis. Boleh dengan hati juga, namun jangan sepenuh nya karena hal itu juga tidak di perbolehkan."

"Asnee pun tahu apa profesi mama, bukan ? Untuk itu kamu mengerti jika mama tidak bisa selugas itu pada mu." Tangan jenjang Nara meraih pucuk kepala Asnee dan mengacak nya lembut.

"Iya aku mengerti mam !." Ujar nya melembutkan tatapan. Nara pun ikut mengulas senyum nya.

"Pintar" Seru Nara.

"Adik Zevan kenapa tidak ikut ? Biasanya dia yang paling wara-wiri," Asnee bertanya sembari mengedarkan pandangan nya seolah baru sadar akan ketidak hadiran adik tampan nya itu.

"Dia memilih bermain komputer bersama Sean juga Shane dibanding ikut dengan ku!." Wajah Nara tiba-tiba kecut mengingat pertengkaran kecil dengan putra bungsu nya sebelum berangkat.

"Mama berangkat dari Irlandia kah ?." Tanya Asnee.

"Eum ! Dia sangat merindukan sepupunya dan mengabaikan aku, jadi mama berangkat dari Irlandia saja!" Paling bisa Nara merengut pada Asnee, kadang Leyka pun cemburu pada putra sulung nya itu.

"Anak itu ada-ada saja!!." Gumam Asnee.

Nara mengecek jam ditangan nya dan menatap Asnee.

"Apa ?." Seru Asnee saat mata mama nya menyelidik.

"Kau tidak ada kelas hari ini ?." Tanya nya.

"Ada, mungkin prof Nero tengah membahas pelajaran nya saat ini." Ucap Asnee dengan santai nya.

Nara mencebik lalu berdiri. "Ayo mama antar ke kelas mu."

"Tidak tidak, apaan ! Tidak ya, nanti bisa-bisa kedua teman ku bertanya-tanya mengenai mu. Tidak, aku tidak mau!!." Tolak Asnee begitu yakin.

"Pelit ! Ya ampun salah apa aku memiliki putra seangkuh ini?!." Nara kecak pinggang kesal, namun terlihat lucu drama di antara anak dan ibu itu.

"Mama tidak akan pulang dulu kan ?."

Nara menggeleng pelan. "Tidak, mama akan menjemputmu kembali setelah pelajaran mu selesai ! Collen akan disini menemani mu, mama ada urusan sebentar."

"Urusan apa lagi ?." Heran Asnee.

" Hanya sebentar. Ok!,"

" Ya sudah cepat pergi, mama akan kembali secepat nya." Nara mendorong-dorong punggung Asnee sehingga terhenti di depan pintu.

" Jangan lama-lama." Ucap Asnee membuka pintu dan kemudian melangkah ke luar. Collen yang masih setia menunggu memberi hormat pada Asnee.

"Collen, kau tetap di sini ! Aku ada urusan sebentar."

Collen dengan peka memberikan kunci mobil pada Nara dan berjalan di belakang nya. " Kelas Ekonomi Moneter, dia ada kelas bersama prof Nero !." Ucap Nara di sela langkah nya. Collen mengangguk paham dan jalan berbelok ke koridor lain menuju kelas Asnee.

Para siswa dan siswi yang tengah belum masuk kelas samar-samar membicarakan sosok Nara yang sedikit pun tidak menoleh. Robert dan juga Kevin yang tengah menuju ke kelas nya seketika terhenti melihat Nara yang berjalan bagai dewi dari kayangan.

"Nona cantik." Teriak Robert begitu antusias. Nara menoleh sekilas di sela langkah nya dan tersenyum menanggapi, menggelengkan kepala nya pelan.

Reflek Robert dan juga Kevin senang bukan kepalang. Tingkah mereka seakan menggelitik hati, benar-benar membuat pemilik dara merasa menjadi model papan atas.

Terpopuler

Comments

nyaks 💜

nyaks 💜

coba² ngintip ke sini..sudah berapa bab yg di tabung..en ternyata lumayan banyak juga hasilnya..
maapkan daku thor 🙏🤭😁

2022-10-07

0

MEMEY

MEMEY

salam kenal kak

2022-07-09

0

Mariam Nezma Albady

Mariam Nezma Albady

thor kisah anak² triples dongg shane sane dan sabila

2022-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 Eps 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117
118 Eps 118
119 Eps 119
120 Eps 120
121 Eps 121
122 Eps 122
123 Eps 123
124 Eps 124
125 Eps 125
126 Eps 126
127 Eps 127
128 Eps 128
129 Eps 129
130 Eps 130
131 Eps 131
132 Eps 132
133 Eps 133
134 Eps 134
135 Eps 135
136 Eps 136
137 Eps 137
138 Eps 138
139 Eps 139
140 Eps 140
141 Eps 141
142 Eps 142
143 Eps 143
144 Eps 144
145 Eps 145
146 Eps 146
147 Eps 147
148 Eps 148
149 Eps 149
150 Eps 150
151 Eps 151
152 Eps 152
153 Eps 153
154 Eps 154
155 Eps 155
156 Eps 156
157 Eps 157
158 Eps 158
159 Eps 159
160 Eps 160
161 Eps 161
162 Eps 162
163 Eps 163
164 Eps 164
165 Eps 165
166 Eps 166
167 Eps 167
168 Eps 168
169 Eps 169
170 Eps 170
171 Eps 171
172 Eps 172
173 Eps 173
174 Eps 174
175 Eps 175
176 Eps 176
177 Eps 177
178 Eps 178
179 Eps 179
180 Eps 180
181 Eps 181
182 Eps 182
Episodes

Updated 182 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
Eps 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117
118
Eps 118
119
Eps 119
120
Eps 120
121
Eps 121
122
Eps 122
123
Eps 123
124
Eps 124
125
Eps 125
126
Eps 126
127
Eps 127
128
Eps 128
129
Eps 129
130
Eps 130
131
Eps 131
132
Eps 132
133
Eps 133
134
Eps 134
135
Eps 135
136
Eps 136
137
Eps 137
138
Eps 138
139
Eps 139
140
Eps 140
141
Eps 141
142
Eps 142
143
Eps 143
144
Eps 144
145
Eps 145
146
Eps 146
147
Eps 147
148
Eps 148
149
Eps 149
150
Eps 150
151
Eps 151
152
Eps 152
153
Eps 153
154
Eps 154
155
Eps 155
156
Eps 156
157
Eps 157
158
Eps 158
159
Eps 159
160
Eps 160
161
Eps 161
162
Eps 162
163
Eps 163
164
Eps 164
165
Eps 165
166
Eps 166
167
Eps 167
168
Eps 168
169
Eps 169
170
Eps 170
171
Eps 171
172
Eps 172
173
Eps 173
174
Eps 174
175
Eps 175
176
Eps 176
177
Eps 177
178
Eps 178
179
Eps 179
180
Eps 180
181
Eps 181
182
Eps 182

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!