Asnee Prov.
Aku melihat sekeliling, mansion Mommy Ruby banjir dengan senyuman, tawa mereka tidak pernah luntur dari saat aku bergabung dengan keluarga itu.
Mataku benar-benar nanar, ingin menangis namun malu. Tanganku terus menggenggam tangan kak Rayya, aku sangat merindukan nya.
"Kak ini benar kau bukan ?." Tanya ku seraya melirik lembut pada kak Rayya. Seakan seperti lelucon, kak Rayya tertawa geli begitupun dengan mama Nara dan juga papa Leyka.
Aku menoleh pada kawan ku, mereka berdua hanya terpaku menatap tuan putri mereka. Banyak sekali pertanyaan yang aku lihat dari sorot kedua kawan ku itu.
"Heh Asnee, coba kau cubit saja itu kulit kakak mu ! Kalau dia kesakitan berarti dia nyata ! Tch sudah berdiri nyata masih saja tidak percaya!"
"Ay, Adik mu ini polos atau bodoh, 'sih?! Aneh aku !."
Finola , dia memamerkan tampang kesal nya, menunjuk-nunjuk wajah ku dengan telunjuk lentik nya, namun seperti biasa, kak Rayya hanya akan tersenyum lembut, merespon dengan anggun apa yang tengah di tanyakan ataupun di bicarakan.
"Sudah Finola, sudah ! Ayolah, kita duduk dulu. Kaki ku pegal kalau terus berdiri seperti ini "
Aku memperhatikan tatapan mata dari Kak Rayya, dia memang lembut entah dari siapa gen itu turun karena dulu mama tidak selembut kak Rayya, papa Aaron pun tidak.
Aku melirik ke arah keluarga ku, di sana Mama Nara dan papa Leyka sudah bergabung. Lirikan mereka tidak luput dari kak Rayya, mereka terlihat sangat bahagia dengan keberadaan kami.
Sekali lagi aku terus berpikir, apa aku seberuntung itu ? Beruntung mendapatkan keluarga besar yang sangat menyayangi ku ? Aku terus bergulat dengan pikiran ku sendiri sampai akhirnya teguran dari mama menyadarkan lamunan ku.
"Asnee apa kau akan terus membiarkan kakak mu itu berdiri ? Sini, biarkan dia duduk dulu sebelum istirahat ! Kamu mandi dan bawa kedua teman mu ke atas dan tidur,"
Tap...
Tap..
Tap..
Tap..
Suara langkah terdengar.
"Asnee, Rayya"
Ya, suara itu sangat aku kenali, bahkan semua orang menoleh ke asal suara dengan cepat.
Tidak, tidak tua renta, kakek Lio semakin tua malah semakin tampan dan segar, hanya saja rambut nya sudah di penuhi dengan uban walau masih ada warna hitam nya.
Tidak ada brewok tipis seperti daddy Edward. Kakek Lio sebangsa dengan ku, darah Thailand dan wajah pun seperti itu.
"Kakek" Teriak kami. Kak Rayya malah lebih cepat memeluk kakek Lio di bandingkan aku.
Di sela kami memeluk kakek Lio, tidak luput tatapan kedua teman ku seperti aneh dan terkejut, sepertinya mereka kembali kaget akan sikap kami.
"Waahhh Asnee nya Nancy sudah besar ya sekarang!"
Nancy berlari dari arah pintu, berjalan dengan mama Agatha dengan langkah riang. Aku melihat itu, lagi dan lagi senyum mereka masih tetap sama, antusias mereka terhadap kami pun masih sama, tidak ada yang berubah.
Pernah, dulu saat aku mulai masuk pendidikan, aku sempat meragukan kasih sayang mereka. Apa mereka berpura-pura menyayangi kami ? Apa mereka seperti ini karena kami adalah pewaris tahta kerajaan ? Tapi aku menepis nya, lagi dan lagi di buktikan dengan kehangatan mereka.
Perasaan itu terlebur kala mereka saling berkunjung menjenguk ku di asrama, tidak seperti keluarga kandung ku. Mereka sibuk dengan bisnis dan juga kerajaan, keluar pun harus di kawal dengan ketat. Hanya satu tahun sekali papa dan paman juga nenek,kakek menjenguk dan mereka akan menghujani aku dengan ucapan maaf.
Ya, aku tahu mereka pun menyayangi kami.
"Asnee, sini peluk dulu ! Kau tidak merindukan nenek cantik mu ini, hmm ?." Mama Agatha pun memeluk kami, membelai rambut kami bergantian.
Aku ingin menangis seperti kak Rayya sekarang, tapi aku malu, aku malu karena takut jika mereka akan terus mengkhawatirkan aku di masa depan.
Prov Asnee end
...**...
Keheningan menjalar, ruang kamar dengan Doble bed tertata rapih di dalam nya. Kevin dan juga Robert duduk di kasur mereka masing-masing sedangkan Asnee, dia terlihat duduk di sofa dengan gulatan pikiran di kepala nya.
"Tuan putri pun bisa seperti orang bebas ? Dia tuan putri loh, semua hidup nya di atur, dari hal terkecil pun di atur,"
"Dahsyat, waahhh sebenarnya mama angkat mu itu siapa, pangeran ?!."
Seru Robert bertepuk tangan sembari kepala menggeleng tidak menyangka.
Perbandingan keluarga mereka sangat bisa di bedakan, bahkan keluarga kandung sekali pun. Kevin tertohok bahkan keluarga nya pun jauh dari kata hangat.
Sekalipun mereka bersikap baik, masih saja di jadikan bahan tawanan untuk sebuah jabatan. Untung saja tidak terlalu berambisi. Entahlah!!
"Tidur saja sana ! Nanti lanjut ngobrol nya, yang pasti sekarang aku mau menemui kak Rayya dulu ! Enak saja dia tidak ada kabar dan sekarang muncul di sini!"
"Eeeeehh kau mau apa ? Yaak awas saja kau marahi tuan putri kita, !." Teriak Robert hendak meraih tangan Asnee namun tidak sampai karena cukup berjarak juga.
"Biarkan saja, Bert!" Ujar Kevin. Walau masih penasaran tapi dia pun harus menjaga sikap karena sekarang tidak sedang berada di rumah melainkan di negeri asing dan keluarga asing.
Robert, dia menjatuhkan tubuh nya alih-alih pergi bersih-bersih, dia memilih menatap langit-langit kamar. Sedangkan Kevin, dia membuka koper nya, mengeluarkan baju ganti dan terlihat bergegas masuk ke kamar mandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Renireni Reni
jika tau siapa keluarga mama nara makin shock kalian....😅😅😅
2021-12-30
2