Langit Swedia sangat cerah, secerah senyum sang pangeran di pagi hari. Sepanjang perjalanan, Asnee sangat lengket dengan Shabila sampai duduk pun tidak mau berpisah.
"Kenapa ?." Seru Finola menangkap basah akan tatapan kedua wajah dari teman Asnee yang nampak senang namun terkesan lebih penasaran.
Mobil yang di tumpangi Asnee lebih dulu melaju untuk itu bola mata mereka terus mengikuti gerak-gerik dari mobil yang ada di depan.
Finola dan juga Sean saling pandang dengan penuh tanya akan sikap aneh dari kedua teman Asnee itu.
"Halloo" Finola sedikit berteriak agar mereka sadar apa yang tengah mereka lakukan saat ini.
Sean, dia tak ingin ikut campur dan kembali fokus ke depan seperti pak sopir di samping nya.
"Uh ?." Seru Kevin nampak bodoh dari ekspresi nya.
"Mobil teman mu tidak akan kabur ! Kalian seperti dua bocah bodoh ingusan yang tengah di culik oleh penjahat jika seperti ini!." Delik Finola menyipitkan matanya sehingga memicing tajam sembari melipat kedua tangan nya.
Mereka dengan bersamaan duduk tegap dan menoleh pada Finola di samping mereka. Lagi dan lagi mereka hanya memamerkan gigi saja di banding bersuara, entah karena sudah bingung, entah apa, yang pasti sekarang sikap Robert dan juga Kevin yang begitu tengil kini bersikap penurut layaknya hewan peliharaan.
Sampai di bandara internasional, beberapa penjagaan di perketat. Baju rapih serba hitam ke luar menyambut.
Mereka menunduk memberi salam, para pengunjung sampai terundang untuk menoleh pada mereka. Bisik mulai terdengar, mereka mungkin bertanya-tanya siapa gerangan yang mengunjungi bandara sampai para pemangku kepentingan pun berhamburan menyambut mereka.
Jet pribadi, yang di bawa langsung dari Irlandia terparkir nyata di bandara itu. Kaca pembatas pun memperlihatkan hal itu sampai mata para penumpang dapat melihat dengan langsung.
"Waw tuan kecil kita sudah besar !," Sanjung pria berseragam pilot itu meletakan tangan nya di dada memberi hormat dengan segala senyum ramah tercampur senang, mungkin karena ini pertama kali kembali dirinya melihat wajah tuan kecil Asnee.
"Tampan bukan ?!" Ucap Shane menimpali saat kaki nya berhenti di belakang Asnee.
"Little boy" Tajam Shabila terus menegur adik bungsu nya yang dari berangkat sampai tiba di Swedia terus saja mengoceh seperti anak kecil.
"Sha, biarkan saja !." Tegur Sean merangkul pinggang Shabila lembut dan menarik nya masuk ke dalam kabin. "Ayo, Fifi sudah di dalam juga" Lanjut nya dengan tangan satu lagi memasang kacamata hitam dan berjalan naik ke pintu jet.
Pengawal yang lain mengawal Robert dan juga Kevin serta menarik koper mereka. Tampang mereka masih bertanya-tanya, sebenarnya siapa sebenarnya kakak Asnee ini, kenapa mereka begitu canggung dan merasa aneh dengan segala keakraban mereka.
"Apa sebaiknya kita pulang lagi saja, Vin ?!." Bisik Robert di sela langkah nya. Jantungnya berdebar menatap penuh jet pribadi yang terparkir. Sumpah demi apapun, ini adalah kali pertama dia melihat jet pribadi semewah ini.
"Lebih baik seperti itu, Bert ! Masalah nya aku tidak berani bilang. Noh lihat, pangeran kita akan ngamuk jika kita putar balik !." Sahut nya.
Ekheemmm..
"Silahkan" Ucap sang pengawal.
Semua penumpang sudah masuk, orang-orang yang berada di lapangan serempak menundukkan kepala mereka saat jet hendak lepas landas. Kedua teman Asnee pun tak luput memperhatikan itu dari jendela mereka, membuat dua otak itu tidak dapat mencerna atau menduga situasi saat ini.
"Fifi duduk !." Seru Sean mendapati Finola yang hendak pindah tempat duduk. Asnee pun ikut melirik.
Fifi seperti biasa, dia hanya nyengir namun langsung duduk di sekitar Robert dan Kevin.
"Ini duduk, lihatlah !." Langsung memakai sabuk pengaman. Mereka hanya geleng kepala di buat nya.
Lagi dan lagi, hanya Sean pawang dari semua saudara-saudara nya.
"Hai" Fifi langsung ambil tindakan dengan menyapa Robert dan juga Kevin karena Asnee, dia nampak memejamkan mata nya di dekat Sean. Sedangkan Shane dan juga Shabila berada di ruangan lain.
"Hai" Sahut mereka.
"Panggil saja Fifi seperti Asnee ! Walaupun usia ku lebih tua, tapi aku akan suka jika kalian memanggil ku dengan sebutan itu."
Ucap Finola sembari menatap bergantian mereka dengan binar mata yang centil.
"Saya Robert"
"Saya Kevin"
Ucap mereka memperkenalkan.
"Sudah tahu" Ujar Finola.
Kevin dan Robert membatu, mereka hanya bisa merespon dengan helaan nafas masabodo.
"Sudah tahu ? Kenapa bisa begitu ? Kita baru bertemu kan ?! Ayolah Fifi jangan menggoda kami seperti ini !." Robert mulai melayani, menimpali perkataan Fifi yang sangat cantik itu.
Kevin hanya diam, Asnee sejenak membuka kembali mata nya, namum menutup kembali.
"Semua tahu tentang Asnee, keluarga kami sangat memperhatikan tuan kecil nakal itu dengan sangat apik ! Jadi, apa yang tidak kami ketahui tentang dirinya ?!Pokok nya tahu semua"
"Kalian tahu Rayaa kan ?." Ujar Finola.
Mereka berdua mengangguk, menandakan jika mereka tahu siapa dia.
"Dia teman ku ! Kalian akan percaya ? Jerman-Thailand, tapi kami berteman walau harus melewati beberapa negara dan benua !,"
Finola memang selalu semangat jika berbincang, dari mulai mata, mimik wajah dan semua anggota tubuh seakan ikut berbicara.
"Bagaimana bisa ?." Kaget mereka sampai terlihat Shock, karena kenyataan nya tuan putri Rayya tidak pernah sekalipun berpergian kemana-mana, dia tinggal dan sekolah. Sampai satu negara itu selalu di buat terkejut dengan perubahan wajah Rayaa, karena jarang terlihat.
"Apa yang tidak aku bisa ?!." Finola malah membanggakan diri dengan menaik turun kan kedua alis nya. Robert dan juga Kevin hanya tertawa pelan namun masih heran.
"Fifi"
"Siap kak ! Ini Fifi tidur kok" Sahut nya langsung membenarkan posisi duduk dan memejamkan mata segera.
Robert dan juga Kevin melirik Sean.
"Kalian pun istirahat lah ! Perjalanan masih panjang" Ucap Sean tanpa melirik dan fokus pada buku nya.
Rambut Sean begitu segar, di dukung oleh bentuk wajah yang sangat membentuk, hidung mancung dan kelopak mata sempurna, bibir sedikit tebal dan membelah di tengah nya.
Penumpang dalam Jet itu pun tertidur dengan dengkuran kecil mereka yang normal.
Namun baru saja kabin itu sepi, Shane terlihat bangun dari duduk nya dan itu terlihat oleh Sean dari ruangan lain.
Sean memperhatikan di mana tubuh adik nya itu telah berdiri di depan nya. " Ada apa ?." Tanya Sean pelan.
"Tidak" Seru nya melirik Asnee. Sean pun ikut melirik Asnee dan kembali melirik Shane.
"Bukan mimpi, Asnee memang akan pulang bersama kita,"
"Kembali lah tidur" Lanjut Sean menengadah menatap Shane.
"Eum" Sahut Shane dan membalikkan badan nya kembali, berjalan ke tempat nya semula.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
dissya
semangat
2022-02-11
0
Wiwin Winingsih
seha selalu tor biar bisa up tiap hari
2021-12-14
1
Rebe Ka
kk up dong
2021-12-14
0