Tok.
Tok..
tok..
ketukan pintu terdengar samar, pintu tinggi berwarna coklat itu berdiri gagah sebagai pintu masuk ilmu pengetahuan semua siswa bangsawan kelas atas.
Pelajaran tengah berlangsung, semua siswa terganggu dan seketika menoleh ke asal suara.
Kreattt...
Pintu terbuka, Prof Nero pun masih menoleh tanpa melangkah.
"Astaga sedang apa dia,?" Batin Asnee bergumam begitupun pun dengan mata yang menyelidik malas. Asnee memalingkan pandangan nya ke jendela menghindari tatapan Collen yang seakan bicara jika dia akan berdiri di belakang nya.
"Maaf terlambat." Ucap Collen. Prof Nero hanya mengangguk miring dengan kerutan halus di pelipis nya.
Collen berjalan berwibawa, semua mata siswa tak luput memperhatikan dirinya, mungkin tengah berpikir siapa dia, kenapa datang ke kelas mereka.
"Tuan." Hormat sopan Collen pada Asnee yang duduk dari belakang. Sikap Collen pun akhirnya memberi jawaban atas pertanyaan para siswa bahwa mungkin pria yang baru datang itu adalah bodyguard agung sang pangeran.
Pelajaran pun kembali di mulai dengan tenang, Collen pun menikmati pelajaran itu dengan baik sembari menemani Asnee.
Ya, hanya sebagian yang tahu jika Asnee adalah, Calon raja Yodrak dari Thailand. Putra satu-satu nya dari raja Aaron dan keponakan kesayangan dari pangeran Aat-paman Asnee.
Namun mereka tidak tahu jika Asnee adalah putra dari Aresha-pemimpin bawah tanah yang masih di takuti sampai sekarang, putra dari dokter bertaraf internasional dan kini sudah menyandang profesor, Dokter Leyka Tanawat.
Adik dari Sean, raja bisnis muda dan juga salah satu petinggi penting di dalam organisasi Mafia terbesar. Adik dari Shabila, raja bisnis di bidang kuliner dan juga sedang menggarap perusahaan yang berada di Jerman dan juga China.
Asnee pun adik dari Shane, Pemimpin tertinggi di Mafia Red Phoenix serta seorang presdir dari Lu'an Company, perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan Virus dan anti virus perangkat lunak yang kini masih berdiri kokoh, menjadi perusahaan yang belum ada saingan nya.
Tidak hanya itu, Asnee pun kesayangan dari semua anggota yang berhujankan etika dan uang, mereka semua terlahir dari darah biru dan disegani.
Hidup Asnee tak sesederhana itu, sampai raja Aaron dan semua anggota kerajaan tidak sadar akan keistimewaan pangeran Asnee untuk empat marga besar itu. ( Abraham, Smith, Lucifer, Jeffrey) keluarga itu sangat melindungi Asnee, Asnee Yodrak.
...**...
Swedia, ya sekarang Asnee sekolah di sana namun tak membuat Nara dan semua keluarga mengeluh akan jarak yang semakin jauh itu.
Wanita itu, masih mengendarai mobil nya dengan cekatan sesekali mengedarkan pandang nya ke ruas jalan setiap yang di lewati nya.
Sampai Nara di sebuah gedung yang sangat luas dan juga bergaya ke barat-baratan, bertuliskan gedung kedutaan besar Swedia.
Para penjaga berbalutkan baju keamanan CIA dan juga SWAT berdiri di setiap sudut gedung namun juga tak terlalu mencolok.
"Ada yang bisa kami bantu ?." Keamanan itu menghadang Nara yang hendak melangkah pada anak tangga menuju pintu besar yang terbuka di depan sana.
Nara tersenyum ramah. "Saya ada perlu dengan tuan Corner, sudah membuat janji juga ! Jika tidak percaya maka silahkan untuk di beritahukan pada beliau." Tutur Nara dengan anggun nya.
Bukan nya apa namun siapa yang tidak tahu tuan Corner, pejabat diplomatik yang sangat disegani dan di hormati, untuk itu tak akan ada sembarang orang yang bisa menemui nya begitu saja.
Keamanan itu menyampaikan dari balik earphone nya dan segera tersambung ke dalam, penjagaan di dalam pun tak kalah ketat sehingga setiap pintu dan koridor gedung itu di tanam para keamanan tingkat tinggi.
Nara menunggu sekitar lima menit lama nya namun tak kunjung di persilahkan masuk.
"Maaf tuan apa sekarang saya sudah bisa masuk ? Saya tidak bisa berlama-lama karena harus kembali mengunjungi putra saya." Ucap Nara sedikit mengeluh pada mereka, namun mereka tetap memberikan ekspresi dingin pada Nara dan sesekali menelisik jauh pada apa yang terbalut pada tubuh Nara, seakan sekarang Nara seperti benda mencurigakan.
Di dalam gedung itu, sang sekretaris dari tuan Corner hendak menyampaikan pemberitahuan dari luar.
"Pak."
"Kau tidak lihat jika saya sedang sibuk sekarang ?." Sembari sibuk berkutat dengan alat tulis, dia berulang mengecek komputer nya seakan tengah menyamakan data.
"Ada seorang wanita yang ingin bertemu, dia masih di tahan di luar oleh keamanan ! Dia mengatakan telah membuat janji pribadi dengan anda sebelum nya!." Tutur nya memberi sikap rapih dengan kedua tangan di simpan di depan. Kaca mata bening kotak nya menyempurnakan kekurangan dari pandangan nya.
"Katakan jika saya sibuk ! Orang mana yang bisa berbohong seperti itu, tidak bermoral sekali. Tidak kah dia merasakan beban pekerjaan ku ? Menyebalkan !." Tuan Corner malah marah-marah sendiri, dia terus mengeluh akan pekerjaan yang tiada habis nya sampai-sampai bisa melupakan keluarga di rumah yang tengah menunggu nya pulang.
"Baik pak ! Silahkan lanjutkan pekerjaan mu, saya tidak ganggu lagi." Ucap sang sekretaris dan langsung ke luar memberitahukan pada keamanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Erni Sasa
thoor maaf klw boleh tau sambungan dr novel ini apa ya thor judul,y😌🤗
2023-01-20
0
Ria Sufi
wah wah coner blm kena lo
2022-12-22
0
Zi Mamah'a Syakila
gilaaaa conerrr gk tau siapa nara
2022-01-25
0