Mansion Lucifer, tempat itu sudah penuh dengan keluarga besar. Seperti biasa akan berkumpul di sana, dari Jerman sampai Makau, mereka akan berdatangan.
Keluarga besar itu seakan benar-benar di anugrahi keawetan, pasal nya wajah-wajah itu bisa di bilang tidak ada perubahan sama sekali. Semakin tua malah semakin cantik dan tampan, sampai-sampai hampir terlihat seusia saking masih segar nya.
"Sayang, putri kita kapan datang ? Tidak ada kendala apapun bukan ? Rayya tidak dapat di hubungi. Apa benar-benar sudah berangkat ?"
Leyka datang bersama dengan handphone yang di genggam seperti baru saja menghubungi. Atensi anggota keluarga yang ada di sana menoleh pada sumber suara.
Nara mengecek jam di tangan nya. "Ayo".
Leyka nampak bertanya-tanya. "Ayo apa ?."
"Kita menjemput mereka dong sayang, apa lagi ?!." Seru Nara berlenggak.
"Kita bareng saja sayang, tunggu mommy dan daddy pun akan ke sana ! Bukan kah mereka akan sampai bersamaan ? Waktu penerbangan mereka hampir sangat beda jauh tapi bukan kah Rayya berangkat kemarin nya ?!"
Ruby berbicara, menimpali agar tidak terburu-buru.
"Keamanan di sana sudah di perketat juga, jadi tidak perlu kentara ! Kita santai sedikit lagi saja"
"Tapi mom, penerbangan mereka di percepat" Ucap Nara. Ruby dan Edward yang baru bergabung kaget,
"Di percepat ? Bagaimana bisa ? Kenapa mommy dan daddy tidak tahu ?."
Mulut nyerocos, mengumpat tapi langkah kaki semakin di percepat. Ruby tidak habis pikir dengan kelakuan anak-anak nya, kenapa tidak memberitahu jika penerbangan di percepat.
Edward mengangkat kedua alis nya melihat pada Nara yang tengah menggeleng dengan nafas aneh.
"Xavera" Nara sedikit berteriak.
"Iya kak aku datang" Xavera balas berteriak.
Terlihat dia berlari kecil dan terlihat Regina pun ikut berlari di belakang.
"Kami pergi dulu ok !."
"Ok ok" Angguk mereka reflek serempak.
Nara pun berlalu pergi, Leyka, Edward dan juga Ruby sudah menunggu di luar. Xavera dan juga Regina saling tatap dan saling mengedarkan pandang mereka.
"Ra, suami mu tidak menghubungi kah ?." Tanya Regina dengan mengangkat kedua alis nya sembari melipat kedua tangan nya, seperti tengah merengut bertanya dengan cemberut.
"Suami mu juga kan ?!" Balas Xavera.
Istri dari Sean dan juga Shane itu lagi dan lagi kembali kesal karena selalu saja suami mereka seperti itu, tidak ada kabar sampai harus marah-marah dulu.
"Gila ya mereka ! Awas saja !." Mulai, Regina menahan kesal.
"Kita cincang sampai remuk ! Bagus bukan ide ini ?!." Bibir tersungging, sorot mata seakan siap menikam, jari jemari di lemaskan dan leher pun di lemaskan seakan bersiap.
"Ide bagus"
...**...
Dari kejauhan, jet pribadi mulai terlihat, berwarna putih dan biru. Petugas di lapangan bersiap menyambut.
Sean, dia melihat ke jendela jika kini mereka telah sampai di tujuan dan telah mendarat dengan selamat. Guncangan kecil membangunkan para penumpang.
"Kita sampai" Finola berdiri, meregangkan tangan nya dengan mengangkat ke atas. Sean, dia dengan cepat menutupi bagian perut Finola yang terekspos karena akan menjadi pemandangan yang menyegarkan bagi Robert dan juga Kevin.
Finola menatap malas pada Sean, karena hanya dia yang bersikap seperti itu. Robert dan Kevin memalingkan tatapan mereka berpura-pura tidak melihat.
"Makanya, pakai baju itu yang panjangan dikit !" Ledek Asnee dengan mimik wajah seakan menegur.
"Dih, terserah aku !." Delik nya pergi ke ruangan lain yang di kana di sana ada Shane dan juga Shabila.
Pintu jet pun terbuka. Nampak Shane dan Shabila turun di susul oleh Finola.
Sekiranya ada sekitar dua puluh mafioso berbaris di sana, belum lagi yang berjaga di luar dan di beberapa titik sekitar bandara.
"Aunty"
Finola berteriak, turun lebih cepat dan berlari berhamburan memeluk Ruby.
Leyka dan Edward menghampiri tepat nya pada pintu jet. "Sayang" Edward memeluk Shabila dengan hangat dan bergantian memeluk Shane.
"Di mana Asnee ?." Tanya Edward. Menitik fokuskan mata nya pada ambang pintu. Shabila dan Shane pun sama.
"Itu dia" Tunjuk Shabila dengan dagu nya serta senyum yang terlukis. Shane maupun Shabila berjalan ke belakang menuju mommy nya dan juga Nara yang tengah berdiri di samping Ruby.
"Dad" Asnee berteriak, melepaskan rangkulan nya pada Kevin saat sang mata menangkap keberadaan Daddy yang dia rindukan.
Brughh..
Pelukan keras sehingga menimbulkan suara. "Dad aku pulang" Ucap Asnee sangat senang. Robert dan Kevin hanya mematung, langkah turun mereka mendadak menjadi pelan dan lambat.
"Vin, sepertinya wajah itu tidak asing ?." Bisik Robert.
"Tuan Edward ! Dia pengusaha itu, 'Bert" Balas Kevin berbisik. Kedua kelopak mata itu membulat sempurna. Robert kaget, bukan hanya dia tapi Kevin pun kaget.
Ruby terlihat hendak menangis, matanya nanar mendapati Asnee yang dulu masih bocah sudah tumbuh tinggi.
"Kesayangan mommy" Ruby memeluk Asnee, membelai nya dengan kasih dan sayang.
"Mommy, Asnee merindukan mommy" Ucap Asnee membalas pelukan Ruby. "Mommy apa kabar ? Sudah lama tidak bertemu" Prau nya melipat-lipat jari di belakang punggung Ruby.
Pelukan pun terlepas, Ruby menatap manik mata Asnee yang masih sama seperti Asnee kecil dulu. "Putra mommy" Usap nya pada pipi Asnee dan Asnee pun menikmati nya.
Keluarga itu saling lepas rindu dan mafioso yang ada pun ikut senang dengan kedatangan tuan kecil mereka. Di samping lain, Robert dan Kevin masih di buat terkejut, mata mereka tak henti-hetinya mengedar menatap sekeliling yang rapih dengan pria berbadan kekar, tengah berbaris pada posisi mereka.
Penyambutan itu sudah membuat Robert dan Kevin terkejut sekaligus bingung, banyak pertanyaan di benak mereka.
Di saat tengah sibuk mengamati sekitar. Mereka di kagetkan dengan tepukan di pundak.
"Apa yang sedang kalian pikirkan ?" Seru Asnee tiba-tiba. Mereka pun menoleh dan berjalan bersama ke luar.
"Asnee, mama dan papa akan di sini dulu, kalian pulang lah lebih dulu bersama mommy dam daddy. 'ok!." Leyka membalikkan badan nya dan Asnee juga kedua teman nya berhenti tepat di depan Leyka dan Nara.
"Iya sayang, mama ada urusan sebentar ! Kalian pulang lah bersama mereka" Timpal Nara.
"Siap Ma"
"Asnee ayo" Teriak Finola melambai tangan karena jarak mereka memang sudah lumayan jauh.
...**...
Selang beberapa menit, satu jet pribadi kembali mendarat. Nara dan Leyka saling lempar senyum karena anak angkat mereka yang lain pun tiba.
Asnee dan yang lain nya sudah ke luar bandara dan berlalu pergi menggunakan mobil mewah. Tentu saja, bandara kembali heboh. Mereka pasti sangat penasaran siapa gerangan yang menjadi pusat perhatian itu.
Seorang gadis dengan tinggi sekitar 165cm turun dari jet pribadi dengan anggun dan cantik. Style nya hampir sama dengan Finola namun Rayaa lebih feminim.
Ya, dia adalah Rayya yang nampak berjalan diikuti oleh Lexi di belakang nya.
Senyum lembut terpatri, rambut panjang di kepang tebal menambah paras nya semakin manis.
Nara dan Leyka pun ikut berjalan mendekat.
"Rayya" Sapa Nara sedikit bernada tinggi. Pancaran mata Nara mengatakan jika dia sangat senang akhirnya bisa bertemu kembali dengan putri Yodrak yang sibuk ini.
"Ma" Sapa Rayya memberi pelukan dan guncangan karena senang.
"Papa bagaimana ?." Melas Leyka menunjuk dirinya sendiri karena merasa di abaikan.
Tatapan Nara dan Rayya geli, mereka berdua melirik dengan ekor mata nya. Leyka memberengut.
"Tidak usah digituin muka nya ! Bukan nya malah tampan, tapi malah jelek" Nara mengusap kasar wajah Leyka dengan canda mengiringi.
Rayya terkikik geli. "Sini Rayya peluk juga" Tidak mau membuat kecewa, Rayya pun bergantian memeluk Leyka-papa angkat nya.
"Pakai lah !." Leyka menanggalkan jas nya dan memasangkan pada pundak Rayya.
Lexi menyapa dengan mencondongkan setengah badan nya dan berlalu pergi menuju ke luar bandara.
"Jangan terlalu di manjakan papa nya ! Mau nya itu"
Biasanya papa yang memanjakan putrinya tapi ini malah sebalik nya. Awal ceritanya pun memang Leyka yang meminta agar Rayya menjadi putri nya, dia belum mengizinkan untuk Nara mengandung lagi karena masih terbayang saat Nara melahirkan Zevan.
Untuk itu saat ada persetujuan dari Aaron, Leyka pun sangat senang.
"Tidak apa ma, Rayya senang kok !." Rangkul Rayya pada lengan Nara dan meletakan kepala nya pada pundak Nara. Leyka meletakan telapak tangan nya lada kepala Rayya.
"Selamat datang kembali, sayang" Bisik Nara. Rayya pun merespon dengan senyum dalam nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Ria Sufi
kangen ma nara dll
2022-12-23
0
nyaks 💜
🤗
2022-10-07
0
Renireni Reni
meskipun udah sesason 3...beratus2 bab...ceritanya tetep seruuu.....keren
...
2021-12-30
1