...***...
"Sepertinya kalian sangat dekat sekali ?." Ucap Nara memulai obrolan di dalam mobil.
"Saya Robert."
"Saya Kevin."
"Mereka juga dari Thailand, ma! Yang satu putra pak menteri dan yang satu putra dari Jendral militer ."
Asnee memperkenalkan mereka satu persatu dan Nara menanggapi dengan anggukan mengerti.
"Jendral militer ? Sshh tapi kenapa wajah nya tidak mirip hahaha!." Nara memang selidik pada Kevin sejak awal pertemuan nya tadi dan dia rasa memang wajah Kevin tidak mirip dengan ayah nya.
"Ma jangan mulai, ya !." Tegur Asnee.
"Ma ?." Robert dan juga Kevin terpekik kaget saat Asnee menyebut gadis cantik pujaan mereka dengan panggilan mama.
"Mama maksud mu, Asnee ?." Robert dengan ekspresi kaget nya menyeru.
"Anda ?" Timpal Kevin. Collen mengintip dari kaca depan mobil sembari menyetir.
"Mama ? Benarkah ?." Kevin pun ribut, dia sangat penasaran kenapa Asnee memanggil dia mama.
Nara menaikkan satu alis nya menatap Asnee dengan tak percaya, ternyata kedua teman dari putra sulung nya itu tidak tahu jika dirinya adalah ibu darinya.
Pantas saja Asnee selalu memberengut jika kedua teman nya selalu saja memuji dirinya setiap bertemu, ternyata Robert dan Kevin tidak tahu jika dirinya adalah seorang ibu.
Asnee dengan acuh menaikkan dua pundak nya.
"Sshh nakal!." Nara melayangkan jitakan di udara mengarah pada Asnee, Asnee siaga menutup kepala nya dengan telapak tangan.
"Saya Nara, ibu dari anak nakal ini ! Asnee tidak mengatakan nya kepada kalian kah ?."
Robert dan Kevin menggelengkan kepala mereka bersamaan sesekali melirik tajam pada Asnee, Asnee merespon dengan bibir yang sepertinya ingin tertawa.
"Maaf bibi, kami benar-benar tidak tahu ! Maaf kami lancang pada mu." Kevin dan Robert benar-benar merasa bersalah saat ini, bagaimana bisa mereka bersikap nakal pada ibu seorang pangeran.
"Hahaha tidak apa."
"Tapi kapan raja Aaron menikah lagi ? Kenapa tidak ada kabar berita ?." Kevin ceplos polos.
Collen sampai mengerem mendadak rem mobil, Nara menatap tajam pada Kevin begitupun dengan Asnee.
"Oh tidak, salah lagi !." Kevin menundukkan pandangan nya menyembunyikan kepala nya di belakang punggung Robert.
"Sayang, setidak nya kedua teman mu tahu ! Jika seperti ini mereka akan salah sangka pada mama,"
"Aku sudah ada niat, tapi mereka selalu saja memotong perkataan ku dengan memuji-memuji kau dan juga kaka. Kadang mommy juga di puji, kak Rayya, kak Finola dan semua wanita yang berada dalam keluarga ku mereka puji-puji sampai lupa dengan apapun."
Asnee sedang protes sekarang, dia bukan nya tidak ingin memberitahu mengenai keluarga nya, tapi ya begitu, sikap kedua teman nya itu membuat nya semakin malas memberi tahu.
"Kapan aku memuji semua keluargamu, mana ada ?! Kita bahkan tidak tahu nama-nama yang kau sebutkan itu kecuali kak Rayya ! Siapa juga mereka ?." Tukas Robert.
"Tuh kan ma ! Lihat saja dia." Tunjuk Asnee pada Robert dan menatap mama nya dengan protes manja.
Entah apa yang terjadi tapi kini Robert dan juga Kevin menganga melihat suara lembut dan manja dari Asnee, seakan benar-benar bukan teman mereka saat ini.
"Mereka adik mama, keponakan dan juga sepupu dari mama, juga mommy dari mama ! Nanti jika ada waktu libur, mama akan kenalkan pada keluarga kedua dari Asnee, mereka pasti senang jika sekarang Asnee memiliki dua teman seperti kalian."
"Uh ? Iya bibi pasti itu harus." Canggung mereka.
"Aresha, tuan muda, sudah sampai !." Collen baru memberitahukan bahwa restauran sudah berada di depan nya setelah obrolan mereka selesai.
Asnee tentu saja terus menggandeng Nara di setiap langkah nya, tidak di lepas sama sekali, seperti sepasang kekasih yang baru memiliki ikatan cinta.
"Natal sebentar lagi, apakah aku harus merayakan nya sendiri lagi ? Kak Rayya pasti saja masih di sekolah juga, papa akan sibuk, paman Aat juga pasti sibuk ! Kakek dan juga nenek apalagi, mereka masih betah menemani nenek suri di London."
"Ada kami, mama akan membawa mu ke Irlandia, kita kumpul di sana ! Dari Jerman juga akan ke Irlandia, apa kau senang ?."
Wajah Asnee berbinar namun seketika meredup lagi. " Tapi pasti papa tidak akan mengizinkan, ma !." Ucap nya lesu.
"Ada mama, apa kau masih meragukan kemampuan mama. Sayang ?!." Ujar Nara.
"Mama terbaik hahaha."
Bahkan Asnee bisa tertawa saat ini, membuat Kevin dan juga Robert meneguk ludah nya dengan sangat kasar. Pikiran mereka mulai melanglang buana, menduga-duga seperti apa keluarga kedua dari pangeran Asnee itu.
"Libur sekolah dan asrama sampai tgl 13 Januari, akan sangat lama karena sudah menjadi salah satu tradisi di negara ini. Tuan muda bisa berlibur lebih lama, saya mencari informasi dari pihak sekolah dan libur di mulai minggu depan." Collen ikut terlibat dalam pembicaraan. Kevin juga Robert ikut menoleh pada Collen.
"Lihatlah bahkan dia mencari informasi demi tuan muda tersayang nya ini." Seru Nara dengan nakal menepuk-nepuk pucuk kepala Asnee dengan lembut. Senyum sayang Nara tak pernah luput dari kedua sudut bibir nya.
"Terimakasih kak." Ucap Asnee memamerkan senyum nya, image dingin nya saat ini benar-benar hilang. Kedua teman yang melihat seakan mendadak menunggu langit runtuh.
"Apapun untuk tuan muda."
Bahkan sedari bertemu, bodyguard itu memanggil Asnee dengan sebutan tuan muda menambah rasa penasaran Robert juga Kevin bertambah, sebenarnya siapa mereka sebenarnya.
...**...
Mereka telah sampai di depan area asrama dan harus segera kembali pada aktifitas seperti biasa. kantor penjaga berada tidak jauh dari gerbang untuk itu mereka harus melapor sebelum masuk.
"Masuk lah," Nara memeluk hangat tubuh putra nya dan membenarkan kerah mantel milik Asnee dan mengusap-usap berkali-kali.
"Aku tunggu kalian menjemput ku !." Ucap Asnee.
"Tentu," Sahut Nara.
Collen melangkah maju sampai sejajar dengan Nara sekarang.
"Tuan muda akan sangat senang jika benar-benar pulang ke Irlandia ! Apa sekarang kita harus langsung terbang ke Thailand ?." Tutur Collen.
"Tidak perlu, aku hanya harus menghubungi saja ! Jika tidak setuju maka kerajaan nya akan aku hancurkan malam ini juga." Kejam nya seperti biasa.
Tentu saja, Nara akan melakukan apapun untuk Asnee, karena dia tidak mau jika Asnee menjadi pribadi yang dingin dan juga tidak peduli, karena sikap papa nya yang kadang memakai sistem pendidikan yang keras untuk Asnee.
"Bagaimana dengan kedua teman nya?." Seru Collen.
"Biar Andrew dan Lexi yang urus." Sahut Nara.
"Baiklah"
Nara juga Collen pun berlalu pergi, kembali mengurus urusan nya sesuai rencana awal.
Jangan salah, Andrew dan juga Lexi walau sudah berusia hampir kepala lima namun mereka masih segar seperti halnya Edward dan juga teman-teman seangkatan nya.
...**...
"Ceritakan, ayo cepat !." Robert duduk di samping Asnee sembari merangkul pundak nya . Kevin duduk di seberang mereka sembari memangku dagu.
"Lepas" Asnee menepis dengan tingkat kedinginan yang tinggi.
"Ssshh ini sangat di luar nalar ! Berarti mereka yang berkunjung itu keluarga mu ?, " Tebak Kevin
"Tapi kenapa kita tidak pernah melihat mu mendatangi mereka ? Kau hanya pergi entah kemana dan akan kembali setelah berjam-jam menghilang ! Kecurigaan ku tak pernah menemukan celah."
"Wahh kau memang pandai menyembunyikan kebenaran, pangeran !." Kevin meracau sembari mengingat-ingat kebelakang mengenai orang-orang asing yang datang silih berganti.
"Kehidupan ku tidak berjalan seperti yang kalian bayangkan, Bert, Vin!."
"Lalu ?." Seru mereka bersamaan.
"Yang tadi datang adalah mama ku, aku memanggil nya dengan sebutan mama dari usia tiga tahun dan usia ka Rayya kurang lebih lima tahun, "
Robert dan Kevin diam mendengarkan dengan seksama tanpa menukas atau menyanggah sama sekali.
"Pada usia itu pun aku kehilangan ibu kandungku seperti yang sudah di ketahui setiap sudut negara. Ratu Prija meninggal karena sebuah penyakit yang tidak bisa di sembuhkan dan itu terjadi tidak lama dari penyerangan anggota kerajaan"
"Jangan salah sangka, ibuku meninggal bukan karena mama ! Mama Nara, tidak, bukan hanya mama Nara tapi semua keluarga dari mama Nara sangat baik, bahkan orang-orang yang menyelamatkan kami dari pembantaian yang terjadi tiga belas tahun silam adalah keluarga dari mama, "
"Yang aku tahu dan aku dengar dari kak Rayya, mama Nara serta keluarga nya melakukan itu alasan nya karena aku ! Kak Rayya bilang aku sangat beruntung di sayangi oleh mereka."
Asnee menarik nafas nya untuk melanjutkan cerita tentang masa lalu nya itu namun Kevin lebih dulu menukas.
"Memang terlihat, tidak ada aura buruk yang ke luar dari mama muda mu itu, pangeran ! Tapi kami masih penasaran dengan wajah kedua mu itu sekarang." Ucap Kevin dengan penuh rasa penasaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Ria Sufi
semangat
2022-12-23
0
Renireni Reni
asne 😍😍😍😍
2021-12-30
0
IG: Warnyiwarnyi
Ah, selalu jadi lelaki dingin di luar dan manja di dalam keluarga...gemessss
2021-11-21
3