Di dalam area sekolah, tidak hanya ada tempat untuk belajar yang kuno namun sekolah itu telah di lengkapi dengan fasilitas yang mengagumkan.
Asnee, dia dan juga kedua teman nya tengah bersantai di taman dengan masing-masing fokus pada buku mereka di tangan.
"Tch Sshh." Robert menutup buku dengan sangat malas. Dia kembali duduk dengan benar seraya menyipitkan mata nya pada Asnee dan juga Kevin yang masih enggan berpindah dari posisi nyaman mereka.
"Mau jadi apa kau ini Bert, baru saja membaca satu halaman tapi seakan membuat mu sudah merasa rajin !? Aneh-aneh saja." Kevin melempar Robert dengan kerikil kecil seraya menggeleng pelan.
Asnee dia hanya sekilas melihat dan kembali pada bacaan nya.
"Dia sudah tidak kuat ingin pergi mencari gadis-gadis cantik, Vin ! Biar kan saja." Helaan nafas terdengar seraya membuka lembar demi lembar kertas pads buku itu.
"Nah itu tahu ! Ya sudah ya, aku pergi dulu, "
"Deket-deket kalian membuat otak ku semakin beku." Lanjutnya dengan beranjak berdiri dengan kasar.
"Ya sudah sana pergilah !." Usir Kevin dengan tawa konyol nya.
Robert pun pergi dengan langkah cepat dan semangat nya. Sepasang mata kedua teman nya pun mengikuti langkah sampai punggung Robert tak lagi terlihat.
"Tiada hari tanpa menggoda gadis-gadis di sini, tch tch tch !." Kevin merasa bodoh dengan tingkah Robert yang begitu membuat nya terus menghela nafas malas.
"Itu hal menyenangkan untuk nya, biarkan saja !." Timpal Asnee dengan mata sedikit menyipit karena terik matahari sudah tepat berada di atas nya.
"Mau kemana ?." Kevin mencegah.
"Makan,"
"Kau tidak lapar ?." Seru Asnee.
Kevin kembali bertingkah konyol dan mengulas senyum yang menggelikan. "Aayo !." Ribut nya dengan semangat merangkul pundak Asnee.
...**...
"Di mana kedua teman mu ?." Glory menghampiri dengan kenakalan nya. Sekolah itu sekolah bangsawan dan tentu saja di ajarkan etika yang sangat baik.
Namun hal itu seakan tidak berlaku untuk Glory dan kedua teman nya. Tidak bisa di pungkiri jika mereka berenam itu adalah teman dari angkatan pertama masuk ke sekolah untuk itu mereka sangat dekat.
Glory menyukai Asnee, Kelly menyukai Kevin dan Jessi menyukai Robert sampai semua guru di sana tahu bahkan kepala sekolah mendengar gosip-gosip itu.
"Biasalah mereka sedang berpacaran dengan buku-buku mereka." Seru Robert sembari meminum es cappucino nya.
"Eh itu mereka." Tunjuk Kelly memekik sampai gendang telinga Jessi hampir hancur.
"Astaga" Keluh Jessi menonyor kepala Kelly.
"Hei di sini." Robert melambaikan tangan, tentu Asnee juga Kevin menghampiri.
"Asnee kau sudah makan ?." Glory langsung saja mendekat dan merangkul lengan Asnee.
Asnee tak menyahuti, dia langsung duduk. Kevin yang tadi nya hendak duduk dia urungkan dan dengan peka langsung memesan makanan agar di antara juga oleh pelayan di sana.
Mereka terus mengobrol seru sesekali membahas pelajaran. Asnee tak begitu menyukai Glory namun lebih menghormati dan menghargai nya sebagai seorang perempuan.
Tak ada bantahan dan larangan dari Asnee membuat Glory semakin berkuasa atas dirinya. Lagi dan lagi, Asnee tidak peduli, yang dia pedulikan hanyalah belajar dan menyelesaikan pendidikan nya lalu pulang ke negaranya, berkumpul bersama keluarga dan memenuhi tanggung jawab sebagai calon raja masa depan.
Itu lah yang Asnee pikirkan sekarang.
"Ini makan lah!." Ucap Glory. Asnee diam sejenak lalu meraih potongan melon dari tangan Glory.
"Aaaa so sweet." Jessi dan juga Kelly begitu ribut dan jerit-jerit histeris.
Brak....
Semuanya langsung terdiam, tak ada lagi suara saat suara jatuh terdengar begitu keras.
"Aisshh sial kenapa bisa tersandung !?" Gadis itu terus mengumpat, mencaci kecerobohan nya.
"Nona anda baik-baik saja ?." Dengan cepat Robert menolong gadis itu, membantu nya berdiri dan menyingkirkan kursi yang masih menimpa tubuh nya.
Tidak ada yang tidak memperhatikan sekarang termasuk Asnee, dia pun membalikkan duduk nya mengarah ke belakang, tepat gadis itu terjatuh.
"Tidak apa tidak apa, saya baik-baik saja ! Terimakasih sudah membantu." Gadis itu pun kembali berdiri dengan Robert masih menahan tubuh nya.
Gadis itu pun memiliki wajah Asia sama seperti Asnee, Robert juga Kevin. Wajah nya bersih juga cerah, lembut tak kering terlihat dari kejauhan pun.
"Saya Robert ! Siapa nama nona ? Sepertinya kami baru melihat wajah anda !." Ucap Robert mengajak berkenalan. Jessi terbakar saat pria yang dia sukai berdekatan dengan gadis lain di hadapan nya.
" Lukyanova," Ucap nya.
"Panggil saja Yaya !." Lanjut nya dengan sangat ramah.
Robert menoleh pada Asnee entah kenapa.
"Jika begitu saya permisi." Gadis itu pun pergi begitu saja tanpa ingin berdekatan lama dengan Asnee dkk, karena biasa nya gadis di sekolah akan sangat antusias dengan keberadaan mereka.
"Aw" Ringis Robert. " Yaaak kenapa kau mencubit ku ?." Kesal nya. Jessi terus mencubit pinggang nya tanpa alasan.
"Hukuman untuk pria genit seperti mu."
"Dih dasar aneh !." Delik Robert.
Kevin menarik-narik baju Robert. " Ada apa dengan nya ?." Ucap nya pelan. Robert pun mengalihkan tatapan nya pada Asnee seperti hal nya Kevin.
Asnee masih menatap punggung gadis itu, membuat aneh kedua teman nya. Glory mencebik kesal.
"Asnee" Rengek Glory.
"Vin, Bert ayo pergi." Asnee tak mengindahkan rengekan Glory, dia segera beranjak dari duduk nya dan lebih dulu melangkah pergi.
"Asnee mau kemana ? Hei kalian juga mau kemana ?." Glory sedikit berteriak. Kevin juga Robert malah melambaikan tangan nya sebagai tanda.
...**...
Lukyanova adalah siswi teladan yang mendapat beasiswa gratis, semua nya termasuk kehidupan sehari-hari pun di tanggung oleh pemerintah Thailand.
Gaya sederhana, sikap dan sifat nya yang sederhana membuat nya lumayan terkenal di kelas namun hari ini sekumpulan siswa siswi itu tak mengenali dirinya dan dirinya pun tak mengenali mereka.
"Yaya" Teriak teman nya dari sudut bangunan dengan lambaian tangan. Lukya pun berlari kecil dengan sedikit menggusur kaki kanan nya yang masih terasa sakit.
...**...
"Woaaahh sepertinya ada yang sedang jatuh cinta, 'nih !." Ledek Robert.
"Yaps ! Sepertinya pangeran kita tertarik dengan gadis bernama Yaya itu hahaha." Timpal Kevin dengan memukul kecil lengan Robert karena gemas dengan sikap dan mimik wajah Asnee saat ini.
"Diam !." Tekan Asnee sebagai peringatan.
Namun sekali lagi, Kevin dan juga Robert bukan nya terdiam. Mereka malah tertawa terbahak-bahak.
Hahahah
Hahahha
"Vin bukan kah dia sangat lucu sekarang ?," Sembari memegang perut nya, Robert terus menunjuk ke arah Asnee dengan tawa tak hentinya ke luar dari mulut Robert.
" Uh ? Sudah bukan lagi, Bert ! Lihat lah wajah nya merah merona seperti gadis yang tengah malu hahahaha." Kevin pun sama saja. Dia tertawa terbahak sampai-sampai air mata nya ikut menes.
Asnee aneh dengan kedua teman nya itu, ekspresi nya malas dan hanya bisa berdecih kesal.
"Sial kalian !."
Asnee berlalu pergi.
"Marah ? Hahahaha gadis kita marah, Vin!!."
Tawa mereka benar-benar tak bisa di kontrol.
Syuutt... Bruaghhh.
Asnee melempar bukunya pada Robert dan benar-benar mengenai wajah Robert.
"Yaaakk"
Dari tawa menjadi teriakan dan Kevin yang tersisa masih tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Renireni Reni
namanya yaya sulit ya bacanya...lukyanova....tpi kan itu nama org thailand....
2021-12-30
0
Tete Ria ChapCuss
blm up ya kk.
pdhl nungguin up.
smngat kk
2021-11-25
0
Ery Soares
ayoo dong thorr
up
udah nggak sabar nhii baca selanjutnya
2021-11-25
0