"Melihat ekspresi kalian aku tebak pasti sedang menikmati pemandangan, 'kan ? Kalian tidak akan menyangka di mana mansion aunty. Iya kan As ?!"
Finola membuka suara kala mendapati Robert dan Kevin menyapu bersih pemandangan kota Irlandia.
"Perjalanan masih lumayan, tapi tidak akan membosankan ! Ini masih daerah perkotaan dan,,,,"
"Dan sepertinya aku tidak mengenal jalan ini ! Mom, Dad, kita akan kemana ?."
Sesekali mata itu menatap dan sesekali berpaling, duduk nya tidak diam, Asnee mendekati kedua teman nya dan berbincang seperti biasa. Namun kenapa jalanan terasa aneh semakin jauh semakin tidak dia kenali.
"Mom, Dad ! Sedang tidak ada masalah, 'kan ?." Lanjut Asnee kembali bertanya.
Finola, dia membenarkan duduk nya membuka sedikit jendela mobil dan mengintip ke luar, sedangkan Robert dan Kevin memperhatikan Asnee sesekali melirik Ruby dan Edward yang di mana telinga mereka mendengar Asnee terus memanggil mereka dengan sebutan mommy dan Daddy.
Ruby dan juga Edward menoleh bersamaan ke belakang di mana dia duduk bersama dengan teman-teman nya.
"Jalan yang biasa di lewati tengah di perbaiki, jadi kita tidak dapat lewat ke sana dan kebetulan juga uncle mama mu menunggu di sekitar halte, menunggu kita menjemput!" Tutur Ruby seakan tidak menutupi apapun.
Di angguki juga oleh Edward.
"Tapi kakak-kakak ku tidak ada di belakang, mom!" Asnee memeriksa ke belakang, dia pun tidak melihat mobil yang di kendarai oleh Sean, Shane dan juga Shabila padahal tadi ada di belakang.
Edward melirik Ruby. Finola pun ikut memeriksa begitupun dengan Robert dan juga Kevin, mereka bertiga pun menatap tanya
"Uncle yang mana, 'mom?" Asnee semakin kritis dan teliti.
"Uncle Rayzen" Sahut Ruby.
"Owh"
...**...
Benar saja, setelah beberapa jam mobil pun berhenti di depan halte.
Supir pun ke luar, berlari kecil ke samping lain. Pria itu nampak semakin manis karena bentuk matanya yang sipit dan kulit nya yang semakin putih.
Ya, dia Rayzen yang nampak menjinjing tas koper di tangan nya.
"By, Ed" Ucap Rayzen kala sudah masuk ke dalam mobil di sebelah pengemudi.
Rayzen hendak berbicara kembali namun bola mata Ruby memperingati agar dia diam dan mengkode ke arah belakang dengan mata nya.
Rayzen mengerti, dia pun memiringkan sedikit kepala nya.
"Asnee ?" Kejut nya tapi bernada bertanya saat ini.
Asnee mengulas senyum nya, menyapa sopan dengan menundukkan pandangan nya.
Mobil pun kembali melaju menuju ke mansion. Bokong mereka serasa di bakar karena jalanan serasa jauh dan hanya mengelilingi jalan saja. Tapi Robert dan Kevin tidak, mereka berdua sangat antusias sepanjang jalan.
"Yeaay akhirnya sampai juga!" Teriak Finola senang, dia langsung membuka pintu mobil dan langsung ke luar dengan lega nya.
Semua nya turun dan Asnee masih tidak mendapati keberadaan kakak-kakak nya di area pekarangan.
Lain lagi dengan Robert dan Kevin, mereka terpaku akan bentuk mansion yang sangat megah itu. Mereka pikir mansion megah di hadapan nya ini hanya ada di film-film namun ternyata tidak.
Manik mata kedua teman Asnee itu di suguhkan dengan keindahan, dari sepanjang perjalanan menuju ke mansion. Suasana alam yang masih alami dan juga iklim sejuk yang seakan hanya di miliki oleh daerah itu saja.
Di tengah pekarangan terdapat kolam kecil dengan air mancur. Kolam itu terawat dengan sangat apik, bahkan sampai rumput jepang yang mengelilingi nya sangat bersih dan juga segar.
"Eh eh lihatlah ke atas" Tunjuk Robert dengan antusias nya, dia melihat balkon namun seperti roof-top.
"Bisa-bisa betah ini !" Gumam Kevin kembali berbinar.
"Asnee"
Teriakan itu, tidak hanya dari satu mulut atau dua mulut. Derapan langkah cepat seakan berlomba mendekat.
Eiji dan Julian, mereka mendekat lebih dulu sedangkan Aya dan Ava menyusul dari belakang.
"Kak" Semburat bahagia nyata nya terus terpatri dari wajah Asnee, dari mulai di jemput sampai di mana tiba di mansion, senyum bahagia itu masih melekat nyata.
Robert dan Kevin bisa merasakan itu, merasakan kebahagiaan dan juga kerinduan mendalam. Tidak bisa di pungkiri, Robert juga Kevin semakin penasaran dengan Asnee dan keluarga angkat nya.
Tempat baru, orang baru namun mereka berdua seakan tidak asing karena keramahtamahan dari keluarga angkat Asnee. Entah jika mereka berdua tahu kalau keluarga angkat Asnee itu adalah seorang mafia kelas kakap.
"Kakak"
Baru juga melangkah masuk semakin dalam, teriakan pun kembali terdengar sampai-sampai penghuni di dalam berhamburan ke luar.
Bayangkan betapa kaget nya, Langkah kaki Robert dan Kevin pun terhenti karena teriakan itu.
"Astaga sepertinya keluarga ini senang sekali teriak-teriak" Keluh Robert menghela nafas. Kevin terkikik meledek menepuk-nepuk punggung Robert.
Zevan, ya dia adalah Zevan yang berlari cepat dari arah kolam renang menuju ruang keluarga saat dirinya melihat sang kakak pulang.
"Zevan" Asnee pun ikut berlari dan akhirnya saling terjang. Anggota keluarga yang ada di sana pun geleng kepala namun dengan perasaan senang.
Ada Ruby, Edward, Rayzen, Ava, Aya, Eiji, Julian di jalan masuk ke ruang keluarga. Sedangkan dari arah dapur terlihat Xavera, Regina, Reina, Meily ikut senang akan kedatangan Asnee.
Dari lantai atas tengah menuruni tangga, muncul David, Revan dan Revin.
"Asnee" David pun ikut antusias mendekati Asnee dan menepuk pucuk kepala nya.
"Kakak kenapa baru pulang ? Zevan ngga ada teman main, mama dan papa sibuk, aku di tinggal-tinggal terus. Tuh tanya saja bibi Meily sama paman Leo"
Zevan benar-benar aduan, tapi sebenarnya itu bohong. Zevan manja pada Asnee dan akan mengatakan apapun agar kedua orang tuanya kena tegur dari Asnee, karena mereka akan mendengarkan apa yang di katakan oleh kakak nya.
"Dih pembohong ! Yaakk bocah rapatkan mulut mu kalau tidak mama mu pasti langsung menjahitnya !"
Elora, putri dari Leo dan Meily pun menyahuti dengan candaan nya. Dia muncul dari balik sofa.
"Diam dan jangan ikut campur" Tajam Zevan mengajak kakak nya duduk di sofa.
"Dih ! Tidak takut ya,"
"Walau matamu itu ke luar dari wadah nya, aku tidak takut" Elora tidak ingin kalah.
Zevan melayangkan pukulan di udara karena kesal. Lagi dan lagi kedua sepupu itu selalu saja bertengkar dan langit Jerman menjadi saksinya.
"Kalian juga duduk lah" Ucap Ruby.
Robert dan Kevin tersenyum sopan merespon ucapan Ruby. David mendekat.
"Sini, biar saya yang membawa koper kalian ! Bergabunglah di sana dan anggap saja rumah sendiri" Ucap David.
"Benar anak muda ! Sana duduk lah,"
"Robert dan Kevin bukan ?." Lanjut Revan menimpali
Pemilik nama saling tatap, mereka berpikir haruskan menelan ludah nya kasar lagi ? Kenapa mereka semua mengenali nama mereka, Padahal belum ada sesi perkenalan
Asnee merangkul Zevan. Perbedaan usia mereka terhitung 5-6thn, karena sekarang usia Zevan masuk di usia 11thn dan Asnee sekitar 16thn dan sebentar lagi akan merayakan ulang tahun nya yang ke 17.
Para Wanita di mansion sibuk masak dan menyiapkan cemilan untuk di hidangkan pada keluarga besar, tentu nya ada campur tangan dari Ruby.
Sedangkan di ruang keluarga sudah sangat ramai, ternyata Alejandro, Savira dan juga putra nya sudah ikut berkumpul
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Evi Evoy
waawww rame sekaleee
2022-02-22
0
Renireni Reni
rame banget...pemerannya banyak...jika gk baca dr season 1 pasti bingung....tapi bagi pembaca setia pasti menikmatinya....😍😍😍💕💕💖💖❤❤❤💓💓💞💞
2021-12-30
5
Rifa
rame gaes ngumpeul2
2021-12-16
3