Eps 7

Tuan Corner, dia baru saja tiba di gedung dengan pakaian rapih seperti biasa nya. Mobil terparkir dan akan dilanjutkan oleh petugas di sana ke basemen.

"Selamat datang pak."

Sapa keamanan yang bertugas termasuk orang-orang yang mencegah Nara masuk waktu lalu.

Tuan Corner pun menyapa kembali dengan anggukan dagu nya.

"Oh iya, ini untuk mu."

Ucap tuan Corner memberikan paper bag kecil berwarna coklat muda pada ketua keamanan di sana.

Tidak ada yang tidak penasaran, pandangan mereka tertuju pada paper bag yang tengah di berikan oleh tuan Corner pada ketua mereka.

"Ini untuk saya ?."

Ujar nya gagap dan bingung seraya menerima bingkisan itu.

"Ambilah, maaf membuat barang mu rusak waktu lalu! ."

Tanpa penjelasan pasti, Corner pun berlalu pergi meninggalkan mereka yang masih penasaran.

"Eh ? Pak ini apa ?." Ketua keamanan itu masih menyeru, memanggil tuan Corner yang tak lagi ingin berbalik menoleh ke belakang.

"Coba coba buka apa isi nya."

Anggota nya begitu antusias dengan paper bag kecil berwarna coklat itu.

Sang ketua pun merogoh isi dari paper bah dan alangkah terkejut nya dia, bukan hanya dia tapi semua anggota keamanan yang melihat.

"Ini handphone."

"Wah ketua ini i-Phone terbaru."

Para rekan kerja begitu sangat antusias tapi sang ketua, dia malah bingung dan terdiam sesaat.

"Dari siapa ini ?." Gumam nya namun terdengar oleh rekan nya yang masih berada di dekat sang ketua.

"Apa jangan-jangan dari wanita kemarin ?."

Mereka silih tebak dengan kenyataan yang mungkin memang itu adalah kebenaran nya.

"Itu pasti dia ! Ya siapa lagi, iya kan ?!." Di perkuat oleh rekan yang lain.

"Jika benar, sebenarnya siapa dia ini ? Kenapa juga lewat tuan Corner ?."

Kebingungan mereka benar-benar harus di telan sendiri, karena tidak mungkin juga kalau bertanya.

...**...

"Dar"

Robert sengaja mengagetkan Asnee yang tengah duduk di dinding yang bisa di gapai dari tingkat kedua gedung sekolah, biasa nya memang di sana adalah salah satu tempat nyaman untuk nongkrong atau melihat-lihat gadis-gadis lewat.

"Aissh sial." Dengus Asnee sedikit loncat dan merangkul leher Robert sehingga lehernya sedikit tercekik.

"Ayolah pangeran ku yang tampan ! Kau tidak akan bisa melihat gadis itu dari sini. Ayo ikut aku !."

Robert menarik Asnee ke tempat lain sekarang. Beberapa langkah sampai Kevin terlihat tengah duduk sendiri dengan minuman dan juga makanan sudah tersedia.

Tidak jauh dari tempat nya duduk, ternyata Lukyanova dan juga kedua teman nya tengah berada di lapang, olahraga dengan bola kasti tengah mereka mainkan sekarang.

"Cepat-cepat nanti kelas mereka keburu selesai!." Kevin menarik tangan Asnee agar segera duduk.

Pandangan ketiga teman itu pun fokus pada Lukyanova dan juga kedua teman nya.

"Dapatkan dia sebelum di miliki orang lain. Kau pasti bisa, iya kan Vin ?!." Seru Robert dengan mimik nakal nya.

"Eum" Angguk kevin dengan keyakinan tinggi.

Asnee menatap bergantian kedua teman nya lalu menyelidik tajam. " Kenapa kalian yang jadi semangat ? Tidak ada rencana di balik dukungan ini, kan ?." Asnee mulai curiga.

Kevin juga Robert membenarkan duduk nya. " Haey tch tch mana ada seperti itu, iya kan Bert ?!, " Robert mengangguk membenarkan.

"Ini langka !, sejak kapan pangeran kita tertarik pada seorang gadis ? Nyapa aja tidak apalagi berdekatan ?! Apalagi bersentuhan. Kan sangat langka !."

Seru Kevin dengan kedua alis terus terangkat.

"Nah bener tuh, kita penasaran saja bagaimana kehidupan asmara sang pewaris tahta kerajaan Yodrak hahahaha."

"Ya ya ya, terserah kalian saja."

Asnee pun beranjak berdiri dengan mengambil aqua yang masih utuh ke arah lapang.

"Iiiii hahahaha mari kita lihat seberapa piawai Raja kita dalam hal merayu."

Robert dan juga Kevin saling pukul dan juga terkikik saat arah yang di tuju oleh Asnee lapangan.

Keadaan lapangan mulai gaduh, siswi yang masih berolahraga di area lapang pun begitu senang kala melihat Asnee mendekati lapang.

Hanya satu gadis yang tak histeris, siapa lagi jika bukan Luyanova yang sering di panggil Yaya itu.

Di sela saling puja, Asnee dia semakin berjalan mendekati Yaya sampai-sampai tidak ada yang tak terkejut dan iri saat ini.

"Uwaaaaa." Jerit mereka.

Padahal mereka tidak tahu status Asnee, yang semua asrama dan juga sekolah tahu hanya Asnee adalah penduduk Thailand, itu saja.

Kecuali kedua teman nya dan beberapa guru di sana termasuk kepala sekolah.

"Ini untuk mu." Asnee menyodorkan air itu dengan ekspresi wajah melembut namun masih terkesan dingin.

"Terimakasih." Tanpa enggan atau malu, dia menerima pemberian dari Asnee.

"Panggil Asnee saja." Sedetik dia mengulas senyum dengan binaran mata mulai terlihat jelas.

"Yaya ! Panggil dengan nama itu saja !, "

"Ini makasih sudah repot-repot mengantar minum."

Mereka pun berjalan beriringan sesekali berbincang kecil. Yaya melupakan kedua teman nya yang terus menatap iri pada nya saat ini.

"Ini kelas ku, tidak mungkin juga kan kau ikut pelajaran di sini ?."

Obrolan mereka tidak terasa sampai sudah berada di depan kelas Yaya saat ini. Asnee tersadar, dia melihat sekeliling dengan cermat.

"Jika kau memerlukan bantuan cari saja aku," Asnee menawarkan diri.

"Tentu saja dan aku akan berkunjung ke kelas mu." Jawab Yaya dengan antusias nya.

"Kelas ?." Ucap Asnee mengulang. Yaya mengangguk.

"Kenapa ? Tidak boleh ya ? Ya sudah tak masalah jika tidak boleh." Ketus Yaya namun dengan wajah berseri nya.

"Bukan ! Bukan seperti itu tapi aku tidak berada di kelas tetap." Ucap Asnee meluruskan.

" Owh begitu ya, jadi tiap kelas beda ruangan begitu kah ? Sesuai prof yang mengajar juga kali ya." Yaya mengangguk paham namun dengan lirikan di sudut mata nya, seakan curiga dengan kelas yang di ambil kenapa berbeda dari dirinya dan teman yang lain.

"Jadi aku harus mencari kemana ?."

Baru saja kenalan namun mereka seperti sudah akrab dan kenal sebelum nya.

"Di taman samping, kami biasanya ada di sana untuk waktu luang. "

" Ok."

Yaya pun masuk ke dalam kelas nya dan melambai kan tangan dengan rasa suka cita. Kesan pertama dalam perkenalan mereka tidak terlalu buruk seperti terlihat nya.

"Ternyata disini pangeran kita." Suara Robert benar-benar membuat Asnee jengah, sampai calon raja itu harus mengatur nafas nya dengan perlahan.

"Eumpphh,,, eu.. mpphh."

Kevin dan Asnee kompak membekap mulut Robert serta menyeret nya pergi dari area kelas Yaya.

Di lain tempat, Nara tengah bersiap untuk menaiki jet pribadi nya menuju Irlandia. Urusan nya telah selesai, lagi pula di Swedia dirinya tak ada bisnis besar.

Panti asuhan, puskesmas dan juga beberapa sekolah gratis untuk anak-anak kurang mampu. Hanya itu saja bakti sosial yang Nara sibukkan sekarang.

Jet pribadi mendarat dengan sempurna, Nara berlenggang turun dari sana dan tentu saja di luar bandara sudah di tunggu oleh Zevan, di temani oleh Sean tentu saja.

Kedua kesayangan Nara tengah kecak pinggang menyandarkan badan mereka di badan mobil. Pengawal di mana-mana, begitu ketat tanpa celah.

"Uncle pokok nya jangan memeluk mama Zevan, titik !."

Ternyata mereka berdua tengah bertentangan saat ini. Sean mendelik, dia tidak terima jika Zevan melarang nya.

"Suka-suka"

Jawaban dari Sean membuat suasana semakin mencekam. Zevan berdiri tegap di hadapan Sean yang masih bersandar dan menurunkan kacamata hitam nya dengan penuh gaya.

"Aku adukan pada aunty Xavera dan aunty Shabila jika kau nakal."

Senjata yang sering di gunakan oleh anak-anak di dalam mansion, namun Sean bukan lah Shane yang bisa berpura-pura takut.

"Sana adukan saja." Tantang Sean.

"Yaak uncle." Zevan semakin kesal

"Boy."

Suara Nara terdengar dengan sentuhan sepatu both berhak di sela panggilan nya.

Dua laki-laki beda usia itu pun menoleh serempak ke arah Nara.

" Mama." Teriak Zevan.

Bocah sebelas tahun itu dengan cepat berlari ke arah mama nya sebelum di dahului oleh Sean.

"Wah Zevan tampan mama kira malas menjemput, eh ternyata tidak hahahah." Goda Nara seperti biasa, karena kesenangan tersendiri menggoda putra nya itu.

"Itu tuh uncle dingin itu penyebab nya ! Dia ngancam-ngancam segala tadi,"

"Dia bilang tidak akan membiarkan adik adik Ze bermain dengan ku jika tidak menjemput mama." Zevan benar-benar mengadu saat ini.

"Boy." Nara menegur. Sean hanya mengangkat kedua bahu nya.

"Selamat datang kembali, kaka." Sean memeluk Nara begitu lama dan itu dia sengaja agar Zevan terlihat cemburu.

"Uncle lepas."

"Eh ?." Bingung Nara.

"Masih kecil jangan suka marah-marah nanti tua nya kecepetan."

Sebelum Zevan ngamuk, Sean sudah lebih dulu menghindar. Namun tetap saja mafioso yang ada di sekitar bandara sangat senang dengan keakraban dalam bentuk seperti itu.

Terpopuler

Comments

dissya

dissya

semangat kak

2022-02-11

0

Tete Ria ChapCuss

Tete Ria ChapCuss

kenapa belom up nya kk :( lama banget.
pdhl q nungguin up nya lohh

2021-12-02

0

Mysha Hariyani

Mysha Hariyani

lanjut thor

2021-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 Eps 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117
118 Eps 118
119 Eps 119
120 Eps 120
121 Eps 121
122 Eps 122
123 Eps 123
124 Eps 124
125 Eps 125
126 Eps 126
127 Eps 127
128 Eps 128
129 Eps 129
130 Eps 130
131 Eps 131
132 Eps 132
133 Eps 133
134 Eps 134
135 Eps 135
136 Eps 136
137 Eps 137
138 Eps 138
139 Eps 139
140 Eps 140
141 Eps 141
142 Eps 142
143 Eps 143
144 Eps 144
145 Eps 145
146 Eps 146
147 Eps 147
148 Eps 148
149 Eps 149
150 Eps 150
151 Eps 151
152 Eps 152
153 Eps 153
154 Eps 154
155 Eps 155
156 Eps 156
157 Eps 157
158 Eps 158
159 Eps 159
160 Eps 160
161 Eps 161
162 Eps 162
163 Eps 163
164 Eps 164
165 Eps 165
166 Eps 166
167 Eps 167
168 Eps 168
169 Eps 169
170 Eps 170
171 Eps 171
172 Eps 172
173 Eps 173
174 Eps 174
175 Eps 175
176 Eps 176
177 Eps 177
178 Eps 178
179 Eps 179
180 Eps 180
181 Eps 181
182 Eps 182
Episodes

Updated 182 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
Eps 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117
118
Eps 118
119
Eps 119
120
Eps 120
121
Eps 121
122
Eps 122
123
Eps 123
124
Eps 124
125
Eps 125
126
Eps 126
127
Eps 127
128
Eps 128
129
Eps 129
130
Eps 130
131
Eps 131
132
Eps 132
133
Eps 133
134
Eps 134
135
Eps 135
136
Eps 136
137
Eps 137
138
Eps 138
139
Eps 139
140
Eps 140
141
Eps 141
142
Eps 142
143
Eps 143
144
Eps 144
145
Eps 145
146
Eps 146
147
Eps 147
148
Eps 148
149
Eps 149
150
Eps 150
151
Eps 151
152
Eps 152
153
Eps 153
154
Eps 154
155
Eps 155
156
Eps 156
157
Eps 157
158
Eps 158
159
Eps 159
160
Eps 160
161
Eps 161
162
Eps 162
163
Eps 163
164
Eps 164
165
Eps 165
166
Eps 166
167
Eps 167
168
Eps 168
169
Eps 169
170
Eps 170
171
Eps 171
172
Eps 172
173
Eps 173
174
Eps 174
175
Eps 175
176
Eps 176
177
Eps 177
178
Eps 178
179
Eps 179
180
Eps 180
181
Eps 181
182
Eps 182

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!