CHAPTER 11

PREVIOUS CHAPTER

"Kalau begitu hamba pamit undur diri, Yang Mulia." Haala membungkuk seraya berjalan cepat keluar dari ruangan Braheim.

"Berhenti di sana, komandan. Sebelum aku menggunakan kekuasaanku tidak pada tempatnya."

Braheim melempar gulungan kertas ke lantai, lalu beranjak dari kursi yang sedari fajar sudah didudukinya. Haala menduga jika langkah penuh amarah Braheim ditujukan padanya yang telah berani bersikap lancang, namun salah. Braheim berjalan melewati Haala, keluar dari ruangannya, dan dengan suara lantang berkata pada semua orang di ruang tunggu jika agenda pertemuan hari ini selesai.

Terdengar jelas kumpulan orang penting di luar sana menyuarakan protes ini dan itu, tetapi Braheim tak mengindahkan dan memilih kembali masuk ke dalam ruang kerjanya. Spontan Haala menoleh, ketika pintu ruangan itu ditutup hingga membuat telinganya berdengung. Braheim kembali berjalan melewati Haala, dan mendengus lega setelah sebelumnya menjatuhkan tubuhnya di atas kursi goyang.

Tak ada sepatah kata yang keluar dari mulut Braheim, pun Haala. Haala masih berdiri di tempatnya dengan sikap hormat sempurna. Sementara Braheim, terlelap hanya dalam hitungan detik. Haala tetap setia menundukkan pandangan, hingga dengkuran Braheim membuatnya tanpa sengaja mendongak. Situasinya saat ini cukup sulit, namun entah kenapa Haala malah memanjatkan syukur berulang kali pada Tuhan.

"Hamba pamit undur diri, Yang Mulia." Haala membungkuk hormat.

Haala melangkah sepelan mungkin agar tidak membangunkan Braheim, tetapi sia-sia saja karena rajanya itu bahkan tidak bergerak sedikit pun meski semilir angin membanting jendela ruangan. Haala menoleh ke belakang berkali-kali, memuaskan hatinya memandangi wajah damai Braheim yang belum tentu bisa dipandanginya lagi di lain kesempatan. Hingga waktu memaksa Haala menyudahi aktivitas lancangnya itu.

"Kenapa tidak mau terbuka?" tanya Haala dalam hati.

Ya, pintu ruangan itu tidak mau terbuka meski Haala sudah mengerahkan segala upaya. Haala lalu menoleh ke jendela, berniat menjadikannya sebagai celah terakhir. Tapi sialnya jendela itu pun enggan terbuka. Tidak ada jalan keluar lain, ruangan yang kini mengurungnya bersama Braheim benar-benar ruangan yang tak kalah misterius dari pemiliknya. Haala pun menyerah, dan memilih menunggu hingga Braheim terbangun. Namun.

"Sepertinya tidurmu nyenyak."

Spontan Haala beranjak dari kursi goyang. "Ampuni hamba, Yang Mulia."

"Bagaimana caraku mengampuni kelancanganmu yang tidak terhitung jumlahnya itu?"

Haala membungkuk. "Hamba siap menerima hukuman, Yang Mulia."

"Sudah kulakukan sejak dulu jika saja hati ini tidak sering ikut campur," balas Braheim.

"Ya?"

Braheim melempar gulungan kertas ke lantai. "Rasa penasaranku yang berlebihan pasti membuatmu kesulitan dan terpaksa berbohong. Kudengar umurmu akan langsung berkurang satu tahun jika berurusan dengan kebohongan. Aku berpuasa karena merasa harus bertanggung jawab."

"Dari mana Anda tahu tentang itu?"

Braheim diam sesaat. "Dari ayahku. Dia pernah bercerita jika kelemahan keturunan Yusef Bahadir bukan terletak pada lukanya, tetapi lisannya. Lalu aku juga diberitahu jika umur mereka bisa dikembalikan dengan cara berpuasa."

"Tapi itu bukan puasa biasa, Yang Mulia."

Braheim kembali melempar gulungan kertas yang dibacanya. "Lalu?"

"Itu Pavitr*."

*Pavitr* merupakan puasa penghapusan dosa yang dilakukan mulai dari matahari terbenam sampai matahari berada tepat di puncak kepala*.

"Lalu di mana letak masalahnya?" tanya Braheim lagi.

"Pavitr hanya boleh dilakukan oleh keluarga dan seseorang yang terikat hubungan pernikahan dengan hamba."

Braheim menoleh pada Haala. "Maka jika kau tidak menganggapku sebagai keluargamu, bukankah hanya perlu melangsungkan pernikahan?"

DEG! DEG! DEG!

...¤○●¤○●¤○●¤...

Jihan tersenyum puas mendengar laporan dari para pelayan pribadinya. Setelah menyanggupi perintah gila dari Jihan, mereka langsung membuat Shaant* dalam jumlah yang sangat banyak, dan dengan cepat mengedarkan racun mematikan tersebut ke dalam harem. Mereka bahkan berani menjamin dengan nyawa mereka sendiri jika tidak ada satu selir pun yang terlewat mengonsumsi Shaant.

*Shaant* adalah madu dari bunga langka yang dipercaya bisa membuat wanita menjadi mandul*.

Kini hanya tersisa dua orang wanita di Kerajaan Kumari Kandam yang belum disentuh Shaant, yakni Jihan, dan Haala. Para pelayan pribadi Jihan mengaku kesulitan mendekati Haala karena sejak insiden makanannya yang diam-diam dicampur ramuan penakluk, Haala menjadi semakin waspada. Haala tidak lagi makan makanan dari dapur kerajaan, atau menerima makanan kiriman dari siapa pun.

"Komandan Haala memasak makanannya sendiri, Yang Mulia," ujar pelayan kesatu Jihan.

"Benar, Yang Mulia. Tak jarang Komandan Haala juga pergi ke pasar untuk membeli roti dan susu di tempat yang berbeda," timpal pelayan kedua Jihan.

"Sulit sekali menemukan celah, Yang Mulia. Komandan Haala terlalu waspada." Pelayan ketiga Jihan menambahkan.

Jihan menoleh pada para pelayan pribadinya sambil menghembuskan asap Shisha* ke wajah mereka. "Lalu, kalian ingin aku turun tangan? Di cuaca seindah ini? Hanya untuk menemui langsung wanita rendahan itu, begitu?"

*Shisha* merupakan metode merokok asal Timur Tengah menggunakan tabung berisi air, mangkuk, pipa, dan selang. Di dalam tabung tersebut terdapat tembakau khusus yang dipanaskan dan ditambahkan perasa atau aroma, misalnya buah-buahan*.

"Ampuni kekurangan kami, Yang Mulia. Kami akan mencari cara yang lain," balas pelayan keempat Jihan.

"Waktuku terlalu berharga untuk mendengar omong kosong, jadi jangan berani menghadapku jika tidak membawa yang kuinginkan."

"Baik, Yang Mulia." Empat orang pelayan tersebut membungkuk kompak pada Jihan seraya berlalu.

Terlihat empat orang pelayan wanita baru saja keluar dari istana Jihan. Keempatnya berjalan beriringan sebelum akhirnya berpencar menjadi dua kelompok. Satu kelompok berisi satu orang tampak berjalan setengah berlari menuju tempat latihan Haala. Sementara satu kelompok lain yang berisi tiga orang berbelok menuju istana prajurit dengan langkah penuh kehati-hatian.

Keempat pelayan itu tidak terpikirkan cara apapun lagi selain memaksa Haala menenggak racun bunga Shaant dalam jumlah yang dirasa cukup membuat rahim Haala menjadi cacat. Satu dari mereka bertugas memastikan kapan Haala akan selesai berlatih. Lalu tiga yang tersisa dari mereka, menyusup ke kamar Haala, bersiap membuat Haala pingsan dan kemudian mencekokinya dengan racun.

"Kenapa kalian berkeliaran di sini?"

"Salam, Penasihat." Para pelayan pribadi Jihan membungkuk pada Murat.

"Kami sedang menjalankan tugas dari Yang Mulia Ratu."

Murat menghela napas menanggapi salah seorang pelayan Jihan. "Apalagi yang wanita gila itu rencanakan kali ini?"

"Maaf, Penasihat. Yang Mulia Ratu meminta kami untuk merahasiakannya terutama dari Anda," jawab pelayan Jihan.

"Jangan mengusik wanita favorit Raja Kumari Kandam jika tidak ingin kembali merasakan dinginnya penjara bawah tanah. Sampaikan itu pada tuan kalian." Murat berlalu dengan langkah cepat.

Namun di tengah-tengah perjalanannya menuju perpustakaan kerajaan, Murat menghentikan langkah cepatnya. Perasaan resah dan gelisah mendadak menggelayuti Murat. Murat melihat ke arah tempat latihan Haala, lalu beralih melihat ke arah tiga orang pelayan suruhan Jihan yang kini tengah berjalan mengendap menuju kamar tidur Haala di lantai sembilan.

"Hah, dasar wanita gila itu. Akan lebih baik jika dia bermain dengan pria-pria dari rumah bordil daripada bermain dengan nyawanya yang hanya satu," gumam Murat seraya memutar langkahnya menuju istana prajurit.

...¤○●¤○●¤○●¤...

Haala memandangi dua buah gelas kecil berisi ramuan penghilang ingatan di depannya. Sesekali Haala juga memandangi Daxraj, mengikuti gerak mata indah itu demi memantapkan rasa percayanya. Ramuan berwarna putih pucat tersebut merupakan ramuan penghilang ingatan pertama yang dibuat khusus oleh Daxraj.

Rasa tidak percaya yang menyebar dalam diri Haala terkalahkan oleh rasa takutnya. Haala takut jika kenangannya bersama Braheim selama ini akan terhapus. Meski lebih banyak kenangan menyakitkan daripada membahagiakan, entah kenapa Haala tetap ingin mempertahankan semua kenangan itu, bahkan berniat membawanya sampai mati.

Tetapi mau tak mau Haala harus berani mengambil risiko, demi membalas hutang nyawanya pada Daxraj. Haala menarik napas dalam, sebelum akhirnya meraih gelas kecil di depannya. Namun, seseorang yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar tidurnya membuat Haala kembali meletakkan gelas itu ke tempat semula.

"Yang Mulia? Bagaimana Anda bisa masuk ke sini?"

"Apakah rasa ingin tahumu lebih penting daripada memberiku salam?" Braheim balik bertanya pada Haala.

Spontan Haala membungkuk hormat. "Panjang umur, dan terbekatilah selalu, matahari Kumari Kandam."

Braheim melirik ke arah Daxraj. "Dia adalah pemimpin suku pengembara yang sering hamba ceritakan, Yang Mulia," imbuh Haala.

"Aku tahu. Kami sudah pernah bertemu sebelumnya."

Haala diam sesaat. "Sudah pernah bertemu? Tapi kenapa ingatan Anda tidak terhapus?"

"Entahlah. Kurasa dia yang lebih tahu jawabannya." Braheim berjalan mendekati Haala dan Daxraj.

Spontan Daxraj beranjak, membuat langkah Braheim seketika terhenti. "Ya, aku tahu."

Atmosfer hening mendadak menyeruak memenuhi kamar tidur tanpa perapian itu. Baik Braheim, Haala, pun Daxraj tidak ada yang kembali bersuara. Braheim dan Haala kompak bersabar menanti Daxraj memberitahukan jawaban yang mereka nantikan, namun tak kunjung ada tanda-tanda bahwa Daxraj akan membuka mulut.

Hingga Braheim menarik pedangnya, karena Daxraj yang tiba-tiba hendak menyentuh sebelah pundak Haala. Atmosfer hening dalam sekejap berubah menjadi menegangkan, karena dua orang pria yang kini saling menatap tajam. Pedang Braheim semakin mantap mengarah ke leher Daxraj, ketika Daxraj akhirnya membuka mulut.

"Ada tiga golongan yang ingatannya tidak bisa kuhapus. Orang-orang yang menjadi pelayan setia Dewa di kehidupan terdahulu, orang-orang yang taat pada agamanya, dan wanita yang membawa separuh hatiku," ujar Daxraj seraya menoleh pada Haala.

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

panas... panas...

2022-10-26

0

Ichi

Ichi

waaaah, makin menarik ceritanya 😍

2022-10-20

0

Ichi

Ichi

hahaha kepala batu emang 🤣

2022-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1
2 CHAPTER 2
3 CHAPTER 3
4 CHAPTER 4
5 CHAPTER 5
6 CHAPTER 6
7 CHAPTER 7
8 CHAPTER 8
9 CHAPTER 9
10 CHAPTER 10
11 CHAPTER 11
12 CHAPTER 12 + BONUS VISUAL
13 CHAPTER 13
14 CHAPTER 14
15 CHAPTER 15
16 CHAPTER 16
17 CHAPTER 17
18 CHAPTER 18
19 CHAPTER 19
20 CHAPTER 20
21 CHAPTER 21
22 CHAPTER 22
23 CHAPTER 23
24 CHAPTER 24
25 CHAPTER 25
26 CHAPTER 26
27 CHAPTER 27
28 CHAPTER 28
29 CHAPTER 29
30 CHAPTER 30
31 CHAPTER 31
32 CHAPTER 32
33 CHAPTER 33
34 CHAPTER 34
35 CHAPTER 35
36 CHAPTER 36
37 CHAPTER 37
38 CHAPTER 38
39 CHAPTER 39
40 PENGUMUMAN
41 PENGUMUMAN
42 CHAPTER 40
43 CHAPTER 41
44 CHAPTER 42
45 CHAPTER 43
46 CHAPTER 44
47 CHAPTER 45
48 CHAPTER 46
49 CHAPTER 47
50 CHAPTER 48
51 CHAPTER 49
52 CHAPTER 50
53 CHAPTER 51
54 CHAPTER 52
55 CHAPTER 53
56 CHAPTER 54
57 CHAPTER 55
58 CHAPTER 56
59 CHAPTER 57
60 CHAPTER 58
61 CHAPTER 59
62 CHAPTER 60
63 CHAPTER 61
64 CHAPTER 62
65 CHAPTER 63
66 CHAPTER 64
67 CHAPTER 65
68 CHAPTER 66
69 CHAPTER 67
70 CHAPTER 68
71 CHAPTER 69
72 CHAPTER 70
73 CHAPTER 71
74 CHAPTER 72
75 CHAPTER 73
76 CHAPTER 74
77 CHAPTER 75
78 CHAPTER 76
79 CHAPTER 77
80 CHAPTER 78
81 CHAPTER 79
82 CHAPTER 80
83 CHAPTER 81
84 CHAPTER 82
85 CHAPTER 83
86 CHAPTER 84
87 CHAPTER 85
88 CHAPTER 86
89 CHAPTER 87
90 CHAPTER 88
91 CHAPTER 89
92 CHAPTER 90
93 CHAPTER 91
94 CHAPTER 92
95 CHAPTER 93
96 CHAPTER 94
97 CHAPTER 95
98 CHAPTER 96
99 CHAPTER 97
100 CHAPTER 98
101 CHAPTER 99
102 CHAPTER 100
103 CHAPTER 101
104 CHAPTER 102
105 CHAPTER 103
106 CHAPTER 104
107 CHAPTER 105
108 CHAPTER 106
109 CHAPTER 107
110 CHAPTER 108
111 CHAPTER 109
112 CHAPTER 110
113 CHAPTER 111
114 CHAPTER 112
115 CHAPTER 113
116 CHAPTER 114
117 CHAPTER 115
118 CHAPTER 116
119 CHAPTER 117
120 CHAPTER 118
121 CHAPTER 119
122 CHAPTER 120
123 CHAPTER 121
124 CHAPTER 122
125 CHAPTER 123
126 CHAPTER 124
127 CHAPTER 125
128 CHAPTER 126
129 CHAPTER 127
130 CHAPTER 128
Episodes

Updated 130 Episodes

1
CHAPTER 1
2
CHAPTER 2
3
CHAPTER 3
4
CHAPTER 4
5
CHAPTER 5
6
CHAPTER 6
7
CHAPTER 7
8
CHAPTER 8
9
CHAPTER 9
10
CHAPTER 10
11
CHAPTER 11
12
CHAPTER 12 + BONUS VISUAL
13
CHAPTER 13
14
CHAPTER 14
15
CHAPTER 15
16
CHAPTER 16
17
CHAPTER 17
18
CHAPTER 18
19
CHAPTER 19
20
CHAPTER 20
21
CHAPTER 21
22
CHAPTER 22
23
CHAPTER 23
24
CHAPTER 24
25
CHAPTER 25
26
CHAPTER 26
27
CHAPTER 27
28
CHAPTER 28
29
CHAPTER 29
30
CHAPTER 30
31
CHAPTER 31
32
CHAPTER 32
33
CHAPTER 33
34
CHAPTER 34
35
CHAPTER 35
36
CHAPTER 36
37
CHAPTER 37
38
CHAPTER 38
39
CHAPTER 39
40
PENGUMUMAN
41
PENGUMUMAN
42
CHAPTER 40
43
CHAPTER 41
44
CHAPTER 42
45
CHAPTER 43
46
CHAPTER 44
47
CHAPTER 45
48
CHAPTER 46
49
CHAPTER 47
50
CHAPTER 48
51
CHAPTER 49
52
CHAPTER 50
53
CHAPTER 51
54
CHAPTER 52
55
CHAPTER 53
56
CHAPTER 54
57
CHAPTER 55
58
CHAPTER 56
59
CHAPTER 57
60
CHAPTER 58
61
CHAPTER 59
62
CHAPTER 60
63
CHAPTER 61
64
CHAPTER 62
65
CHAPTER 63
66
CHAPTER 64
67
CHAPTER 65
68
CHAPTER 66
69
CHAPTER 67
70
CHAPTER 68
71
CHAPTER 69
72
CHAPTER 70
73
CHAPTER 71
74
CHAPTER 72
75
CHAPTER 73
76
CHAPTER 74
77
CHAPTER 75
78
CHAPTER 76
79
CHAPTER 77
80
CHAPTER 78
81
CHAPTER 79
82
CHAPTER 80
83
CHAPTER 81
84
CHAPTER 82
85
CHAPTER 83
86
CHAPTER 84
87
CHAPTER 85
88
CHAPTER 86
89
CHAPTER 87
90
CHAPTER 88
91
CHAPTER 89
92
CHAPTER 90
93
CHAPTER 91
94
CHAPTER 92
95
CHAPTER 93
96
CHAPTER 94
97
CHAPTER 95
98
CHAPTER 96
99
CHAPTER 97
100
CHAPTER 98
101
CHAPTER 99
102
CHAPTER 100
103
CHAPTER 101
104
CHAPTER 102
105
CHAPTER 103
106
CHAPTER 104
107
CHAPTER 105
108
CHAPTER 106
109
CHAPTER 107
110
CHAPTER 108
111
CHAPTER 109
112
CHAPTER 110
113
CHAPTER 111
114
CHAPTER 112
115
CHAPTER 113
116
CHAPTER 114
117
CHAPTER 115
118
CHAPTER 116
119
CHAPTER 117
120
CHAPTER 118
121
CHAPTER 119
122
CHAPTER 120
123
CHAPTER 121
124
CHAPTER 122
125
CHAPTER 123
126
CHAPTER 124
127
CHAPTER 125
128
CHAPTER 126
129
CHAPTER 127
130
CHAPTER 128

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!