Seorang wanita berambut emas dengan zirah lengkap tengah membungkuk hormat di hadapan sang Penguasa Kumari Kandam, menanti diberi perintah untuk mengayunkan pedang menebas malapetaka di medan pertempuran yang tak mengenal kata ampun.
"Beri hamba perintah, Yang Mulia." Wanita itu sudah kesekian kali mengulang ucapannya.
"Sebagai pria yang setiap hari memimpikanmu atau sebagai pria yang kau campakkan?"
"Sebagai raja yang hamba layani."
Raja terdiam sesaat. "Doa keselamatan tak akan pernah putus kupanjatkan pada Tuhan sampai rambut emasmu tampak dari kejauhan, mengalihkan pandanganku dari indah sang senja," jawab raja akhirnya.
.
.
.
HALO, INI SEUL YE.
MOHON DUKUNGANNYA YA UNTUK KARYA RESMI KEDUA SAYA.
AKAN ADA HADIAH BERUPA SKINCARE UNTUK PARA PEMBACA YG AKTIF MEMBERIKAN KOMENTARNYA DI SETIAP EPISODE "TEARS OF KUMARI KANDAM".
PEMENANG AKAN DIUMUMKAN DI EPISODE TERAKHIR, DAN HADIAH AKAN DIKIRIMKAN SEGERA SETELAH KARYA INI TAMAT.
TERIMA KASIH. SELAMAT MEMBACA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seul Ye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TEARS OF KUMARI KANDAM Komentar