Kekasih Istriku

Kekasih Istriku

Bab 1

Aku adalah Anto, seorang suami yang sangat biasa. Dengan penghasilan tidak sampai dua juta perbulan. Aku tetap berusaha menyenangkan istriku dengan membantunya mengerjakan tugas rumah.

Alhamdulillah di usia pernikahan kami yang ke sepuluh tahun, aku dan istriku telah memiliki dua orang anak, laki-laki dan perempuan yang kini telah bersekolah. Mereka adalah anak-anak yang baik dan manis. Tidak pernah menyusahkan orangtua dan selalu menuruti kata-kata orangtuanya. Mereka juga adalah anak yang cerdas, selalu mendapatkan ranking. Aku benar-benar bangga dengan anak-anakku.

Sore ini aku pulang dari bekerja seperti biasa. Pekerjaanku hanya sebagai buruh toko bangunan yang tidak jauh dari tempat tinggalku. Dengan sepeda, sebagai alat transportasiku.

"Mas,bedakku habis nih." Keluh Lisa,istriku tiba-tiba saat aku baru saja melepas sandalku di depan pintu.

"Assalammualaikum." Ucapku.

"Wa'alaikumsalam." Sahutnya malas.

"Uang yang mas kasih sudah habis ya bu?" Tanyaku hati-hati pada istriku itu.

"Yah, uang yang ayah kasih itu buat makan satu bulan saja tidak cukup apalagi buat beli bedakku!" Oceh Lisa. Istriku itu memang selalu merasa kurang dengan pemberianku. Tapi aku selalu berusaha sabar menghadapinya.

Aku menghela nafas berat. Aku memang belum mampu menyenangkan istriku itu. "Berapa harga bedaknya,bu?" Tanyaku pelan.

"Cuma tiga ratus ribu kok yah." jawabnya enteng seolah uang tiga ratus ribu itu kecil. Padahal uang tiga ratus itu aku dapatkan dalam waktu satu minggu.

"Tiga ratus tibu,bu?" Tanyaku kaget. Mahal sekali harga bedak yang di pakai oleh istriku.

"Iya, ayah kenapa kaget? Itu hanya bedak yah. Belum lipstik, maskara dan yang lain lagi. Bisa lebih lima ratus ribu. Belinya juga cuma dua bulan sekali, kok." gerutunya dengan wajah masam.

"Hhmm, simpanan di dompet ayah hanya ada sisa seratus tiga puluh ribu, bu," ucapku seraya merogoh dompet dari saku celanaku.

"Ya sudah,sini!" todongnya dengan menadahkan tangan.

"Buat ayah yang tiga puluh ribu, ya." Ucapku.

"Pelit banget sih, yah. Tiga puluh ribu saja di ambil." Lisa menyebik.

"Buat pegangan ayah, bu. Kalau ban sepeda bocor." Jelasku seraya menyerahkan selembar uang merah satu-satunya yang ada di dompetku ke tangannya.

Dengan cepat, Lisa mengambil uang itu lalu menyimpannya di saku bajunya.

"Ya sudah,ayah cuci piring sana. Aku capek,yah." Ucapnya sambil lalu kemudian mendekati si bungsu Alya yang sedang rebahan di tempat tidur.

Aku segera ke kamar mandi. Kamar mandi yang hanya berukuran dua kali satu setengah meter.

Kami tinggal di sebuah kost-kostan sederhana karena untuk mengontrak rumah tentu saja keuanganku tidak cukup.

Aku lalu mencuci piring kotor yang sudah menumpuk di kamar mandi. Setelah selesai,aku pun segera mandi lalu bersiap ke masjid untuk sholat maghrib.

Sepulang dari sholat magbrib,aku segera mengambil piring. Perutku rasanya lapar sekali.

Aku membuka dandang nasi,nasinya sudah dingin karena sudah dari pagi istriku masak. Saat hendak mengambil sayur dan lauk ternyata hanya ada sepotong tahu dan sedikit sambal terasi. Tak apalah,yang penting ada teman nasi. Batinku.

Alhamdulillah,aku makan dengan lahap. Apapun yang di masak istriku, aku tidak pernah protes. Aku cukup tahu diri. Dan beruntung kedua anakku tidak seperti ibunya yang sering mengeluh.Setelah merasa kenyang,aku duduk sebentar di sebelah si sulung yang sedang menonton tv.

"Yah,minta uang donk. Buat beli paket data." Pinta Andre.

"Uang ayah di dompet hanya tinggal tiga puluh ribu,nak. Tadi sudah ayah kasih ke ibu seratus ribu." Jelas Anto.

"Ayah ini,kasih uang seratus ribu saja di ungkit-ungkit." Gerutu Lisa yang langsung duduk menatap kesal ke arahku.

"Bukan di ungkit-ungkit bu. Tapi ayah hanya kasih tau Andre kalau ayah sudah tidak punya uang lagi." Jelasku.

"Kasihin saja yang tiga puluh ribu itu!" Ucap Lisa.

"Bu,itu kan untuk pegangan ayah kalau ada apa-apa di jalan. Kalau ban sepeda ayah bocor atau apa."

"Ban bocor paling sepuluh ribu,yah. Dasar ayah tidak mau mengalah sama anak." Ucap Lisa sinis.

Aku menghela nafas. Akhir-akhir ini Lisa makin tidak mau mengerti keadaanku. "Harga paket datanya berapa,nak?" Tanyaku pada Andre.

"Paling murah lima belas ribu,yah." Jawab Andre.

"Ayah kasih dua puluh ribu cukup kan?" Tanyaku lagi pada Andre.

Ander mengangguk cepat. "Iya,cukup yah." Jawabnya bersemangat. Putraku itu tidak pernah mengeluh dengan semua pemberian ayahnya walau terkadang ayahnya tidak mampu memenuhi keinginannya. Dia adalah anak yang pengertian.

Aku berdiri lalu mengambil dompet lusuhku di saku celana. Aku keluarkan uangku dua puluh ribu lalu aku berikan pada Andre,anakku. "Ini uangnya. Pakai kuotanya di hemat ya nak."

"Iya, terimakasih yah." Ucapnya dengan senyum semringah.

Karena lelah,aku langsung berbaring di sebelah si sulung yang masih asik nonton tv. Tiba-tiba Lisa berdiri,lalu mengambil handphone yang ada di sebelah Andre.

"Mas Andre,ibu mau pake sebentar handphonenya." Ucap Lisa pada sulungku. Yah,kami hanya memiliki satu buah handphone saja jadi kalau butuh harus bergantian.

Aku hanya melirik sebentar ke arah Lisa. Setelah mengambil handphone,Lisa membuka pintu lalu keluar dari kamar kost kami.

Akhir-akhir ini hampir setiap malam menjelang tidur,Lisa keluar dengan membawa handphone. Dia baru kembali setengah jam kemudian kadang lebih aku tidak tau. Karena kelelahan,aku tidak memperdulikannya asal dia hanya keluar kamar saja. Aku pun dengan cepat terlelap ke alam mimpi.

Entah karena kaget atau apa,aku tiba-tiba terbangun. Jam baru menunjukkan pukul sepuluh malam. Di sampingku,Andre sudah terlelap.

Aku duduk lalu menoleh ke atas ranjang tempat Lisa dan si bungsu tidur. Aku sangat kaget mengetahui Lisa tidak ada di sebelah Alya padahal sudah pukul sepuluh malam. Kemana Lisa. Tanyaku dalam hati.

Aku langsung berdiri lalu membuka pintu kamar yang tidak terkunci. Aku keluar dari kamar. Sayup-sayup aku mendengar suara Lisa. Aku menoleh ke kiri kanan tapi Lisa tidak ada,hanya suaranya saja yang terdengar sangat pelan.

Karena kamar kost kami ada di ujung dan dekat dengan tangga menuju tempat menjemur pakaian,aku berinisiatif naik ke atas tangga. Ternyata Lisa sedang duduk sendirian di tangga paling atas sambil bersandar di dinding. Dia sedang asik bertelponan hingga tidak menyadari kehadiranku yang sedang mengintipnya.

"Lisa?" Panggilku pelan karena takut terdengar orang karena memang hari sudah malam.

Tapi Lisa tidak mendengarku. Dia malah tersenyum-senyum seperti orang yang sedang malu-malu.

"Lisa!" Panggilku lagi dengan suara sedikit lebih keras. Dia begitu fokus dengan lawan bicaranya di seberang sana sampai tidak mendengarkan panggilanku.

Lisa menoleh dan langsung kaget saat tau aku yang memanggilnya. Dia langsung berdiri dan menyimpan hanphone di belakang punggungnya.

"Ayah! Bikin kaget saja!" Ucapnya kesal dengan mata yang menyorot tajam.

"Kamu sedang apa malam-malam di sini?" Tanyaku penasaran.

"A-aku sedang telponan sama adikku, Maya." Jawabnya gugup. Terlihat seperti orang yang sedang berbohong. Tapi aku tidak tahu apa.

"Kenapa harus di sini? Kenapa tidak di kamar saja?" tanyaku heran.

"Kalau telponan di kamar nanti Alya dan Andre terbangun. Makanya yah,cari rumah. Ngontrak apa? Masa kost terus,huhh!" Jawabnya ketus.

Aku menghela nafasku berat. Selalu itu yang di minta oleh Lisa. Aku tidak mampu menjawabnya karena aku pun belum mampu untuk memenuhi keinginannya itu. Maafkan aku,istriku. Batinku sambil menatap ke arahnya.

Lisa turun dari tangga melewatiku begitu saja dengan wajah kesal. Aku menyusulnya turun. Dia masuk ke dalam kamar lalu membanting handphone ke atas kasur tipis tempat aku dan Andre tidur. Dia langsung naik ke atas ranjang lalu tidur di samping Alya.

Aku hanya menggelengkan kepalaku melihat kelakuan Lisa. Aku pun masuk ke kamar mandi lalu berwudhu,aku memang belum sempat sholat isya tadi.

Aku segera sholat,tidak lupa berdoa untuk keluarga kecilku. Setelah sholat,aku berbaring hendak melanjutkan tidurku. Tapi setelah setengah jam,aku belum lagi bisa tertidur karena bayangan Lisa saat di atas tangga tadi terus berseliweran di pelupuk mataku.

.

.

.

.

.

13

Terpopuler

Comments

Syifa Azzahra

Syifa Azzahra

hadir bun

2022-10-31

0

teti kurniawati

teti kurniawati

Ceritanya kaya diary. Mampir ya di novel aku "Cinta berakhir di lampu merah."

2022-09-19

0

teti kurniawati

teti kurniawati

wah.. nyesek baru awal juga

2022-09-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 bab 122
123 bab 123
124 bab 124
125 bab 125
126 bab 126
127 bab 127
128 bab 128
129 bab 129
130 bab 130
131 bab 131
132 bab 132
133 bab 133
134 bab 134
135 bab 135
136 bab 136
137 bab 137
138 bab 138
139 bab 139
140 bab 140
141 bab 141
142 bab 142
143 bab 143
144 bab 144
145 bab 145
146 bab 146
147 bab 147
148 bab 148
149 bab 149
150 bab 150
151 bab 151
152 bab 152
153 bab 153
154 bab 154
155 bab 155
156 bab 156
157 bab 157
158 bab 158
159 bab 159
160 bab 160
161 bab 161
162 bab 162
163 bab 163
164 bab 164
165 bab 165
166 bab 166
167 bab 167
168 bab 168
169 bab 169
170 bab 170
171 bab 171
172 bab 172
173 bab 173
174 bab 174
175 bab 175
176 bab 176
177 bab 177
178 bab 178
179 bab 179
180 bab 180
181 bab 181
182 bab 182
183 bab 183
184 bab 184
185 bab 185
186 bab 186
187 bab 187
188 bab 188
189 bab 189
190 bab 190
191 bab 191
192 bab 192
193 bab 193
194 bab 194
195 bab 195
196 bab 196
197 bab 197
198 bab 198
199 bab 199
200 bab 200
201 bab 201
202 bab 202
203 bab 203
204 bab 204
205 bab 205
206 bab 206
207 bab 207
208 bab 208
209 bab 209
210 bab 210
211 bab 211
212 bab 212
213 bab 213
214 bab 214
215 bab 215
216 bab 216
217 bab 217
218 bab 218
219 bab 219
220 bab 220
221 bab 221
222 bab 222
223 Bab 223
224 Akhir yang membahagiakan
225 promo novel baru
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
bab 122
123
bab 123
124
bab 124
125
bab 125
126
bab 126
127
bab 127
128
bab 128
129
bab 129
130
bab 130
131
bab 131
132
bab 132
133
bab 133
134
bab 134
135
bab 135
136
bab 136
137
bab 137
138
bab 138
139
bab 139
140
bab 140
141
bab 141
142
bab 142
143
bab 143
144
bab 144
145
bab 145
146
bab 146
147
bab 147
148
bab 148
149
bab 149
150
bab 150
151
bab 151
152
bab 152
153
bab 153
154
bab 154
155
bab 155
156
bab 156
157
bab 157
158
bab 158
159
bab 159
160
bab 160
161
bab 161
162
bab 162
163
bab 163
164
bab 164
165
bab 165
166
bab 166
167
bab 167
168
bab 168
169
bab 169
170
bab 170
171
bab 171
172
bab 172
173
bab 173
174
bab 174
175
bab 175
176
bab 176
177
bab 177
178
bab 178
179
bab 179
180
bab 180
181
bab 181
182
bab 182
183
bab 183
184
bab 184
185
bab 185
186
bab 186
187
bab 187
188
bab 188
189
bab 189
190
bab 190
191
bab 191
192
bab 192
193
bab 193
194
bab 194
195
bab 195
196
bab 196
197
bab 197
198
bab 198
199
bab 199
200
bab 200
201
bab 201
202
bab 202
203
bab 203
204
bab 204
205
bab 205
206
bab 206
207
bab 207
208
bab 208
209
bab 209
210
bab 210
211
bab 211
212
bab 212
213
bab 213
214
bab 214
215
bab 215
216
bab 216
217
bab 217
218
bab 218
219
bab 219
220
bab 220
221
bab 221
222
bab 222
223
Bab 223
224
Akhir yang membahagiakan
225
promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!