bab 4

Alhamdulillah hari ini aku sudah sehat dan fit jadi aku sudah bisa kembali bekerja untuk mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan anak dan istriku. Aku bekerja dengan bersemangat. Semua pekerjaan di toko berjalan lancar dan tibalah waktunya aku pulang.

Dengan mengayuh sepedaku, aku pulang dengan membawa kardus. Aku mampir sebentar ke tempat aku biasa menjual kardus. Kardus yang aku ambil dari toko yang biasanya akan di buang, jadi lebih baik aku ambil dan aku jual. Lumayan untuk menambah penghasilanku.

Alhamdulillah kardus yang aku jual di hargai tiga puluh ribu rupiah. Bisa untuk peganganku jika sewaktu-waktu sepedaku ada masalah di jalan. Kita kan tidak pernah tahu di jalan akan mengalami musibah.

Setengah jam aku baru sampai di kost, sedikit telat dari biasanya.

"Assalammu'alaikum," ucapku seraya mengetuk pintu kamar.

"Wa'alaikumsalam," sahut si bungsu saat sudah membukakan pintu untukku, "Kok baru pulang,yah?" tanyanya seraya mencium punggung tanganku takzim.

"Iya,nak. Ayah ada perlu tadi," jawabku lalu masuk.

Ku lihat istriku sibuk dengan gawainya sedangkan putraku Andre sedang nonton tv.

Aku segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu aku lalu pergi ke masjid untuk sholat maghrib bersama Andre, putraku.

Pulang dari masjid, aku ingin makan karena sedari siang aku memang belum makan. Perutku rasanya sangat lapar.

"Bu,siapin makan donk.," pintaku pada Lisa.

"Lima menit lagi yah,aku balas pesan temanku dulull," Sahut istriku.

Setelah lima menit,Lisa menyimpan handphone di atas tempat tidur lalu masuk ke kamar mandi. Andre langsung mengambil handphone dan mulai mengotak atiknya. Sehari tidak cukup dua tiga kali mereka mengisi daya batre karena handphonenya yang memang tidak pernah beristirahat. Beruntung si bungsu tidak terlalu suka menggunakannya.

Tiba-tiba ada panggilan telpon dari nomor yang tidak di kenal. Andre langsung menerimanya. Belum sempat Andre menjawab,orang yang ada di seberang sana langsung bicara.

"Kok lama banget balasnya,yank?" Suara dari seberang sana. Suara pria dewasa.

"Ini siapa?" Tanya Andre.

Tuuuttt. Tiba-tiba telpon langsung terputus sepihak.

"Kok di matiin?" Tanya Andre heran.

"Siapa,nak?" Tanyaku penasaran.

Andre menggelengkan kepalanya cepat. "Aku nggak tau,yah. Tapi nggak ada namanya di kontak handphone." jelas Andre dengan wajah bingung.

"Mungkin salah sambung." Sahutku.

"Apa jangan-jangan teman ibu,yah? Kan ibu yang tadi pake handphonenya. Aku cuma maen game saja,kok." jelas Andre lagi yang membuat aku mengernyitkan dahiku.

"Nanti tanyakan saja sama ibu kamu." sahutku dengan hati yang mulai tidak enak. Siapa laki-laki yang baru saja menelepon? Andre sudah jelas tidak tahu. Lisa, apa yang istriku itu lakukan.

Tak lama kemudian Lisa keluar dari kamar mandi.

"Bu,tadi ada yang telpon tapi tidak ada namanya." Jelas Andre seraya menatap ke arah ibunya.

"Ada yang telpon?" Tanya Lisa lalu buru-buru mengambil handphone dari tangan si sulung.

"Apa ibu kenal?" Tanyaku penuh selidik.

Lisa menoleh ke arahku lalu menatap lagi ke layar handphone.

"Tadi dia bilang 'kok lama banget balasnya,yank?'. Pakai 'yank-yank' segala." Sinisku.

"Apaan sih yah,mana ibu tau. Mungkin saja teman ayah." Kilahnya untuk menutupi sesuatu

"Masa teman ayah manggil ayah 'yank'? Yang benar saja,bu. Itu suara pria dewasa." Ucapku sambil menggelengkan kepala. Ada-ada saja istriku itu. Bisa-bisanya berkata seperti itu padahal jelas-jelas aku tidak pernah menggunakan handphone.

"Ya mana ibu tau,yah. Mungkin salah sambung! Nih handphonenya." Ucapnya kesal seraya memberikan lagi handphonenya pada Andre.

Aku hanya bisa berdoa semoga saja memang orang itu benar-benar salah sambung. Aku yakin istriku tidak akan mungkin berani macam-macam.

***

Keesokan harinya, aku bekerja seperti biasa. Saat jam sudah menunjukkan pukul dua siang, bos menyuruh aku dan Budi mengantarkan pesanan pembeli. Lokasinya lumayan jauh dari toko tempatku bekerja. Aku dan Budi seperti biasa bergotong royong berdua menaikkan barang ke mobil dan kemudian menurunkan barang di depan rumah pembeli.

Setelah selesai, aku dan Budi bersiap untuk pulang. Karena haus dan lupa membawa air, aku lalu hendak mampir ke warung hanya untuk membeli air mineral. Aku berjalan beberapa meter ke arah warung. Setelah mendapatkan apa yang aku cari, aku langsung kembali ke mobil di mana Budi sedang menungguku. Tapi belum sampai aku ke mobil, tiba-tiba tanpa sengaja netraku menangkap sosok yang amat sangat aku kenal sedang melintas tidak jauh dariku. Dia duduk di atas sepeda motor di bagian belakang. Tangannya memeluk mesra orang yang di depannya. Dahiku mengernyit.

Aku kucek-kucek mataku mungkin aku salah lihat,tapi ternyata penglihatanku tidak salah. Pakaian yang dia kenakan pun aku hapal. Itu pakaian milik Lisa, istriku. Apa mungkin dua orang yang berwajah sangat mirip bisa memiliki pakaian yang juga sama persis. Aku makin penasaran dengan wanita itu.

Tanpa mempedulikan panggilan dari Budi,aku mengikuti kemana motor itu melaju. Tanpa aku duga,sepeda motor yang membawa Lisa berhenti di sebuah rumah sederhana tak jauh dari sana.

Aku mengendap-endap di bawah rimbunnya pohon mangga yang ada di sekitarnya. Aku menunggu beberapa saat.

"Di rumah kamu tidak ada siapa-siapa kan, yank?" tanya wanita itu dengan suara manja.

Deg. Jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya. Dari suaranya aku makin yakin kalau itu adalah Lisa, istriku.

"Kamu jangan cemas. Anak dan istriku masih lama pulang kampung." Sahut laki-laki di sebelah Lisa.

Mereka lalu berjalan bergandengan mesra menuju ke rumah. Setelah mereka masuk ke rumah,pintu langsung di tutup rapat. Tak ada seorang pun di sana. Rumah di kiri dan kanannya terlihat sepi. Lisa, apa yang kamu lakukan dengan laki-laki itu? Batinu berkecamuk.

Aku perlahan mendekati rumah yang Lisa masuki bersama laki-laki itu. Sepi,tidak terdengar suara apa-apa dari dalam rumah. Aku lebih mendekat ke pintu. Aku tempelkan telingaku ke pintu dan menajamkan pendengaranku.

Deg. Darahku seketika berdesir demi mendengar suara istriku di dalam. Jantungku makin berdetak tidak beraturan. Dadaku naik turun. Suara itu sudah sangat mengganggu pendengaranku.

Sepertinya orang yang ada di dalam sedang melakukan sesuatu hingga memancing adrenalinku dan makin lama aku sudah tidak tahan lagi mendengarnya.

Akhirnya emosiku mengalahkan kesabaranku. Sungguh, aku tidak tahan lagi mendengarnya. Telingaku rasanya panas.

Braakkk! Aku menendang pintu sekuat tenaga membuat dua sejoli yang ada di dalam kamar itu langsung menoleh lalu menghentikan adegan panas mereka.

Aku langsung masuk lalu memberikan tinju ke wajah laki-laki itu berkali-kali. Setelah puas,aku langsung keluar tanpa menoleh lagi ke arah istriku yang sibuk mengenakan lagi pakaiannya.

Rahangku mengeras,pikiranku berkecamuk membayangkan kembali apa yang baru saja aku lihat dengan mata kepalaku sendiri. Istriku, wanita yang sangat aku cinta. Walau aku tahu kalau aku belum bisa membahagiakannya secara materi tapi aku sudah berusaha semampuku. Bahkan pekerjaan rumahnya pun aku bantu untuk menyenangkannya.

Tanganku mengepal kuat,rasanya aku ingin memukul apapun yang ada di depanku.

Sakit. Sakit sekali rasa hatiku saat ini. Ini lebih parah daripada yang pernah istriku lakukan dulu. Ya,dulu pun Lisa pernah dekat dengan laki-laki tapi hanya lewat dunia maya jadi aku

masih bisa memaafkannya.

Aku langsung pergi dari sana,ternyata di luar sudah ada Budi menunggu di mobil. Entah,mungkin Budi melihatku lalu langsung menyusulku.

"To,kamu pergi kok nggak bilang-bilang sih? Mana aku haus lagi," gerutunya.

Aku langsung naik ke mobil tanpa menjawab pertanyaannya. Dan pada saat aku baru saja menutup pintu mobil,Lisa keluar dari rumah itu.

"Yah,tunggu!" Teriak Lisa memanggilku.

"Bud,jalan!" titahku pada Budi.

"Loh,itu istri kamu. Kenapa di tinggal?" tanya Budi bingung.

"Aku bilang jalan ya jalan!" Teriakku pada Budi.

Akhirnya Budi menyalakan mesin mobil dan segera meninggalkan tempat itu dengan Lisa yang terus memanggil namaku.

"Kamu kalau berantem sama istri kamu jangan marah-marahnya ke aku,donk." protes Budi.

Dadaku masih naik turun,rasanya aku ingin ngamuk tapi berusaha aku tahan. Aku belum sanggup untuk bercerita pada Budi. Sepanjang jalan pulang,aku dan Budi tidak saling bicara lagi walau dia sesekali melirik ke arahku tapi dia tidak berani bertanya macam-macam.

Lisa,ternyata kecurigaanku benar. Tega dia berbuat seperti itu. Rasanya aku masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi di dapan mataku. Perasaanku padanya pun seperti hilang. Seperti mati. Yang aku rasakah hanyalah benci dan kekecewaan.

.

.

.

.

.

.

11

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KLO MMG GK MMPU HIDUP MISKIN, YAA MINTA CERAI BAIK2, DN KLO PUN MOK SELINGKUH KNP SAMA SUAMI ORG DN PARAH NYA SMPE BRZINAH LAGI,, KSIAN SI ANTO, UDH BBRP KALI TU SI LISA BRZINAH DGN SELINGKUHANNNYA, HARAM BAU SURGA TU SI LISA..

2022-10-05

1

teti kurniawati

teti kurniawati

biasa. rumput tetangga lebih hijau.. padahal sintetis... 😅🤣

2022-09-26

0

~R@tryChayankNov4n~

~R@tryChayankNov4n~

sama2 sdh berkeluarga ternyata😤😤😤

2022-09-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 bab 122
123 bab 123
124 bab 124
125 bab 125
126 bab 126
127 bab 127
128 bab 128
129 bab 129
130 bab 130
131 bab 131
132 bab 132
133 bab 133
134 bab 134
135 bab 135
136 bab 136
137 bab 137
138 bab 138
139 bab 139
140 bab 140
141 bab 141
142 bab 142
143 bab 143
144 bab 144
145 bab 145
146 bab 146
147 bab 147
148 bab 148
149 bab 149
150 bab 150
151 bab 151
152 bab 152
153 bab 153
154 bab 154
155 bab 155
156 bab 156
157 bab 157
158 bab 158
159 bab 159
160 bab 160
161 bab 161
162 bab 162
163 bab 163
164 bab 164
165 bab 165
166 bab 166
167 bab 167
168 bab 168
169 bab 169
170 bab 170
171 bab 171
172 bab 172
173 bab 173
174 bab 174
175 bab 175
176 bab 176
177 bab 177
178 bab 178
179 bab 179
180 bab 180
181 bab 181
182 bab 182
183 bab 183
184 bab 184
185 bab 185
186 bab 186
187 bab 187
188 bab 188
189 bab 189
190 bab 190
191 bab 191
192 bab 192
193 bab 193
194 bab 194
195 bab 195
196 bab 196
197 bab 197
198 bab 198
199 bab 199
200 bab 200
201 bab 201
202 bab 202
203 bab 203
204 bab 204
205 bab 205
206 bab 206
207 bab 207
208 bab 208
209 bab 209
210 bab 210
211 bab 211
212 bab 212
213 bab 213
214 bab 214
215 bab 215
216 bab 216
217 bab 217
218 bab 218
219 bab 219
220 bab 220
221 bab 221
222 bab 222
223 Bab 223
224 Akhir yang membahagiakan
225 promo novel baru
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
bab 122
123
bab 123
124
bab 124
125
bab 125
126
bab 126
127
bab 127
128
bab 128
129
bab 129
130
bab 130
131
bab 131
132
bab 132
133
bab 133
134
bab 134
135
bab 135
136
bab 136
137
bab 137
138
bab 138
139
bab 139
140
bab 140
141
bab 141
142
bab 142
143
bab 143
144
bab 144
145
bab 145
146
bab 146
147
bab 147
148
bab 148
149
bab 149
150
bab 150
151
bab 151
152
bab 152
153
bab 153
154
bab 154
155
bab 155
156
bab 156
157
bab 157
158
bab 158
159
bab 159
160
bab 160
161
bab 161
162
bab 162
163
bab 163
164
bab 164
165
bab 165
166
bab 166
167
bab 167
168
bab 168
169
bab 169
170
bab 170
171
bab 171
172
bab 172
173
bab 173
174
bab 174
175
bab 175
176
bab 176
177
bab 177
178
bab 178
179
bab 179
180
bab 180
181
bab 181
182
bab 182
183
bab 183
184
bab 184
185
bab 185
186
bab 186
187
bab 187
188
bab 188
189
bab 189
190
bab 190
191
bab 191
192
bab 192
193
bab 193
194
bab 194
195
bab 195
196
bab 196
197
bab 197
198
bab 198
199
bab 199
200
bab 200
201
bab 201
202
bab 202
203
bab 203
204
bab 204
205
bab 205
206
bab 206
207
bab 207
208
bab 208
209
bab 209
210
bab 210
211
bab 211
212
bab 212
213
bab 213
214
bab 214
215
bab 215
216
bab 216
217
bab 217
218
bab 218
219
bab 219
220
bab 220
221
bab 221
222
bab 222
223
Bab 223
224
Akhir yang membahagiakan
225
promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!