bab 18

Aku kayuh sepedaku dengan tidak bersemangat. Pikiranku kalut,sampai tidak bisa berpikir jernih. Aku lalu duduk di pos ronda sejenak. Aku tidak mungkin pulang ke rumah sekarang karena masih siang. Setelah sedikit tenang,aku kembali mengayuh sepedaku perlahan.

Aku lalu keliling-keliling di gang belakang toko. Setelah satu jam berkeliling aku melihat sebuah rumah yang baru setengah di bangun. Aku langsung mendekati rumah itu. Ada beberapa orang yang sedang mengerjakan rumah. Aku lalu menawarkan brosurku tapi ternyata mereka sudah memesan pagar dan teralis dari beberapa minggu yang lalu. Aku datang terlambat. Mungkin belum rezekiku. Bersabar dan tak lupa untuk terus memanjatkan doa.

Aku kembali mengayuh sepedaku keliling gang lain. Sampai menjelang ashar,aku tidak mendapatkan satupun orang yang mau order. Kebanyakan mereka sudah memesan jauh-jauh hari. Aku lalu mampir sebentar ke masjid untuk salat ashar setelah itu aku kembali berkeliling ke lokasi yang lebih jauh tapi mungkin karena belum rezeki ku,sampai hampir jam 5 sore aku tak mendapatkan satupun orderan.

Akhirnya aku pulang. Sampai di rumah aku langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai mandi aku mengajak Andre ke masjid untuk salat magrib. Setelah pulang dari masjid kami makan malam bersama.

Keesokan paginya seperti biasa terlebih dahulu aku mengantar anakku pergi ke sekolah. Setelah mengantar mereka aku mampir ke rumah Budi. Budi menyambutku dengan wajah di tekuk. Sepertinya dia sedih setelah aku tidak lagi bekerja di toko bangunan Pak Toni.

"To, kok kamu sampai berhenti kerja, sih. Nggak enak aku kalau nggak ada kamu di toko," keluh Budi saat aku baru saja duduk di teras depan rumahnya.

"Kan masih ada yang lain, Bud," balasku lesu.

"Iya sih,tapi sama mereka kan aku nggak dekat seperti dengan kamu, To. Oh iya,aku sekarang mengantar pesanan orang sama si Adi. Orangnya tidak cekatan,mesti di perintah-perintah dulu baru dia mau bergerak. Tidak ada pengertian sama sekali. Anaknya juga males si Adi itu. Ah, bikin kesal setiap hari," keluh Budi lagi.

"Sabar ya, Bud," jawabku, mencoba menghiburnya.

"Oh iya aku mau kasih tau kamu kalau orang yang ngajak kamu ribut kemarin ternyata tetap tidak jadi membeli barang di toko Pak Toni. Dia benar-benar membatalkan pesanannya padahal kamu sudah di pecat gara-gara dia," jelas Budi.

Mataku membulat sempurna. Jadi apa tujuan dia sebenarnya, "Sebenarnya aku memang sudah mempunyai masalah dengan orang itu, Bud," jelas ku.

"Jadi sebelumnya kamu sudah kenal dengan orang itu?" tanya Budi kaget.

"Iya,aku sudah tau siapa dia."

"Oh mungkin dia sengaja mencari gara-gara dengan kamu,To?" Budi curiga dengan dahinya yang berkerut.

"Entahlah aku tidak tahu, Bud."

"Emangnya ada masalah apa kamu dengan orang itu?" tanya Budi penasaran.

"Tapi kamu harus jaga rahasia ini ya, Bud?"

Budi menggangguk cepat. "Iya. Memangnya ada masalah apa kamu dengan orang itu?"

"Dia selingkuhannya Lisa," jelasku parau.

Mata Budi membelalak lebar, "Apa kamu yakin, To? Kamu jangan asal bicara seperti itu," tanya Budi tak percaya. Dia terus menatapku lekat-lekat.

"Tentu saja aku yakin! Aku sudah beberapa kali bertemu dengan orang itu dan memergoki mereka saat sedang berselingkuh," ucapku pelan namun dengan penekanan di setiap kata-kataku.

Budi menghela nafasnya, "Pantas, pasti dia sengaja mencari gara-gara dengan kamu supaya kamu di peca."

Aku menggeleng lemah, "Iya, aku juga nggak tahu, Bud," sahutku lirih.

"Aneh, mereka sudah menyakiti kamu tapi masih juga belum puas sampai masih harus mencari gara-gara denganmu. Benar-benar jahat sekali mereka. Aku akan ceritakan ini sama bos!!'" ucap Budi dengan emosi.

"Jangan ,Bud. Aku nggak ingin orang tahu tentang kelakuan Lisa di luar. Biarlah, semoga ini ada hikmahnya dan aku bisa segera mendapatkan pekerjaan baru yang lebih baik lagi."

"To, tapi kamu itu nggak bersalah. Ini tidak bisa di biarkan. Bos harus tahu kalau kamu itu di jebak. Kamu tidak salah. Gara-gara orang itu, kamu jadi kehilangan pekerjaan."

"Hhh, nggak apa-apa Bud. Mungkin bukan rezekiku."

Budi menarik nafasnya panjang lalu menghembuskannya perlahan, "Lalu bagaimana, kamu sudah nggak punya pekerjaan lagi?"

"Hari ini aku akan mencari pekerjaan. Sementara waktu aku akan cari orderan bengkel saja."

"Iya,tapi itu kan nggak pasti,To."

"Hhh, doakan saja ya, Bud."

Budi menarik nafas kasar. "Kamu yang sabar ya,To. Semoga kamu bisa segera mendapatkan pekerjaan yang baru. Yang lebih baik daripada di toko pak Toni."

"Aamiin. Terimakasih, Bud."

"Jadi bagaimana apa kamu jadi menceraikan Lisa?"

"Tentu saja aku jadi menceraikannya. Minggu depan sidang terakhir kami. Semoga aku bisa mendapatkan hak asuh atas anakku Alya.

"Aamiin. Semoga masalah kamu cepat selesai ya,To," ucap Budi seraya menepuk bahuku.

"Aamiin. Terima kasih ya,bud. Ya sudah aku mau pergi dulu siapa tahu aku bisa mendapatkan pekerjaan baru hari ini," pamitku.

"Iya,To. Kamu hati-hati di jalan ya. Aku akan mendoakan kamu."

"Iya, aku pergi dulu. Kamu juga mau kerja kan." ucapku seraya bangkit berdiri di ikuti oleh Budi.

"Iya, To." sahut Budi.

Aku lalu pergi meninggalkan rumah Budi. Aku kayu sepedaku dengan perlahan tapi sampai menjelang siang aku belum juga mendapatkan orderan.

Aku beristirahat sejenak di masjid untuk salat zuhur. Karena lapar,aku lalu membeli gorengan hanya untuk sekadar mengganjal perutku yang lapar. Setelah cukup kenyang,aku kembali mengayuh sepedaku menyusuri gang demi gang bahkan sampai pergi ke Kelurahan sebelah.

Mungkin belum rezeki ku,sampai sore aku tidak juga mendapatkan orderan maupun pekerjaan yang baru. Aku lalu salat ashar sebentar di masjid yang ada di pinggir jalan. Setelah itu aku melanjutkankan mencari orderan di gang-gang yang searah dengan rumah.

Rumah ibuku sudah hampir dekat tapi aku tidak juga mendapatkan orderan hari ini. Aku tetap berharap semoga besok aku akan mendapatkan pekerjaan yang baru.

Sampai di rumah aku lihat anak-anak sedang bermain di halaman. Aku lalu menaruh sepedaku di samping rumah. Keesokan harinya aku kembali mencari pekerjaan tapi sampai siang haru,aku masih belum juga mendapatkan pekerjaan maupun orderan di bengkel.

Aku lalu memutuskan untuk pulang saja ke rumah. Saat aku baru sampai di rumah tiba-tiba ada Budi di belakangku. Dia memanggil-manggil ku.

"Anto!" teriaknya.

Aku lalu menoleh, "Ada apa,Bu?" tanyaku.

"Budi lalu menyodorkan amplop putih ke tanganku, "Ini,aku tadi di titipin sama bos Toni," jelas Budi.

Aku mengernyitkan dahiku lalu membuka amplop putih itu. Mataku membulat. Ternyata isi dari amplop itu adalah uang gaji ku selama sebulan.

"Loh ini uang gajiku selama 1 bulan,Bud," ucapku.

"Aku nggak tahu,To. Bos hanya menitipkannya saja padaku," jelas Budi.

"Alhamdulillah. Ya sudah terima kasih ya, Bud."

"Iya, To. Sama-sama. Bagaimana, apa kamu sudah dapat pekerjaan yang baru?"

Aku menggeleng lemah, "Belum,Bud."

"Kamu coba kembali lagi ke bekerja di toko. Siapa tahu bos mau menerimamu lagi."

"Nggak,Bud. Aku akan mencari pekerjaan lain saja. Aku sudah nggak enak sama mas Toni," tolakku halus.

"Hhmm,kalau bos Toni tau masalah kamu,dia pasti menyesal sudah memecat kamu gara-gara orang yang tak tau diri itu."

"Biarkan saja,Bud. Toh Allah nggak tidur. Pasti akan ada jalan untuk aku. Biar Allah yang akan membalas setiap perbuatan jahat orang pada kita."

"Iya, To. Ya sudah aku pulang dulu ya,sudah mau maghrib. Nanti sering-seringlah main ke rumahku," pamit Budi.

"Iya,In Sya Allah,Bud. Kamu juga sering-sering main ke sini,ya! Hati-hati di jalan!" ucapku.

Aku lalu masuk ke rumah dan langsung pergi mandi. Aku bersyukur bos Toni masih mau membayarkan gajiku satu bulan full walau aku kerja belum ada tiga minggu. Alhamdulilah, sementara aku masih punya pegangan uang untuk menyambung hidup satu bulan ke depan. Setiap kejadian dalam hidup, kita tidak perlu menyesalinya apalagi mengeluh sampai marah-marah. Sabar dan hadapi dengan hati ikhlas. In Sya Allah, akan selalu ada jalan terbaik yang Allah berikan pada kita.

.

.

.

.

13

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SEDIH BANGET LIAT LO TO, SEMOGA LISA & DAVID DAPAT AZAB...

2022-10-06

1

Eliani Elly

Eliani Elly

lanjut kk

2022-01-14

0

Aris Pujiono

Aris Pujiono

jangan mrnyerah

2022-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 bab 122
123 bab 123
124 bab 124
125 bab 125
126 bab 126
127 bab 127
128 bab 128
129 bab 129
130 bab 130
131 bab 131
132 bab 132
133 bab 133
134 bab 134
135 bab 135
136 bab 136
137 bab 137
138 bab 138
139 bab 139
140 bab 140
141 bab 141
142 bab 142
143 bab 143
144 bab 144
145 bab 145
146 bab 146
147 bab 147
148 bab 148
149 bab 149
150 bab 150
151 bab 151
152 bab 152
153 bab 153
154 bab 154
155 bab 155
156 bab 156
157 bab 157
158 bab 158
159 bab 159
160 bab 160
161 bab 161
162 bab 162
163 bab 163
164 bab 164
165 bab 165
166 bab 166
167 bab 167
168 bab 168
169 bab 169
170 bab 170
171 bab 171
172 bab 172
173 bab 173
174 bab 174
175 bab 175
176 bab 176
177 bab 177
178 bab 178
179 bab 179
180 bab 180
181 bab 181
182 bab 182
183 bab 183
184 bab 184
185 bab 185
186 bab 186
187 bab 187
188 bab 188
189 bab 189
190 bab 190
191 bab 191
192 bab 192
193 bab 193
194 bab 194
195 bab 195
196 bab 196
197 bab 197
198 bab 198
199 bab 199
200 bab 200
201 bab 201
202 bab 202
203 bab 203
204 bab 204
205 bab 205
206 bab 206
207 bab 207
208 bab 208
209 bab 209
210 bab 210
211 bab 211
212 bab 212
213 bab 213
214 bab 214
215 bab 215
216 bab 216
217 bab 217
218 bab 218
219 bab 219
220 bab 220
221 bab 221
222 bab 222
223 Bab 223
224 Akhir yang membahagiakan
225 promo novel baru
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
bab 122
123
bab 123
124
bab 124
125
bab 125
126
bab 126
127
bab 127
128
bab 128
129
bab 129
130
bab 130
131
bab 131
132
bab 132
133
bab 133
134
bab 134
135
bab 135
136
bab 136
137
bab 137
138
bab 138
139
bab 139
140
bab 140
141
bab 141
142
bab 142
143
bab 143
144
bab 144
145
bab 145
146
bab 146
147
bab 147
148
bab 148
149
bab 149
150
bab 150
151
bab 151
152
bab 152
153
bab 153
154
bab 154
155
bab 155
156
bab 156
157
bab 157
158
bab 158
159
bab 159
160
bab 160
161
bab 161
162
bab 162
163
bab 163
164
bab 164
165
bab 165
166
bab 166
167
bab 167
168
bab 168
169
bab 169
170
bab 170
171
bab 171
172
bab 172
173
bab 173
174
bab 174
175
bab 175
176
bab 176
177
bab 177
178
bab 178
179
bab 179
180
bab 180
181
bab 181
182
bab 182
183
bab 183
184
bab 184
185
bab 185
186
bab 186
187
bab 187
188
bab 188
189
bab 189
190
bab 190
191
bab 191
192
bab 192
193
bab 193
194
bab 194
195
bab 195
196
bab 196
197
bab 197
198
bab 198
199
bab 199
200
bab 200
201
bab 201
202
bab 202
203
bab 203
204
bab 204
205
bab 205
206
bab 206
207
bab 207
208
bab 208
209
bab 209
210
bab 210
211
bab 211
212
bab 212
213
bab 213
214
bab 214
215
bab 215
216
bab 216
217
bab 217
218
bab 218
219
bab 219
220
bab 220
221
bab 221
222
bab 222
223
Bab 223
224
Akhir yang membahagiakan
225
promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!