bab 20

Pagi hari ini aku akan mulai bekerja di rumah Pak Imron. Seperti biasa aku bangun pagi-pagi sekali lalu sholat subuh di masjid lalu mencuci pakaianku dan anak-anak. Setelah selesai mencuci pakaian, aku dan yang lain lalu sarapan bersama dengan menu yang sudah di siapkan ibuku di meja makan. Walau kehidupanku dan juga anak-anak masih sangat terasa perubahannya, namun aku berusaha supaya kedua anakku tidak bersedih dan berusaha membuat mereka nyaman tinggal di rumah neneknya tanpa ada sosok ibu di samping mereka.

Setelah selesai sarapan, aku lalu mengantar anak-anak ke sekolah. Setelah itu, aku segera pergi ke rumah Pak Imron supaya tidak terlambat. Sampai di sana aku mulai bekerja mengikuti arahan dari pekerja yang sudah lama. Alhamdulillah karena aku pernah bekerja sebagai tukang bangunan beberapa tahun yang lalu jadi aku sudah sedikit bisa walau belum terlalu ahli. Setidaknya aku sudah tidak perlu lagi di ajari.

Aku bekerja dengan bersemangat demi kedua anakku. Teman kerjaku juga baik-baik. Kami bekerja dengan kompak. Aku jadi teringat dengan Budi. Aku dan Budi selalu kompak jika bekerja. Alhamdulillah saat siang hari, aku mendapatkan jatah makan siang dari Pak Imron jadi aku tidak perlu lagi membeli makanan di luar dan tentu saja itu bisa membuatku sedikit berhemat. Sore hari pukul lima aku baru pulang ke rumah.

Alhamdulillah aku sudah bekerja beberapa hari di rumah Pak Imron. Pekerjaanku berjalan dengan lancar. Dan aku sangat betah bekerja di sana karena selain pak Imron yang baik,para pekerja di sana juga ramah-ramah dan mau saling membantu sesama pekerja. Sungguh bekerja dengan tim yang kompak itu juga adalah rezeki. Bayangkan jika teman kerja kita tidak menyenangkan, tentulah kita tidak akan betah bekerja.

Satu minggu kemudian setelah pulang dari rumah pak Imron,aku bergegas pergi ke bengkel pak Sugi untuk mengambil uang hasil orderanku minggu lalu.

"Alhamdulillah. Terimakasih, pak," ucapku penuh syukur saat menerima amplop dari pak Sugi.

"Sama-sama, pak Anto. Semoga rezekinya banyak. Kasih orderan terus di bengkel saya," sahut pak Sugi hangat.

Aku tersenyum, "Aamiin. Saya permisi dulu, pak," pamitku.

Dengan bersemangat aku pulang ke rumah. Sebelum pulang terlebih dahulu aku membeli makanan untuk anak-anak di rumah. Pasti mereka ingin makan sesuatu. Namanya anak-anak pasti suka mengemil.

Alhamdulillah aku sudah memiliki sedikit tabungan. Aku berniat untuk kost sendiri supaya tidak terus-terusan merepotkan ibuku dan juga tidak enak dengan tetangga kiri kanan karena aku sudah cukup lama menumpang tinggal di rumah ibu.

"Bu,aku akan mengajak anak-anak tinggal di kost," ucapku pada ibu saat kami sedang nonton tv setelah makan malam.

"Kamu yakin mau tinggal di kost sendiri sama anak-anakmu,To?" tanya ibu.

"Iya bu,aku yakin. Aku harus belajar mandiri," jelasku supaya ibu mengerti.

"Hhmm,baiklah kalau itu mau kamu tapi lebih baik kamu mencari kost yang dekat rumah ibu saja supaya kalau kamu bekerja anak-anakmu bisa main di rumah ibu sekaligus ibu bisa mengawasi mereka," ucap ibuku.

Aku lalu menganggukkan kepala, "Baiklah,,bu. Aku akan mencari kost yang dekat sini saja."

Yang di katakan ibu benar. Aku akan tenang meninggalkan anak-anak di rumah ibu saat aku bekerja. Aku tidak ingin ada apa-apa terhadap kedua anakku tanpa pengawasan dari orang dewasa.

***

Hari minggu pagi,aku bersama kedua anakku olahraga bersepeda sekalian mencari kost. Alhamdulillah,kedua anakku sudah mengerti jika kedua orang tuanya sudah tidak bisa lagi bersama. Dan mereka sudah mulai terbiasa tinggal bersama ibuku karena sewaktu masih bersama Lisa,kedua anakku memang sering menginap di rumah neneknya.

Setelah berkeliling di belakang gang rumah ibuku,aku melihat kost-kostan. Aku lalu mengajak anakku ke sana untuk melihat-lihat.

"Kita lihat kostan itu, yuk!" ajakku pada anak-anak.

Kami mendatangi kost itu lalu bertanya-tanya pada pemiliknya. Kamar kostnya bersih dengan kamar mandi dalam yang cukup luas untuk kami tempati bertiga hanya saja ruangannya kosong.

Putriku Alya tampak menyukai kamar kostnya, "Bagus ya, yah. Alya suka."

Aku lalu menoleh pada putraku, "Mas Andre suka nggak?" tanyaku.

Andre menganggukkan kepalanya pelan, "Iya, yah. Kalau adek Alya suka, mas Andre juga suka," jawab Andre.

Akhirnya aku memutuskan untuk kost di sana saja. Harga perbulannya memang lebih mahal daripada di kostku yang lama tapi tidak apalah demi kenyamanan buah hatiku.

Aku memilih kamar nomor 3 karena hanya itu yang tersisa. Setelah memberikan uang muka,aku kembali berkeliling,siapa tahu aku bisa mendapatkan rezeki,orderan untuk bengkel. Setelah satu jam berkeliling,aku tidak menemukan satupun rumah yang baru dibangun.

Karena hari ini hari minggu jadi aku memutuskan untuk langsung pindah hari ini juga ke kost karena besok aku tidak bisa karena aku bekerja.

Aku lalu mengajak anakku ke pasar terdekat untuk membeli barang perlengkapan di kost. Aku membeli dua buah kasur kecil,kompor,alat makan dan alat-alat masak. Setelah mendapatkan apa yang kami cari kami langsung membawa belanjaan kami ke kost.

Setelah dari kost kami pulang ke rumah ibuku.

"Bu,aku sudah mendapatkan kost yang dekat sini," jelasku kepada ibu. "Jadi rencananya hari ini juga kami akan pindah ke kost karena kalau besok aku tidak bisa karena aku bekerja.

"Hhmm,kamu dapat kost di sebelah mana?" tanya ibu.

"Aku dapat kost di gang belakang rumah ibu."

"Ohh,syukurlah kalau dekat dari sini. Jadi ibu bisa sambil mengawasi Alya dan Andre.

"Iya,bu." sahutku.

Aku lalu mengajak kedua anakku untuk mengangkut barang-barang kami. Pakaian dan juga peralatan sekolah kedua anakku.

Aku sangat bersemangat dengan dibantu ibu dan adikku,kami pergi ke kost untuk beres-beres. Tak lupa aku membeli makanan untuk makan siang kami karena aku sudah bilang sama ibu supaya tidak usah masak hari ini. Setelah selesai membereskan kamar,kami makan siang bersama.

***

Tak terasa sudah satu bulan aku bekerja di rumah Pak Imron, Sore ini aku sudah mendapatkan gaji pertama aku. Alhamdulillah jumlahnya lebih banyak dari gaji ku saat bekerja di toko Pak Toni.

Malamnya aku mengajak anak-anakku makan di luar tak lupa aku juga mengajak ibu,adik dan keponakanku. Aku sengaja menyewa taxi online. Andre dan Alya sangat senang begitu juga keponakanku. Kami makan penyetan di warung tenda di pinggir jalan.

Saat sedang asyik menikmati makan,tiba-tiba Alya berteriak.

"Ibu?" seru Alya.

Reflek kami semua yang sedang makan menoleh dan betapa kagetnya kami ternyata mantan istriku dan selingkuhannya masuk ke dalam tenda.

Karena pengunjung cukup ramai dan hanya meja di sebelah kami yang kosong,akhirnya Lisa dan selingkuhannya duduk di sana.

Alya menatap ke arah ibunya yang sedang memamerkan kemesraannya dengan selingkuhannya. Dia sungguh tidak memikirkan bagaimana perasaan anaknya.

Kami yang tadi sempat menghentikan makan saat Lisa datang,kembali melanjutkan makan malam kami masing-masing.

Alya masih saja sibuk melihat kearah ibunya tapi ibunya seperti tidak mempedulikan keberadaan Alya. Hatiku sakit sekali melihat putriku yang tidak dipedulikan oleh ibunya. Mungkin putriku itu sedang merindukan ibunya. Walau bagaimanapun tidak ada mantan ibu dan mantan anak.

Aku lihat putriku mulai tidak berselera dengan makanan di hadapannya. Aku tahu dia pasti sedih karena ibunya tidak memperdulikannya.

Tanpa aku duga,tiba- tiba Alya berdiri lalu menghampiri ibunya yang sedang asyik makan dengan selingkuhannya.

"Bu?" sapa Alya pelan.

Lisa menoleh kearah Alya, "Ada apa?" tanyanya letus.

"Si-siapa itu,bu?" tanya Alya.

"Calon suami ibu!" jawab Lisa dengan angkuh.

Untuk beberapa saat Alya terdiam. Dia lalu menutupi wajahnya dengan kedua tangannya kemudian dia berlari keluar tenda.

Aku langsung mengejarnya ke luar tenda. Alya sedang menangis dan aku langsung memeluk putriku itu. Apakah rasa keibuan dalam diri Lisa terhadap Alya sudah hilang begitu saja? Aku sungguh tidak mengerti.

Aku lalu meminta adikku untuk membayarkan makanan kami. Setelah itu kami langsung pulang ke rumah. sepanjang perjalanan Alya masih terus menangis walau sudah sedikit lupa. Dalam perjalanan pulang, kami semua hanya diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.

Aku tahu kedua anakku masih membutuhkan sosok seorang ibu. Tapi mau bagaimana lagi pernikahan orang tuanya sudah tidak bisa lagi dipertahankan. Semoga saja aku bisa menggantikan peran Lisa. Aku akan berusaha berperan sebagai ayah sekaligus ibu untuk kedua anakku.

.

.

.

.

15

Terpopuler

Comments

teti kurniawati

teti kurniawati

penyakitnya org selingkuh. kalau sudah dapet paitnya baru nyesel

2022-09-16

1

Вet¡¡πа ♡

Вet¡¡πа ♡

mimpir kak.. vote mendarat.. semangat selalu

2022-03-22

0

bunda f2

bunda f2

semangat terus ya

2022-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 bab 122
123 bab 123
124 bab 124
125 bab 125
126 bab 126
127 bab 127
128 bab 128
129 bab 129
130 bab 130
131 bab 131
132 bab 132
133 bab 133
134 bab 134
135 bab 135
136 bab 136
137 bab 137
138 bab 138
139 bab 139
140 bab 140
141 bab 141
142 bab 142
143 bab 143
144 bab 144
145 bab 145
146 bab 146
147 bab 147
148 bab 148
149 bab 149
150 bab 150
151 bab 151
152 bab 152
153 bab 153
154 bab 154
155 bab 155
156 bab 156
157 bab 157
158 bab 158
159 bab 159
160 bab 160
161 bab 161
162 bab 162
163 bab 163
164 bab 164
165 bab 165
166 bab 166
167 bab 167
168 bab 168
169 bab 169
170 bab 170
171 bab 171
172 bab 172
173 bab 173
174 bab 174
175 bab 175
176 bab 176
177 bab 177
178 bab 178
179 bab 179
180 bab 180
181 bab 181
182 bab 182
183 bab 183
184 bab 184
185 bab 185
186 bab 186
187 bab 187
188 bab 188
189 bab 189
190 bab 190
191 bab 191
192 bab 192
193 bab 193
194 bab 194
195 bab 195
196 bab 196
197 bab 197
198 bab 198
199 bab 199
200 bab 200
201 bab 201
202 bab 202
203 bab 203
204 bab 204
205 bab 205
206 bab 206
207 bab 207
208 bab 208
209 bab 209
210 bab 210
211 bab 211
212 bab 212
213 bab 213
214 bab 214
215 bab 215
216 bab 216
217 bab 217
218 bab 218
219 bab 219
220 bab 220
221 bab 221
222 bab 222
223 Bab 223
224 Akhir yang membahagiakan
225 promo novel baru
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
bab 122
123
bab 123
124
bab 124
125
bab 125
126
bab 126
127
bab 127
128
bab 128
129
bab 129
130
bab 130
131
bab 131
132
bab 132
133
bab 133
134
bab 134
135
bab 135
136
bab 136
137
bab 137
138
bab 138
139
bab 139
140
bab 140
141
bab 141
142
bab 142
143
bab 143
144
bab 144
145
bab 145
146
bab 146
147
bab 147
148
bab 148
149
bab 149
150
bab 150
151
bab 151
152
bab 152
153
bab 153
154
bab 154
155
bab 155
156
bab 156
157
bab 157
158
bab 158
159
bab 159
160
bab 160
161
bab 161
162
bab 162
163
bab 163
164
bab 164
165
bab 165
166
bab 166
167
bab 167
168
bab 168
169
bab 169
170
bab 170
171
bab 171
172
bab 172
173
bab 173
174
bab 174
175
bab 175
176
bab 176
177
bab 177
178
bab 178
179
bab 179
180
bab 180
181
bab 181
182
bab 182
183
bab 183
184
bab 184
185
bab 185
186
bab 186
187
bab 187
188
bab 188
189
bab 189
190
bab 190
191
bab 191
192
bab 192
193
bab 193
194
bab 194
195
bab 195
196
bab 196
197
bab 197
198
bab 198
199
bab 199
200
bab 200
201
bab 201
202
bab 202
203
bab 203
204
bab 204
205
bab 205
206
bab 206
207
bab 207
208
bab 208
209
bab 209
210
bab 210
211
bab 211
212
bab 212
213
bab 213
214
bab 214
215
bab 215
216
bab 216
217
bab 217
218
bab 218
219
bab 219
220
bab 220
221
bab 221
222
bab 222
223
Bab 223
224
Akhir yang membahagiakan
225
promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!