Mereka Yang Tak Terlihat
Mungkin untuk sebagian orang bisa melihat sesuatu yang tak mungkin orang lain bisa lihat itu mustahil, tapi bagiku itu nyata, aku bisa melihat mereka yang tak terlihat oleh orang biasa, yang biasa mereka sebut dengan hantu, aku bisa melihat mereka.
Tapi keluargaku tak pernah mempercayai itu bahkan perkataan ku di sebut hanya hayalan saja tapi itu tidak, mereka memang ada . Dimulai aku bisa merasakan mereka saat aku duduk dibangku kelas VII SMP. Aku akan membagikan kisahku disini selamat membaca.
Namaku Arumi Nasha Razeta, aku anak satu satunya namun aku mempunyai kakak tiri yang bernama Afifa Fatimah, kami beda 10 tahun. Bapakku bernama Wira dan mamahku Dian, kami keluarga yang sederhana tapi alhamdullilah sangat harmonis.
Pada tahun 2013 aku lulus dari sekolah Dasar, aku sekolah dasar ke agamaan namum saat SMP aku mau sekolah biasa saja, aku memilih sekolah yang agak jauh dari rumahku, jika ingin sampai kesana hanya naik 2 kali angkot sudah sampai, kalau ingin menghemat uang jajan aku selalu jalan kaki bersama teman-teman didaerah tempat rumahku, aku Berasal dari Bandung.
Kejadian yang aku alami terjadi saat masa-masa akan naik ke kelas VIII kelas satu aku masuk kelas VII P sekelas dengan sodaraku yang bernama Ayudia Cantika, dan kami berdua memilik 2 sahabat lagi yaitu Hanin Rohaeni dan putri Zania, tapi dia Kristen tapi tak apa, kami bersahabat dengan baik.
Saat itu akan diadakan ulangan akhir semester kelaspun diacak dan digabung dengan kelas lain, aku duduk bersebelah dengan laki laki yang bernama Faiz dan memang disengaja oleh guru kami untuk duduk dengan laki-laki ya mungkin supaya tak kerja sama.
Waktu kejadian itu hari jumat, aku datang paling awal, dan aku kebagian di kelas lantai 2 bekas ruang kesenian dan banyak angklung dan alat musik lainnya beserta di temboknya terlukis seorang penari, aku pun yang memang pemberani langsung saja masuk kekelas.
Aku hanya duduk saja sambil menunggu teman-teman ku datang ke kelas, namun keanehan itu dimulai, mulai hari ini tiba-tiba ada sebuah angklung berbunyi dan itu nyata di depan mataku, sedangkan tak ada jendela atau pun pintu yang terbuka saat aku akan mendekati angklung yang sedang berbunyi itu tiba-tiba "Rumi " ada yang memangilku,aku pun langsung memutar tubuhku dan ternyata itu temanku Astuti dan angklung itu dengan sekejap berhenti.
"Kamu lagi apa ngelamun sambil liatin angklung " tanya Astuti.
" Emmmm emang kamu tadi ga denger ada suara angklung gitu " tanya ku tanpa menjawab pertanyaanya terlebih dahulu
Astuti pun binggung ditanya seperti itu "tidak, aku hanya melihat kamu yang sedang melamun disitu, memang saat aku masuk kamu ngadenger Mi"
"Engga aku kaget malahan tiba-tiba ada yang mangil aku " ucapku
"Masa sih padahal tadi kenceng banget aku buka pintunya Rum" makin binggung saja Astuti mendengar ucapan ku.
"Yasudah lah tak usah difirkan " kataku agar Astuti tidak takut.
Dia hanya mengangguk angguk saja,
Aku pun pergi ke bangku ku dan duduk membuka buku dan menghafal lagi.
***
Ulangan akhir semester pun usai, jadi kita bebas untuk masuk sekolah atau tidak tapi harus datang ke sekolah untuk absen saja,
Lagi lagi aku datang ke sekolah paling awal memang aku kerajinan kali ya, kelasku yang sebenarnya ada dilantai bawah paling ujung dekat perpustakaan dan didepan kelasku ada semacam kolam renang ikan dan diatasnya ada seperti saung kecil.
Aku masuk kekelas sendirian saat aku jalan aku mendengar suara langkah kaki yang mengikutiku, aku membalikan badanku dan tak ada siapa-siapa, aku berjalan lagi ada lagi suara langkah kali itu, cepat-cepat aku duduk dibangku ku, entah kenapa bukan keluar aku malah duduk dibangku ku, karna dulu aku fikir itu mungkin aku salah dengar.
Datanglah temanku Fania dan duduk dibangkunya sendiri.
Aku ini tipe orang yang pendiam dan tak banyak bicara, aku akan bicara kalau memang perlu dan penting saja.
Ada satu laki-laki yang perhatian sekali dengan ku tapi dia sudah mempunyai pacar dan kadang pacarnya itu suka marah sama aku, padahal aku tak pernah mau didekati lelaki itu namun entah memang takdir atau apalah, aku selalu sebangku.
Karna memang dikelasku suka diacak duduknya dan saat ulangan sama pula oleh guru-guru tertentu, dan saat pembagian kelompok pun kita selalu satu kelompok, dia bernama Rangga dan temanya bernama Sani dia seorang laki laki ya.
Dan sahabatku Putri menyukai Rangga tapi dengan secara diam diam Putri hanya bisa bercerita, ya kepada sahabatnya saja.
Dan pacarnya Rangga, Fitri mengetahuinya dia dengan so bijaknya memutuskan Rangga katanya karna Putri menyukainya.
Saat aku sedang piket bersama Putri tiba-tiba Fitri menghampiri Putri dan aku memang sedang ada di sebelah putri.
"Put aku udah putus loh sama Rangga" ucap Fitri kepada Putri sambil memberikan kertas yang dia tulis kepada Rangga saat meminta putus.
"Apa an sih kamu ngajelas banget " Marah Putri mengabil kertas itu dan menyobeknya.
"Udah yu Rum piketnya " ucap Putri mengajak ku, aku pun mengikutinya dan mencoba untuk menenangkanya.
"Apa an sih tuh si Fitri mau pamer apa, kalau di putus.Aku tanpa bantuan dia pun bisa aku dapeten hatinya Rangga" sungut Putri.
"Ya mungkin menurut dia itu bagus dia lakuin, kenapa ya sikapnya itu kaya gitu, padahal kan ga usah kaya gitu juga kalau mau putus ya putus aja jangan bawa-bawa kamu, karna kamu suka sama Rangga dia putusin tuh pacarnya"kesal ku juga dengan sikapnya itu.
"Woy lagi apa, gerumpi bae" ucap Hanin yang mengagetkan kami berdua dan di belakangnya ada Ayudia.
Kami ber empat pun akhirnya ngerumpi juga diluar sekolah sambil duduk-duduk manis.
Aku tak berani untuk menceritakan apa yang kemarin-kemarin aku alami, aku takut aku keliru, dan aku akan memastikanya kembali nanti jika hal-hal aneh itu terjadi lagi padaku.
Aku pun kebelet pengen pipis dengan senang hati Hanin mengantarku, aku kekamar mandi yang paling belakang dan disebelahnya kantin dan sebelah kananya itu musola, disekolah ku ada sebuah kamar mandi yang jarang sekali di tempati yaitu paling ujung dekat dengan tangga yang selalu di kunci dan semua murid tak tau alasanya kenapa.
Saat aku masuk ke kamar mandi kedua paling ujung disana berserakan pembalut dan masih ada darahnya iuh jiji banget kok ngadibersihin sih, aku cepat pipis saja dikamar mandi itu.
Saat aku sudah selesai Hanin mengajakku untuk mengaca dulu dan aku pun menurut, karna Hanin sangat suka sekali dengan yang namanya dandan. Aku pun menunggunya. Aku menatap kekamar mandi yang baru saja aku gunakan aku melihat ada wanita berbaju putih dengan rambut panjang namun membelakangi ku.
Hanin pun sudah selesai, saat melewati kamar mandi yang aku pakai itu, aku terus menatapnya namun saat aku sudah dekat tak ada apa-apa tak ada orang disana, terus yang tadi siapa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Tika Meirdhany S
dikit banget percakapannya thor
2022-01-07
1
Thor TTD
Hallo kak, jangan lupa mampir di Novel dan Dubbernya.
To The Dead
Jangan lupa Like, fav, share dan koment supaya dubbernya dilanjutkan.
2021-11-19
1