Masuk ruang bk

Bell pelajaran berbunyi Arum segera pergi kebangkunya bersama Hanin, namun tas serta buku-bukunya sudah tak ada kemana ini saat Arum sedang celingak-celingguk tasnya serta bukunya ada di meja Tinah, kenapa ada disana.

Mau tak mau Arum kembali ketempat duduk itu dan mengambil tas serta bukunya saat Arum akan mengambilnya tanganya di cekal oleh Tinah "udah Arum duduk aja disini ga usah kegatelan deh mau duduk sama cowo " dengan sewotnya

"Apaan sih siapa juga yang gatel sama cowo, kamu kali yang gatel " Arum melawannya dan segera mengambil semua tas serta bukunya.

"Kamu yah Tin baru aja kenal sama aku tapi kamu udah berani kaya gini sama aku " bentak Rumi

"Maksud kamu apa bentak-bentak aku hah" sambil mendorong Arum. Utung saja Arum tak jatuhkan.

Angga yang melihat Arum diperlakukan seperti itu segera menghampiri Arum.

"Udah jangan berantem ya " ucap Angga menjadi penengah dia ada di tenggah-tenggah Arum dan Tinah.

Namun tanpa diduga-duga Tinah memeluk Angga sangat erat, teman-teman perempuan yang melihatnya langsung tak menyukai Tinah, dia agresif sekali.

"Arum cepat sini" panggil Hanin

Segera Arum menghampiri Hanin dan duduk dipinggir Hanin.

"Kamu udah duduk sama aku aja ya Rum "

"Tapi gimana temen sebangku kamu "

"Udah gapapa dia gapapa ko Rum "

Arum hanya mengangguk sedangkan Angga sedang mencoba melepaskan pelukan itu dan tanpa sengaja mendorong Tinah cukup keras sampai dia tersungkur.

"Hey ada apa ini, kenapa Tinah sampai terjatuh seperti itu " teriak guru yang baru masuk kekelas.

Lalu dengan tiba-tiba Tinah menangis dan mengadukan Angga kasar padanya, Angga yang memang tidak sengaja menjelaskan semuanya pada guru itu namun tetep saja mereka dipanggil untuk masuk ruangan Bk.

Sial sekali Angga harus berurusan dengan perempuan seperti ini awas saja nanti dia akan memarahinya.

Kalau bukan karena Arum diperlakukan seperti itu dia tak akan ikut campur.

Arum sangat merasa bersalah gara-gara dirinya Angga jadi dapat masalah, selama pelajaran Rumu tak fokus selalu melihat ke arah Angga yang sedang fokus menulis.

"Kamu kenapa liatin Angga terus Rum " bisik Hanin.

"Aku merasa bersalah aja Hanin, gara-gara aku Angga dapet masalah dia harus masuk ruang bk "

"Yaudah nanti minta maaf aja sekarang kita kerjaan aja tugas dari bapak guru ya"

Arum hanya mengangguk dan lantas segera mengerjakan tugas yang sudah diberikan kepada mereka semua.

***

Bell pulang berbunya dengan cepat Tinah pergi lebih dahulu keruangan Bk dia saat berjalan menyenggol Arum dengan segaja tangan Hanin ingin sekali menjabaknya namun dihentikan oleh Arum.

"Arum tunggu Angga mau " tanya Angga

"Boleh Angga, Arum tungguin ya "

Angga hanya mengangguk dan berjalan beriringan dengan Arum, Arum tadi sudah pamit kepada Ayudi dan Hanin mereka menyetujuinya dan mereka pulang duluan.

"Arum tunggu disini, Angga masuk dulu ya"

"Iya Angga maafin Arum ya, gara-gara Arum. Angga jadi dapet masalah "

"Itu udah kewajiban Angga buat selalu lindungi Arum, sekarang Arum disini ya jangan kemana-mana "

Arum hanya menganggukkan kepalanya lalu diam menunggu Angga sambil membawa novelnya.

Arum menunggu Angga cukup jauh dari ruang bk karena tak ada tempat duduk disana jadi ya tunggu didepan gerbang yang akan naik kelantai 2 saja.

Suasana sudah sangat berbeda bagi Arum hening sekali dan mulai sudah gelap tapi listrik-listrinya belum dinyalakan.

Saat Angga masuk Tinah sudah menangis sesegukan dipeluk oleh guru yang lain.

"Sini Angga duduk " perintah bu Dea

Angga segera duduk dan menghadap Bu Dea "Apa yang kamu lakukan pada Tinah lihat dia sampai menangis seperti itu katanya kamu tadi membela Arum dan langsung mendorong Tinah karena masalah sepele, apa kamu pacaran dengan Arum sampai-sampai melukai Tinah karena ga terima pacar kamu dibentak" dengan tegas Bu Dea mengucapkan itu.

"Begini bu cerita yang sebenarnya, Arum kan awal duduk sama dia bu terus Arum pindah bu karena Tinah sama Arum julid banget bu, makanan Arum aja dia makan dan nyuruh Arum beli lagi emang itu sopan ya bu. pas Arum tadi masuk kelas tas sama bukunya udah ga ada tanpa izin dari Arum, Tinah mindahinnya bu kebangkunya dia, lantas Arum mengambil kembali barang-barang itu malah dia nyekal tangan Arum bu ga boleh Arum pergi lalu mereka cekcok ya saya misahin bu, Tinah pengen Arum disana tapi Arumnya gamau bu, tuh anak malah meluk saja bu dari belakang, menurut ibu apakah pantas seorang perempuan memeluk lelaki yang bukan mahromnya nya saya refleks gedorong dia, tapi saya pelan kok bu saya yakin dianya aja yang drama bu, ibu sih gatau dari dulu juga dia drama terus waktu smp juga kaya gini. Ibuu jangan percaya sama air mata buayanya " jelas Angga panjang lebar.

Bu Dea lantas melihat kearah Tinah yang masih menangis dan menyuruhnya duduk disisi Angga "kamu benar berbohong Tinah, disini ada 2 cerita jadi yang mana yang benar "

"Ti-tidak bu " dengan terbata-bata

"Yasudah kamu pulang terlebih dahulu " perintah bu Dea. Tinah dengan patuh langsung keluar lantas mengusap air matanya itu sambil tersenyum, Akhirnya dia berhasil mengelabui gurunya itu.

Setelah Tinah keluar bu dea lantas mengobrol dengan Angga" terus kamu sama Rumi apa ada hubungan spesial Angga "

"Iya bu hubungan saya dengan Arum sekarang sahabatan dulu, kita sudah sahaban 3 tahun bu, jadi wajar kalau saya melindungi Arum, karena dia sangat berarti dalam hidup saja bu "

"Sahabat atau punya perasaan lebih nih "

"Insyaallah saya akan melamar Arum bu saat saja sudah lulus lalu mempunyai pekerjaan dan bisa menjadikan Arum sebagai teman hidup saya "

"Kamu masih kecil Angga kok udah mikiran kesana sih Angga, gimana kalau rasa sayang kamu sama Arum itu ga bertahan lama"

"Tidak bu saya yakin rasa sayang saya tak akan pudar sampai kapan pun, saya sudah mencintai dan menyayangi Arum selama 3 tahun lebih ini bu "

"Oh jadi udah lama ni cintanya sama Arum, ibu doain semoga kalian jodoh ya, kamu yang semangat belajarnya "

"Iya bu amin, makasih doanya, tapi ibu jangan kasih tau siapa-siapa saya curhat sama ibu ya "

"Iya siap Angga tenang rahasia ditangan ibu aman "

"Baiklah bu, Angga pulang ya, Rumi kasihan sudah menunggu , assalamualaikum "

"Kenapa Arumnya tak dibawa kesini Angga kasian sendirian walaikumsalam "

"Takut dimarahin sama ibu jadi saya ga bawa Arum kesini bu "

"Dih takut banget ya pujaan hatinya ibu marahi "

Angga hanya tersenyum lantas langsung pergi meninggalkan bu Dea sendiri.

Episodes
1 Awal
2 Bercerita tentang yang ada disekolah ku
3 Penyakit yang tak diduga
4 Kejadian dirumah sakit
5 Angga
6 Perasaan Angga yang sebenarnya
7 Wulan marah
8 Arum Pingsan
9 Wulan kembali Marah
10 Rumi dan Angga
11 Tak nyaman
12 Masuk sekolah baru
13 Selesai Mpls
14 Teman yang menyebalkan
15 Pindah tempat duduk
16 Kesurupan
17 Masuk ruang bk
18 Hantu yang menyeramkan
19 Meminta izin untuk memeluknya
20 Hanin berkelahi
21 Dapat Sp
22 Bisakah nanti menjadi istrinya
23 Berkenalan dengan Adell
24 Makan bakso ?
25 Mengajak untuk ikut dengannya
26 Adell ikut sekolah
27 Nonto bioskop
28 Beda dimensi
29 Asrama
30 Kabur
31 Antar pulang Tinah
32 Asrama dan kak Tri
33 Kerasukan
34 Mencium keningnya
35 Sosok itu muncul kembali
36 Teka teki
37 Kak Rey terluka
38 Didalam Akuarium
39 Kematian dan Lidya ?
40 Apakah Reyyy
41 Menyelamatkan yang lain
42 Kak Rey dalang dari semua ini
43 Menceritakan kejadian yang sebenarnya
44 Kejadian yang sebenarnya yang ke 2
45 Tri menjadi tersangka
46 Semua terbongkar dan selesai
47 Kesedihan kak Tri
48 Adel menakuti Tinah
49 Pengakuan Rey
50 Rencana awal
51 Pulang
52 Masuk kedunia gaib
53 Ayudia Batu
54 Jari kelingking
55 Ayudia berbicara
56 Gara gara dia
57 Liontin
58 Mimpi
59 Pemakaman
60 Penjaga perpustakaan
61 Kakak tingkat
62 Akhirnya
63 Dimulai
64 terhambat
65 Pak Dimas
66 Melihat bulan bersama mu
67 Ada juga kamu
68 Ada juga kamu
69 Mendaparkan info tambahan
70 Bukan hanya dia
71 Sudah dilaporkan
72 Datangnya sosok Salma
73 Harus melakukan itu
74 Arum tau
75 Diam saja
76 Ada apa dengan dia
77 Sedikit penerangan
78 Tak punya hati
79 Koma
80 Kenapa pingsan
81 Memberi pelajaran
82 Malah bertengkar
83 Farah juga
84 Bunuh dia
85 Ternyata dia
86 Apa tidak percaya
87 Ketauan semuanya
88 Sudah selesai
89 Aku butuh waktu
90 Laki laki tak bertanggung jawab
91 Harus bagaimana
92 apakah karma
93 Malah di olok olok
94 Perginya Sasa
95 Loh loh kok pergi sih
96 Kenapa tidak ada yang mengerti aku
97 Memperingati
98 Bisa bantukan
99 Tuhkan gak bener
100 Apakah akan ketahuan
101 Ketemu deh
102 Hanya ingin berbicara dengan Angga
103 Tak menyangka
104 Aku akan jaga kamu
105 Baru juga pindah
106 Mau jadi orang ketiga ya
107 Tau rasakan
108 Akhirnya terjadi juga.
109 Untuk kedua kalinya
110 Gangguannya makin makin saja
111 Sekarang Angga
112 Mengatahui juga
113 Ingin membantu
114 pertengkaran pertama
115 Malaah kemasukan
116 Lebih baik pindah saja
117 Mau jugakan
118 Ibu marah ?
119 Lia Lilis
120 Terbuktikan
121 Bantuin pindahan
122 Makin tidak kondusif saja
123 Ayu makin ketakutan
124 Mulai mencurigakan
125 Rumah baru
126 Perdebatan
127 Perdebatan
128 Sudah biasa
129 Tetangga baru
130 muntah muntah
131 Bima mulai lagi
132 Mengikuti
133 Bayi itu miliku
134 Sangat kehilangan
135 Cerita berakhir
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Awal
2
Bercerita tentang yang ada disekolah ku
3
Penyakit yang tak diduga
4
Kejadian dirumah sakit
5
Angga
6
Perasaan Angga yang sebenarnya
7
Wulan marah
8
Arum Pingsan
9
Wulan kembali Marah
10
Rumi dan Angga
11
Tak nyaman
12
Masuk sekolah baru
13
Selesai Mpls
14
Teman yang menyebalkan
15
Pindah tempat duduk
16
Kesurupan
17
Masuk ruang bk
18
Hantu yang menyeramkan
19
Meminta izin untuk memeluknya
20
Hanin berkelahi
21
Dapat Sp
22
Bisakah nanti menjadi istrinya
23
Berkenalan dengan Adell
24
Makan bakso ?
25
Mengajak untuk ikut dengannya
26
Adell ikut sekolah
27
Nonto bioskop
28
Beda dimensi
29
Asrama
30
Kabur
31
Antar pulang Tinah
32
Asrama dan kak Tri
33
Kerasukan
34
Mencium keningnya
35
Sosok itu muncul kembali
36
Teka teki
37
Kak Rey terluka
38
Didalam Akuarium
39
Kematian dan Lidya ?
40
Apakah Reyyy
41
Menyelamatkan yang lain
42
Kak Rey dalang dari semua ini
43
Menceritakan kejadian yang sebenarnya
44
Kejadian yang sebenarnya yang ke 2
45
Tri menjadi tersangka
46
Semua terbongkar dan selesai
47
Kesedihan kak Tri
48
Adel menakuti Tinah
49
Pengakuan Rey
50
Rencana awal
51
Pulang
52
Masuk kedunia gaib
53
Ayudia Batu
54
Jari kelingking
55
Ayudia berbicara
56
Gara gara dia
57
Liontin
58
Mimpi
59
Pemakaman
60
Penjaga perpustakaan
61
Kakak tingkat
62
Akhirnya
63
Dimulai
64
terhambat
65
Pak Dimas
66
Melihat bulan bersama mu
67
Ada juga kamu
68
Ada juga kamu
69
Mendaparkan info tambahan
70
Bukan hanya dia
71
Sudah dilaporkan
72
Datangnya sosok Salma
73
Harus melakukan itu
74
Arum tau
75
Diam saja
76
Ada apa dengan dia
77
Sedikit penerangan
78
Tak punya hati
79
Koma
80
Kenapa pingsan
81
Memberi pelajaran
82
Malah bertengkar
83
Farah juga
84
Bunuh dia
85
Ternyata dia
86
Apa tidak percaya
87
Ketauan semuanya
88
Sudah selesai
89
Aku butuh waktu
90
Laki laki tak bertanggung jawab
91
Harus bagaimana
92
apakah karma
93
Malah di olok olok
94
Perginya Sasa
95
Loh loh kok pergi sih
96
Kenapa tidak ada yang mengerti aku
97
Memperingati
98
Bisa bantukan
99
Tuhkan gak bener
100
Apakah akan ketahuan
101
Ketemu deh
102
Hanya ingin berbicara dengan Angga
103
Tak menyangka
104
Aku akan jaga kamu
105
Baru juga pindah
106
Mau jadi orang ketiga ya
107
Tau rasakan
108
Akhirnya terjadi juga.
109
Untuk kedua kalinya
110
Gangguannya makin makin saja
111
Sekarang Angga
112
Mengatahui juga
113
Ingin membantu
114
pertengkaran pertama
115
Malaah kemasukan
116
Lebih baik pindah saja
117
Mau jugakan
118
Ibu marah ?
119
Lia Lilis
120
Terbuktikan
121
Bantuin pindahan
122
Makin tidak kondusif saja
123
Ayu makin ketakutan
124
Mulai mencurigakan
125
Rumah baru
126
Perdebatan
127
Perdebatan
128
Sudah biasa
129
Tetangga baru
130
muntah muntah
131
Bima mulai lagi
132
Mengikuti
133
Bayi itu miliku
134
Sangat kehilangan
135
Cerita berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!