Hari ini adalah hari pertama Rumi belajar, sebelum kekelasnya masing-masing kami semua dikumpulkan kembali di aula dan dibimbing oleh kakak osis untuk diantar kekelas masing-masing sesuai jurusan.
"Rumi nanti kita sebangku ya " ucap Tinah secara tiba-tiba dan mengandeng tangan Rumi. Dia adalah teman Rumi saat masih spm 2 kali sekelas dengan Tinah. Namun tak begitu akrab.
"Iya Tin " jawab Rumi tak enak padahal dia akan duduk bersama Angga gimana nanti aja deh.
Kami berdua bersama masuk kelas, kelas kami ada di lantai 3 paling pojok dan hanya ada 3 kelas di pojok itu dan paling ujung lagi kamar mandi yang sangat besar namun kurang terawat.
Tiba-tiba Angga muncul dan menghadang kami berdua, "ayo Rum kamu duduk sama aku " ucap Angga langsung saja mengandeng tangan Rumi"
"Ih Angga apa apaan sih, aku yang mau duduk sama Rumi, kamu duduk sama laki-laki lagi atuh " marah tinah sambil menarik tanganku yang satunya lagi.
Aku jadi binggung harus duduk bersama siapa ini, namun tiba-tiba ada guru yang masuk dan menyuruh kami semua masuk kelas dan menyuruh mereka untuk duduk dan tak boleh duduk dengan laki-laki sebaliknya pun begitu.
Dengan berat hati Angga pergi ketempat yang kosong duduk entah dengan siapa dan Rumi duduk dengan Tinah.
Kelas kami hanya ada 22 murid saja tapi kebanyakan perempuan laki-lakinya hanya 6 orang .
Ternyata yang masuk tadi kekelas kami adalah wali kelasnnya dia bernama pak saiful mengajar mengenai desain.
Kami semua disuruh memperkenalkan nama dan asal sekolahnya satu persatu dan dipilih km, sekertaris, bendahara dan sebagainya lagi.
Km sudah dipilih dia adalah Angga sendiri, sekertaris Dita, bendahara Ayudia kami memang memilih yang pentingnya terlebih dahulu untuk bagian-bagian yang lainnya nanti saja.
"Rum kamu sama Angga ada hubungan apa " tanya Tinah dengan keponya.
"Aku sama Angga cuman sahabatan bisa aja " jawab ku dengan tenang.
Tinah hanya mengangguk-angguk saja tak bertanya lagi namun Angga secara perlahan menarik tangan Rumi entah akan pergi kemana, Tinah malah mengkikuti mereka merdua dengan mengendap-endak sungguh sepertinya dia sangat kepo sekali dengan hubungan Angga dan Rumi.
"Angga mau kemana " tanya Rumi yang dari tadi ditarik saja
"Kita makan ya Rum " jawab Angga masih dengan menarik tangan Rumi.
Mereka sampai juga dikantin dan Angga memesankan makanan untuk Rumi lalu kembali duduk lagi.
"Kamu dengerin aku ya Rum, kalau memilih teman harus hati-hati kamu jangan mudah percaya sama orang lain ya Rum. Kamu lihat itu dipinggir tembok ada Tinah ngikutin kita " bisik Angga.
"Iya Angga aku lihat ko daritadi, tadi juga dia tanya tentang hubungan kita tau "
"Iya makannya kamu jangan terlalu terbuka ya sama dia inget "
"Iya Angga bawel " sambil tersenyum dengan telus.
"Gemes deh" Dicubitnya pipi Rumi sambil menguyel-guyelnya
"Ih Angga sakit " teriak Rumi dengan wajahnya yang ditekuk sebal.
Angga hanya tersenyum saja, lalu mengusap pipi Rumi yang tadi dia cubit. Angga pergi dan mengambil pesanan makanannya itu namun sebelum Angga kembali Tinah sudah duduk disisi Rumi.
"Gapapa kan aku gabung kalian Rum " tanya Tinah dengan muka yang tak berdosa.
"Iya gapapa gabung aja Tin "
Angga yang sudah kembali lagi kemejanya lantas memberikan makanan yang sudah dia pesan kehadapan Rumi namun belum juga Rumi mengabil sendoknya Tinah sudah mengambil mangkok Rumi dan memakannya "Buat aku dulu ya Rum kamu pesen lagi, aku lapar banget"
Rumi hanya bisa menghembuskan nafasnya saja Angga yang tadinya ingin marah namun Rumi menahannya dengan cara menggelengkan kepalanya.
Lalu Angga memberikan punyanya ke arah Rumi dan memesan lagi, tadinya Rumi menolak namun Angga sudah memelototinya dan menyuruhnya untuk memakannya.
Jadi ya mau tak mau Rumi harus memakannya tak boleh menolak apa yang sudah Angga berikan padanya.
Tak lama pesanan Angga datang lalu memakannya, Rumi daritadi menunggu Angga lalu bersama-sama makannya.
"Ayo kamu udah Rum " tanya Angga
"udah Angga " sambil tersenyum.
Angga pun membayar dulu tanpa membayar punya Tinah dan pergi bersama Arum namun sebelum pergi Tinah memangil mereka tepatnya memanggil Angga, "tungguin belum abis ih Angga "
Namun Angga tak menjawabnya dan langsung saja menarik Rumi agar cepat-cepat pergi dan tak menunggu Tinah.
Angga sangat kesal dengan Tinah mau apa dia mengikutinya dan Ruki terus.
"Angga jalannya pelan-pelan " protes Rumi
"Gabisa Rum nanti Tinah ngikutin kita lagi. Aku gasuka " jawab Angga dengan ketus.
Mereka berdua sudah sampai dikelas dan duduk dibangku belakang sambil mengobrol dengan sesekali tertawa.
"Kalian kenapa sih ninggalin aku, kamu juga Angga nyebelin tau " marah Tinah
"Apaan sih loh, ya jangan ngikutin gue sama Arum, lo ga diajak tiba-tiba nonggol aja dan jangan sok akrab deh " ucap Angga tak kalah marahnya.
"Ya masa aku ga boleh gitu gabung sama kalian, kaya pacaran aja ya kalian berdua terus " teriah Tinah dan mengakibatkan teman-teman yang lain melihat ke arah mereka.
"Ya terserah gue sama Arum lah, apa urusannya sama elo " bentak Angga.
"Udah Angga udah, ga enak didenger sama yang lain " ucap Rumi menenangkan Angga.
Tina yang melihat itu merasa jijik dia tak suka Arum sok soan nenangin Angga lagi. Tanpa diminta Tinah pergi meninggalkan mereka berdua.
Rumi sangat kesal dengan kelakuan Tinah yang seperti itu baru juga mereka kenal dekat sudah seperti ini. Apalagi sudah lama pasti akan melunjak deh.
Sepertinya Tinah suka deh sama Angga makannya kaya gitu, apa Rumi harus bilang sama Angga atau engga ya binggung sekali Rumi memikirnya.
Lalu Hanin serta Ayudia menghampiri Arum yang sedang duduk di pojok belakang sendirian tadi Angga pamit pergi keluar dulu mau main bola katanya sama temen-temen barunya.
"Rum kamu jangan ngelamun terus " tegur Hanin
"Eh engga ko Nin "
"Kamu mending pindah tempat duduk deh Rum, duduk sendiri aja, kalau engga nanti aku pindah duduk sama kamu ya " minta Hanin.
"Hemm gimana ya Nin aku binggung ga enak sama Tinah"
"Yaelah jangan ga enak ga enak Rum pindah aja" perintah Ayudia.
"Kayanya Tinah bakal jadi pengganggu deh Rum, kamu harus hati-hati sama orang kaya gitu Rum nanti kalau kamu temenin terus kamu yang rugi nantinya "nasehat Hanin seperti sudah sangat mengenal Tinah
Namun tiba-tiba ada yang mengberak meja mereka "hey lagi apa, lagi ngomongin gue ya " ucap Tinah tiba-tiba dan sangat tidak sopan.
"Apaan sih lu ga sopan banget, ayo Rum, Ayu kita keluar" kata Hanin sambil menarik tangan kedua sahabatnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments