Bercerita tentang yang ada disekolah ku

Aku dan teman-temanku ada pelajaran yang mengaharuskan belajar diperpustakaan, sekarang aku sudah naik kelas menjadi kelas VIII 18 dan aku masih sekelas dengan Ayudia, dan kedua sahabat ku lagi beda kelas.

Saat diperpustakaan kami semua menceritakan tentang hantu.

Novi yang bercerita bersama Karin, kami yang lain mendengarkan sambil mengerjakan tugas.

"Eh Karin kemarin dengerin ardan radio ga, seru tau ceritanya " ucap Novi.

"Engga tuh, ceritain dong Nov" minta Karin.

" Oke deh, ceritanya itu tentang pembalut Rin, jadi gini sebut aja s embanya itu namanya Maemunah, dia itu kerja dipabrik dan pulang malam sekitar jam 1 malam, dia diantar sama temenya, tapi sampai depan gang aja, nah kan rumahnya masih jauh tuh, dia jalan sendirian jam 2 malem itu, dan sialnya lagi dia lagi halangan, cepat-cepat dia pergi kerumahnya dan saat sudah sampai langsung ke kamar mandi untuk mandi, karna sudah tak enak badannya itu , haidnya sudah tembus, tapi pembalutnya ga dicuci malah dia buang ketempat sampah, selesai lah dia mandinya. Lalu pergi kekamar untuk memakai baju, perutnya sangat lapar, jadi Maemunah tuh kedapur buat bikin mie, tapi dikamar mandi air keranya berbunyi padahal kan sudah dimatikan tadi, Maemunah pun mengeceknya dan ternyata kerannya mati, kembali lagi lah Maemunah ke dapur. Nah udah siap ya. Tiba-tiba ngedenger lagi suara keran dengan kesal dia balik ke kamar mandi dan apa yang dia lihat perempuan memakai baju putih dengan lidah yang panjang sedang menjilati darah haidnya yang ada tong sampah, s Maemunah gabisa gerak dong, dan tiba-tiba perempuan itu menengok dan lidahnya mendekati tubuhnya, nah s Maemunah langsung pingsan terus

Saat cerita belum usai Karina berteriak "akhhhh itu takut" Karina menunjuk kearah lorong perpustakan sambil menangis.

Aku melihatnya juga ada makhluk yang menjulang sangat tinggi dengan perawakan hitam berbulu.

"Ada apa ini kenapa " ucap bu guru.

"Itu bu ada yang berdiri disana sangat tinggi bu "

Sontak semua murid melirik ke arah yang ditunjuk Karin. Dan mereka tidak melihat apa apa.

"Makanya udah mau magrib malah cerita-cerita horor udah sekarang beres-beres " marah ibu guru.

Kami semua pun pulang, aku pulang denga naik angkot memisahkan diri dengan teman-temanku yang akan jalan kaki lewat pemakaman, karna ya aku tak mau melihat yang aneh-aneh kembali, aku selalu memendam semua yang aku lihat tentang mereka yang tak kasat mata, aku tak menceritakan nya kepada siapa pun, pasti orang akan menganggapku gila atau menghayal.

Besoknya saat masuk sekolah Karin menceritakan bahwa makhluk yang kemarin dilihat Karin mengikutinya sampai rumah, sampai-sampai Karin harus diruqyah.

Aku hanya diam mendengarkannya saja tak banyak bertanya atau pun menimpalinya.

***

Aku pun pernah mendengar dari kakak kelas ku dulu bahwa patung yang ada didepan kelasku, patung seorang perempuan yang cantik, itu katanya di isi oleh makhluk halus.

Dan sekarang patungnya sudah di hancurkan takut-takut akan menganggu siswa yang lain mungkin ya.

Ada lagi cerita diruang kesenian, kalian masih ingatkan ruangan itu. Katanya dulu juga pernah diadakan kumpul seluruh siswa kelas VIII nah saat sedang serius-seriusny guru menerangkan ada siswa laki-laki yang fokus sama lukisan seorang penari yang ada ditembok depanya, terus saja lukisan itu ditatap, dan pada detik berikutnya patung itu mengedipkan matanya dan tak lama laki-laki itu pingsan.

Aku pun memdapatkan cerita ini dari kakak kelasku yang juga satu kelas dengan laki-laki itu, setelah dia bangun dari pingsannya laki-laki itu berteriak-teriak dan menceritakan semua yang dia lihat. Makanya sekarang ruang kesenian dibuat menjadi kelas katanya agar terjamah dan tidak kosong lagi.

" Rumi kita kekantin yu" ajak Rangga, aku pun meng iyakannya karna bosen di kelas terus. Ya aku sekelas lagi dengan dia.

"Rumi udah punya pacar belum " tanya Rangga lagi.

"Belum memangnya kenapa Angga" jawab ku

"Tidak hanya ingin tau saja, habisnya kamu tuh tertutup banget Rum "

"Ya gini aja Angga, ga semua orang boleh tau tentang kehidupan kita ini " ucap Arumi sambil tersenyum.

"Iya juga sih Rum bener, yaudah kamu mau beli apa, aku tungguin"

"Hemmm beli mie deh aku laper Angga" sambil memelas dan mengusap ngusap perutnya

Angga pun tersenyum melihat tingkahku, "yasudah biar aku yang mengantri kamu cukup diam disini tunggu aku ya " bergegas Angga mengantri, karna mie disini tuh sangat enak, yang membuat enak itu kaldunya, benar-benar pas dipadukan dengan mie.

15 menit pun berlalu. Angga pun datang dengan membawa dua mangkok mie. Disodorkannya mie punyaku dan kami pun makan berdua di kantin sambil mengobrol ringan.

"Angga kalau kita makan kaya gini emang pacar kamu ga akan marah ya "

" Ya engga lah Rum tenang aja. Itu bisa diatur "

" Ya tapikan, pemikiran perempuan itu beda-beda Angga. Ada yang memang percaya dengan perkataan pacarnya, ada juga yang bisa percaya dengan omongan lain, nanti aku di cap sebagai perebut pacar orang lagi "

"Engga lah Rum, udah kamu tenang aja ya, aku bayar dulu, untuk hari aku yang bayar" ucap Rangga sambil pergi ke ibu kantin untuk membayar.

"Ya udah yu Rum kita kekelas lagi, sebentar lagi bell, kamu udah hafalin lagi buat ulangan sekarang " ajak Angga.

"Alhamdullilah udah Angga. kamu sendiri gimana " tanya balikku.

"Hehehe kamu kaya yang gatau aku aja, kapan sih aku belajar Rum" sambil tersenyum dan menatapku dengan sangat lekat.

Akupun hanya tersenyum saja, tak terasa kita berdua udah sampai, aku kebagian dilantai 2 dan kebagian kelas paling ujung dekat tangga, teman-temanku yang melihat ku dengan Angga datang bersamaan, malah menyie nyie kan aku, tau lah kalian gimana disekolah jalan sedikit sama laki-laki pasti dianggapnya pdkt lah, pacaran lah kan belum tentu, yang dilihat belum tentu nyatakan.

Aku tak menghiraukannya pergi kekelas dan menghampiri Ayudia yang sedang cemberut " Kamu kenapa Yu"

"Kamu kemana sih Rum aku cariin juga " jawab Ayu sambil melipat tanganya.

"Maaf aku tadi diajak makan sama Angga"

"Jahat kamu maah ga ajak-ajak aku tau nyebelin "

"Udah-udah cepet kebangku kamu tuh bu tika pengawas udah kesini "

Semua murid pun duduk rapi dibangkunya.

"Assalamualakum anak-anak " ucap bu Tika

"Walaikumsalam warohmatullahhi wabarokatuh" ucap semua murid serentak.

"Baik anak-anak sekarang ulangan untuk mata pelajaran yang kedua bahasa indonesia, ibu bagikan kertasnya, jangan sampai ada yang nyontek kalau ada yang nyontek ibu robek kertas kalian " ucap Bu Tika.

"Baik bu " serentak kami menjawab

Dipertengahan ulangan sekitar jam 4 tiba-tiba ada suara orang menangis tepat dikelas kami, kami semua terus saja mendengarkannya takut-takut kami salah dengar.

"Anak-anak apa ada yang menangis dikelas ini " tanya Bu Tika

"Tidak ada bu " jawab Widi

"Semuanya baca alfatiha ya"

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

Artinya: "Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam."

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ

Artinya: "Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ

Artinya: "Pemilik hari pembalasan."

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

Artinya: "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan."

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ

Artinya: "Tunjukilah kami jalan yang lurus."

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

Artinya: "(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

Saat kami semua melantunkan surat Alfatiha perlahan lahan suara tangis itu menghilang, ibu guru sudah tau itu bukan manusia.

"Kalian mau tidak mendengarkan cerita ibu" tawar bu Tika

"Mau bu " ucap kami semua serentak.

"Dulu tahun berapa gitu ya ibu lupa lagi. tapi ini ceritanya tentang kakak kelas kalian, sebut aja namanya Riska ,dia itu selama seminggu jadi pendiam sebelum kejadian ini, orang tuanya cerita dirumah tuh Riska diem aja sendirian nangis tiba- tiba ga seperti biasanya, makan juga jadi jarang nah pada saat puncaknya diakan dianter sama ayahnya buat berangkat sekolah namun ditengah-tengah jalan yang mau mengarah kesekolahnya dan lumayanan masih jauh dia pengen turun kekeh gak mau dibantah. Akhirnya ayahnya pun menurunkan Riska. Baru saja Riska masuk belokan ada sebuah motor pespa melaju kencang dan terjadi tabrakan yang buat kawat kumplingnya putus dan kalian tau kawat kupling itu mengenai leher Riska dan kepalanya buntung, ayahnya yang memang masih mengamati anaknya syok melihat kejadian ini, mungkin saat seminggu yang kemarin dia itu udah punya firasat kalau hidupnya tak akan lama lagi " Bu Tika pun mengakhiri ceritanya itu.

Karna kematian siapa yang tau, siapa juga yang ingin meninggal namun kita tak bisa menawar kepada Alloh jadi banyak-banyak kan lah amal ibadah, dunia dan akhirat harus seimbang kita jalankan.

Episodes
1 Awal
2 Bercerita tentang yang ada disekolah ku
3 Penyakit yang tak diduga
4 Kejadian dirumah sakit
5 Angga
6 Perasaan Angga yang sebenarnya
7 Wulan marah
8 Arum Pingsan
9 Wulan kembali Marah
10 Rumi dan Angga
11 Tak nyaman
12 Masuk sekolah baru
13 Selesai Mpls
14 Teman yang menyebalkan
15 Pindah tempat duduk
16 Kesurupan
17 Masuk ruang bk
18 Hantu yang menyeramkan
19 Meminta izin untuk memeluknya
20 Hanin berkelahi
21 Dapat Sp
22 Bisakah nanti menjadi istrinya
23 Berkenalan dengan Adell
24 Makan bakso ?
25 Mengajak untuk ikut dengannya
26 Adell ikut sekolah
27 Nonto bioskop
28 Beda dimensi
29 Asrama
30 Kabur
31 Antar pulang Tinah
32 Asrama dan kak Tri
33 Kerasukan
34 Mencium keningnya
35 Sosok itu muncul kembali
36 Teka teki
37 Kak Rey terluka
38 Didalam Akuarium
39 Kematian dan Lidya ?
40 Apakah Reyyy
41 Menyelamatkan yang lain
42 Kak Rey dalang dari semua ini
43 Menceritakan kejadian yang sebenarnya
44 Kejadian yang sebenarnya yang ke 2
45 Tri menjadi tersangka
46 Semua terbongkar dan selesai
47 Kesedihan kak Tri
48 Adel menakuti Tinah
49 Pengakuan Rey
50 Rencana awal
51 Pulang
52 Masuk kedunia gaib
53 Ayudia Batu
54 Jari kelingking
55 Ayudia berbicara
56 Gara gara dia
57 Liontin
58 Mimpi
59 Pemakaman
60 Penjaga perpustakaan
61 Kakak tingkat
62 Akhirnya
63 Dimulai
64 terhambat
65 Pak Dimas
66 Melihat bulan bersama mu
67 Ada juga kamu
68 Ada juga kamu
69 Mendaparkan info tambahan
70 Bukan hanya dia
71 Sudah dilaporkan
72 Datangnya sosok Salma
73 Harus melakukan itu
74 Arum tau
75 Diam saja
76 Ada apa dengan dia
77 Sedikit penerangan
78 Tak punya hati
79 Koma
80 Kenapa pingsan
81 Memberi pelajaran
82 Malah bertengkar
83 Farah juga
84 Bunuh dia
85 Ternyata dia
86 Apa tidak percaya
87 Ketauan semuanya
88 Sudah selesai
89 Aku butuh waktu
90 Laki laki tak bertanggung jawab
91 Harus bagaimana
92 apakah karma
93 Malah di olok olok
94 Perginya Sasa
95 Loh loh kok pergi sih
96 Kenapa tidak ada yang mengerti aku
97 Memperingati
98 Bisa bantukan
99 Tuhkan gak bener
100 Apakah akan ketahuan
101 Ketemu deh
102 Hanya ingin berbicara dengan Angga
103 Tak menyangka
104 Aku akan jaga kamu
105 Baru juga pindah
106 Mau jadi orang ketiga ya
107 Tau rasakan
108 Akhirnya terjadi juga.
109 Untuk kedua kalinya
110 Gangguannya makin makin saja
111 Sekarang Angga
112 Mengatahui juga
113 Ingin membantu
114 pertengkaran pertama
115 Malaah kemasukan
116 Lebih baik pindah saja
117 Mau jugakan
118 Ibu marah ?
119 Lia Lilis
120 Terbuktikan
121 Bantuin pindahan
122 Makin tidak kondusif saja
123 Ayu makin ketakutan
124 Mulai mencurigakan
125 Rumah baru
126 Perdebatan
127 Perdebatan
128 Sudah biasa
129 Tetangga baru
130 muntah muntah
131 Bima mulai lagi
132 Mengikuti
133 Bayi itu miliku
134 Sangat kehilangan
135 Cerita berakhir
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Awal
2
Bercerita tentang yang ada disekolah ku
3
Penyakit yang tak diduga
4
Kejadian dirumah sakit
5
Angga
6
Perasaan Angga yang sebenarnya
7
Wulan marah
8
Arum Pingsan
9
Wulan kembali Marah
10
Rumi dan Angga
11
Tak nyaman
12
Masuk sekolah baru
13
Selesai Mpls
14
Teman yang menyebalkan
15
Pindah tempat duduk
16
Kesurupan
17
Masuk ruang bk
18
Hantu yang menyeramkan
19
Meminta izin untuk memeluknya
20
Hanin berkelahi
21
Dapat Sp
22
Bisakah nanti menjadi istrinya
23
Berkenalan dengan Adell
24
Makan bakso ?
25
Mengajak untuk ikut dengannya
26
Adell ikut sekolah
27
Nonto bioskop
28
Beda dimensi
29
Asrama
30
Kabur
31
Antar pulang Tinah
32
Asrama dan kak Tri
33
Kerasukan
34
Mencium keningnya
35
Sosok itu muncul kembali
36
Teka teki
37
Kak Rey terluka
38
Didalam Akuarium
39
Kematian dan Lidya ?
40
Apakah Reyyy
41
Menyelamatkan yang lain
42
Kak Rey dalang dari semua ini
43
Menceritakan kejadian yang sebenarnya
44
Kejadian yang sebenarnya yang ke 2
45
Tri menjadi tersangka
46
Semua terbongkar dan selesai
47
Kesedihan kak Tri
48
Adel menakuti Tinah
49
Pengakuan Rey
50
Rencana awal
51
Pulang
52
Masuk kedunia gaib
53
Ayudia Batu
54
Jari kelingking
55
Ayudia berbicara
56
Gara gara dia
57
Liontin
58
Mimpi
59
Pemakaman
60
Penjaga perpustakaan
61
Kakak tingkat
62
Akhirnya
63
Dimulai
64
terhambat
65
Pak Dimas
66
Melihat bulan bersama mu
67
Ada juga kamu
68
Ada juga kamu
69
Mendaparkan info tambahan
70
Bukan hanya dia
71
Sudah dilaporkan
72
Datangnya sosok Salma
73
Harus melakukan itu
74
Arum tau
75
Diam saja
76
Ada apa dengan dia
77
Sedikit penerangan
78
Tak punya hati
79
Koma
80
Kenapa pingsan
81
Memberi pelajaran
82
Malah bertengkar
83
Farah juga
84
Bunuh dia
85
Ternyata dia
86
Apa tidak percaya
87
Ketauan semuanya
88
Sudah selesai
89
Aku butuh waktu
90
Laki laki tak bertanggung jawab
91
Harus bagaimana
92
apakah karma
93
Malah di olok olok
94
Perginya Sasa
95
Loh loh kok pergi sih
96
Kenapa tidak ada yang mengerti aku
97
Memperingati
98
Bisa bantukan
99
Tuhkan gak bener
100
Apakah akan ketahuan
101
Ketemu deh
102
Hanya ingin berbicara dengan Angga
103
Tak menyangka
104
Aku akan jaga kamu
105
Baru juga pindah
106
Mau jadi orang ketiga ya
107
Tau rasakan
108
Akhirnya terjadi juga.
109
Untuk kedua kalinya
110
Gangguannya makin makin saja
111
Sekarang Angga
112
Mengatahui juga
113
Ingin membantu
114
pertengkaran pertama
115
Malaah kemasukan
116
Lebih baik pindah saja
117
Mau jugakan
118
Ibu marah ?
119
Lia Lilis
120
Terbuktikan
121
Bantuin pindahan
122
Makin tidak kondusif saja
123
Ayu makin ketakutan
124
Mulai mencurigakan
125
Rumah baru
126
Perdebatan
127
Perdebatan
128
Sudah biasa
129
Tetangga baru
130
muntah muntah
131
Bima mulai lagi
132
Mengikuti
133
Bayi itu miliku
134
Sangat kehilangan
135
Cerita berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!