Saat siang harinya. Aku tertidur dan mamahku juga tertidur, namun aku merasa ada yang menindihku ternyata aku ketindihan atau dalam bahasa sundang erep erep, sungguh aku tak bisa bergerak, kubacakan surat al fatiha, namun malah mengikuti bacaanku dengan sangat lantang melebihi bacaan ku,langsung saja aku membaca ayat Kursi secara perlahan-lahan aku bisa bergerak lagi.
Hemmm aku jadi tak mau lagi tertidur takut kejadian lagi.
Aku pun menceritakan kejadian itu pada mamahku, akhirnya mamah tak tidur juga.
Sungguh aku tak nyaman sekali, sekarang aku sedang pemeriksaan kakiku, dan latihan untuk menggerakannya sungguh sakit sekali sampai-sampai aku mengeluarkan air mataku, akhirnya dihentikan karna mungkin dokternya kasihan padaku.
Pada saat subuh aku bangun dan aku melihat ada yang berdiri di sisi ranjangku, seorang perempuan dengan rambut panjangnya dan bajunya yang lusuh, aku menatapnya dan tak bisa memutuskan padanganku tubuhku tegang dan tak bisa digerakan sama sekali, terus saja perempuan itu mendekatiku namun tiba-tiba mamahku keluar dari kamar mandi dan perempuan itu menghilang juga.
Aku tak bilang pada mamahku takutnya nanti mamahku menjadi penakut dan tak percaya dengan perkataan ku jadi lebih baik aku diam saja.
Siapa perempuan itu kenapa dia menghampirinya sungguh dia tak mau berurusan dengan makhluk seperti itu, jika dimungkinkan Arum ingin menutup mata batinnya ini yang perlahan lahan peka bisa melihat makhluk tak kasat mata dengan sangat jelas .
Sudah seminggu Arum dirawat dan diperbolehkan pulang, padahal kakinya belum bisa berjalan, sampai-sampai uwa ku menghampiri dokter untuk komplain, tapi tetep saja di suruh pulang dan berobat jalan.
Saat sampai rumah aku ditempatkan diruang keluarga dan kamarku di diam kan kosong.
Lalu uwa ku yang satu lagi wa Ana dia seorang laki laki ya, memang bisa melihat yang bisa aku lihat, tiba-tiba uwa ku itu kemasukan "kang tulungankeun incu uwing (tolong bantu cucu saya ) " ucap yang memasuki tubuh uwa ku itu dan tiba-tiba keluar lagi dalam tubuh uwa ku itu.
"Oh itu kakekna s eneng " ucap uwa ku.jadi yang masuk itu adalah kakek ku dari bapakku.
Setelah lami kami mengobrol tiba-tiba ada yang masuk sodara tetanga ku yang sebelah , orang itu tiba-tiba kerasukan dan memegang keningku, sambil berkata "sia teh teu inget ka aing, yeuh aing teh kapoekan di jero kuburan teh, lamun sia teu kaditu indit ka subang ka makam aing, tempokeun ku aing hancurkeun rumah tangga maneh (kamu tuh ga inget sama saya, aku tuh kegelapan didalam kuburan tuh,kalau kamu tidak berangkat ke subang ke makan saya, lihat saja saya hancurkan rumah tangga kamu ) " ucap hantu yang memasukki sodara Tetanggaku ku itu.
"Ieu saha ath, meni kasar kitu nyarios teh (ini siapa,kasar banget bicaranya) " tanya bapak ku. Memang dari tadi dia menunjuk nujuk bapakku saat berbicara seperti itu .
"Maneh teu inget ka indung sorangan (kamu gak ingat sama ibu kamu sendiri )" marah nya.
Lalu secara perlahan keluar dari tubuh sodara tetanggaku itu.
Dia pun memberikan ku air yang sudah didoakan, tiba-tiba berkata "tadi waktu aku mau sholat magrib dia tuh ngikutin aku terus katanya pengen bicarain sesuatu " kata s teteh yang kemasukan tadi.
Teteh itu pamit pulang, dan bapak ku besok berencana akan pergi ke sana ziarah, aku di rumah terus saja belajar berjalan kaki, memakai tongkat dan kalau ingin jalan-jalan mengunakan kursi roda.
Aku hari ini kontrol untuk yang pertama kalinya. Kesana naik grab bersama mamah dan kakaku serta bibiku.
Aku diperiksa kedokter saraf dulu dan kedua kedokter tulang, namun kata dokter tulang, tulang kaki ku ta apa, tak ada yang bermasalah sama selali, dan yang terakhir aku terapi kakiku Terlebih dahulu tak lama hanya 15 menitan, lalu menebus obat obatanku, banyak sekali obatnya.
Akhirnya aku pun pulang, saat bapakku tak ada. Aku dibantu dipangku oleh uwa ku untuk didudukan dikursi roda.
Bapakku besoknya pulang katanya dia sudah berziarahnya. dan kalian tau saat itu juga aku bisa berjalan lagi seperti sediakala namun masih kaku karna hampir 2 bulan aku tak bisa jalan.
aku senang sekali ya allah akhirnya aku bisa berjalan kembali, seperti sedia kala, seperti orang lain aku sampai menangis saking senangnya.
"Alhamdullilah Rum kamu sembuh "haru bapak ku sambil mengecup kening ku ini.
Hari ini sudah 2 minggu dan aku kontrol lagi saat memasuki ruangan dokter Rose dia kaget aku bisa jalan lagi, lalu dia menjelaskan bahwa penyakit yang awal di jelaskan bahwa aku terjangkit penyakit minigitis itu baru dugaan dan memang aku tak punya penyakit apa-apa katanya.
lalu selama ini aku kenapa.
****
Aku selama tak sekolah, meminjam buku temanku yang sekelas dengan ku untung nya ada yang aku kenal satu kelas dengan ku, aku tak sekelas lagi dengan Ayudia.
Aku ingin menyusul keterlambatan ku karna aku ingin lulus tak mau sampai harus mengulang kembali pelajarannya.
Hari ini aku masuk sekolah. diantar oleh mamahku dan bertemu dengan wali kelasku dulu, mereka berdua pun mengobrol dan aku pun masuk kelas, sungguh asing sekali bagiku karna sebagian aku sama sekali tak kenal mereka. aku pun meminta tugas kepada guru-guru ku yang lain agar nilaiku kembali membaik tak kosong.
Namun saat pelajaran sedang dimulai aku di panggil keruang BK.
"Assalamualaikum " ucapku.
"Walaikumsalam sini Arumi masuk " ucap pak Asep guru BK.
"Langsung to the point aja ya, kamu kenapa ga masuk sekolah selama 15 hari, masa sakit bisa keluar , kamu beneran sakit ga " tanya nya.
Ya alloh, ko gini sih siapa juga yang mau sakit, masa aku bohongan sih sakitnya "saya memang sakit pak, tidak bisa berjalan "
"Terus kenapa ga ada surat dokter dari rumah sakit kamu seenaknya saja ga masuk " marahnya.
"Engga, ada ko uwa saya kesini ngasih surat dari rumah sakit" belaku.
"Mana suratnya ga ada kesaya tuh"
"kata uwa saya udah dikasih ke ruangan guru, ya saya gatau dikasih ke siapa karna saya lagi sakit" kata ku kesal karna difitnah seperti ini mentang-mentang dia guru ku bisi seperti ini bicara seenaknya saja.
Lalu datang ibu guru dan nyeletuk gini " ya masa sakit bisa keluar rumah ath neng"
Ya alloh kenapa gini banget buat apa aku bohong kalau aku ga sakit, kalau aku sehat pasti aku sekolah ga mungkin aku buat buat bahwa aku sakit, malahan kan wali kelas ku bu Ratih datang sama teman-temanku menenggok, aku ingin menangis namun kutahan sebisanya, aku tak bicara lagi dan diam saja .
"Yasudah pergi ke kelas kamu, jangan di ulangi lagi seperti ini " kata pak Asep.
Aku tak menjawabnya aku sakit hati dituduh tanpa bukti, saat diperjalanan kekelas aku menangis sakit sekali rasanya, sebelum masuk ku hapus dulu air mataku, lalu aku duduk dibangku ku bersama indah .
"Rum kamu tadi kenapa dibawa keruang BK" tanya Indah kwatir.
"Engga kok Indah, gpp " bohongku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments