Angga sangat kwatir saat mendengar Rumi sakit, saat dia akan menegok Rumi dia tak bisa pergi karna pacarnya Wulan tak membolehkannya untuk menegok Rumi, padahal Angga sudah mengajak Wulan untuk ikut juga menengok tapi tidak mau malah marah-marah.
Saat Rumi masuk sekolah dia sangat senang sekali, Rumi sudah sehat kembali. Alhamdullilah ternyata doa nya yang selalu dia panjatkan terkabul Rumi temanyanya kembali sehat.
Sebenarnya Angga sudah lama menyimpan rasa pada Rumi, semenjak mereka suka ngobrol dan sebangku ternyata nyaman mengobrol dengan Rumi yang sangat lembut sekali tutur kata serta sikapnya itu.
Angga tak bisa mengungkapkan perasaanya itu kepada Rumi takut Rumi akan menolaknya. Dia belum siap jikalau harus ditolah oleh Rumi dan dijauhi olehnya.
Mungkin jika hal itu terjadi dia tak akan sanggup, hidupnya pasti akan monoton lagi tanpa Rumi.
Melihat Rumi yang tersenyum sangat menyejukkan hatinya, senyum yang selalu tulus dan tanpa beban.
Ingin sekali Angga masuk lebih dalam ke kehidupan Rumi tapi sangat sulit, Rumi sangat tertutup sekali.
Padahal mereka sudah dekat hampir 3 tahun lamanya, tapi masih saja Rumi tak bisa mencurahkan isi hati serta bebanya padanya.
Harus dengan cara apa lagi Angga membuat Rumi bisa terbuka padanya.
Memang mereka masih kecil tapi cinta serta sayang kepada Rumi sudah sangat besar.
Selama ini Angga selalu berpacaran dengan perempuan lain adalah ingin meyakinkan apa benar dia mencitai Rumi atau sebatas memang ingin berteman saja, tapi dia salah memang dia mencintai Rumi sangat ,sampai-sampai tak bisa dia ungkapkan entah harus bangaimana.
Saat berpacaran dengan perempuan lain sungguh hatinya tetep untuk Rumi dia hanya ingin mengalihkanya saja, perempuan yang Angga pacari hanya untuk pelampiasan dan agar Rumi tak tau juga.
Nanti ada saatnya Angga akan mengungkapkan semuanya tentang perasaanya ini, untuk sekarang berteman saja sudah cukup untuk Angga.
Hari ini hari minggu Angga ingin sekali bertemu Rumi namun tak mungkin apa dia wa saja ya atau telfon saja deh Ruminya biar cepet kan kalau di telfon.
Angga pun memencet no Rumi dan berdering tapi belum diangkat.
***
Rumi pun yang sedang membereskan tempat tidurnya bergegas mengabil handphonenya karna ada panggilan dari Angga ada apa ini masih pagi tapi Angga sudah menelfonya.
Angkat dulu deh takutnya penting.
"Hallo Assalamualaikum Angga" angkat Rumi sambil mengucap salam.
"Walaikumsalam Rumi" jawab Angga dengan sangat bersemangatnya.
"Ada apa Angga telfon Rumi"
"Emmm engga Rum cuman pengen tanya Pr boleh kan " ucap Angga. Sungguh lembut sekali suara Rumi sangat menenangkan hatinya.
"Boleh Angga, emang kamu punya Pr apa, kita kan udah ga sekelas lagi, tapi kalau aku bisa pasti aku bantu Angga "
Aduh Angga sampai lupa kan dia sama Rumi udah ga sekelas lagi bodoh dasar. "itu loh Rum Pr bahasa inggris yang harus di fidio gitu yang apa itu aku lupa lagi Rum, ah ya ingat yang masak-masak harus di fidio in itu gimana Rum kamu udah disuruh belum " sampai lupa kan Angga Pr yang mana dia kan jarang mengerjakan Pr.
Rumi pun tak langsung menjawab masih mengingat igat dulu "oh iya Angga Pr yang itu ya, aku udah ko Angga bikin, ngampang ko Angga, kamu tinggal cari aja resep masakan yang mau kamu buat, terus di translet aja kebahasa inggris Angga biar cepet terus dihafalin deh "
"Ya ampun Rumi kalau sampai dihafalin aku gabisa, ada solusi lain ga Rum "
"Emmmm apa ya Angga, ditulis aja Angga di kertas aga besaran tulisannya, terus Angga tempel aja ditembok kalau engga minta siapa gitu Angga buat pegangin"
"Oh iya Rum makasih ya solusinya, soalnya aku pusing ngejain tugas ini "
"Iya Angga sama-sama. Kamu jangan pernah sungkan ya, kita kan temen "
Angga tersenyum dengan getir sebenarnya dia ingin sekali lebih dari teman tapi apa daya tak apa lah untuk sementara.
"Yaudah aku matiin ya Rum, maaf aku ganggu waktu libur kamu, Assalamualaikum Rumi sampai ketemu besok ya "
"Ga ganggu ko Angga, walaikumsalam Angga"
Angga tak bisa kalau harus mengajak terus bicara Rumi, karna memang tak ada lagi alasanyan untuk menelfon lagi Rumi. Tapi meskipun sebentar Angga sangat senang sekali.
***
Hari senin pun tiba, hari ini Rumi kebagian kelas siang memang sekolahnya itu selalu bergilir ada yang masuk siang ada yang pagi, karna kekurangan kelas juga akhirnga dibagi-bagi seperti itu.
Saat Rumi sedang beres-beres kamarnya itu tiba-tiba diruang tamunya ada yang berjalan kaki, hah siapa itu padahal ayahnya serta ibunya sedang tak ada, lalu ditengoknya oleh Rumi namun tak ada siap pun.
Saat Rumi masuk kembali ke kamar suara itu ada lagi, suara langkah kaki siapa sebenarnya itu.
Rumi kaget saat tiba-tiba sesosok perempuan memakai baju kusuh, rambut berwarna putih seperti nenek-nenek karna sosok itu bongkok, ada di pintu kamarnya sambil menyeringai menyeramkan, Rumi pun beristigfar dan segera membaca surat-surat pendek.
Tiba-tiba saja sosok itu melengos pergi seperti tak terjadi apa-apa.
Ya alloh kenapa kau memberikan aku anugrah semacam ini sungguh aku tak bisa menjalani hidup kalau selalu seperti ini.
***
Rumi pun ingin kekamar mandi namun masih takut. takut sosok itu akan muncul lagi, bahkan masih terbayang jelas oleh Rumi wajah sosok itu, dengan wajah keriputnya dan senyum lebar yang menyeramkan
Namun kalau Rumi tak mandi terus masa iya dia ga akan masuk sekolah, ga lucu kan.
Rumi mencoba untuk memberanikan diri saja dari pada dia didalam kelas terus kak, perlahan dibukannya pintu kamarnya, Rumi menyembulkan dahulu kepalanya melihat ke kiri ke kanan aman.
Rumi pun berlari kekamar mandi dan langsung menutup pintunya sungguh seperti sedang petak umpet saja.
Cepat-cepat Rumi melakukan rutinitasnya itu dan selesai juga. Alhamdullilah sampai Rumi berangkat sekolah sosok itu tak ada lagi, apa sosok itu hanya ingin metakuti Rumi saja, padahal kalau memang itu yang dia mau, tak usah begitu nanti kalau Rumi syok dan pingsan bagaimana sedangkan dirumahnya tidak ada siapa-siapa.
Rumi hari ini pergi naik angkot saja karna ingin cepat-cepat sampai ke sekolah, kan kalau lebih awal kesekolah itu lebih baik daripada terlambatkan malu.
Rumi menunggu diluar sendirian karna memang yang masuk pagi belum keluar, banyak sekali yang sudah datang dan bergerombol.
Dan Rumi juga melihat Angga yang sedang duduk dengan pacarnya Wulan, Wulan terus saja menatapnya dengan sinis sekali, tapi Rumi tak pedulu toh di dia tak ada hubungan dengan Angga hanya sebatas teman saja kok tak lebih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Efa Aprilia Handayani
kosakata nya susah dipahami.
2022-03-17
1