Akhirnya Rumi dan semua murid yang masuk siang sudah boleh masuk kelas mereka, Rumi berjalan saja sendirian sungguh dia tak bisa berbaur dengan yang lain, dia lebih nyaman sendiri, dan untuk sahabat-sahabatnya yang lain juga mereka sibuk dengan teman yang lain, tidak kumpul lagi seperti dulu, namun bila ada senggang waktu pasti berkumpul kembali .
Saat Rumi akan masuk kekelas Wulan pacarnya Angga memangilnya, Rumi pun memutar tubuhnya dan berhadapan dengan Wulan.
"Kamu perempuan kan "tanya Wulan.
Rumi hanya diam dan hanya mendengarkan saja ucapan Wulan.
"Jauhin Rangga yah, gausah kegatelan sama cowo orang, lo kaya yang ga laku aja " sambung Wulan, padahal Wulan itu adik tingkatnya namun berani berbicara tidak sopan seperti itu kepada kakak kelasnya, meskipun seumuran tapi setidaknya sopan.
"Ya kamu suruh Rangganya aja yang jauhin saya, saya juga dari dulu ga pernah tuh deketin Rangga, asal kamu tau saya ga kegatelan, mungkin kamu tuh yang kegatelan, sini biar saya garuk biar ga gatel tuh, kalau berbicara dengan orang lain sopan lah, untuk apa kamu disekolahkan oleh orang tua mu bila masih tak punya sopan santun percuma " ucap Rumi sambil melengos pergi kedalam kelas.
Wulan sungguh tak menyangka Rumi bisa seberani itu melawanya padahal dia pendiam tapi bisa memutarkan perkataannya itu.
Wulan pun pergi dari depan kelas Rumi, disana sudah banyak murid-murid yang lain yang berkerumun melihat Wulan serta Rumi.
Sany yang memang ada dilokasi kejadian secepat kilat pergi kekelas Rangga untuk memberi kabar ini.
"Angga , Angga " teriak Sany sambil celingak-celingguk mencari keberadaan Angga dikelasnya.
Angga yang merasa namanya dipanggil pun mengacungkan tangannya "ini disini Angga disini " teriak Angga
Sany pun berlari menghapiri Angga dan mengatakan semuanya yang terjadi tadi.
Angga yang mendengar itu langsung berlari ke kelas Rumi. Sany yang melihatnya melonggo dikira Sany , Angga akan pergi ke kelas Wulan namun nyatanya salah, Sany pun hanya mengikuti Angga dari belakang.
"Rum kamu gapapa kan, apa Wulan lukain kamu atawa apa gitu " tanya Angga dengan wajah yang khawatir.
"Engga ko Angga, gapapa cuman gobrol biasa aja "jawab Rumi tak ingin membesar -besarkan masalah.
"Jujur Rum, jangan gitu banyak ko saksinya ada disini, apa harus aku tanya semuanya satu-satu "
"Engga Angga, aku gapapa kamu tenang aja ya, kamu juga jangan tanyain hal yang sama nanti ke Wulan ya"
Angga pun hanya menganggukan kepala saja sungguh dia sangat kecewa dengan Rumi kenapa tak bisa jujur dengannya apa berteman selama 3 tahun tak cukup membuatnya untuk percaya padanya.
Sany yang melihat perubahan sikap angga lantas bertanya yang dari tadi gatal sekali ingin Sany tanyakan "Angga lo suka sama Rumi ya"
"Iya gue suka kenapa " jawab Angga enteng sambil masuk kedalam kelasnya. Sany tak menyangka dia taunya Angga dan Rumi hanya berteman biasa dan tak ada kata suka diantara mereka ternyata Sany salah, salah satu dari mereka ada yang menyimpan rasa.
Sany akan menyimpan rahasia Angga sampai Angga sendiri yang akan berbicara kepada Rumi, dia tak akan merusak perteman mereka berdua yang terjalin memang sudah cukup lama.
Biarkan waktu yang menjawab semuanya, Sany pun menyusul Angga kekelas, ya mereka berdua sekelas lagi.
Bell istirahat pun berbunyi, Rumi yang memang ingin menjauh dari Angga akan pergi keperpustakaan yang tak mungkin Angga fikirkan.
"Rum kamu kemana " tanya Fera
"Emm aku mau ke sana Fer, duluan ya aku" jawab Rumi tak mau ditanya-tanya lagi, takutnya nanti kalau ada Angga ke kelas pasti nanti di bilangin kalau Rumi ada di perpustakaan, bukannya GR tapi memang setiap istirahat Angga akan meluangkan waktunya untuk menemui Rumi.
Sungguh Rumi tak mau merusak pertemannya dengan Angga, dia sudah nyaman dengan sikap sifat Angga itu, memang dia belum bisa terbuka semuanya kepada Angga, sebenarnya dia ingin namun harus bagaimana dan dari mana dulu memulainya Rumi binggung.
Dan sekarang pacar Angga menuduhnya seperti tadi, dia jadi enggan untuk menemui Angga lagi, karna dia perempuan sama seperti Wulan jika lelaki yang dicintainya dekat dengan perempuan lain pasti akan marah,sungguh Rumi sangat mengerti itu, namun yang Rumi tak suka dari Wulan adalah kata-katanya yang seperti merendahkan Rumi.
Rumi pun tak sadar ternyata dia sudah sampai diperpustakaan dan sangat sepi tak banyak yang ada diperpustakaan ini bahkan bisa dihitung.
Rumi pun pergi kejajaran buku novel yang sangat disukainya, hobby Rumi adalah membaca dan nanti saat dewasa dia ingin sekali menjadi penulis.
Saat Rumi sedang memilih-milih buku ada seorang anak kecil berlarian, Rumi pun penasaran di ikutinya terus anak itu, takutnya itu anak gurunya yang nyasar atau sedang main-main saja, namun anehnya ibu guru penjaga perpustakaan tak memarahinya, biasanya kalau ada yang berisik sedikit pasti marah.
Tiba-tiba anak kecil itu tembus ke tembok, astagfirullah ternyata bukan manusia, secepat kilat dia pergi dari perpustakaan dan pergi untuk menemui Putri sahabatnya itu.
Rumi melonggok kedalam kelas Putri ternyata Putri ada sedang duduk dengan temanyanya, tadinya Rumi akan kembali lagi kekelas tak mau mengganggu Putri yang sedang mengobrol namun keberu putri memangilnya dan menghampirinya.
"Rum kamu mau kemana,sini duduk disini " tanya Putri sambil menyuruh Rumi duduk didepan kelasnya itu.
"Aku mau balik kekelas Put, kamu masuk gih temen-temen kamu nungguin"
"Ih ko gitu sih Rum, aku tau pasti kamu mau nemuin aku kan. Ada apa Rum "
"Engga kok Put, aku hanya kangen aja sama kamu sama Hanin dan Ayudia, kenapa ya kita ga sekelas lagi aja kaya dulu"
"Ya gimana Rum kita kan gabisa nolak apa yang udah ditentuin sama guru, aku juga sebenernya mau kita sekelas lagi Rum biar bisa sama-sama lagi, ga kaya gini jadi masing-masing"
"Iya juga ya Put,tapi kamu jangan lupain aku ya "
"Ya ga mungkin lah Rum kamu tuh ya kalau bicara kemana aja, kamu tadi sama Wulan ada masalah apa Rum"
"Ya itu masalah Angga Put, dia suruh aku ngejauhin Angga , cemburu deh dia kayanya Put "
"Hemmm gitu ya, padahan kamu sama Angga cuman temen aja, kenapa sih tuh perempuan ribet amat kaya si Fitri sama 11 12 "
Rumi hanya tersenyum mendangapinya, sungguh dia jadi binggung harus gimana.
Sedangakan dilain sisi Angga benar-benar mencari Rumi, bahkan pacarnya Wulan tak di hiraukannya yang tadi menyusulnya untuk jajan kekantin sama-sama, Angga sangat marah dengan sikap Wulan yang langsung menemui Rumi begitu saja, seharusnya Wulan bilang saja sama Angga kalau dia tak menyukai Angga dekat dengan Rumi.
Jadikan hubungan Angga dan Rumi jadi hancur, Rumi itu orangnya ngampang kefikiran, apa-apa difikirkan.
Hemmm Angga sudah mencari kemana-mata namun tak ada, bahkan Angga mencari Rumi sampai kekamar mandi dan dia malah di soraki dan dimarahi oleh anak perempuan yang ada dikamar mandi itu.
Bahkan sampai bell masuk pun Rumi belum masuk ke kelasnya, Angga jadi khawatir sekali dengan Rumi takut nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan lagi.
Saat bell berbunyi Rumi pun pergi kekelasnya, dengan memikirkan semua kata-kata yang di ucapkan Wulan padanya.
Angga pun pergi dari kelas Rumi, dan Rumi baru sampai dikelasnya dan langsung duduk ditempatnya.
"Rum kamu dari mana " tanya Indah karna daritadi dia tak melihat Rumi.
"Aku tadi kekelas Putri Dah"
"Oh iya Rum kirain aku kamu kemana, tadi Angga juga nyariin kamu , malahan baru aja tadi dia pergi Rum, kamu dateng Angga pergi"
"Oh iya Dah, makasih yah"
Tak lama datang lah guru bahasa indonesia dan mereka belajar seperti biasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments